Share

Bab 69 Pertemuan Rahasia

last update Last Updated: 2025-02-17 22:47:35

Fajar masih enggan menampakkan sinarnya ketika seorang pria berjubah hitam dengan tudung menutupi kepalanya memasuki Kediaman Keluarga Ye. Ia bergerak cepat dan tanpa suara, seperti bayangan yang menyelinap di antara kegelapan. Tak ada yang mengetahui kehadirannya selain seorang pria yang telah menunggunya di sebuah paviliun kecil di taman belakang.

"Aku sudah menduga kau akan datang, Yun Taek," ujar Ye Qingyu sambil menuangkan teh ke dalam dua cawan. Suaranya terdengar tenang, seolah ini adalah pertemuan biasa antara dua sahabat, bukan perjumpaan rahasia antara seorang kaisar dan kepala Keluarga Ye.

Pria berjubah hitam itu menurunkan tudungnya, memperlihatkan wajah yang tegas dan penuh kebijaksanaan. Kaisar Zhao Yun Taek, penguasa kedelapan Dinasti Sheng, menatap sahabat lamanya dengan senyum samar.

"Aku tidak bisa berlama-lama di sini, Qingyu. Mata-mata Ibu Suri masih mengawasi setiap gerak-gerikku. Aku datang untuk memberitahumu sesuatu yang penting." Zhao Yun Taek mulai duduk berh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 69 Menerka Pertahanan

    MENERKA PERTAHANANMendengar perintah sang ayah, Ye Xuanqing tersenyum samar. Dia merasa ada setitik harapan kalau kedepannya sang ayah bisa menerima kehadiran Jung Jinsi seperti sebelumnya. Sang adipati muda itu pun mengangguk patuh, setelahnya dia berdiri untuk pamit menyelesaikan pekerjaannya hari itu.Saat berjalan menuju ruang kerjanya, Ye Xuanqing mengingat Jung Jinsi yang masih tertahan di gunung belakang. Dia kemudian berbelok ke halaamn samping, hendak memeriksa peisai yang dia buat untuk menahan perempuan siluman itu.“Jika Ming Tian masih ada di sana, seharusnya Jung Jinsi juga tetap ada di sana saat ini.” Adipati itu mulai menggerakkkan tangannya membentuk sebuah formasi sederhana.Kemudian dia mulai menggambar mantra di udara. Sesaat setelahnya sinar berbentuk persegi panjang muncul. Sinar itu menampakkan proyeksi keadaan gunung belakang kediaman Ye.Ye Xuanqing bisa melihat keadaan dengan jelas, Jung Jinsi masih ada di gunung belakang. Dia tetap erada di sana dengan waja

    Last Updated : 2025-02-19
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 70 Sakit Hati, Saudari Rubah

    “Cepat, katakan dengan jelas apa yang sebenarnya kau inginkan dari ku?” todong Jung Jinsi pada Jing Qian yang kini duduk berhadapan dengannya.Mereka berdua hanya terhalang oleh meja kayu kecil, saat ini dua perempua siluman rubah itu duduk di ruang tamu kediaman. Sementara Ming Tian mengawasi pembicaraan mereka di sudut ruangan, dekat dengan pintu.Jing Qian tidak terprovokasi oleh kemarahan Jung Jinsi, sebaliknya dia malah bersikap tenang. Ming Tian yang melihat itupun sedikit terkejut, dia mengerutkan kening dalam. Pria itu menyadari perubahan sikap Jing Qian yang cukup berbeda dalam bersikap pada orang lain. Jika pada dirinya dan Ye Xuanqing, perempuan siluman rubah ekor tujuh itu akan ketus, dan dingin. Sedangkan pada Jung Jinsi, ada sisi lembut khas seorang saudara perempuan.Jung Jinsi duduk bersila, wajahnya masih pucat setelah pertarungan sebelumnya. Jing Qian duduk tidak jauh darinya, tatapannya dingin, namun ada kilatan emosi yang sulit dijabarkan dalam matanya."Apa yang k

