Home / Rumah Tangga / Terlahir Sebagai Jodohmu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terlahir Sebagai Jodohmu: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

41. Perang Dingin

Sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta, Rafif dan Alea saling diam.Mereka sibuk dengan isi kepala masing-masing.Sampai akhirnya mereka tiba di rumah, Rafif langsung berganti pakaian dan berangkat ke kantor tanpa berpamitan pada Alea.Alea yang merasa lelah, membiarkan Rafif pergi begitu saja.Sementara Rafif langsung melanjutkan kesibukannya selama seharian penuh, tanpa mengabari Alea sebagaimana biasanya. Bukan tidak ingin, dia benar-benar tidak sempat.Jauh dalam lubuk hati Alea, dia menunggu Rafif menghubunginya untuk sekedar bertanya apakah dia sudah makan.Namun hingga sore tiba, satu pesanpun tidak muncul di ponsel Alea.Alea sempat berpikir, mungkin Rafif marah akibat sikap Alea di Padang kemarin.Alea juga tidak ingin membuat Rafif lelah, tapi dia juga tidak bisa memahami kenapa keinginannya seperti tidak ingin menerima penolakan sekalipun.Selain itu, mood nya akhir-akhir ini memang terasa kacau. Selain karena kehamilan yang sudah memasuki trimester akhir ditambah Rafif ya
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

42. Curiga

Rafif kembali dalam dua hari sesuai dengan ucapannya, setelah memarkirkan mobilnya dia bergegas memasuki rumah dan mencari Alea.Saat tiba di kamar dia melihat Alea yang sedang fokus membaca sebuah buku dengan memakai headphone di kepalanya, sehingga tidak menyadari kedatangan Rafif.Rafif tersenyum melihat Alea.Dia menghampirinya dan melepaskan headphone Alea pelan.“Alea, aku rindu.”Alea menatap suaminya lekat. Terlihat wajah sayu disana, Alea tidak tahu tekanan seperti apa yang sedang dihadapi Rafif. Tapi dia mengerti, Rafif saat ini benar-benar sedang membutuhkannya.“Kamu sudah makan?” tanyanya lembut.Rafif menggeleng. Tubuhnya lebih kurus daripada dua hari yang lalu.“Kamu mandi dulu, aku siapin makan,” ujar Alea.“Makasih sayang,” ucap Rafif.Alea lalu beranjak ke dapur dan membuatkan Rafif makan malam.Setelah mandi Rafif turun dan makan bersama dengan Alea.“Bagaimana hasil pemeriksaan kemarin?” tanya Rafif.“Hasilnya baik,” jawab Alea. Dia lalu menjelaskan apa yang dikata
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

43. Fakta Menyakitkan

“Kak, apa aku boleh menangis?” tanya Alea pada Cindy.“Ada apa Alea?” tanya Cindy balik. Dia melihat Alea dengan penuh kekhawatiran.Alea lalu menceritakan semua yang terjadi di antara dirinya dan Rafif. Tentang perang dingin yang telah dimulai beberapa waktu lalu, tentang Rafif yang sibuk dengan pekerjaannya, sampai pada dugaan perselingkuhan Rafif.Alea menangis tersedu-sedu. Cindy mengambilkan segelas air putih dan membiarkan Alea meluapkan emosinya dulu sampai dia benar-benar tenang.Setelah sedikit mereda, Cindy memeluk Alea mencoba memberikan kekuatan untuk calon adik iparnya.“Kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan, Rafif mungkin benar-benar sedang sibuk saat ini. Dia tidak akan sampai hati menyelingkuhi kamu, perjuangan dia untuk mendapatkanmu itu lebih dari sepuluh tahun,” ucap Cindy mencoba menenangkan.“Baik sepuluh tahun atau lima puluh tahun sekalipun, jika ada orang yang lebih memikat hatinya tetap akan terjadi kak,” jawab Alea.“Apalagi sejak perutku membesar aku tidak
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

