Home / Romansa / Kesandung Cinta Dokter Brondong / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kesandung Cinta Dokter Brondong: Chapter 61 - Chapter 70

89 Chapters

61. Salah Paham

“Bentar, Yang aku ke kamar mandi dulu, atau kamu mau ikut,” pamit Radit pada Nirmala yang sedang duduk dengan para sepupunya.“Aku di sini saja,” bisiknya bukan apa-apa dia memang masih sangat grogi tapi tak mungkin dia terus menempel pada Radit.Radit mengangguk lalu meninggalkan Nirmala bersama para sepupunya. Para sepupu Radit memang tak seramah orang tuanya, pandangan mencemooh ataupun kata-kata cibiran setelah tahu latar belakang Nirmala tak dapat dia hindari jika tadi ada Radit yang membelanya, yang membuat mereka berlaku sopan meski tak suka, tapi saat Radit beranjak pergi mereka mulai menyerang Nirmala dengan kata-kata yang memrahkan telinga.Tapi Nirmala bukan orang lemah yang gampang putus asa, dia tak akan bisa berdiri diatas kakinya sendiri seperti sekarang kalau sudah menyerah hanya dengan pandangan orang. Berusaha untuk tidak ambil pusing dengan kelakuan sepupu Radit, Nirmala berusaha menikmati makanan
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

62. Cinta dari Hati

Radit memandang langit-langit kamarnya dengan muram, baru saja dia mengantar Nirmala pulang ke rumahnya, pacarnya itu tak dapat meninggalkan rumah terlalu lama karena harus membuat kue kering yang hampir habis di tokonya. Tapi bukan itu yang membuat Radit resah, tapi kejadian tadi sore saat pesta berlangsunglah yang membuat matanya tetap nyalang meski kantuk sudah menggelayuti mata. Namanya Sazi, sepupu Radit dari pihak ibu. Dulu mereka sering bermain bersama, Sazi dan Rara  adiknya selalu mengekori kemanapun dia pergi, bahkan saat mereka sudah beranjak remaja Radit yang selalu mengantar jemput mereka ke sekolah. Lalu mereka akan berkeliling mall untuk berburu barang yang mereka inginkan.Mungkin dari kedekatan itu tumbuh perasaan lain di hati Sazi, pada akhir Masa putih abu-abunya Sazi menyatakan cinta pada Radit yang saat itu sudah menyelesaikan kuliah kedokterannya, tentu saja Radit menolak karena sudah menganggap Sazi sama dengan Rara.
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

63. Hati terluka

Nirmala berlari sepanjang koridor rumah sakit, nafasnya memburu air mata sudah menganak sungai di pipinya, Rina juga ikut berlari menemaninya. Meski Nirmala berkeras ingin berangkat sendiri tapi melihat Nirmala yang sudah menangis dan tangannya gemetar dia langsung saja mengambil kunci motor Nirmala dan memintanya membonceng di belakang.  Dia baru saja akan berangkat ke toko setelah menyelesaikan pembuatan bolu kukus pesanan tetangganya, saat ponselnya menjerit. Agak ragu sesaat karena yang menelponnya adalah nomer Bisma, tapi meski Nirmala mengabaikannya telepon itu terus berdering jadi mau tak mau dia mengangkatnya. Dengan ragu Nirmala mengangkatnya, mendengarkan sejenak Bisma yang bicara di seberang sana, tapi belum selesai omongan Bisma dia sudah menangis, kakinya seolah tak kuat menahan beban tubuhnya, sungguh ini adalah hal yang paling ditakutkan oleh Nirmala. Nia kecelakaan. Hanya itu sebaris kata yang ada dalam pikiran N
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

