Semua Bab Kesandung Cinta Dokter Brondong: Bab 41 - Bab 50

89 Bab

41. Nikahan Mantan

Nirmala memperhatikan wajah Radit yang tenang, “Serius kamu menghadiri acara mantanmu, lalu aku?”“Memang kamu kenapa? Kan kamu Pacar aku sekarang wajarkan kalau temani aku ke sana nggak mungkin aku minta temani mantanku yang lain.”“Ya bukan ditemani mantan kamu yang lain juga maksudku kamu kan bisa pergi sama mamamu.”Hah Radit menatap Nirmala seolah wanita itu mahluk astral yang tidak menginjak tanah. “Kok mama memangnya aku anak TK yang kemana-mana ditemani mama,” Radit melirik Nirmala dengan sebal, yang dilirik hanya tersenyum geli, benar juga dia ingat waktu masih kecil sering diantar ibunya untuk menghadiri ulang tahun teman.Radit makin sebal saat Nirmala malah tertawa mengikik kayak kuntilanak, eh ... tapi kuntilanak apa ada yang secantik pacarnya ini, aish kenapa jadi mikirin yang nggak penting. Otaknya memang butuh direparasi.“Ini mantan kamu yang ke berapa?” tanya Nirmala disela tawanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

42. Usai

Bisma.Laki-laki itu berjalan mendekat,  memastikan bahwa matanya tidak salah lihat.Hatinya berdesir, Nirmala terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna tosca, wajah cantik dan anggun yang dulu sangat dia kagumi dan mungkin sampai sekarang rasa itu tak mau pergi."Nirmala."Nirmala menoleh saat mendengar namanya, suara yang sangat dia kenali, yang dulu selalu dia tunggu, tapi sekarang mendengar suara itu membuatnya was-was.Dengan gerakan pelan Nirmala menolehkan kepalanya benar saja di sana Bisma berdiri dengan kemeja batik yang dulu dia hadiahkan saat ulang tahunnya."Aku tak tahu kalau kamu juga mendapat undangan, jika tadi kamu memberi tahuku aku bisa menjemputmu."Nirmala mengerutkan kening orang ini amnesia atau tadi datang terlalu terburu-buru sampai tak membawa ingatannya. Untuk apa Nirmala memberi tahunya mereka sudah tidak ada hubungan.Nirmala berusaha menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

43. Dilema

Bisma masih terdiam ditempatnya, Nirmala sedang bercanda ya. Mana mungkin dia sudah punya pacar lagi, mereka baru saja berpisah, lagi pula Nirmala sangan mencintainya dia adalah tipe orang yang setia, selama ini hanya sibuk dengan kue-kuenya. Dia pasti berbohong?Laki-laki itu Radit kalau tidak salah namanya sepertinya anak orang kaya, terlihat dari pakaian mahal yang dia dan Nirmalakenakan. Setahunya Nirmala bukan tipe orang yang mau memboroskan uang hanya untuk membeli sebuah baju berharga mahal. Tapi tidak mungkin kalau itu pacar baru Nirmala, tidak. Bisma menggelengkan kepalanya berusaha mengusir semua dugaan yang sedang bertarung sengit di dalam otaknya, dia harus mendatangi Nirmala dan menanyakan hal ini. “Mau kemana, Bis?” Bisma menoleh pada seorang wanita yang sedang menggendong bayinya, Lita sepupunya.“Kamu juga diundang ke sini?”“Bukan aku tepatnya mas Rudi. Mau kemana kelihatannya bur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

44. Kutunggu

Bisma menyadari hubungannya dari awal memang mendapat tentangan dari keluarganya terutama sang ibu, yang masih berpandangan kolot. Keluarganya berpendapat bahwa Nirmala tak pantas bersanding dengan dirinya yang dari keluarga ningrat dan juga sederet gelar akademik di belakang namanya.Dan demi tuhan Bisma selama ini selalu berusaha untuk tidak membawa Nirmala bergaul dengan kalangan atas, bukan karena dia malu atau merasa status Nirmala lebih rendah darinya, dia tidak sepicik itu. Dia hanya merasa harus menghindarkan Nirmala dari pandangan menilai orang-orang itu tapi sepertinya itu disalah pahami oleh Nirmala dan mungkin juga semua orang yang tahu hubungan mereka. Keinginan terbesarnya adalah untuk membahagiakan Nirmala, tapi tindakannya malah membuat wanita itu salah paham, dan sekarang Bisma tak tahu apa masih bisa meraih wanita yang sangat di cintai itu.“Apa benar Nirmala sudah memiliki kekasih lagi?” Bisma memandang Nia tepat di matan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

45. Kata Maaf

Rumah makan dengan interior Jawa menjadi pilihan mereka, karena letaknya yang lumayan dekat dan juga ada area privat yang bisa mereka gunakan untuk bicara bertiga.Yah bertiga karena Radit memaksa ikut, tak membiarkan Nirmala hanya berdua saja dengan Bisma alasannya, kalau sampai Bisma khilaf dan menculik Nirmala dia bisa mencegahnya.Berlebihan memang, Bisma yang mendengar alasan Radit tentu saja marah, tapi langsung tak berkutik saat Radit melarang Nirmala berbicara dengannya, mau bagaimanapun dia yang ngotot ingin bicara.Dengan mengendarai mobil masing-masing mereka pergi kesana, tentu saja Nirmala semobil berdua dengan Radit."Aku akan duduk terpisah, agar kalian bisa bicara. Kuharap setelah ini semuanya bisa diselesaikan dengan baik." Mereka baru saja keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu masuk saat Radit mengatakannya."Kamu yakin aku tidak mau ada kesalahan pahaman lagi.""Aku percaya pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

