Home / Rumah Tangga / Terlahir Sebagai Jodohmu / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Terlahir Sebagai Jodohmu: Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

31. Ribut

Hari-hari berlalu begitu cepat, Alea sudah semakin terbiasa dengan kehamilannya. Dia juga sudah kembali dengan kegiatannya sebagai business woman.Sejauh ini tidak ada gejala yang membuat dia terganggu. Alea sehat-sehat saja seperti sedang tidak mengandung.“Dok, istri saya tidak mengalami gejala morning sickness seperti ibu hamil pada umumnya, apakah wajar?” tanya Rafif saat melakukan kontrol rutin dengan dokter Cindy.“Oh tidak apa-apa, itu termasuk hal baik. Berarti Alea bisa nyaman dengan kehamilannya ini,” jelas dokter Cindy.“Lalu apakah ada hal lain yang kamu rasakan Al?” tanya dokter Cindy pada Alea.“Nggak ada sih kak, aku cuma lebih sering merasa lapar saja,” jawab Alea.“Wah, bagus itu! Makan saja apapun yang kamu mau, tapi tetap harus memperhatikan nilai gizi, supaya bayi kamu nutrisinya bisa tercukupi,” jelas dokter Cindy.Lalu mereka pun mengobrol perihal kehamilan dan Cindy memberikan banyak tips serta rekomendasi berbagai vitamin yang bagus untuk Alea.“Kak Cindy, kala
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

32. Mencari Bukti

Keesokan harinya, Alea terbangun saat ponselnya berdering berkali-kali. Alea lalu mengeceknya, ternyata banyak panggilan masuk terutama dari Mama dan Bundanya Rafif.Alea tak lantas mengangkat panggilan dari orang kesayangannya. Alea tahu apa yang sedang terjadi, dia memilih untuk menenangkan diri lebih dulu.Bersamaan dengan Alea, Rafif juga terbangun saat ponselnya berdering.“Bos, gue udah coba membereskan keributan kemarin. Tapi sepertinya pihak Yesi sekarang tidak tinggal diam. Mereka mengambil rekaman video cctv dari beberapa toko sekitar kejadian, sayangnya dia menyuntingnya dan hanya menampilkan video saat kamu menampar dia,” jelas Tomi saat Rafif mengangkat panggilannya.“Apa yang harus gue lakukan lagi, bos?” tanya Tomi.“Lo udah punya rekaman cctv aslinya?” tanya Rafif.“Gue udah cari, tapi sepertinya pihak Yesi membayar mahal toko-toko tersebut sehingga mereka enggan memberikannya sama gue,” jawab Tomi.Rafif memijat keningnya.“Coba lo cari dari semua sisi, kalo mereka mi
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

33. Balasan

Setelah mendapatkan bukti video, Rafif mengajak Tomi untuk kembali ke kantor dan menyusun rencana untuk membalas Yesi.Hari itu juga Rafif bertekad akan membalas perbuatan Yesi. Dia tidak akan memberi ampun untuk Yesi yang telah berbuat semena-mena pada Alea.Apalagi Yesi telah memanipulasi video dan menyembunyikan kebenaran sehingga membuat nama Rafif tercoreng.“Bos lo harus liat ini,” ucap Tomi dengan menunjukan sebuah video klarifikasi dari Yesi.Yesi mengatakan kalau Alea memancing keributan terhadap dirinya dan ibunya di mall sehingga Yesi meneriaki Alea, kemudian Rafif yang tidak terima langsung menamparnya begitu saja.“Hhh! Playing victim,” gumam Rafif.“Lo siapkan video dari bu Wulan, jernihkan suaranya kemudian naikkan pakai akun anonym saja. Kita tunggu reaksi dari pihak Yesi!” ujar Rafif memberikan perintah pada Tomi.“Oke bos!” jawab Tomi.Tidak lama setelah itu video yang disiapkan Tomi segera disebar luaskan.Hanya butuh waktu lima menit, video tersebut langsung dibagi
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

