Home / Romansa / Kesandung Cinta Dokter Brondong / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kesandung Cinta Dokter Brondong: Chapter 11 - Chapter 20

89 Chapters

11. Umpan Buaya

Nirmala tersenyum  sambil melambai pada Caca yang masih memberengut dalam gendongan ibunya. “Kalau mama libur saja, Ca ikut ke rumah tante.” Nirmala berkata mencoba memberi pengertian pada Caca buka apa-apa kalau dia nekat membawa Caca menginap di rumahnya tanpa sang ibu, bisa-bisa tengah malam anak itu nangis mencari ibunya.“Mbak gimana Caca nangis tuh?” Nirmala memandang kasihan pada Caca yang mulai menangis.“Udah nggak papa tinggal saja habis ini juga lupa.”Nirmala melambai sekali lagi pada Caca tak tega sebenarnya, Caca yang memang suka makan kue buatan Nirmala sangat mengidolakan sang tante dan akan menangis jika ditinggal. Begitupun Nirmala yang memang pada dasarnya sangat suka anak kecil, langsung dekat dengan Caca begitu lahir. Mengobrol bersama Caca meski kadang tak dimengerti oleh anak itu adalah hiburan tersendiri untuknya, apalagi  tingkah polahnya yang lucu dan menggemaskan selalu bisa membuatnya tertawa.“Lain
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

12. Yang Benar Saja

Berbicara santai sambil menikmati camilan berdua memang sudah jarang mereka lakukan, kesibukan yang menggunung membuat mereka lebih memilih menghabiskan waktu santai dengan beristirahat. Kalaupun mereka berbincang itu selalu dilakakn sambil bekerja entah itu Nirmala sambil mengaduk adonan atau Nia sambil menimbang camilan yang akan mereka jual keesokan harinya.Hari-hari yang mereka lalui disibukkan dengan bekerja dan bekerja, tidak adanya orang tua membuat mereka bertekad untuk bisa hidup dengan kemampuan sendiri, masa muda yang kebanyakan gadis lain dihabiskan dengan belajar dan nongkrong bareng teman tidak bisa mereka lakukan. Waktu dengan membicarakan hal konyol berdua, sangat mahal harganya. Malam telah semakin tua, tapi kantuk belum juga menyapa, Nia bahkan sudah menghabiskan setengah toples keripik kentang, acara kesukaannyapun telah usai sejak tadi. Nirmala yang biasanya setelah tidak ada pekerjaan mengeram di kamar, kini malah menemani Nia begad
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

13. Tamu Malam Minggu

Pemuda itu akan mampir kesini, entah mengapa Nirmala jadi sedikit salah tingkah, ya ampun memangnya dia anak SMA, usianya bahkan sudah thirty something. Nggak masuk akal banget ini pasti efek patah hati, makanya dia baper saat ada yang memujinya.“Nia pulang jam berapa?” tanya bu Lastri, mereka sudah selesai makan dan menikmati teh buatan Nirmala.“Jam sembilan kadang juga jam sepuluh, Bu,” jawab Nirmala.“Kalau pagi kamu sendirian?” bu Lastri menyesap sedikit tehnya, “kamu sudah lama jualan kue?”“Eh iya, Bu sejak ibu masih ada.” Bu Lastri ini meski bertanya dengan lembut, tapi Nirmala merasa seperti ditanya petugas polisi sebagai tersangka, bukan berarti dia pernah menjadi tersangka tapi begitulah yang sering dia lihat di tivi.“Oh maaf orang tuamu sudah meninggal dua-duanya?”“Iya bu ayah meninggal saat saya berada di tahun terakhir kuliah, sedangkan ibu menyusul dua tahun setelahnya,” Nirmala ber
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

