Semua Bab Kesandung Cinta Dokter Brondong: Bab 31 - Bab 40

89 Bab

31. Pengin Nimpuk

Macarons memang cantik, bentuknya mungil dan warna warni yang cantik memang banyak disukai orang terutama kalangan milenial. Tapi Nirmala yang hanya belajar membuat kue dari ibu-ibu yang ada di toko tempat kerjanya dulu, masih terasa asing dengan kue yang satu ini, jangankan membuat makan pun Nirmala belum pernah dan sekarang mau tak mau dia harus membuat kue itu ditambah lagi waktu yang ditentukan tinggal besok saja. Sempat terpikirkan oleh Nirmala membeli macarons jadi saja lalu dikemas ulang, tapi dimana dia harus memasan, kue jenis ini belum banyak ditemui bahkan di toko roti terkenal sekalipun. Kota tempat tinggalnya hanya kota kecil dengan penduduk yang rata-rata lebih memilih makanan lokal yang sudah pas di lidah  daripada makanan kekinian yang memang belum terbukti rasanya.“Kamu pernah buat macarons, Rin?” Rina yang sedang mengolesi loyang dengan mentega menoleh pada Nirmala. Lalu berkata dengan menyesal. “Belum pernah, mbak aku h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

32. Tamu-tamu

“Jadi pangkatnya sudah naik nih, dari pengagum rahasia jadi calon suami?” Nia datang sambil membawakan teh manis dan sepiring kue untuk Radit dilihatnya laki-laki itu sedang serius menatap gawainya,  Suasana hatinya yang buruk sedikit demi sedikit membaik. Sekarang sifat jahilnya yang keluar dan ada korban yang siap dia jadikan sasaran kejahilannya.Radit mengusap tengkuknya salah tingkah. “Ya, do’ain saja, kakakmu segera setuju.” “Minta didoain saja nggak mau minta bantuan, padahal aku dengan senang hati lho mau bantu.” “Wah benar kamu mau bantu aku, apa syaratnya?”Nia tertawa. “Wah yang dikatakan ibumu benar ya kamu memang cerdas langsung bisa menangkap maksudku.”“Jelaslah, Nirmala beruntung bangetkan ditaksir orang kayak aku.” Radit berkata dengan gaya sombong sambil menaik-naikkan alisnya.“Benar…benar mbak Mala beruntung banget, sudah pinter setia lagi. Eh kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

33. Kejujuran

Sore sudah berganti malam, dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara azan isya. Nirmala mengemudikan motornya dengan tenang, terdapat sekotak macarons yang nangkring di setang motornya. Ternyata rumah penjual macarons cukup sulit dicari dia harus tersasar tiga kali, syukurlah penjualnya sangat baik, meski mereka tadi tidak secara langsung membuat macarons karena proses produksi memang sudah berakhir, tapi Nirmala cukup puas karena penjualnya mau berbagi ilmu, memberi tahukan tahapan membuat macarons apa yang boleh dan tak boleh dilakukan, bahkan dengan baik hatinya dia menawarkan supaya Nirmala melihat proses produksinya esok hari, tapi karena besok dia juga sangat sibuk maka Nirmala menunda dulu kunjuangannya untuk yang kedua kali, dan sebagai gantinya dia mempersilahkan Nirmala menelpon jika butuh bantuan.Benar kata Rina rasanya memang gurih dan tepung almond yang digunakan sangat terasa. Meski ini pertama kalinya bagi Nirmala makan kue ini tapi dia sudah bisa mempr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

34. Jatuh Tak Sakit

Malam kian beranjak tua, sinar bulan sabit terlihat mengintip dengan malu-malu dibalik awan, mungkin jika angin tidak berkenan menyapa hujan pasti akan datang dengan lebatnya, jalanan juga mulai tampak sepi, semua orang lebih memilih tenggelam dalam selimut hangatnya dari pada berkeliaran di jalanan. Sebuah mobil sedan berwarna sepekat malam, terparkir di pinggir jalan tepat di depan gang yang menuju rumah Nirmala, sudah satu jam mobil itu terparkir diam di sana, tak ada pengendara atau penumpang yang terlihat keluar, jika saja tidak ada bunyi musik yang keras dari dalam mobil orang mungkin tak akan mengira bahwa masih ada orang di dalamnya.Entahlah apa yang dilakoni orang itu di malam yang sunyi ini, bahkan dering telepon yang dari tadi terdengar tak dipedulikannya, kepalanya menelungkup pada setir, lengan kemejanya telah digulung asal. Terdengar helaan nafasnya yang terasa berat. Kenapa hidupnya menjadi rumit seperti ini dua minggu lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

35. Matre

Nirmala bersiap mengocok putih telur dalam wadah, wajahnya terlihat sangat serius seolah semua masa depan dunia tergantung padanya, Rina yang sedari subuh sudah nongol menampilkan wajah tak kalah serius.Dengan menarik nafas panjang dan tak lupa mengucap basmalah Nirmala mulai menyalakan mixer pada mode sedang, diputarnya wadah ke kiri dan ke kanan berusaha seadil mungkin agar tak ada putih telur yang cemburu, karena ini bagian penting dalam membuat macarons begitulah kata pembuat macarons yang dia temui kemarin."Jangan sekali-kali membuat putih telur ngambek, kalau itu sampai terjadi kamu akan dalam masalah." karena itu dia butuh konsentrasi penuh tanpa intervensi, dan Rina yang memang pernah melihat temannya membuat macarons, bertindak sebagai penilai merangkap pemberi nasehat.Nia saja yang tadi sempat ke dapur untuk mengambil gunting buru-buru pergi supaya tidak mengganggu mereka berdua."Aku masukkan air jeruk nipis sama gula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

