Share

36. Sebuah Nama

Penulis: Ajeng padmi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 17:44:32

Melupakan sejenak persoalan pribadinya, Nirmala bertekad untuk menyelesaikan masalah pembukaan tokonya terlebih dahulu. Persoalan mendasar yang sempat dia lupakan begitu saja, untung Radit mengingatkannya.

Seperti biasa saat malam tiba, dan semua pekerjaan sudah terselesaikan Nia dan Nirmala akan bersantai sambil nonton televisi, kebiasaan yang sering mereka lakukan saat kedua orang tua mereka masih lengkap, dulu Nia dan Nirmala akan dengan manja tidur di pangkuan ibunya.

Dan beliau akan dengan senang hati membelai lembut rambut sang putri, meski seiring dengan kesibukan mereka kebiasaan itu sering dilewatkan tapi sebisa mungkin mereka akan menyempatkan diri paling tidak seminggu sekali, sekaligus sebagai ajang observasi dan diskusi tindakan mereka selanjutnya mengenai toko yang akan di buka.

“Ni bagaimana dengan nama toko kita?” Tanya Nirmala sambil meletakkan coklat panas dan sepiring gorengan.

Nia terdiam sejenak, “Di prop
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   38. Kejar Daku

    Nirmala bangun keesokan harinya dengan wajah pucat dan kantong mata tebal, “mbak nggak tidur semalam?” Tanya Nia yang mendapati kakaknya menunggui kue matang sambil memejamkan mata.“Masih ngantuk saja, semalamkan tidur terlalu malam.” Nia memandang Nirmala tajam, bukan hal aneh Nirmala tidur tengah malam karena menyelesaikan pembuatan kue pesanan, tapi paginya pasti sudah on fire lagi bukan pucat dan mengantuk seperti sekarang ini.“Aku mau bikin kopi mbak mau aku buatkan coklat panas atau teh mungkin.” Percuma saja mendesak Nirmala, kakaknya adalah tipe yang keras kepala sekali bilang tidak maka akan tidak. Dari pada gondok karena tidak ditanggapi dengan benar mending dia membuat minuman pagi, sebentar lagi mbak Ratna dan Rina akan datang mungkin nanti dia bisa meminta Nirmala istirahat sebentar.Tapi keinginan Nia sepertinya tidak akan terwujud tepat pukul tujuh pagi cik mei suplayer bahan kue tempat yang biasa Nirmala memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   39. Cinta Mengalir

    ‘Nanti siang aku jemput, Ya … bantuin beli baju buat kondangan.’Pesan dari Radit datang pagi hari saat Nirmala pagi itu.  Nirmala hanya menengok sejenak room chatnya tapi belum ingin membalas.  Sudah dua hari mereka belum bertemu hanya saling mengirim pesan atau  menelpon di malam hari itupun kalau Radit ataupun Nirmala sama-sama tidak sibuk. Meski hanya kalimat sapaan Nirmala rutin mengirim pesan pada Radit, berkaca pada kejadian dengan Bisma dulu yang merasa tidak diperhatikan lebih memilih bersama orang lain. Hubungannya dengan Radit memang berjalan mengalir seperti air, meski Radit sudah sering melamarnya tapi Nirmala juga belum memberikan jawaban yang pasti, dan sepertinya Radit juga sangat mengerti akan hal itu. Dia memang tertarik dengan Radit dan selalu nyaman bila berada di dekatnya tapi untuk cinta? Nirmala belum yakin hubungan mereka masih terbilang baru untuk itu. Dan Nirmala saat ini belum berani berharap lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   40. Bara

    “Ada apa, Yang?” Radit segera meminggirkan mobilnya, Nirmala yang semula tersenyum tiba-tiba berubah menjadi tegang dan pucat setelah melihat pesan di ponselnya. “Nirmala hei kenapa kamu? baik-baik saja, Kan?” Nirmala hanya menggeleng lemah, mungkinkah Radit sedang memiliki hubungan dengan orang lain dan orang itu mengirim pesan pada Nirmala, dia kembali menggeleng tak mungkin Radit bohong padanya, ibu laki-laki itu juga mengetahui hubungan mereka dan beliau tidak masalah dengan hubungan itu, malah beliau terlihat sangat senang kalau Nirmala datang berkunjung. Ataukah orang salah kirim, berlebihan sekali memang kalau dia sudah ketakutan saat belum jelas apa yang terjadi. “Aku nggak papa cuma capek saja.” Nirmala tersenyum kecil pada Radit yang masih memandangnya dengan menyelidik. “Kita memang baru kenal, Yang, tapi aku tahu kamu bukan tipe orang yang pandai berbohong.” Nirmala memandang Radit tajam laki-laki ini adalah ora