44. Pelik

Rafif berlari ke kamarnya begitu tiba di rumah.Dia mencari keberadaan Alea. Dia tahu Alea saat ini pasti sedang terluka dengan adanya kabar palsu tentang dirinya.Rafif tidak menemukan Alea di kamar, dia melihat lemari yang terbuka seiring dengan menghilangnya baju-baju miliknya Alea.Hatinya berkecamuk.Dia lalu berlari menghampiri bi Imas dan menggedor-gedor pintu kamar bi Imas.“Alea kemana bi?” tanyanya tak sabar sesaat setelah bi Imas membuka pintu.“Non Alea pulang ke rumah bapak dan ibu den,” ucap bi Imas dengan terus menunduk. Dia tidak berani menatap Rafif.Tanpa berpikir, Rafif langsung berlari ke mobilnya dan mengendarinya dengan kecepatan penuh menuju ke rumah mertuanya.Pikirannya benar-benar kacau, bagaimana pandangan mertuanya terhadapnya nanti?Tapi dia tidak akan menyerah begitu saja, dia tahu dia tidak bersalah.Rafif sampai di rumah mertuanya, dia menerobos masuk hendak mencari Alea.Tapi tiba-tiba saja Azfar mencekal langkahnya dan memberikan sebuah tinju keras te
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

45. Salah Sasaran

Di ruang interogasi kantor kepolisian Bali, Rafif menyaksikan tersangka penyebar foto dirinya dengan Selena sedang melakukan pemeriksaan Polisi.Disana juga telah hadir Selena dan Alex kekasihnya.“Saya hanya orang suruhan pak!” ujar tersangka menggema di seluruh ruangan.“Siapa yang menyuruhmu?” tanya pak Polisi.Tersangka tersebut kebingungan, dia tidak berani menyebutkan nama orang yang memberinya perintah.“Cepat katakan!” bentak Polisi.“Jika kau tidak mengatakannya, maka hukumanmu akan lebih berat! Sementara orang yang menyuruhmu sedang menghirup udara bebas diluar sana, apa kau ikhlas menerimanya?” sambung pak Polisi.Tersangka gelisah, dia memikirkan bagaimana jika dirinya mendekam dibalik jeruji, sementara bosnya masih hidup dengan tenang diluar sana.Dengan suara lemah dia menyebutkan sebuah nama.“Dia Edward.”Mendengar nama yang disebut, Selena terkejut.“Hah?” Selena menangkup wajah dengan kedua tangannya.Selena tahu siapa Edward. Seketika dia bergetar ketakutan.“Ada ap
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

46. Meluruskan Kesalahpahaman

“Kamu dimana? Papa harap kamu segera kembali, Alea membutuhkanmu,” ucap Papa dalam panggilan telepon saat Rafif tengah berjalan menuju pesawat.Rafif tercekat, hatinya bergemuruh hebat. Dia mengkhawatirkan keadaan istrinya saat ini.Dia tidak mengetahui kabar Alea lagi sejak tadi siang dia pingsan didepan matanya. Setetes air mata mengalir di wajah Rafif. Dia menyesali semua yang terjadi.“Aku sedang dalam perjalanan, Pa. Tunggulah sebentar lagi,” jawab Rafif dengan suara yang sedikit bergetar.***Rafif duduk bersimpuh dengan dua tangannya mengepal. Dia harus segera menjelaskan apa yang terjadi pada semua orang.Dihadapannya telah hadir Papa, Ayah, Mama, Bunda beserta Azfar.Sementara Cindy menemani Alea di kamar.“Apa yang akan kau sampaikan?” tanya Ayah dengan sorot mata tajam.Rafif lalu menjelaskan semua yang terjadi, tentang fotonya dengan Selena dan semua yang dia temukan di Bali.“Edward?” tanya Ayah saat Rafif menyebutkan sebuah nama.Rafif mengangguk, lalu kembali menjelaska
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

47. Maaf Saja tak Cukup

Alea terbangun di pagi hari dengan penuh keheranan.Alea mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi pada dirinya kemarin.Seketika dia melihat potongan-potongan ingatan tentang Rafif, Alea mengingat dirinya yang menerima pesan dari nomor tak dikenal, dia juga mengingat foto-foto tentang suaminya dengan seorang wanita.Alea pun mengingat bagaimana dia dan Rafif bertengkar hebat.Dia menghembuskan nafas panjang.Kemudian dia merasakan beban berat di pinggangnya, ternyata sebuah tangan melingkar dari balik badannya.Alea membalikan badannya, dia terkejut dengan keberadaan Rafif disana.Bersamaan dengan itu Rafif membuka matanya, dia tersenyum pada Alea.“Kenapa kamu disini?” tanya Alea sinis.“Aku sudah disini sejak tadi malam, sayang,” jawab Rafif.“Pergi! Aku gak mau ketemu kamu.”Rafif memijat keningnya, dia berusaha mengumpulkan kesadarannya.“Alea, kita sudah baik-baik saja semalam!” ujar Rafif dengan sedikit meninggikan suara.Dia heran dengan sikap Alea, semalam dia begitu bai
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

