Angin malam bertiup pelan, membawa aroma dedaunan lembap setelah embun mulai turun. Jung Jinsi melangkah santai menuju pintu kediaman tempat ia ditahan, jari-jarinya mengusap pinggiran kusen kayu yang dingin. Sementara itu, Ming Tian tetap berjaga di teras, berdiri tegap dengan pandangan mengawasi sekitar."Aku masuk dulu," ujar Jung Jinsi tanpa menoleh.Ming Tian hanya mengangguk, tetap waspada. Namun, baru saja Jung Jinsi hendak mendorong pintu, angin kencang tiba-tiba berputar di halaman. Mata Ming Tian menyipit, merasakan hawa aneh yang mendekat dengan cepat.Dalam sekejap, sesosok bayangan melesat dari balik pepohonan, menerjang ke arahnya dengan kuku tajam mengarah ke lehernya.Ming Tian bereaksi cepat. Ia menarik pedangnya dan menangkis serangan itu dengan satu gerakan lincah. Benturan kekuatan spiritual membuat debu beterbangan di sekeliling mereka. Sosok yang menyerangnya melompat mundur, memperlihatkan wujudnya di bawah cahaya bulan.Seorang perempuan dengan pakaian merah tu
Last Updated : 2025-02-16 Read more