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   41. Nikahan Mantan

    Nirmala memperhatikan wajah Radit yang tenang, “Serius kamu menghadiri acara mantanmu, lalu aku?”“Memang kamu kenapa? Kan kamu Pacar aku sekarang wajarkan kalau temani aku ke sana nggak mungkin aku minta temani mantanku yang lain.”“Ya bukan ditemani mantan kamu yang lain juga maksudku kamu kan bisa pergi sama mamamu.”Hah Radit menatap Nirmala seolah wanita itu mahluk astral yang tidak menginjak tanah. “Kok mama memangnya aku anak TK yang kemana-mana ditemani mama,” Radit melirik Nirmala dengan sebal, yang dilirik hanya tersenyum geli, benar juga dia ingat waktu masih kecil sering diantar ibunya untuk menghadiri ulang tahun teman.Radit makin sebal saat Nirmala malah tertawa mengikik kayak kuntilanak, eh ... tapi kuntilanak apa ada yang secantik pacarnya ini, aish kenapa jadi mikirin yang nggak penting. Otaknya memang butuh direparasi.“Ini mantan kamu yang ke berapa?” tanya Nirmala disela tawanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   42. Usai

    Bisma.Laki-laki itu berjalan mendekat,  memastikan bahwa matanya tidak salah lihat.Hatinya berdesir, Nirmala terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna tosca, wajah cantik dan anggun yang dulu sangat dia kagumi dan mungkin sampai sekarang rasa itu tak mau pergi."Nirmala."Nirmala menoleh saat mendengar namanya, suara yang sangat dia kenali, yang dulu selalu dia tunggu, tapi sekarang mendengar suara itu membuatnya was-was.Dengan gerakan pelan Nirmala menolehkan kepalanya benar saja di sana Bisma berdiri dengan kemeja batik yang dulu dia hadiahkan saat ulang tahunnya."Aku tak tahu kalau kamu juga mendapat undangan, jika tadi kamu memberi tahuku aku bisa menjemputmu."Nirmala mengerutkan kening orang ini amnesia atau tadi datang terlalu terburu-buru sampai tak membawa ingatannya. Untuk apa Nirmala memberi tahunya mereka sudah tidak ada hubungan.Nirmala berusaha menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   43. Dilema

    Bisma masih terdiam ditempatnya, Nirmala sedang bercanda ya. Mana mungkin dia sudah punya pacar lagi, mereka baru saja berpisah, lagi pula Nirmala sangan mencintainya dia adalah tipe orang yang setia, selama ini hanya sibuk dengan kue-kuenya. Dia pasti berbohong?Laki-laki itu Radit kalau tidak salah namanya sepertinya anak orang kaya, terlihat dari pakaian mahal yang dia dan Nirmalakenakan. Setahunya Nirmala bukan tipe orang yang mau memboroskan uang hanya untuk membeli sebuah baju berharga mahal. Tapi tidak mungkin kalau itu pacar baru Nirmala, tidak. Bisma menggelengkan kepalanya berusaha mengusir semua dugaan yang sedang bertarung sengit di dalam otaknya, dia harus mendatangi Nirmala dan menanyakan hal ini. “Mau kemana, Bis?” Bisma menoleh pada seorang wanita yang sedang menggendong bayinya, Lita sepupunya.“Kamu juga diundang ke sini?”“Bukan aku tepatnya mas Rudi. Mau kemana kelihatannya bur

