Share

Bab 62 Jung Jinsi, Keras Kepala

last update Last Updated: 2025-02-11 22:29:28

“Kau sungguh tidak mengingatnya? Dia saudari mu, Jing Qian mengatakan kalau kalian keluarga siluman rubah yang menetap di Gunung Jiaguan.”

Ye Xuanqing mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh Jing Qian padanya. Hawa dingin merambat di sepanjang tulang punggungnya, bukan karena suhu udara, melainkan karena sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak pertemuan dengan Jing Qian. Saat ini mereka jugab Sudha masuk ke dalam ruang tamu bangunan kediaman.

“Apa yang sebenarnya kau ketahui tentang perempuan itu?” Jung Jinsi bertanya dengan nada terkontrol, tetapi ada ketegangan yang kentara di matanya.

Ye Xuanqing menghela napas pelan, seolah menyusun kata-kata yang tepat sebelum berbicara. “Jing Qian... dia bukan sembarang siluman rubah. Dia memiliki tujuh ekor, menandakan usianya yang panjang dan kekuatan yang luar biasa. Tapi yang lebih mencurigakan bukanlah kekuatannya, melainkan klaimnya sebagai saudarimu.”

Jung Jinsi mengepalkan tangannya. “Aku memang memiliki seorang saudari, tapi a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 63 Benang Merah Kasus

    Jung Jinsi menghantamkan telapak tangannya ke segel dengan penuh amarah. Energi spiritualnya meledak, menghantam perisai tak kasatmata yang mengurungnya. Getaran kuat menyebar ke seluruh penjuru gunung belakang, membuat pepohonan bergemuruh dan angin bertiup kencang.Untuk sesaat, ia pikir usahanya berhasil. Retakan halus muncul di permukaan segel, berpendar dengan cahaya keemasan. Namun, sebelum ia sempat melancarkan serangan kedua.BRAK!Gelombang energi yang luar biasa kuat terpental kembali ke arahnya, menghantam tubuhnya dengan brutal. Jung Jinsi terhempas ke belakang, dadanya terasa sesak seakan ditimpa beban raksasa. Rasa sakit yang tajam menjalar dari telapak tangannya, merambat hingga ke seluruh tubuhnya."Ugh!" Ia terbatuk, dan sesuatu yang hangat serta anyir mengalir dari sudut bibirnya. Darah.Ye Xuanqing bergerak cepat, menangkap tubuh Jung Jinsi sebelum ia jatuh ke tanah. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi kekhawatiran. "Bodoh! Aku sudah bilang kau tidak bisa me

    Last Updated : 2025-02-12
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 64 Harta Keluarga Zhao

    Ye Xuanqing dan Fen Rou berjalan terburu-buru keluar dari Departemen Kehakiman, mereka segera pergi ke kantor Departemen Keuangan Kekaisaran yang memang masih satu kompleks dengan istana dan beberapa biro pemerintahan yang lain.“Dengar, Fen Rou… kau jangan tunjukkan wajah mencurigakan di dalam sana. Berikan saja surat undangan kepada Tuan Xu Yao dengan baik, lalu pastikan jimat pengintai suara kau letakkan dengan baik pada surat itu!” perinyah Ye Xuanqing ketika mereka berdua berjalan menuju ke Departemen Keuangan.“Tentu saja, anda tidak perlu khawatir.” Fen Rou menjawab dengan mantap.“Kala begitu kau uruslah dengan baik, aku akan mencari petunjuk lain di Biro Penangkap Siluman. Seharusnya Ming Tian masih ada di sana untuk mengintrogasi salah satu Qui Ze yang ditanggap tahun lalu.” Ye Xuanqing berkata tenang, membeberkan rencananya pada sang rekan.“Sya akan memberi kabar melalui suar cahaya jika semuanya sudah selesai,” imbuh Fen Rou yang diangguki oleh sang Adipati.Setelahnya Y

    Last Updated : 2025-02-12
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 1 Perburuan Siluman

    "Perketat penjagaan, pasang formasi sihir untuk melindungi Kota Shinjing!""Jangan biarkan para siluman ini lolos!"Ye Xuanqing berteriak garang pada para pemburu siluman yang datang bersamanya hari ini. Tepat hari ini pula mereka telah melakukan perburuan siluman secara besar-besaran selama tiga belas hari. Sinar matahari masih sangat lembut ketika Xuanqing dan para rekannya menjejakkan kaki di Gunung Jiaguan, tempat yang dihuni para siluman. Ye Xuanqing merupakan pemburu siluman kelas lima serta Adipati muda Kekaisaran Sheng. Dia terkenal sangat cakap dalam melakukan tugas-tugasnya. Akan tetapi kali ini Xuanqing merasa berbeda, dia merasa tidak nyaman dan dadanya terasa sesak ketika menjalankan tugasnya. "Kenapa seperti ini, harusnya Kekaisaran tidak memburu semua siluman bukan?" Xuanqing bergumam sendiri, dia benar-benar gelisah. Hal itu didengar oleh Fen Rou, penasihat serta rekan kultivasinya. "Ada apa Adipati, kenapa anda menanyakan perintah resmi dari Ibu Suri? Perintah dar

    Last Updated : 2024-11-15
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 2 Bertemu Dewi Penolong