64. Fakta

Radit meninggalkan rumah sakit setelah memastikan Nia mendapat kamar perawatan. Dia harus segera menemui Agha dan memastikan siapa yang telah mengancam Nirmala. Radit sangat berharap koneksi Agha yang luas dapat membantunya menyelesaikan persoalan ini, bagaimanapun masalah ini akan sangat berhubungan erat dengan masa depannya, Nirmala pasti tak akan segan-segan mengakhiri hubungan mereka kalau ternyata orang yang mengancam ada hubungannya dengan Radit. Radit melajukan mobilnya dengan kencang jalanan yang tampak lengang di siang hari memudahnya. Tujuannya pasti kantor Agha, sepupunya itu pasti ada di sana jam segini. Setengah  jam kemudian Radit sudah memasuki pelataran kantor Agha, sebuah agen pengiriman barang  yang berada di jalanan Abdul Radit Saleh itu tampak megah dan kokoh, banyak mobil box keluar masuk membawa berbagai barang yang akan mereka kirimkan pada pembeli, maklum saja belanja online sedang booming akhir-akhir ini orang akan lebih suka rebahan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

65. Terperangkap

Bisma menghentikan mobilnya tepat di depan rumah orang tua Nessa, wanita itu mengirimkan pesan meminta Bisma datang. “Nessanya ada di rumah, Pak?” tanya Bisma pada satpam yang berjaga di depan.“Oh, Mas Bisma. ada, Mas silahkan masuk.” Bisma segera melajukan mobilnya memasuki pelataran rumah mewah itu, sebenarnya dia sudah sangat malas datang ke sini, tapi dia harus menyelesaikan semuanya.Nessa menyambut Bisma di depan pintu. “Ada apa?” tanya Bisma langsung.“Masuk dulu,  kita bicara santai di dalam dulu, kayak nagih hutang saja ngomong di luar,” canda Nessa tapi Bisma sama sekali tak menunjukkan reaksi apa-apa wajahnya tetap datar.Di ruang tamu rumah ini sudah duduk papa dan mama Nessa, Bisma makin mengernyit heran saat menyadari ketegangan yang ada di wajah mereka, sebuah pertanyaan muncul dibenaknya apakah mamanya sudah mengutarakan keinginannya untuk membatalkan pertunangan mereka.“Selamat si
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

66. Bisma vs Radit

Radit menghadang mobil Bisma yang melaju dengan kencang syukurlah tidak ada kendaraan di sekitar mereka.Tanpa bisa dicegah oleh Agha, Radit turun dari mobil di saat yang sama Bisma juga keluar dari mobil.Dua laki-laki dengan bara kemarahan di dalam dadanya saling menatap dengan tajam."Tidak tahu diri!" umpat Radit yang tanpa mampu menahan diri langsung menyarangkan tinjunya ke muka Bisma dan menyebabkan laki-laki itu tersungkur membentur aspal yang keras.Agha yang sedari tadi berdiri di belakang Radit langsung menarik sepupunya itu menjauh, bukan hal mudah menarik laki-laki berbadan sama besar dengan dirinya apalagi dalam keadaan marah."Tenang, Dit kita bisa bicarakan baik-baik jangan terpancing emosi!" Agha memegangi Radit yang masih terus memberontak."Apa-apaan kamu, Dit!" Bisma yang sudah bangkit berdiri melotot marah pada Radit yang masih terus memberontak."Jangan berlagak bo
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

67. Penyesalan

Apa! Kamu menghamili Nessa dan memutuskan pertunanganmu dengannya,” kata sang Ibu dengan amarah yang tak disembunyikan, bahkan dia sudah memukuli bahu Bisma yang masih duduk di sofa membuat laki-laki itu terkejut.“Arlin! Diam! Jika kamu tidak bisa berpikir bijak keluar dari sini,” sergah sang Ayah dingin.“Bagaimana kamu bisa setenang itu, Pa anak kamu menghamili anak gadis orang dan tak mau bertanggung jawab,” katanya dengan marah.“Bukan aku yang menghamili Nessa,” Bisma berkata dengan datar. “Jadi tidak ada yang perlu aku pertanggung jawabkan.”“Tapi bagaimana mungkin Nessa gadis yang baik–““Baik menurut Mama belum tentu baik untukku, buktinya dia sekarang hamil dan ingin melimpahkan tanggung jawab padaku.”“Bisakan kamu yang melakukannya tapi tak mau mengaku,  Nessa sangat cantik dan kalian sering terlihat bersama,” kata Mama Bisma tak mau menyerah. Bisma sampai heran sebegitunya Ibunya membela
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