    Last Updated : 2025-02-20
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 71 Raungan Penderitaan

    RAUNGAN PENDERITAANMalam di gunung belakang kediaman keluarga Ye terasa begitu sunyi, hanya suara angin yang berdesir di antara pepohonan. Langit dipenuhi awan kelam yang menyembunyikan cahaya bulan. Di dalam kediaman sederhana yang menjadi tempatnya ditahan, Jung Jinsi duduk bersimpuh di lantai, bahunya berguncang hebat.Air mata jatuh tanpa henti dari matanya yang keemasan, membasahi lengan bajunya yang kusut. Tangannya mencengkeram ujung hanfu, jemarinya bergetar hebat."Kenapa," bisiknya lirih, suaranya bergetar dan pecah di ujung kalimat. "Kenapa semua orang meninggalkanku?"Pernyataan itu ditujukan pada takdir yang kejam. Ayahnya, Jing Fan, telah tiada—mengorbankan dirinya demi para siluman Gunung Jiaguan. Sementara Jing Qian, yang ternyata adalah saudaranya, baru saja pergi meninggalkannya lagi. Bahkan saat dia tahu kalau Jing Qian berkorban untuk menegmbalikan ayah mereka dan kini sang ayah akan kembali. Jing Qian mendorongnya menjauh.Dadanya terasa sesak, seakan ada beban b

    Last Updated : 2025-02-20
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 72 Permintaan Menyakitkan

    Di pagi hari, Jung Jinsi masih terduduk dilantai dengan pandangan yang kosong saat Ye Xuanqing datang. Perempuan siluman itu duduk memeluk lututnya sendiri dan bersandar pada tiang kayu kediaman tempatnya ditahan.Ye Xuanqing mendekat dengan pelan, dia membawa makanan dan diletakkan di meja. Jung Jinsi tidak menyadari kedatangannya, terbukti dengan tidak ada protes yang dilontarkan.“Jinsi,” panggil Adipati itu dengan pelan sembari melangkahkan kaki mendekati Jung Jinsi yang terduduk di lantai.Jung jinsi menolehkan kepalanya malas, lalu menatap lurus ke depan dan enggan bersitatap dengan Ye Xuanqing yang ada di sampingnya. “Untuk apa lagi kau datang ke tempat ini?” tanyanya tanpa ekspresi.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, sedikit menundukkan kepalanya. “Aku membawakan kau makanan, ku harap kau baik-baik saja.”“Hah! Bukankah pelayan mu juga bisa dikirim ke tempat ini? Mengapa harus merepotkan diri sendiri,” balas jung jinsi dengan tawa getir.“Jinsi, aku tahu perbuatan ku salah. T

    Last Updated : 2025-02-23
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 73 Pedang diantara Kita

    Ye Xuanqing menggenggam pedang Huoguang dengan kedua tangannya, mengangkatnya tinggi-tinggi ke arah Jung Jinsi yang berdiri di hadapannya. Mata Ye Xuanqing yang biasanya penuh keyakinan kini redup, dipenuhi kepedihan yang tak mampu ia sembunyikan lagi. Napasnya pendek dan berat, seakan menahan sesuatu yang telah lama mengendap dalam dadanya."Jung Jinsi." suaranya bergetar, namun tetap jelas. "Aku sudah mencoba segalanya untuk membuktikan ketulusanku. Aku sudah memberikan seluruh hidupku... tapi kau tetap tidak percaya padaku."Jung Jinsi berdiri tegak, ekspresinya dingin. Mata elangnya menatap lurus ke arah pria yang bersimpuh di hadapannya, namun di balik tatapan itu, ada kegelisahan yang tertahan."Jika kau benar-benar menganggapku tidak tulus, maka bunuh aku dengan pedang ini," suara Xuanqing bergetar, namun tegas. "Aku lebih baik mati di tanganmu... daripada hidup dengan dalam keraguanmu."Jung Jinsi menatapnya dengan mata yang sulit dibaca. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, t

