Home / Romansa / Jodoh di Tangan Kakek / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Jodoh di Tangan Kakek: Chapter 61 - Chapter 70

103 Chapters

61. Insiden

“Alea, Alea!” suara Rafif kian melemah, sampai akhirnya dia tidak sadarkan diri.Akibat benturan keras, Rafif kehilangan banyak darah di kepalanya.Disisa-sisa kesadarannya dia hanya memanggil nama Alea.Alea hanya melihat dari kejauhan saat ambulan datang membawa Rafif pergi. Dalam hatinya ingin sekali rasanya ikut dalam mobil tersebut dan menemani suaminya.Tetapi karena ada Zayn dan kehamilan yang baru saja dia ketahui pagi tadi membuatnya lemas dan kehilangan tenaganya, bahkan hanya untuk sekedar berdiri.Papa menggendong tubuh Alea ke kamar hotel, agar lebih aman.Sementara Cindy masih memperhatikan keadaan di aula pernikahannya, berharap mendapatkan petunjuk.Keadaan di aula pernikahan sangat kacau. Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi.Yang jelas, Azfar telah meminta bantuan dari berbagai pihak untuk mengusut tuntas mengapa kecelakaan ini bisa terjadi.Selain itu, ayah Rafif juga telah mengerahkan pasukannya untuk menyelidiki kejadian tadi dan jika sampai terjadi kesengaj
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

62. Usut Tuntas!

Setelah mendengar kabar dari ayah Rafif, Tomi bergegas menurunkan pasukan untuk segera mengusut insiden yang terjadi di aula pernikahan Azfar dan Cindy yang menimpa Rafif sampai mengharuskannya mendapat luka di kepala.Tomi menghubungi beberapa pihak, termasuk detektif bayaran yang biasa Rafif pakai jasanya yang bernama Wira.Wira tentu tidak bekerja sendiri, dia memiliki kaki tangan untuk membantunya memecahkan setiap kasus yang datang padanya.Selain itu, Tomi juga datang ke lokasi kejadian. Dia terbang ke Surabaya segera setelah dia baru saja kembali dari Singapura.Tomi bersama dengan Wira mengecek cctv di seluruh penjuru aula.“Sejauh ini gak ada yang aneh,” ujar petugas yang membukakan akses monitor rekaman cctv.“Stop!” kata Tomi.“Tolong putar yang ini,” ujar Tomi sambil menunjuk ke layar.Petugas lalu membukanya untuk Tomi, dalam tangkapan kamera terlihat Alea yang sedang asyik mengambil makanan bertabrakan dengan seorang pria. Lalu Tomi mengawasi gerak-gerik Alea yang mengik
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

63. Tidur Panjang

Tiga hari setelah insiden itu terjadi, Rafif masih belum juga membuka matanya.Alea dengan sabar menunggunya dan merawatanya di ruang vip rumah sakit terbesar di Surabaya.Alea bergantian dengan bunda, menjaga Rafif siang dan malam tanpa kenal lelah. Mereka juga sesekali mengajak Rafif bicara agar segera terbangun dari tidur panjangnya.Namun setelah tiga hari berlalu, Rafif belum menunjukan tanda-tanda akan bangun.“Kak, mas Rafif tidak bangun juga setelah beberapa hari ini. Apa ini wajar?” tanya Alea saat Azfar memeriksa keadaan Rafif.“Semua hasil pemeriksaannya tidak ada masalah, organ vitalnya juga baik, tapi mungkin trauma di kepala Rafif membuat dia membutuhkan waktu sedikit lama untuk kembali sadar. Kamu tenang saja,” jelas Azfar pada Alea lalu mengelus kepala Alea lembut.“Besok, kita pindahkan Rafif ke rumah sakit kita di Jakarta. Kakak dan Cindy harus segera kembali kesana, tentu saja kakak tidak ingin meninggalkan kamu dan Rafif disini,” sambung Azfar.Alea mengangguk, “ak
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