68. Ala Radit

Nirmala baru saja membenarkan selimut yang digunakan Nia, sudah dua hari ini Adiknya itu harus menginap di rumah sakit dan dua hari ini pula Nirmala harus rela tidur di sofa yang ada di ruang rawat Nia. Bahkan bisa dibilang Nirmala selalu berada di sini, dia tak tega meninggalkan sang Adik lama-lama meski ada Budhenya atau Gita yang menawarkan diri menggantikan Nirmala di sini. Persoalan toko dan membuat kue dia serahkan sepenuhnya pada Mbak Ratna dan Rina. Meski kadang-kadang jika ada hal yang mendesak atau Rina tak bisa membuat suatu kue, Nirmala harus rela pulang sebentar dan menitipkan Nia pada perawat yang berjaga.Kadang Radit juga menemaninya di sini kalau dia sedang libur kerja. “Assalamualaikum, Sayang.”Nirmala terlonjak saat mendapati wajah tampan Radit berada di sisi wajahnya,  dia harus mengerjap beberapa kali memastikan apakah dia benar Radit atau penunggu kamar ini yang menyerupai Radit. Dipandangnya sosok itu dari atas ke bawah k
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

69. Galau

“Menurut, kalian bagaimana?” malam hari Nirmala sudah muncul lagi di ruang rawat Nia, di sana sudah ada Budhe dan Mbak Gita juga yang tadi menjaga Nia, sebenarnya Gita tidak keberatan kalau harus menjaga Nia malam ini kebetulan caca dan suaminya sedang berkunjung ke rumah mertunya, dan Gita memutuskan tidak ikut dan akan membantu Nirmala menjaga Nia. Tapi dasar Nirmala yang memang keras kepala, dia malah muncul lagi di sini.Dan sekarang mereka sedang membicarakan perihal lamaran Radit kemarin yang nggak ada romantis-romantisnya.“Sebenarnya hatimu sendiri bagaimana, Nduk kamu sudah menerima Radit sepenuhnya atau belum?” tanya Budhe.“Menikah itu bukan untuk sehari dua hari tapi untuk selamanya sampai ajal menjemput, jadi kamu harus tanyakan dulu ke hatimu sendiri, sudah mantap apa belum jangan lupa kamu juga harus tanya pada Gusti Allah, lewat sholat istikharah.” Budhe mamandang Nirmala dengan sayang.“Kalau Budhe se
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

70. Sakit

Sudah dua hari ini Nirmala tidak dapat menghubungi Radit, biasanya setiap hari laki-laki itu selalu mengirimkan pesan padanya entah hanya untuk mengobrol hal yang tak penting atau menanyakan tentang keseharian Nirmala. Tapi dua hari ini tak ada pesan sama sekali ponselnya mati saat Nirmala meneleponnya dan pesan yang dikirim melalui WhatsApp hanya centang satu saja. Nirmala akan mengerti kalau Radit masih mengikuti seminar tapi menurut jadwal yang dia beritahukan pada Nirmala dia sudah pulang dua hari yang lalu. Apa Radit marah karena dia masih menggantung lamarannya dan belum menjawab apapun. Atau Radit mulai bosan padanya dan memilih mencari yang lain. Berbagai pikiran negatif berseliweran di benaknya. “Apa tidak sebaiknya, Mbak telepon ibunya mungkin saja dia memang sedang ada pekerjaan penting jadi tidak bisa mematikan ponsel,” kata Nia suatu sore saat Nirmala mengeluh tak dapat menghubungi Radit untuk kesekian kalinya.
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status