34. Kebetulan

Kejadian tentang keributan bersama Indri dan Yesi, membuat Rafif lebih protektif terhadap Alea. Dia tidak membebaskan Alea untuk pergi keluar tanpa ditemani olehnya.Hari-hari yang berlalu tidak serta merta membuat keadaan menjadi lebih kondusif, sebaliknya banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk menjatuhkan nama Rafif.Power Yesi di dunia entertain memang tidak bisa diremehkan, meskipun Rafif sudah memblokir sebagian dari pintu rezeki Yesi, dia masih tetap bisa eksis di dunia hiburan karena dukungan para penggemarnya.Hal itulah yang dikhawatirkan Rafif terhadap Alea, jika dia membiarkan Alea pergi ditakutkan banyak penggemar Yesi yang akan berusaha menyerang istrinya.Disela-sela mengingat tentang kejadian beberapa hari lalu, Rafif baru menyadari kalau dia masih memiliki hutang budi pada bu Wulan yang telah membantunya.“Sayang, besok kita main ke rumah bu Wulan ya,” ujar Rafif saat bersiap untuk berangkat kerja.“Boleh mas,” jawab Alea.“Kita harus siapin apa b
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

35. Hubungan tanpa Status

Seiring dengan berlalunya waktu, hari-hari Alea dan Rafif kembali tenang seperti semula.Tanpa terasa, kehamilan Alea sudah menginjak usia 6 bulan, mereka lantas mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut kelahiran bayi mereka.Dengan ditemani Mama, Alea dan Rafif berkeliling mall untuk berbelanja perlengkapan bayi, mulai dari popok, baju-baju bayi hingga stroller. Semuanya benar-benar dipersiapkan dengan baik oleh Alea dan Rafif.“Aku udah capek, Ma,” ujar Alea.“Ayo istirahat dulu,” jawab Mama.“Kita ke resto aja yuk, sekalian makan siang,” ucap Rafif.Mereka lalu makan siang di restoran ala jepang. Alea memesan sebuah sushi dan takoyaki kesukaannya, sementara Rafif memesan ramen.Alea makan dengan lahap seperti biasa, tapi Rafif tiba-tiba merasakan mual saat suapan pertama masuk ke mulutnya.“Kamu kenapa mas?” tanya Alea.“Gak tahu, Al. Rasanya aku tidak sanggup mencium aroma ramen ini,” jawab Rafif.Alea lalu mengambil mangkuk ramen milik Rafif dan memeriksanya. Dia tidak akan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

36. Azfar dan Cindy

Dengan langkah gontai Azfar memasuki kantornya di Rumah Sakit. Semalaman dia tak bisa tidur, Azfar merenungkan apa yang disampaikan oleh Alea dan Rafif.Jauh dalam lubuk hatinya dia masih berharap Cindy membalas perasaannya.Saat terhanyut dalam lamunannya, tiba-tiba saja pintu kantornya diketuk dari luar. Dia bergegas membukanya.“Dok, dokter Cindy kecelakaan!” ujar Siska, perawat yang biasa menjadi asistennya.“Apa?!” pekik Azfar kaget.“Iya dok, sekarang sedang ditangani di IGD,” jawab Siska.“Oke, makasih informasinya!” ucap Azfar lalu berlari menuju IGD.Sepanjang perjalannya menuju IGD dalam hatinya Azfar terus berdo’a, “semoga kamu baik-baik saja Cin!”Sesampainya di IGD dia kelabakan mencari keberadaan Cindy. Setelah bertanya ke beberapa perawat, akhirnya Azfar menemukan Cindy.Cindy sedang diberi penanganan oleh dokter umum, pelipisnya terluka dan memerlukan beberapa jahitan. Beruntung, luka Cindy tidak terlalu dalam sehingga dia masih sadarkan diri.“Apa yang terjadi?” tanya
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

37. Apartemen Cindy

Dengan kecepatan penuh mobil Azfar melaju menuju apartemen Cindy.Sesampainya disana dia segera menekan bel apartemen. Dia harus menunggu bebrapa menit sampai akhirnya Cindy membukakan pintu.“Are you okay?” tanya Azfar.Cindy menggeleng, wajahnya pucat dan tubuhnya lemas sehingga dia oleng ke arah Azfar.Azfar segera menangkapnya dan memapahnya masuk ke kamar Cindy, lalu membaringkannya di tempat tidur. Dia menyentuh kening Cindy, “panas sekali,” ujarnya.Azfar lalu bergegas mengambil peralatan medis di rumah Cindy, dia memasangkan infus agar bisa memberikan tenaga tambahan untuk Cindy.Dia juga mengambil handuk kecil dan air dingin, dia mengompres kening Cindy dengan memastikan balutan luka di pelipis Cindy tidak terkena air.“Kan aku sudah bilang, telepon aku kalau kamu butuh bantuan! Kenapa harus menungguku menghubungimu?” cecar Azfar.Cindy hanya tersenyum lemas.“Tidurlah, aku akan menemanimu disini,” ujarnya.“Makasih,” ucap Cindy dengan suara serak.“Sshh!” desis Azfar sambil
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