    Last Updated : 2025-02-24
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 75 Rencana Menjatuhkan Ibu Suri

    Jung Jinsi duduk dengan tenang, sesekali mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Ye Xuanqing mengenai masalah politik kekaisaran yang akan mereka hadapi nantinya. Ini bukan hanya maasalh politik, tetapi ada banyak intrik rumit yang dirasakan dengan jelas oleh perempuan siluman itu.“Semuanya mengarah pada satu kesimpulan, Ibu Suri memegang kendali atas semuanya. Jadi tokoh utama yang harus kita kalahkan adalah Ibu Suri, benar?” tanya Jung Jinsi mengambil kesimpulan atas penjelasan Ye Xuanqing.“Kau benar, lebih tepatnya Ibu Suri dengan banyak tangan kanannya. Orang-orang wanita tua itu mencengkeram banyak hal, salah sedikit saja usaha kita semua akan gagal total!” Ye Xuanqing berkata jujur, itu memang kemungkinan terburuknya.Jung Jinsi menatap peta yang terbentang dihadapannya, menatap bebrap atempat penting yang akan menjadi tempat mereka melakukan rencana.“Di sini, seharusnya orang-orang Ibu Suri melakukan banyak pemalsuan aliran dana pajak.”Ada jeda dalam ucapannya sebelum Ju

    Last Updated : 2025-02-25
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 76 Kembali ke Gunung Jiaguan

    Langit senja mewarnai puncak gunung dengan semburat keemasan ketika Ye Xuanqing berdiri di depan gerbang batu yang telah lama menahan langkah Jung Jinsi. Angin bertiup lembut, membawa aroma dedaunan dan bunga liar yang bermekaran di sekitar gunung belakang kediaman keluarga Ye. Hari ini, keputusan besar akan diambil.Ye Xuanqing menatap Jung Jinsi, siluman rubah berekor sembilan yang selama ini terkurung di gunung belakang. Mata keemasan Jung Jinsi bersinar lembut, mencerminkan emosi yang tak terkatakan. Ia tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba, bahwa Ye Xuanqing benar-benar mempercayainya."Aku akan membiarkanmu pergi," ujar Ye Xuanqing akhirnya, suaranya tenang namun tegas. "Aku ingin membuktikan bahwa aku mempercayaimu. Dan lebih dari itu, aku ingin kau tahu perasaanku."Jung Jinsi menatapnya dalam diam, bulu putih di ekornya bergetar halus tertiup angin. Ia tahu betapa sulitnya bagi Ye Xuanqing untuk mengambil keputusan ini. Namun, pria itu tetap melakukannya. Demi dirinya, seb

    Last Updated : 2025-02-26
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 77 Persembunyian Gunung Jiaguan

    Angin gunung Jiaguan berembus dingin saat Ye Xuanqing dan Jung Jinsi melangkah menuruni jalur berbatu yang dikelilingi pepohonan tinggi. Langit masih kelabu, sisa kabut pagi menggantung di udara, menambah kesan sunyi di sepanjang perjalanan mereka."Kita sudah hampir sampai di kaki gunung," kata Ye Xuanqing sambil merapatkan jubahnya. "Kau yakin baik-baik saja?" tanyanya pelan.Jung Jinsi menoleh ke belakang, matanya tajam mengamati jalan setapak yang baru mereka lewati. "Aku bakik-baik saja, tapi sejujurnya aku merasa cemas. Jika benar ibu suri mengirim orang untuk mencari siluman rubah ekor sembilan, ini bisa menjadi masalah besar."“Karena itu kita harus lebih berha—”Ucapan Ye Xuanqing menggantung diudara, dia belum selesai dengan ucapannya ketika secara mendadak muncul bayangan besar melompat turun dari dahan pohon di depan mereka. Ye Xuanqing langsung menarik pedangnya, tetapi Jung Jinsi dengan cepat mengangkat tangannya."Cheng Huang!" seru Jung Jinsi, sedikit terkejut.Pria ya