14. Semanis Lapis Legit

Halaman depan rumah Nirmala memang tak begitu luas tapi tertata dengan baik, keberadaan taman bunga yang cantik menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. Dulu ayahnyalah yang membuat taman itu, untuk sang istri tentu saja. Mawar dan anggrek menjadi bunga yang banyak ditanam oleh ayahnya karena ibunya penggemar berat keduanya, di sore hari sang ibu akan menyajikan teh hangat dan camilan, lalu mengajak sang ayah duduk di teras depan. Bercanda dan bertengkar kecil yang membuat hubungan keduanya sangat indah di mata Nirmala.meski Nirmala maupun Nia bukan penggemar bunga tapi mereka tetap menjaga taman itu dengan baik. Mereka merasa cinta kedua orang tuanya tak pernah mati meski jasad keduanya sudah dipeluk bumi.Dan saat ini bunga mawar yang mereka tanam telah mekar dengan indahnya.“Kamu nyolong bungaku ya,” kata Nirmala dengan pandangan menuduh. Sedangkan yang dituduh hanya melongo bodoh, tak menyangka akan kena semprot
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

15. Dia

Nia memasuki perkarangan rumahnya tepat pukul tiga sore, terlihat lelah luar biasa, gembolan berisi camilan hasil kulakan tadi diletakkan begitu saja di teras rumah. Dia baru saja berkeliling mencari toko yang kira-kira sesuai untuk disewa, meski dia tidak sendiri Gita menemaninya. Tapi mencari toko yang sesuai untuk bakal tokonya ternyata tak semudah yang dia bayangkan dia harus berkeliling hampir seharian, jika ada toko yang sesuai harga sewanya yang tak terjangkau. Jadilah mereka berdua berkeliling lagi, untung saja suami mbak Gita sedang libur, jadi bisa menjaga Caca di rumah.“Assalamualaikum, Mbak Nia pulang!” Nia duduk menggelosor di kursi teras. Tidak perduli Nirmala pasti akan mengomelinya yang datang-datang lalu berteriak seperti di hutan. Biarlah tar kalau capek juga berhenti sendiri.“Waalaikum salam, silahkan masuk tidak dikunci.” “Hah!” Nia sepontan bangun dari duduknya matanya yang semula tertutup menoleh kaget
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

16. Kepribadian Ganda

Rencana mereka membuka toko kue ternyata tak semudah yang mereka duga, meski modal sudah mereka kantongi tapi masih banyak  printilan yang harus mereka selesaikan,  diantaranya masalah sewa toko yang belum mendapat titik temu. Setiap hari Nia sudah berkeliling mencari kira-kira toko yang cocok sebagai tempat usaha mereka. Kali ini bukan Gita yang ikut bersama Nia tapi Nirmala tapi waktu yang mereka miliki sangat terbatas karena, pesanan pelanggan yang harus mereka kerjakan. Rina dan mbak Ratna belum berani mereka pekerjakan tanpa pengawasan Nirmala. Tentang saran Radit, Nirmala sudah mengatakakannya pada Nia tapi adiknya itu berpikir lebih baik mereka usaha sendiri dulu saja, tidak mengandalkan bantuan orang lain apalagi orang yang belum lama mereka kenal, dan Nirmala sangat setuju dengan pendapat adiknya. Itu pembicaraan mereka seminggu  yang lalu tapi setelah tiap hari berkeliling tanya sana sini tapi belum menampakkan hasil sepertinya
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

17. Tak Seindah Biasa

Pagi-pagi sekali Radit sudah menghubungi sepupunya Agha untunglah anak itu sudah bangun,. Seminggu yang lalu Radit memang telah menanyakan, tentang toko yang diinginkan Nirmala. Meski Nirmala sendiri belum menghubunginya, bahkan seminggu telah berlalu dan Radit berpikir memang Nirmala sudah menemukan toko yang ia maksud, apalagi dengan kesibukannya akhir-akhir ini membuatnya tak bisa memikirkan hal lain.Dan di sinilah Radit sekarang di kompleks pertokoan milik Agha. Sampai satu belokan ke depan belum ada toko roti yang ada itu yang dia lihat. Tentu ini lokasi yang sangat bagus untuk membuka toko roti. Anak-anak muda yang bersekolah di dekat sini mungkin tidak terlalu suka dengan jajanan kue jadul seperti yang diproduksi Nirmala saat ini, tapi orang-orang yang menghuni gedung perkantoran di seberang jalan pasti sangat menyukainya apalagi untuk mereka yang tak sempat makan pagi.Mungkin jika nanti Nirmala setuju menyewa toko d
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