46. Awal Untuk Akhir

Radit membantu Nirmala berdiri, “Kamu baik-baik saja, Yang?” katanya sambil memutar Nirmala ke kanan dan ke kiri.“Aku baik-baik saja,” katanya. “Kamu baik-baik saja, Mas?” tanya Nirmala yang melihat Bisma masih belum berdiri.Melihat Bisma yang terluka jiwa dokter yang selalu ingin menolong sesamanya, membuat Radit mengesampingkan sejenak rasa cemburunya. Segera dia memeriksa Bisma, sepertinya tangan kanannya terluka, darah mengalir dari balik kemejanya yang telah dia gulung tadi.“Aku baik-baik saja.” menolak uluran tangan Radit, Bisma bangkit berdiri lalu membersihkan celananya yang kotor, tapi saat akan menggerakkan tangannya laki-laki itu meringis menahan sakit.“Tuh, kan bandel sih, biar aku obati bentar.” Tanpa menunggu persetujuan Bisma Radit berlari ke mobilnya mengambil kotak p3k yang memang selalu dia simpan di sana. sebagai seorang dokter dia tak bisa berdiam diri saja melihat orang terluka di depan matanya terlepas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

47. Hari H

Gita memandang Nirmala heran, “ kamu undang Bisma juga?”“Iya, Mbak.”“Kamu yakin ini tak akan berdampak pada hubunganmu dengan Radit? Apalagi ada orang tua Radit juga, mbak nggak mau lihat kamu nangis lagi, ya.”“Jangan mendo’akan aku nangis lagi juga sih, Mbak,” katanya dengan nada manis.Gita yang gemas menoyor kepala Nirmala, “bukan mendo’akan, tapi antisipasi apa kata Radit dan keluarganya coba kalau mantan kamu masih berkeliaran di sekitarmu.”“Lah, harusnya dikurung gitu biar nggak berkeliaran.”“Sesukamulah, pusing mbak ngomong sama kamu.”Nirmala tersenyum pada Gita yang menatapnya tajam, saat pertemuan mereka kemarin Bisma memang bertanya apa boleh dia datang saat pembukaan toko, dan meski mereka bukan lagi sepasang kekasih, tapi Bisma juga salah satu orang yang berjasa dalam usahanya ini meski akhirnya Bisma yang tak setuju juga dengan dia menjalankan toko, sebuah anomali mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

48. Terluka

Nirmala melajukan motornya dengan kencang, bahkan beberapa kali dia harus menyalip kendaraan yang ada di depannya, tak dia perdulikan umpatan dari beberapa orang pengemudi di depannya dia terus melajukan motornya kencang. Nirmala bukan pengemudi yang nakal bahkan dia cenderung selalu taat peraturan, memakai helm, membawa semua kelengkapan dan tidak pernah mengemudi ugal-ugalan seperti saat ini. Setiap dia akan berkendara semua hal selalu dia siapkan dengan teliti. Tapi sepertinya kali ini dia punya urusan yang sangat mendesak. Telepon yang baru saja diterimanya ketika sedang menghias kue di lantai atas tokonya, menjadi penyebabnya, bahkan pada mbak Ratna dan Rina yang waktu itu ada di toko dia hanya mengatakan ada urusan penting dan menyerahkan urusan toko pada mereka berdua karena Nia sedang bertemu orang yang akan memesan kue mereka untuk acara seminar.Tiba di perempatan senopati Nirmala memelankan laju motornya, ada banyak antrian moto
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

49. Tak Disangka

Nirmala merasakan ponselnya bergetar di dalam saku celana, segera diambilnya benda pintar itu, melihat sesaat siapa yang menelepon. Rupanya Nia, astaga dia memang belum mengabari adiknya itu, bahkan dia tadi meninggalkan toko dengan tergesa-gesa tanpa penjelasan mereka pasti cemas.“Ya, Ni. Mbak di rumah sakit, Caca sakit.” Nirmala mendengarkan sejenak Nia yang sedang berbicara.“Diare dan muntah, sudah agak mendingan kamu nggak usah khawatir, kamu jaga toko saja, mbak nggak bisa balik sekarang.”Nirmala menutup telepon setelah memberi penjelasan singkat tentang kue pesanan pada Nia. Wanita itu kembali memandang Caca yang masih terlelap mungkin efek obat yang diberikan dokter. jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Perutnya terasa lapar, siang tadi dia belum makan apapun karena terlalu cemas, tapi meninggalkan Caca sendiri dia sangat tidak tega bisa saja anak itu sewaktu-waktu bangun dan mencariny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

50. Cemburu

“Dia pasti jadi ayah yang sangat baik, dengan anak orang saja selembut itu apalagi dengan anak sendiri, “ bisik budhe menggoda Nirmala yang masih memandangi interaksi Radit dan Caca.“Iya, Budhe,” jawab Nirmala tanpa sadar.“Tunggu apalagi, segerakan saja membuat anak.” “Buat anak itu menikah dulu budhe.” Nirmala menatap budhenya cemberut mirip Caca yang tadi ngambek.“Iya itu maksud budhe segera terima lamarannya, nanti keburu diambil sundel lho.”“Hah sundel siapa budhe? Sundel bolong?”“Bukan itu lho perempuan yang suka merebut milik orang.” “Oalah pelakor maksud budhe.”“Nggak tahulah anak jaman sekarang nyebutnya apa, jaman budhe dulu disebut sundel.” Nirmala mengulum senyum budhenya ini ada-ada saja.“Bagaimana, La?”“Apanya?”“Kok apanya lagi, itu si Radit segera terima, biar bisa segera dicap sah kalau kalian punya anak.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status