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Kembali Ke Ibu Kota

    "Tunggu! kau pikir aku mau menggandeng tangan Ming Tian hanya untuk berpindah tempat? itu tidak mungkin," ketus Jing Qian. Namun Jung Jinsi tidak menyerah, dia tetap membujuk sang kakak. Sebab hanya dengan cara ini saja mereka berempat bisa tiba di Kota Fanlan dengan cepat. "Ayo lah, kau hanya perlu memegang tangannya dan semua akan selesai." Jing Qian hendak menolak, tapi Ming Tian sudah mengambil alih percakapan lebih dulu. "Nyonya Muda, biar saya kembali ke Ibu Kota dengan berkuda. meski terlambat, tapi itu lebih baik." Jung Jinsi melongo mendengarnya, dia kemudian mendecik pelan. "Ya kau bisa berkuda ke Fanlan, tapi saat kau kembali kekaisaran sudah sangat kacau!" Ming Tian dan Jing Qian langsung diam, kata-kata Jung Jinsi memang benar. Ye Xuanqing yang melihat perdebatan itu pun tersenyum samar sebelum menengahi. "Kita gunakan cara lain saja, mungkin aku dan Ming Tian akan berkuda. kalian berdua bisa—" Sebelum ucapan Ye Xuanqing selesai, Jing Qian sudah lebih dul

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 88 Segel dan Mantra Ditengah Perjalanan

    Perjalanan menuju Kota Fanlan sedikit lebih lambat dari yang Ye Xuanqing duga. Tepat di hulu Sungai Qilin, beberapa siluman mulai berjalan dengan langkah cepat untuk naik ke Gunung Jiaguan. “Ada apa ini?” tanya Jung Jinsi yang melihat dari kejauhan. Jing Qian yang ada dibelakang Jung Jinsi dan Ye Xuanqing langsung maju ke depan. Perempuan siluman itu menghadang para siluman yang hendak naik gunung. “Apa yang terjadi, kenapa kalian buru-buru untuk naik?” tanya Jing Qian begitu dia berhadapan dengan rombongan siluman lain. Salah satu siluman dengan telinga kelinci maju untuk menjawab. “Nona Jing! Ada segel aneh di hilir Sungai Qilin. Kami awalnya hendak ke Kota Shinjing namun ketika melewati hilir Sungai aura siluman dan wujud siluman kami langsung muncul.” Kening Jing Qian berkerut sebentar, kemudian menoleh ke arah Jung Jinsi untuk memberikan jawaban. “Bukankah ayah sudah memberikan mantra pemurnian bagi para siluman yang hendak turun gunung. Bukan begitu Jinsi?” “Benar kak, ayah

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 87 Perjalanan Menuju Fanlan

    Matahari pagi mulai merangkak naik, sinarnya menyinari kediaman Keluarga Jing dengan kehangatan lembut. Di halaman utama, Ye Xuanqing dan Ming Tian sudah berdiri tegap di hadapan Jing Fan, bersiap untuk berpamitan. Di sisi mereka, Jung Jinsi danJing Qian juga bersiap untuk berangkat. Jing Fan menatap mereka dengan ekspresi tenang, meskipun sorot matanya menyimpan banyak pemikiran. Sejak semalam, ia sudah tahu bahwa saat ini akan tiba—saat di mana putri-putrinya harus kembali melanjutkan perjalanan mereka. Ye Xuanqing melangkah maju, membungkuk hormat. “Tuan Jing Fan, kami berterima kasih atas keramahan dan kebaikan Anda selama kami di sini. Tapi hari ini kami harus segera kembali Kota Fanlan,” ucapnya. Ming Tian, yang berdiri di sampingnya, juga ikut memberi hormat. “Kami mohon izin untuk kembali ke Kota Fanlan. Kami akan memastikan keselamatan Nona Jung Jinsi dan Jing Qian selama perjalanan.” Jing Fan mengangguk pelan, menatap keempat orang di hadapannya dengan penuh per