18. Kejutan

Nirmala sampai di rumah tepat pukul satu siang, sebenarnya perjalanan dari kompleks pertokoan sudirman dengan rumahnya hanya berjarak sekitar dua puluh menit kalau ditempuh dengan sepeda motor. Tapi Radit yang baru saja melamar Nirmala untuk yang ketiga kalinya dan tentu saja tidak ditanggapi serius olehnya, memaksa Nirmala untuk ikut ke rumah laki-laki itu dengan alasan ibunya yang mengundang. Sebenarnya Nirmala enggan ikut tapi mau menolak kok rasanya sangat tidak pantas apalagi dia baru saja meminta bantuan, akhirnya dia hanya mengangguk setuju. Dan masalah kembali datang saat Radit meminta Nirmala ikut saja di mobilnya dari pada mengendarai motor. “Kitakan satu arah kenapa tidak ikut mobilku saja,”“Aku bawa motor?”“Kan, bisa dititipin di Agha, tenang saja kawasan di sini sangat aman, belum pernah ada kasus kecurian.”“Lalu aku pulangnya?”“Ya aku anterin ke sini lagilah.”“Nggak praktis banget
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

19. Permintaan

Memutuskan menjadi pengusaha memang bukan pilihan yang mudah, kebanyakan orang lebih suka untuk membawa map kesana kemari untuk menyodorkan lamaran kerja. Tidak ada yang salah memang itu hanya tentang perbedaan pilihan hidup. Tapi saat seseorang memilih untuk jadi pengusaha, dia harus rela mendapat penghasilan yang tak menentu, apalagi kalau usaha mereka baru dirintis seperti ini. Banyak sekali hal-hal yang harus mereka persiapkan, jangan tanyakan soal jam kerja mereka bisa bekerja sehari semalam tanpa kenal lelah. Target-target  yang mereka tetapkan harus bisa terpenuhi kalau tidak mau keteteran, meski usaha yang mereka miliki belum bisa dikategorikan usaha yang besar, tapi mereka tidak mau lagi menerapkan menageman yang ala kadarnya. Nirmala yaang merupakan penanggung jawab utama dibidang produksi, sudah menembuat list apa saja yang akan mereka jual di toko, mencari tahu kue-kue apa yang sedang trend di masyarakat, belajar membuatnya dan membuat penge
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

20. Salah Omong

Selama  satu minggu mereka menyelesaikan pesanan kue yang datang, untuk satu bulan ke depan Nirmala maupun Nia sudah menghentikan sementara pesanan kue dalam jumlah besar. Mereka bukannya mau menolak rejeki yang datang tapi rencana pembukaan toko juga memerlukan waktu dan tenaga yang tak sedikit dan jangan lupa juga uang yang harus mereka keluarkan. Hanya tersisa pesanan ibu Bisma yang harus mereka kerjakan. Rina dan mbak Ratna mulai dipekerjakan untuk membantu membuat pesanan kue kering yang akan mereka jual. Mereka berdua sibuk luar biasa, membagi tugas yang telah mereka sepakati bersama. “Apa nggak sebaiknya kita nggak jualan kue basah di pasar dulu, Mbak? Mbak konsen saja buat kue kering untuk mengisi toko aku. Lagian aku masih bisa jual camilan yang kita kemas ulang dan kue titipan.” Sore yang sangat cerah, langit memapakkan semburat jingga yang indah, tapi bagi Nirmala dan Nia bukan waktu yang tepat untuk menikmati keindah
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status