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   44. Kutunggu

    Bisma menyadari hubungannya dari awal memang mendapat tentangan dari keluarganya terutama sang ibu, yang masih berpandangan kolot. Keluarganya berpendapat bahwa Nirmala tak pantas bersanding dengan dirinya yang dari keluarga ningrat dan juga sederet gelar akademik di belakang namanya.Dan demi tuhan Bisma selama ini selalu berusaha untuk tidak membawa Nirmala bergaul dengan kalangan atas, bukan karena dia malu atau merasa status Nirmala lebih rendah darinya, dia tidak sepicik itu. Dia hanya merasa harus menghindarkan Nirmala dari pandangan menilai orang-orang itu tapi sepertinya itu disalah pahami oleh Nirmala dan mungkin juga semua orang yang tahu hubungan mereka. Keinginan terbesarnya adalah untuk membahagiakan Nirmala, tapi tindakannya malah membuat wanita itu salah paham, dan sekarang Bisma tak tahu apa masih bisa meraih wanita yang sangat di cintai itu.“Apa benar Nirmala sudah memiliki kekasih lagi?” Bisma memandang Nia tepat di matan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   45. Kata Maaf

    Rumah makan dengan interior Jawa menjadi pilihan mereka, karena letaknya yang lumayan dekat dan juga ada area privat yang bisa mereka gunakan untuk bicara bertiga.Yah bertiga karena Radit memaksa ikut, tak membiarkan Nirmala hanya berdua saja dengan Bisma alasannya, kalau sampai Bisma khilaf dan menculik Nirmala dia bisa mencegahnya.Berlebihan memang, Bisma yang mendengar alasan Radit tentu saja marah, tapi langsung tak berkutik saat Radit melarang Nirmala berbicara dengannya, mau bagaimanapun dia yang ngotot ingin bicara.Dengan mengendarai mobil masing-masing mereka pergi kesana, tentu saja Nirmala semobil berdua dengan Radit."Aku akan duduk terpisah, agar kalian bisa bicara. Kuharap setelah ini semuanya bisa diselesaikan dengan baik." Mereka baru saja keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu masuk saat Radit mengatakannya."Kamu yakin aku tidak mau ada kesalahan pahaman lagi.""Aku percaya pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14

Bab terbaru

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   111. Yang Dinanti

    “Mama minta kita program bayi tabung.” Radit yang baru saja melipat sarungnya menoleh pada Nirmala yang masih berbalut mukena. “Untuk apa?” tanya Radit. Nirmala menghela napas, waktu setelah sholat subuh dia pilih karena hanya waktu itu yang selalu memungkinkan mereka untuk bersama, Radit yang kadang pulang sangat malam atau bahkan dini hari dan Nirmala yang sudah terlelap membuat tak ada waktu untuk sekedar bercakap-cakap. “Kok untuk apa? sudah lama kita belum punya anak? Memangnya mas tidak mau punya anak,” kata Nirmala kesal. Untuk bicara masalah ini dia sudah berlatih sepanjang malam tadi. Sejujurnya Nirmala juga tidak suka dengan ide itu, tapi dia sadar beberapa tahun menikah belum juga punya anak dan usianya juga bertambah tua. “Aku sudah akan punya anak.” “Hah!” kepala yang semula tertunduk penuh rasa bersalah langsung terangkat, matanya melebar. R

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   110. Ibu Mertua

    Nirmala memasuki rumah mertuanya sore ini, pagi tadi Bu Lastri meneleponnya dan memintanya untuk ke mari.Mempunyai anak-anak yang telah beranjak dewasa membuat Bu Lastri kesepian itulah alasan beliau selalu meminta Nirmala datang ke rumahnya, meski wanita itu tak jarang juga memiliki kesibukan sendiri sehingga tak bisa memenuhi permintaan mertuanya.Berbeda untuk kali ini Bu Lastri tak mau mendengar apapun alasan Nirmala, bahkan menelepon berkali-kali untuk memastikan Nirmala bisa datang, saat ditanya ada apa beliau hanya mengatakan ada hal penting yang ingin dia katakan, membuat Nirmala sedikit was-was, apalagi hubungannya dengan Radit akhir-akhir ini agak merenggang.Radit yang lebih mementingkan pekerjaannya membuat Nirmala selalu snewen setiap hari, mereka paling hanya bertemu saat pagi hari, itu pun Radit akan buru-buru balik lagi ke rumah sakit. Tak ada lagi acara berbincang santai, atau pun membicarakan hal-hal konyol yang membuat me

