"Sebenarnya apa yang terjadi pada Qing Xiōng?" gumam Yāo Ming, alisnya berkerut dalam.Tatapannya terpaku pada arena, di mana pertempuran semakin memanas. Kilatan petir berkelebat liar dari pedang milik Jìng Zhenjun Wángyé, menerangi langit dengan cahaya menyilaukan. Di sisi lain, sinar kebiruan bergemuruh setiap kali Tiānyin memetik senar guqin-nya. Namun, serangan mereka hanya mampu menahan Qing Héng Zhì untuk sesaat.Di antara hiruk-pikuk itu, Lei melirik ke samping, menatap adiknya, Huànyǐng, yang berdiri terpaku."Huànyǐng, apa yang harus kita lakukan?" tanyanya, suara tegasnya mengandung sedikit kekhawatiran.Huànyǐng, yang biasanya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk ikut campur dalam kekacauan, kini hanya diam. Wajahnya tampak pucat. Lei mengulurkan tangan, menepuk bahu adiknya."Ugh, Lei! Dadaku sakit!" keluh Huànyǐng tiba-tiba.Tubuhnya membungkuk, ta
Last Updated : 2025-03-17 Read more