All Chapters of Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman : Chapter 61 - Chapter 70

104 Chapters

Bab 61 Memulai dari Awal?

MEMULAI DARI AWAL?Fajar di gunung belakang kediaman keluarga Ye terasa sunyi, hanya ditemani cahaya matahari yang bersinar samar dan lembut menyinari pepohonan yang menjulang tinggi. Di antara kabut tipis yang menyelimuti hutan, Ye Xuanqing melangkah perlahan dengan hati penuh keraguan. Hembusan angin membawa aroma bunga liar yang bercampur dengan hembusan napasnya yang berat. Ia menggenggam erat kantong kecil berisi makanan hangat yang baru saja ia buat sendiri.Di sebuah batu besar di tengah hutan, seorang perempuan cantik duduk dengan anggun. Jung Jinsi, perempuan siluman rubah berekor sembilan, mengenakan jubah merah yang berkibar lembut tertiup angin. Mata emasnya yang tajam menatap lurus ke arah Ye Xuanqing, seakan mampu menembus isi hatinya."Apa yang kau lakukan di sini, Xuanqing?" suara Jung Jinsi terdengar datar, tanpa emosi.Ye Xuanqing menarik napas dalam sebelum menjawab, "Aku datang untuk menemuimu, Jinsi. Aku ingin bicara... ingin memperbaiki kesalahanku."Jung Jinsi
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 62 Jung Jinsi, Keras Kepala

“Kau sungguh tidak mengingatnya? Dia saudari mu, Jing Qian mengatakan kalau kalian keluarga siluman rubah yang menetap di Gunung Jiaguan.”Ye Xuanqing mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh Jing Qian padanya. Hawa dingin merambat di sepanjang tulang punggungnya, bukan karena suhu udara, melainkan karena sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak pertemuan dengan Jing Qian. Saat ini mereka jugab Sudha masuk ke dalam ruang tamu bangunan kediaman.“Apa yang sebenarnya kau ketahui tentang perempuan itu?” Jung Jinsi bertanya dengan nada terkontrol, tetapi ada ketegangan yang kentara di matanya.Ye Xuanqing menghela napas pelan, seolah menyusun kata-kata yang tepat sebelum berbicara. “Jing Qian... dia bukan sembarang siluman rubah. Dia memiliki tujuh ekor, menandakan usianya yang panjang dan kekuatan yang luar biasa. Tapi yang lebih mencurigakan bukanlah kekuatannya, melainkan klaimnya sebagai saudarimu.”Jung Jinsi mengepalkan tangannya. “Aku memang memiliki seorang saudari, tapi a
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 63 Benang Merah Kasus

Jung Jinsi menghantamkan telapak tangannya ke segel dengan penuh amarah. Energi spiritualnya meledak, menghantam perisai tak kasatmata yang mengurungnya. Getaran kuat menyebar ke seluruh penjuru gunung belakang, membuat pepohonan bergemuruh dan angin bertiup kencang.Untuk sesaat, ia pikir usahanya berhasil. Retakan halus muncul di permukaan segel, berpendar dengan cahaya keemasan. Namun, sebelum ia sempat melancarkan serangan kedua.BRAK!Gelombang energi yang luar biasa kuat terpental kembali ke arahnya, menghantam tubuhnya dengan brutal. Jung Jinsi terhempas ke belakang, dadanya terasa sesak seakan ditimpa beban raksasa. Rasa sakit yang tajam menjalar dari telapak tangannya, merambat hingga ke seluruh tubuhnya."Ugh!" Ia terbatuk, dan sesuatu yang hangat serta anyir mengalir dari sudut bibirnya. Darah.Ye Xuanqing bergerak cepat, menangkap tubuh Jung Jinsi sebelum ia jatuh ke tanah. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi kekhawatiran. "Bodoh! Aku sudah bilang kau tidak bisa me
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 64 Harta Keluarga Zhao