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   109. Berjarak

    Seminggu sudah Radit dibuat sibuk dengan pekerjaan di rumah sakit, suaminya itu bahkan setiap hari pulang diatas jam dua belas malam dan akan berangkat lagi jam lima pagi. Mereka bahkan sudah jarang berkomunikasi bahkan lewat pesan singkat sekalipun. Kalau ditanya apa Nirmala tidak protes, jawabanya adalah sesering dia membuat kue. Tapi jawaban Radit tetap saja memintanya menunggu dengan alasan banyak pasienlah , atau akan ada seminar disuatu tempat, yang membuat Nirmala pusing sendiri dan akhirnya hanya membiarkan saja Radit dengan segala kesibukannya. Di rumah pun komunikasi mereka hanya seputaran Radit yang menanyakan baju ganti untuknya dan bekal sarapan di tiap pagi karena laki-laki itu tak akan sempat makan di rumah. Nirmala yang mengantar suaminya pergi kerja hanya menatap malas saat Radit berkata akan mengusahakan pulang secepatnya. Bukannya dia tak percaya lagi pada sang suami tapi sudah banyak k

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   108. Php

    Nirmala meregangkan tubuhnya yang meringkuk di atas ranjang. Dia menoleh ke samping, tak ada sosok yang selama dua tahun ini menemani tidurnya. "Apa tadi malam aku mimpi? tapi kok terasa nyata?" Nirmala segera memeriksa bagian samping ranjang, tidak terlalu dingin dan agak kusut, berarti tadi malam dia tidak mimpi lalu di mana sekarang suaminya? Apa sudah berangkat kerja, sepagi ini?Wanita itu bergerak malas, matanya masih sangat mengantuk, tadi malam dia menangis lama sekali, entah kenapa akhir-akhir ini dia berubah menjadi cengeng, matanya sudah pasti akan terlihat bengkak. Dengan malas Nirmala memaksakan diri untuk bangun, dia harus mengompres mukanya, akan banyak pertanyaan kalau dia muncul dengan wajah seperti itu.Benar saja matanya sebesar bola pimpong, dengan sebal dia menekan-nekan matanya dengan handuk hangat berharap matanya akan kembali seperti sedia kala. Nirmala keluar dari kamar d

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   107. Maaf

    Berpuluh-puluh pesan telah dia kirim tapi tak satupun yang diabalas oleh sang suami bahkan dibaca pun tidak. Nirmala sudah menyerah dengan langkah lemas dia memberekan semua, tak diperdulikannya perutnya yang sejak tadi belum terisi. Sekarang dia hanya ingin tidur dan melupakan semuanya. Jam dinding bahkan sudah menunjukkan pukul sebelas malam, mungkin sang suami sebentar lagi akan pulang tapi Nirmala sudah tak perduli. Dia terlanjur kecewa. Selama satu jam dia hanya berguling ke kanan dan ke kiri di atas ranjang. Di kejauhan terdengar sirine yang berbunyi menandakan hari telah berganti. Nirmala semakin gelisah. Tidak biasanya Radit pulang selarut ini apa dia baik-baik saja? Apa perlu dia menyusul ke rumah sakit tempatnya bekerja? cuma jalan kaki sepuluh menit juga.Tapi Nirmala juga takut ini sudah tengah malam, kalau Radit sedang sibuk dengan pasiennya bagaimana? Dia akan sangat menganggu nanti. Hatinya berdebar tak nyaman akhi

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   106. Tak Sampai

    Sejak pagi hari Nirmala sudah berkutat dengan berbagai macam bahan yang akan dia gunakan untuk membuat sebuah kue tart spesial.  Dia sengaja membuat kue di rumahnya sendiri tidak di rumah yang dia tempati bersama Radit. Lagi pula dengan dia membuat kue di rumahnya ada Rina dan pegawai yang lain yang bisa membantu. Hari ini memang bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahannya dengan Radit yang berusia dua tahun, tak ada perayaan khusus memang dia hanya ingin makan malam bersama sang suami, berdua saja, untuk itu dia sudah memastikan berkali-kali pada Radit harus pulang kerja sebelum makan malam dan suaminya itu menyanggupi. Semoga saja memang terlaksana, sejak pembicaraan mereka beberapa hari memang belum ada perubahan sama sekali Radit tetap saja pulang sampai larut malam lalu pagi-pagi buta pergi lagi. Nirmala hanya perlu menunggu waktu satu bulan yang dijanjikan Radit.“Seneng banget yang mau makan malam