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 86 Dibawah Sinar Fajar

    Fajar baru saja menyingsing, mengusir sisa kegelapan yang masih menggantung di langit. Cahaya keemasan mulai merayap di cakrawala, perlahan membasuh embun yang menempel di dedaunan. Kediaman Keluarga Jing masih terlelap dalam keheningan.Namun Jung Jinsi berdiri dengan kepala sedikit menengadah, matanya menatap langit yang berangsur berubah warna. Angin pagi yang sejuk membelai rambutnya yang tergerai, membuat helaian peraknya berkilauan dalam cahaya samar.Ia seharusnya masih beristirahat, tapi pikirannya terlalu gelisah. Ibu Suri, ayahnya, rencana yang sudah ia buat—semuanya berputar di dalam kepalanya tanpa henti.Namun, kehadiran seseorang membuatnya tersadar dari lamunannya.Langkah-langkah ringan terdengar di belakangnya, lalu suara yang begitu familiar menghangatkan udara dingin pagi itu.“Kau tidak bisa tidur?”Jung Jinsi tidak menoleh. Ia tersenyum kecil. “Sepertinya kau juga tidak.”Ye Xuanqing melangkah mendekat, lalu berdiri di sampingnya, hanya beberapa jengkal saja memis

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 86 Restu dari Ayah

    Ming Tian tergagap mendengar pertanyaan dari Ye Xuanqing. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak hatal, menutupi bahwa dia tengah gugup. “A-apa maksud anda, Adipati.” Ye Xuanqing terkekeh geli, lalu menepuk pundak Ming Tian perlahan. “Aku tahu kau tertarik pada Jing Qian, ketertarikan seorang pria dengan wanita. Benar kan?”Ming Tian tidak segar menjawab, dia malah tersenyum getir. “Menurut anda, apa gunanya ketertarikan ku pada Jing Qian? Perempuan siluman itu tidak akan pernah memandang ku sebagai pria. Jing Qian akan melihat ku sebagai manusia lemah yang menyedihkan,” ungkapnya.“Mendengar jawaban mu ini, aku sudah bisa mendapatkan kesimpulannya. Ming Tian, jika kau memang tertarik padanya kenapa tidak kau coba dekati Jing Qian perlahan. Kau tidak akan tahu bagaimana tanggapan perempuan itu sebenarnya jika kau tidak mencobanya langsung!” Ye Xuanqing berujar tenang.Meski dia tahu kalau saja Ming Tian dan Jing Qian benar-benar bisa bersatu akan ada hati yang terluka—Zhao Yun Mei

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 85 Memberi Kepercayaan

    Jung Fan tersenyum samar, meski begitu dia tidak menyepelekan perkataan Jung Jinsi mengenai perasaannya pada Ye Xuanqing. "Kau tahu Jinsi, kadang kita perlu berhati-hati dalam memberikan kepercayaan.""Aku tahu itu ayah, Xuanqing sudah menunjukkan ketulusannya pada ku. Jadi menurut ku sangat pantas jika memberinya kepercayaan." Jung Jinsi menjawab dengan tenang. Meski tidak menoleh ke arah Ye Xuanqing, tapi pria itu bisa merasakan ketulusan yang mendalam dari jawaban Jung Jinsi. Diam-diam dia mengucap syukur. "Kalau begitu, apa kau siap jika nanti akan terluka?" tanya Jing Fan. Itu membuat Jung Jinsi mengerutkan keningnya cukup dalam. "Apa maksud ayah?" Dia justru balik bertanya. Jing Fan menghela nafas panjang, kemudian sedikit mencondongkan tubuhnya dan menatap Jung Jinsi serta Ye Xuanqing secara bergantian. "Dalam cinta, kepercayaan memang hal yang utama. Tapi cinta juga menuntut pengorbanan, tak jarang cinta akan memberi kalian luka. Jadi, ku tanya pada kalian apa sudah siap