64. Siapa Kamu?

“Siapa kamu?” tanya Rafif saat melihat Alea di hadapannya.“Mas,” ujar Alea pelan.Rafif merasakan kepalanya berputar. Lalu dia memejamkan kembali matanya.“Kak,” panggil Alea pada Azfar dengan penuh kekhawatiran.“Kamu tenang dulu,” jawab Azfar.Azfar lalu memeriksa Rafif kembali untuk memastikan apakah ada masalah.Rafif kembali membuka matanya, lalu bertanya pada Azfar.“Dok, saya kenapa?” tanya Rafif.Alea mundur selangkah, dia sadar Rafif berbeda. Apa yang terjadi? Kenapa dia tidak mengenali Alea bahkan dia memanggil Azfar dengan panggilan ‘dok’.“Rafif, ini bunda!” bunda maju dan mendekati Rafif.Rafif memperhatikan wajah bunda dengan seksama, sedetik kemudian dia bertanya.“Kenapa aku disini, bunda?” tanyanya.Bunda lega, karena ternyata Rafif mengenalinya. Itu artinya Rafif tidak apa-apa.Namun keadaan menegang seketika Rafif bertanya pada bunda.“Bunda, siapa wanita ini?” tanya Rafif.Bunda membawa Alea mendekat.“Dia istri kamu! Alea,” jelas bunda.“Istri?” tanya Rafif.Alea
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

65. Asing

Sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah kecil di dalam kamar.Rafif terbangun karena merasa silau. Dia merasa asing dengan kehadiran Alea dan Zayn di kamarnya, semalam dia memutuskan untuk tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar miliknya yang ditempati Alea dan Zayn.Setelah membuka mata, Rafif langsung bergegas kembali ke kamarnya dan melihat apakah Alea dan bayi kecil itu telah bangun.Dia membuka pintu, lalu melihat Alea yang masih tertidur. Rafif mendekatinya dan memperhatikan wajah cantik Alea. Dia menyibakan rambut yang menutupi wajah Alea.“Alea,” gumamnya. Ada rasa sedih yang menyeruak dalam hati Rafif. Dia tidak mengerti bagaimana hatinya bisa merasakan sedih dan sakit saat menatap Alea, sementara ingatannya tak kunjung kembali.Alea mengerjapkan matanya, telinganya mendengar namanya di sebut oleh pria yang sangat dicintainya.“Mas,” panggil Alea saat mengetahui Rafif sedang menatapnya begitu intens dalam jarak yang sangat dekat.“Apa kamu baik-baik saja?” ta
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

66. Naluri

Sekembalinya Rafif dari perusahaan, Alea menyambutnya selayaknya dia menyambut Rafif seperti sebelum-sebelumnya.“Gimana dengan perusahaan mas?” tanya Alea.“Semuanya lancar karena dibantu Tomi,” jawab Rafif.“Jadi mas juga tidak lupa dengan Tomi?” tanya Alea menghentikan langkahnya di belakang Rafif.Rafif menyadari jika sikapnya telah sedikit melukai hati Alea.“Aku baru mengingatnya saat bertemu dengannya tadi,” Rafif lalu menyamakan langkahnya dengan Alea.“Zayn dimana?” tanya Rafif.“Di kamar dengan bunda,” jawab Alea singkat.“Ayo ke kamar!” ajak Rafif sambil meraih tangan Alea.Ini adalah genggaman pertama Rafif setelah dia terbangun dari tidur panjangnya. Alea merasakan jantungnya berdetak cepat, akhirnya Rafif mengenggam tangannya lagi setelah sekian lama.“Zayn!” panggil Rafif saat membuka pintu kamar.“Kamu sudah pulang?” tanya bunda.Rafif mengangguk lalu menghampiri Zayn.Zayn begitu senang dengan kedatangan Rafif, bayi berusia satu tahun ini sedang belajar untuk berjalan
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

67. Kamu Berubah

Kepala Rafif berdenyut hebat tatkala bibirnya mulai bersentuhan dengan bibir Alea.Terlintas dalam ingatannya, potongan-potongan kenangan seperti gambar berjalan.Namun saat Rafif mencoba mempertajam ingatannya, dia limbung dan harus melepaskan tautan bibirnya dari Alea.Rafif merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, membuat dia harus menjauh dari Alea dan pergi ke lantai dasar untuk menenangkan diri.“Mas!” panggil Alea khawatir.Tapi Rafif tetap mengabaikannya dan pergi begitu saja.Batin Alea berkecamuk, baru saja dia mendapatkan kembali kehangatan yang dia rindukan, tiba-tiba saja Rafif pergi.Alea menangis dalam diamnya. Lalu memilih untuk membiarkan Rafif sampai dia kembali lagi ke kamar.Malam semakin larut, karena Rafif tak kunjung kembali, Alea memutuskan untuk melihatnya di bawah.Baru saja Alea menuruni anak tangga terakhir, dia melihat sebuah kepulan asap dari halaman belakang rumahnya.Karena penasaran, Alea berjalan menuju ke halaman belakang dan melihat apa yang te
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