Ye Xuanqing dan Fen Rou berjalan terburu-buru keluar dari Departemen Kehakiman, mereka segera pergi ke kantor Departemen Keuangan Kekaisaran yang memang masih satu kompleks dengan istana dan beberapa biro pemerintahan yang lain.“Dengar, Fen Rou… kau jangan tunjukkan wajah mencurigakan di dalam sana. Berikan saja surat undangan kepada Tuan Xu Yao dengan baik, lalu pastikan jimat pengintai suara kau letakkan dengan baik pada surat itu!” perinyah Ye Xuanqing ketika mereka berdua berjalan menuju ke Departemen Keuangan.“Tentu saja, anda tidak perlu khawatir.” Fen Rou menjawab dengan mantap.“Kala begitu kau uruslah dengan baik, aku akan mencari petunjuk lain di Biro Penangkap Siluman. Seharusnya Ming Tian masih ada di sana untuk mengintrogasi salah satu Qui Ze yang ditanggap tahun lalu.” Ye Xuanqing berkata tenang, membeberkan rencananya pada sang rekan.“Sya akan memberi kabar melalui suar cahaya jika semuanya sudah selesai,” imbuh Fen Rou yang diangguki oleh sang Adipati.Setelahnya Y
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 64 Peringatan Bahaya

Ye Xuanqing berdiri dengan ekspresi dingin, sementara Ming Tian bersandar di meja kayu kecil, lengan terlipat, menatap siluman itu dengan tatapan tajam."Ulangi lagi," suara Ye Xuanqing terdengar tenang, namun mengandung tekanan yang tak terbantahkan. "Perempuan yang kau lihat beberapa tahun lalu... Apa yang dia kenakan?"Siluman Qui Ze terkekeh pelan, bibirnya pecah dan berdarah. "Sudah kubilang... Aku melihatnya di perbatasan selatan, tempat para siluman pengincar harta Qui Ze sering bersembunyi. Dia memakai jubah hitam dan wajahnya tertutup cadar." Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Tapi yang paling aneh adalah giok merah darah berbentuk bulan sabit yang tergantung di lehernya."Ye Xuanqing dan Ming Tian saling bertukar pandang."Giok merah darah berbentuk bulan sabit?" Ming Tian mengulang pelan, alisnya mengernyit. "Itu bukan giok biasa."Ye Xuanqing menarik napas dalam. "Itu adalah harta warisan keluarga Zhao," katanya. "Giok tersebut hanya diwariskan kepada putri keluarga Z
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 66 Menyelamatkan Kekaisaran & Orang Berharga

MENYELAMATKAN KEKAISARAN & ORANG BERHARGAYe Xuanqing dan Ming Tian segera pergi dari biro penangkap siluman. Keduanya hendak menuju gunung belakang kediaman Keluarga Ye, begitu ditengah jalan setapak yang dikelilingi hutan pinus suar cahaya berwarna merah muncul. Kuda yang ditunggangi keduanya berhenti, terkejut melihat suar cahaya kemerahan yang menggantung di udara.Ming Tian meneatap lurus ke arah suar cahaya itu, dia tampak waspada. “Siapa yang emngirim suar cahaya pada kita?” tanyanya dengan nada yang tenang meski ada ketegangan yang terdengar.“Pesan dari Fen Rou,” balas Ye Xuanqing kemudian turun dari kudanya.Pemburu siluman tingkat lima itu turun, dan dengan langkah pelan tapi pasti dia menghampiri suar cahaya yang masih menggantung di udara tanpa redup sedikit pun. Tangan kokoh pria itu menengadah, lalu suar cahaya itu berubah menjadi sebuah kertas jimat.[Saya sudah menyampaikan undangan pada Tuan Xu Yao, dia memang berada di departemen keuangan saat itu. Dia menerima un
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 67 Penjelasan Masa Lalu

Angin malam bertiup pelan, membawa aroma dedaunan lembap setelah embun mulai turun. Jung Jinsi melangkah santai menuju pintu kediaman tempat ia ditahan, jari-jarinya mengusap pinggiran kusen kayu yang dingin. Sementara itu, Ming Tian tetap berjaga di teras, berdiri tegap dengan pandangan mengawasi sekitar."Aku masuk dulu," ujar Jung Jinsi tanpa menoleh.Ming Tian hanya mengangguk, tetap waspada. Namun, baru saja Jung Jinsi hendak mendorong pintu, angin kencang tiba-tiba berputar di halaman. Mata Ming Tian menyipit, merasakan hawa aneh yang mendekat dengan cepat.Dalam sekejap, sesosok bayangan melesat dari balik pepohonan, menerjang ke arahnya dengan kuku tajam mengarah ke lehernya.Ming Tian bereaksi cepat. Ia menarik pedangnya dan menangkis serangan itu dengan satu gerakan lincah. Benturan kekuatan spiritual membuat debu beterbangan di sekeliling mereka. Sosok yang menyerangnya melompat mundur, memperlihatkan wujudnya di bawah cahaya bulan.Seorang perempuan dengan pakaian merah tu
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 68 Menjebak Pejabat Tinggi