38. Pengakuan

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Azfar pada Cindy selepas Alea dan Rafif pergi.“Udah baik-baik aja kok!” Jawab Cindy.“Thanks yaa, udah datengin Alea kesini. Kalo gak ada dia kayaknya aku gak akan bertahan buat diam di apartemen seharian ini,” ujar Cindy.Azfar tersenyum menanggapi Cindy.Dia lalu menatap Cindy lekat.“Ayo pacaran!” ucap Azfar spontan.“Hah?!!” pekik Cindy kaget.“Aku mau kamu jadi pacarku!” ucap Azfar memperjelas.“Aku tahu usia kita terlalu tua untuk mulai berpacaran, tapi aku ingin memulainya denganmu,” sambungnya.“Aku sudah menyukaimu sejak lama, aku yakin kamu tahu itu! Aku gak mau membuang-buang waktu lagi!” tambah Azfar.“Kamu mau kan jadi pacarku?” pertanyaan itu akhirnya terucap dari bibirnya setelah sekian lama.Cindy membeku di tempat, dia tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah hal yang dia tunggu sejak lama, seharusnya mudah saja untuk dia berkata ‘iya’, tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu kali ini.Azfar menyentil kening Cindy pelan.“Kok bengong?” tan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

39. Kencan

Azfar dan Cindy, sepasang manusia yang dimabuk asmara. Terlalu lama saling memendam rasa, membuat luapan perasaan itu tak dapat dibendung lagi kali ini.“Aku pulang dulu ya,” ucap Azfar sesaat setelah melepaskan ciuman Cindy yang cukup panas.Cindy mengangguk berat, dia tidak mungkin memaksa Azfar untuk menemaninya lagi malam ini. Terlebih, hubungan mereka baru saja dimulai.“Besok kita ketemu lagi,” ujar Azfar sambil mengusap pipi Cindy.“Thanks ya untuk hari ini,” ucap Cindy tulus.“Sama-sama Cin, kamu lekas membaik ya!” jawab Azfar.“Aku sudah baik-baik saja, besok aku mau masuk kerja,” ujar Cindy.“Kamu yakin?” tanya Azfar.“Yakin dong!” jawab Cindy.“Ya udah, besok aku jemput kamu ya,” ujar Azfar.Cindy mengangguk lagi.Setelah itu Azfar berpamitan dan pulang ke rumahnya.Kabar hubungan Azfar dan Cindy dengan cepat menyebar ke Mama dan Papanya, tentu saja ini ulah Alea.“Ehm! Ada yang senang nih kayaknya,” ucap Mama melihat Azfar yang memasuki rumah.“Apa sih Ma!” jawab Azfar sam
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

40. Nasi Padang

Akhir-akhir ini Rafif disibukan dengan berbagai pekerjaan.Dia sering pulang terlambat dan terkadang tidak pulang sama sekali.Sebagai CEO perusahaan, ini bukanlah hal yang asing. Makanya Alea harus selalu siap jika perhatian Rafif terbagi antara untuk dirinya dan pekerjaannya.Apalagi perusahaan Rafif yang sudah semakin besar dan memiliki cabang di berbagai Negara membuat Rafif harus sering melakukan perjalanan bisnis demi memastikan semuanya berjalan baik.Hari ini Rafif pulang ke rumah setelah seharian sibuk di kantornya. Dalam minggu ini dia tidak punya jadwal perjalanan, sehingga bisa memiliki banyak waktu untuk dihabiskan dengan Alea.“Mas, aku kayaknya pengen makan nasi padang!” ucap Alea begitu Rafif sampai dirumah.“Mama kamu kan punya restoran Padang, tinggal telepon aja,” jawab Rafif singkat.“Gak mau masakan Mama!” ujar Alea.“Terus?” tanya Rafif.“Pengen makan di Padang langsung!” sahut Alea.“Ya ampun Alea! Kok random banget sih?” tanya Rafif gemas.“Bawaan bayi mas! Ayo
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status