36. Bila Hati...

Namanya Radit Harjanto, putra kedua dari bapak Hendra Harjanto dan ibu Lastri, lahir 25 tahun yang lalu, sekarang bekerja di rumah sakit Harapan Kita dan klinik tumbuh kembang anak sebagai dokter catat ya dokter bukan tukang jualan obat. Meski Nirmala penasaran bagaimana orang secerewet Radit menghadapi pasiennya, apa mereka tidak kabur.”Single, pernah beberapa kali pacaran, dia tak tahu berapa tepatnya karena dia sendiri malas menghitung. Tapi sekarang dia sedang sendiri tak ada pacar free as a bird. Mantan pacar memang banyak tapi dia berkomitmen tidak akan pernah selingkuh, jadi jika ingin pacaran dengan wanita lain dia harus putus dulu dengan pacarnya saat itu.Nirmala tersenyum sendiri mengingat cara Radit memperkenalkan diri, laki-laki yang saat ini sibuk menyetir di sampingnya dengan tenang, meski cerewet dan cenderung pecicilan Radit adalah tipe orang yang sabar, saat mengemudi, dia hanya akan menggelengkan kepala pelan saat sebuah motor menyalip
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

36. Sebuah Nama

Melupakan sejenak persoalan pribadinya, Nirmala bertekad untuk menyelesaikan masalah pembukaan tokonya terlebih dahulu. Persoalan mendasar yang sempat dia lupakan begitu saja, untung Radit mengingatkannya. Seperti biasa saat malam tiba, dan semua pekerjaan sudah terselesaikan Nia dan Nirmala akan bersantai sambil nonton televisi, kebiasaan yang sering mereka lakukan saat kedua orang tua mereka masih lengkap, dulu Nia dan Nirmala akan dengan manja tidur di pangkuan ibunya. Dan beliau akan dengan senang hati membelai lembut rambut sang putri, meski seiring dengan kesibukan mereka kebiasaan itu sering dilewatkan tapi sebisa mungkin mereka akan menyempatkan diri paling tidak seminggu sekali, sekaligus sebagai ajang observasi dan diskusi tindakan mereka selanjutnya mengenai toko yang akan di buka.“Ni bagaimana dengan nama toko kita?” Tanya Nirmala sambil meletakkan coklat panas dan sepiring gorengan.Nia terdiam sejenak, “Di prop
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

38. Kejar Daku

Nirmala bangun keesokan harinya dengan wajah pucat dan kantong mata tebal, “mbak nggak tidur semalam?” Tanya Nia yang mendapati kakaknya menunggui kue matang sambil memejamkan mata.“Masih ngantuk saja, semalamkan tidur terlalu malam.” Nia memandang Nirmala tajam, bukan hal aneh Nirmala tidur tengah malam karena menyelesaikan pembuatan kue pesanan, tapi paginya pasti sudah on fire lagi bukan pucat dan mengantuk seperti sekarang ini.“Aku mau bikin kopi mbak mau aku buatkan coklat panas atau teh mungkin.” Percuma saja mendesak Nirmala, kakaknya adalah tipe yang keras kepala sekali bilang tidak maka akan tidak. Dari pada gondok karena tidak ditanggapi dengan benar mending dia membuat minuman pagi, sebentar lagi mbak Ratna dan Rina akan datang mungkin nanti dia bisa meminta Nirmala istirahat sebentar.Tapi keinginan Nia sepertinya tidak akan terwujud tepat pukul tujuh pagi cik mei suplayer bahan kue tempat yang biasa Nirmala memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

39. Cinta Mengalir

‘Nanti siang aku jemput, Ya … bantuin beli baju buat kondangan.’Pesan dari Radit datang pagi hari saat Nirmala pagi itu.  Nirmala hanya menengok sejenak room chatnya tapi belum ingin membalas.  Sudah dua hari mereka belum bertemu hanya saling mengirim pesan atau  menelpon di malam hari itupun kalau Radit ataupun Nirmala sama-sama tidak sibuk. Meski hanya kalimat sapaan Nirmala rutin mengirim pesan pada Radit, berkaca pada kejadian dengan Bisma dulu yang merasa tidak diperhatikan lebih memilih bersama orang lain. Hubungannya dengan Radit memang berjalan mengalir seperti air, meski Radit sudah sering melamarnya tapi Nirmala juga belum memberikan jawaban yang pasti, dan sepertinya Radit juga sangat mengerti akan hal itu. Dia memang tertarik dengan Radit dan selalu nyaman bila berada di dekatnya tapi untuk cinta? Nirmala belum yakin hubungan mereka masih terbilang baru untuk itu. Dan Nirmala saat ini belum berani berharap lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

40. Bara

“Ada apa, Yang?” Radit segera meminggirkan mobilnya, Nirmala yang semula tersenyum tiba-tiba berubah menjadi tegang dan pucat setelah melihat pesan di ponselnya. “Nirmala hei kenapa kamu? baik-baik saja, Kan?” Nirmala hanya menggeleng lemah, mungkinkah Radit sedang memiliki hubungan dengan orang lain dan orang itu mengirim pesan pada Nirmala, dia kembali menggeleng tak mungkin Radit bohong padanya, ibu laki-laki itu juga mengetahui hubungan mereka dan beliau tidak masalah dengan hubungan itu, malah beliau terlihat sangat senang kalau Nirmala datang berkunjung. Ataukah orang salah kirim, berlebihan sekali memang kalau dia sudah ketakutan saat belum jelas apa yang terjadi. “Aku nggak papa cuma capek saja.” Nirmala tersenyum kecil pada Radit yang masih memandangnya dengan menyelidik. “Kita memang baru kenal, Yang, tapi aku tahu kamu bukan tipe orang yang pandai berbohong.” Nirmala memandang Radit tajam laki-laki ini adalah ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status