68. Berusaha Kuat

“Alea!” ujar Rafif.Senyum Alea yang semula merekah, hilang seketika. Dia melihat sebuah tangan melingkar di lengan suaminya, dan tangan itu milik seseorang yang sangat dia benci.“Kalian?” tanya Alea dingin.“Sory Yes! Aku harus masuk dulu,” ucap Rafif lalu melepaskan tangan Yesi dari lengannya.“Oh! It’s okay fif! Lagipula aku sudah harus pulang, makasih ya hari ini!” ujar Yesi manis sekali, seperti disengaja karena kehadiran Alea.“Oke, sama-sama!” jawab Rafif lalu masuk ke dalam ruangan, melewati Alea.Alea terpaku menatap interaksi Rafif dan Yesi yang begitu akrab. Yesi bahkan menyeringai ke arahnya dan menaikan sebelah alisnya seolah-olah berkata “aku menang!”“Mas, kamu dari mana?” tanya Alea.“Hanya makan siang saja,” jawab Rafif singkat.“Hanya berdua dengan dia?” tanya Alea lagi.Rafif melirik ke arah Alea, “memangnya kenapa?” tanyanya.“Tapi dia Yesi mas!” pekik Alea.“Iya! Dia memang Yesi! Lalu kenapa? Bukannya seharusnya kamu tahu kalau dia temanku, jika kamu memang istri
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

69. Yesi Lagi

Hari peluncuran produk baru milik perusahaan Rafif akhirnya tiba. Iklan-iklan yang menampilkan wajah Yesi kini menghiasi seluruh layar kaca.Peluncuran produk baru milik Rafif terbilang cukup sukses, sehingga malam ini Rafif secara khusus mengadakan makan malam bersama seluruh timnya. Termasuk Yesi sebagai bintang iklannya.“Cheers!” ujar Rafif mengangkat sebuah gelas minuman.“Cheers!” sahut tim Rafif menyambut baik uluran Rafif.Mereka lalu menghabiskan malam bersama, sambil merasakan euforia keberhasilan peluncuran produk.“Rafif!” panggil Yesi yang sedikit mabuk.“Hai! Kamu mabuk?” tanya Rafif.“Sepertinya begitu, bisakah kamu antar aku pulang malam ini?” tanya Yesi.“Boleh!” jawab Rafif lalu meraih pinggang Yesi yang telah terhuyung ke arahnya.Yesi lalu mengalungkan lengannya pada leher Rafif dan berjalan berdampingan dengannya.“Aku pergi dulu!” pamit Rafif pada Tomi.“Pak Rafif kenapa? Sekarang kayaknya kok berubah!” ujar Sherly salah satu tim Rafif.Tomi menggeleng, “entah!”
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

70. Mimpi

Alea menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam.Malam ini Rafif benar-benar telah membuatnya keluar dari batas rasa sabar yang bisa dia toleransi.Lagi-lagi Rafif menyebut nama Yesi di hadapannya. Alea sendiri melihat dengan matanya, bahwa Yesi dengan berani meninggalkan bekas bibirnya di pipi Rafif.Jika Alea terus membiarkannya, mungkin lama-lama Yesi akan menjadi lebih berani. Namun Alea juga tidak tahu harus berbuat apa.“Mas, kapan kamu akan sadar dan mengingat semuanya?” gumam Alea.“Mama!” suara Zayn terdengar memanggilnya.Alea bergegas menghampirinya.“Sayang, kok kamu bangun?” tanya Alea pada Zayn.Lalu Zayn memeluk Alea dan meminta Alea untuk menggendongnya.“Sayang, tidur lagi yuk! Sudah malam,” ajak Alea. Lalu membawa Zayn tidur di dalam pelukan Alea.Zayn seolah-olah mengerti apa yang sedang dirasakan Alea. Dia menatap mamanya dengan hangat, lalu tangannya menempel pada pipi Alea.Tatapan mata Zayn seolah berkata “mama kuat!”.Alea menatap dan mengusap wajah imut Za
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status