Malam telah merayap naik saat Ye Xuanqing kembali ke kediaman keluarga Ye. Cahaya lentera berpendar lembut di sepanjang koridor, bayangannya terpantul di lantai batu yang dingin. Begitu langkahnya memasuki aula utama, ia mendapati seorang pria paruh baya dengan jubah hijau tua duduk di kursi utama. Wajahnya berwibawa, dengan sorot mata tajam yang penuh perhitungan.“Ayah,” Ye Xuanqing menundukkan kepala dengan hormat.Ye Qingyu menatap putranya dengan pandangan yang sulit dibaca. Dengan gerakan tangan, ia menyuruh Ye Xuanqing duduk.“Kau datang di saat yang tepat,” ucapnya tanpa basa-basi. “Ada kabar penting yang harus kau ketahui.”Ye Xuanqing mengangguk, tubuhnya menegang. Ia bisa merasakan bahwa pembicaraan ini tidak akan sederhana.“Kondisi politik di ibu kota semakin memanas,” Ye Qingyu melanjutkan. “Para bangsawan dan pejabat tinggi mulai terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama adalah mereka yang tetap setia pada keluarga Zhao dan mendukung pemerintahan yang di dominasi oleh Z
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 69 Pertemuan Rahasia

Fajar masih enggan menampakkan sinarnya ketika seorang pria berjubah hitam dengan tudung menutupi kepalanya memasuki Kediaman Keluarga Ye. Ia bergerak cepat dan tanpa suara, seperti bayangan yang menyelinap di antara kegelapan. Tak ada yang mengetahui kehadirannya selain seorang pria yang telah menunggunya di sebuah paviliun kecil di taman belakang."Aku sudah menduga kau akan datang, Yun Taek," ujar Ye Qingyu sambil menuangkan teh ke dalam dua cawan. Suaranya terdengar tenang, seolah ini adalah pertemuan biasa antara dua sahabat, bukan perjumpaan rahasia antara seorang kaisar dan kepala Keluarga Ye.Pria berjubah hitam itu menurunkan tudungnya, memperlihatkan wajah yang tegas dan penuh kebijaksanaan. Kaisar Zhao Yun Taek, penguasa kedelapan Dinasti Sheng, menatap sahabat lamanya dengan senyum samar."Aku tidak bisa berlama-lama di sini, Qingyu. Mata-mata Ibu Suri masih mengawasi setiap gerak-gerikku. Aku datang untuk memberitahumu sesuatu yang penting." Zhao Yun Taek mulai duduk berh
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 69 Menerka Pertahanan

MENERKA PERTAHANANMendengar perintah sang ayah, Ye Xuanqing tersenyum samar. Dia merasa ada setitik harapan kalau kedepannya sang ayah bisa menerima kehadiran Jung Jinsi seperti sebelumnya. Sang adipati muda itu pun mengangguk patuh, setelahnya dia berdiri untuk pamit menyelesaikan pekerjaannya hari itu.Saat berjalan menuju ruang kerjanya, Ye Xuanqing mengingat Jung Jinsi yang masih tertahan di gunung belakang. Dia kemudian berbelok ke halaamn samping, hendak memeriksa peisai yang dia buat untuk menahan perempuan siluman itu.“Jika Ming Tian masih ada di sana, seharusnya Jung Jinsi juga tetap ada di sana saat ini.” Adipati itu mulai menggerakkkan tangannya membentuk sebuah formasi sederhana.Kemudian dia mulai menggambar mantra di udara. Sesaat setelahnya sinar berbentuk persegi panjang muncul. Sinar itu menampakkan proyeksi keadaan gunung belakang kediaman Ye.Ye Xuanqing bisa melihat keadaan dengan jelas, Jung Jinsi masih ada di gunung belakang. Dia tetap erada di sana dengan waja
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status