48. Perjuangan Hidup dan Mati

Pagi hari di sebuah taman di kawasan Jakarta.Alea melakukan aktivitas jalan pagi sebagaimana di anjurkan oleh Cindy.Selama satu bulan ke belakang dia hanya jalan-jalan sendiri di komplek perumahannya. Namun kali ini dia ditemani oleh suami tercintanya.Setelah banyaknya prahara rumah tangga yang datang silih berganti, Alea lagi-lagi memilih untuk menerima dan memaafkan apa yang terjadi.Saat ini dia hanya ingin fokus terhadap kehamilan dan persiapan persalinannya.Rafif berjalan sambil mengenggam tangan Alea, dia ikuti langah demi langkah istrinya.“Aku capek,” keluh Alea karena merasa kelelahan.“Ayo istirahat dulu,” ajak Rafif sambil menuntun Alea untuk duduk di sebuah kursi.“Kamu tunggu disini sebentar,” ucap Rafif lalu meninggalkan Alea.Alea mengikuti kemana Rafif pergi, ternyata dia berlari mengejar tukang dagang asongan yang menjajakan air mineral dan beberapa camilan.Tidak lama kemudian, Rafif kembali dengan sebotol air mineral.“Minum dulu,” ucapnya sambil menyerahkan bot
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

49. Dear, Zayn!

“Bayi laki-laki, berat 3,8 kg dan panjang 51 cm. Lahir dengan sempurna dan tampan seperti Papanya! Selamat Alea dan Rafif, kalian telah resmi menjadi orang tua,” ucap Cindy sambil meletakan bayi mungil di atas tubuh Alea.Alea memeluk bayinya dengan senyuman yang tidak pernah pudar, sementara Rafif memandangi dan mengusapnya dengan penuh kasih sayang.“Maaf bu, apakah sudah ada nama untuk bayi ini?” tanya asisten Cindy.Alea dan Rafif saling bertatapan, “Zayn Haris Hadiwinata” ucap mereka bersamaan.Cindy tersenyum lagi, dia melihat mereka berdua sebagai pasangan yang tidak akan terpisahkan.Setelah semuanya selesai, Cindy mengantar Alea dan bayinya kembali ke ruangan mereka.Alea duduk di kursi roda dengan Rafif dibelakangnya, sementara Cindy mendorong kereta bayi. Dia ingin mengantarkan calon ponakannya secara khusus.Di ruangannya telah hadir semua anggota keluarga Alea dan Rafif. Semua orang menyambut kedatangan mereka.Setelah Alea memposisikan diri di ranjang rumah sakit, mereka
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

50. New Born

Setelah Zayn lahir, hari-hari Alea dan Rafif menjadi lebih berwarna.Banyak hal yang berubah di antara mereka, termasuk siang jadi malam, malam jadi siang.Seperti bayi pada umumnya, Zayn juga termasuk anak yang sering rewel di malam hari. Hingga tak jarang membuat Rafif dan Alea begadang di malam hari.Sepanjang kehamilan sampai melahirkan, bisa dibilang mulus tanpa banyak hambatan. Tetapi ujian mereka di mulai saat Zayn lahir.Mereka benar-benar dibuat kelelahan sampai kurang tidur, kadang sampai lupa makan karena Zayn.Untungnya, Rafif semakin peka. Dia tidak membiarkan Alea melewatinya sendirian. Juga, support dari keluarga membuat mereka bisa mengatasi semuanya.Dini hari ini, Rafif sedang sibuk menggendong Zayn yang menangis. Sementara Alea yang sudah kelelahan tertidur dengan sangat pulas.“Tidur yuk sayang, Papa sudah mengantuk,” Rafif mengajak Zayn bicara seolah-olah bayi itu mengerti.Setelah berhasil menidurkan Zayn, Rafif meletakannya pada box bayi. Kemudian dia tidur meri
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status