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 84 Mengurai Kebohongan

    Jung Jinsi menundukkan kepalanya, bahunya mulai bergetar sebab tangis yang pecah. “Ayah,” lirihnya lagi.Jung Jinsi mengangguk, matanya basah. “Aku kembali,” ucapnya dengan suara yang bergetar.Seketika, Jing Fan menariknya ke dalam pelukan. Pelukan yang hangat, penuh emosi yang tertahan.Jung Jinsi tak lagi bisa menahan air matanya. Ia membenamkan wajahnya di dada pria yang dulu selalu melindunginya, merasakan detak jantung yang dulu ia pikir tak akan pernah bisa ia dengar lagi.Jing Fan mengusap punggungnya, suaranya bergetar saat berkata, “Maaf… maafkan aku nak. Aku benar-benar melupakanmu.”Jung Jinsi menggeleng di dalam pelukannya. “Tidak apa-apa ayah… aku di sini sekarang, bersama ayah lagi.”Di samping mereka, Jing Qian menyaksikan pemandangan itu dalam diam. Ekspresinya sulit ditebak, tetapi matanya sedikit melembut.Ming Tian meliriknya sekilas, memperhatikan ekspresi Jing Qian yang tak banyak diketahui orang. Dalam hati, ia berpikir bahwa gadis ini jauh lebih kompleks dari y

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 83 Rumah Keluarga Jing

    Angin malam bertiup lembut, membawa aroma embun dan dedaunan basah saat Jung Jinsi melangkah di samping Ye Xuanqing, mengikuti jalan setapak berbatu yang samar diterangi cahaya bulan. Di belakang mereka, Ming Tian berjalan dalam diam, sesekali menatap sekeliling dengan kewaspadaan alaminya.Mereka telah menempuh perjalanan cukup jauh setelah berhasil selamat dari jebakan mematikan. Awalnya, Ye Xuanqing hanya berniat mengantarkan Jung Jinsi ke tempat aman untuk bermalam. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal di benak Jung Jinsi—ke mana mereka sebenarnya akan pergi?Sejak perjalanan dimulai, Jing Qian memimpin langkah mereka tanpa memberi penjelasan. Sosoknya yang dingin dan tenang tidak banyak bicara, tetapi caranya berjalan begitu mantap, seolah sudah memikirkan keputusan besar.Jung Jinsi melirik Ye Xuanqing, lalu berbisik pelan, “Xuanqing, kau tahu kita sedang menuju ke mana?”Ye Xuanqing menggeleng kecil, matanya tetap waspada. “Aku hanya mengikuti langkahnya. Tapi aku percaya,

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 82 Tekad yang Baru

    Udara terasa lebih berat, dipenuhi aura sihir yang mencekik. Lingkaran cahaya merah menyala di tanah, menciptakan formasi perangkap yang menjebak Jung Jinsi, Jing Qian, dan para siluman lainnya. Energi mereka terserap perlahan, membuat tubuh mereka melemah seiring waktu.Jung Jinsi berlutut, tubuhnya gemetar ketika kekuatan silumannya terus mengalir keluar. Napasnya memburu, tangannya mencengkeram tanah basah untuk tetap sadar. Di sampingnya, Jing Qian bersandar pada pedangnya, wajahnya pucat tetapi tetap dengan ekspresi yang datar, berusaha tetap kuat.Di sisi lain, Ye Xuanqing dan Ming Tian berdiri tegap, tidak terpengaruh oleh formasi itu. Sebagai manusia, energi mereka tidak bisa diserap, tetapi mereka juga tidak bisa sekadar menghancurkan formasi ini tanpa cara yang tepat.Ye Xuanqing menghunus pedangnya, mengamati simbol-simbol kuno yang bersinar di bawah kakinya. "Formasi ini dirancang untuk menguras energi siluman sampai mereka tidak berdaya," gumamnya. "Jika kita tidak segera

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status