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   104. Ngambek

    “Aku benar-benar minta maaf untuk siang tadi tapi jangan lagi mengatakan perpisahan, itu membuat aku kesakitan.”“Lalu untuk apa hubungan kita ini jika selama ini kamu seperti menjauhiku?”Radit menatap Nirmala tak mengerti. “Apa kamu masih nggak percaya sama aku dan lebih percaya pada Sazi?”“Apa hubungan permbicaraan kita dengan Sazi?” “Kejadian dua tahun yang lalu,” jawab Nirmala lirih. Mengingat kejadian itu seolah mengorek luka yang masih basah. Kehilangan memang bukan hal yang mudah untuk dilupakan apalagi dia harus kehilangan anak, meski wujudnya belum dapat dia lihat. Tapi rasa bersalah itu terus bercokol dalam hatinya, dan semakin kuat berakar saat sampai sekarang belum ada yang tumbuh di rahimnya. Tak ingin Radit tahu serapuh apa dirinya saat mengingat kejadian itu, Nirmala memutar tubuhnya membelakangi sang suami. Air matanya menetes tak bisa ditahan lagi. Radit menghela nafasnya sedih, kejadian dua tahun yang lalu juga masih membekas dalam ingatannya, bukan dia menyal

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   104. Tak Cukup

    Nirmala memandang Radit tajam. “Kamu sok tahu banget ini, aku dari tadi juga istirahat. Sudahlah aku mau menyelesaikan ini kamu sebaiknya pulang dulu, Mas. Aku bisa tidur di sini besok pagi pasti kamu berangkat pagi sekali.” Nirmala menekankan ucapannya pada kata ‘pasti’ yang dia yakini sebagai kebiasaan Radit. Dia bukan sedang ingin membalas dendam atau membantah suaminya sekali lagi bukan, dia hanya ingin sekali dimengerti sekali saja. Kali ini dia ingin egois, tak mau menjadi orang yang pengertian, dia sudah lelah, sangat lelah dengan semua ini. Andai saja sang suami mau sedikit berbagi dengannya membicarakannya secara baik-baik mungkin Nirmala akan bisa mengerti. Hanya itu. Dia bukan ibu peri yang selalu bisa mengerti dan memaklumi dengan sikapnya. Sesekali dia juga ingin dimengerti dan dipahami. Dia wanita yang sudah bersuami jadi selayaknya kalau dia ingin seperti orang-orang lain yang bisa sesekali pergi dengan suaminya, menghabisk

  • Kesandung Cinta Dokter Brondong   103. Obat Hati

    Nirmala merebahkan tubuhnya yang lelah di sebuah sofa yang memang dia sedikan untuk tempat istirahat saat sibuk di toko. Belanja bersama Gita ternyata sama lelahnya dengan berbelanja dengan Bu Lastri, mertuanya. Nirmala harus rela diseret ke sana ke mari hanya untuk membeli sebuuah gaun yang diinginkan Gita. Meski begitu Nirmala senang pergi bersama gita hari ini sedikit banyak dia bisa melupakan masalahnya. “Mbak  Mala, nggak pulang?” Mbak  Ratna menyapa Nirmala yang masih duduk bersandar dengan nyaman. “Mbak  Ratna duluan saja, masih ada yang harus aku kerjakan.” Mbak  Ratna memandang sejenak pada Nirmala, tapi kemudian menelan kembali apapun kalimat yang sudah ada di ujung lidahnya.“Ya sudah, Mbak  kalau begitu aku pamit, dulu . Mbak  Mala benar nggak apa-apa ditinggal sendiri atau perlu saya hubungi Nia biar kemari.” “Lah buat apa wong saya cuma mau selesaikan cupcake saja, tenang saja, Mba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status