    Xuanqing geram, dia menggenggam erat pedang ditangannya. Senjata sihir itu sudah siap untuk menebas apapun dihadapannya. "Hari ini kita lihat siapa yang akan mati," desis Xuanqing dengan seringainya.Setelah itu dia berlari untuk menyerang si siluman, gelang logam ditangannya dengan cepat terlepas dan salah satu senjata sihir lainnya muncul, yakni rantai besi yang diselimuti sengatan listrik. Xuanqing dengan cepat menebas udara kosong didepannya, menciptakan percikan api yang segera menghantam siluman itu. Siluman teratai hitam itu mundur beberapa langkah, serangan tidak langsung itu sudah bisa membuatnya terluka. Disaat itulah Xuanqing mulai mengangkat pergelangan tangannya, memutar dan dengan kecepatan kilat mengayunkan rantai besi miliknya. Rantai itu membidik targetnya dengan tepat. Pergelangan tangan si siluman teratai hitam langsung terjerat dalam rantai besi. Membuat pergerakan siluman itu terbatas sebab diikat oleh Xuanqing. "Jika untuk menghabisi satu siluman tingkat empa

    Last Updated : 2024-11-16
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 3 Menjadikanya 'Istri'

    Fen Rou mengerutkan keningnya tidak mengerti, baru saja dia hendak membuka mulut untuk bertanya. Xuanqing justru sudah menjauh dan masuk ke dalam kereta kuda. Ye Xuanqing membawa si perempuan muda ke dalam kereta kuda. Dengan telaten dia mengobati luka-luka ditubuh perempuan itu. Hal pertama yang ada di kepala Xuanqing saat ini hanyalah menyelamatkan nyawa perempuan didepannya. "Luka-luka separah ini, dia masih hidup saja sudah sangat beruntung." Xuanqing menatap miris ke arah perempuan yang sekujur tubuhnya penuh luka itu. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih dua jam lamanya, akhirnya Xuanqing berhasil menghentikan perdarahan pada luka-luka perempuan tadi. Dia juga memastikan kalau perempuan tadi masih bernafas dengan baik. "Kita berangkat menuju Kota Shinjing sekarang!" seru Xuanqing begitu dia keluar dari kereta kuda. "Kota Shinjing, tapi kenapa Adipati? Kita harus segera kembali ke Kota Fanlan bukan?" Tanya Fen Rou memastikan kembali perintah sang Adipati. Ye Xuanqing men

    Last Updated : 2024-11-17
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 4 Panggilan Ke Ibu Kota

    Tiga hari telah berlalu, Ye Xuanqing masih tetap berada di Kota Shinjing bersama dengan para rombongan pemburu siluman. Saat ini dia tengah duduk di halaman kediaman, Xuanqing tampak sangat santai dan nyaman berada di kota kecil tersebut. "Adipati!" Satu panggilan dari Fen Rou membuat Xuanqing menolehkan kepalanya. "Ada apa?" Tanyanya dengan nada yang datar. Fen Rou mendekat, dia memberi salam terlebih dahulu dengan menangkupkan kedua tangan lalu membungkukkan badannya. Itu sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun, lebih-lebih lagi Fen Rou adalah bawahan Keluarga Ye. "Saya sudah mendengar dari para pelayan di kediaman ini. Kabarnya anda memanggil perempuan itu dengan sebutan istri. Apa itu benar Adipati?" Tanya Fen Rou yang terkesan menyelidik. Xuanqing menatapnya datar, dia tidak merasa bersalah atas tindakannya. "Itu benar," jawabnya. "Tapi kenapa Adipati? Bukankah anda sudah melakukan kebohongan besar di sini. Bagaimana anda akan menjelaskan ini pada Tuan Bes

    Last Updated : 2024-11-18
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 5 Mengelabuhi Ibu Suri

    "Xuanqing apa kau akan pergi cukup lama?" Tanya Jinsi yang ada dibelakang Xuanqing. Kini mereka berdua ada didalam kamar utama kediaman. Xuanqing tengah menulis surat dan juga mempersiapkan barang yang akan dia bawa ke Ibu Kota. Pemimpin Keluarga Ye itu tidak bisa terus menghindar dari perintah Ibu Suri, karena itu hari ini juga dia putuskan untuk kembali. "Tidak akan lama, ku harap Ibu Suri tidak banyak mencecar hasil pekerjaan ku." Xuanqing membalikkan badannya dan tersenyum ke arah Jinsi. Xuanqing menggandeng tangan Jinsi dan membawanya duduk. Kondisi perempuan itu masih belum stabil, jadi Xuanqing benar-benar memperlakukannya layaknya barang pecah belah. Dia begitu hati-hati terhadap perempuan yang dia bawa dari Sungai Qilin itu. "Jinsi, selama aku pergi kau tetaplah berada dikediaman. Dengarkan apa kata tabib, dan—"Ucapan Xuanqing langsung terpotong, hal itu terjadi karena Jinsi yang menaruh jari telunjuk dibibir Xuanqing. "Kau terlalu banyak bicara suami ku, tentu saja ak

    Last Updated : 2024-11-19
  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 6 Ulah Kepala Keluarga Ye

    Mata Xuanqing mengedip sebentar, seiring dengan senyuman penuh arti yang muncul di wajahnya. "Kalau begitu tunjukkan, tapi jika kau gagal memenuhi apa yang aku inginkan. Kau harus tetap menikahi Tuan Putri Daiyan!" Ibu Suri Zhao Weini berkata tegas. Wanita dengan sanggul rambut yang tinggi berhiaskan berbagai perhiasan dan giok mahal itu menatap remeh ke arah sang Adipati Muda. Fen Rou dan Ming Tian sudah keringat dingin, mereka yang berdiri dibelakang Xuanqing pun saling tatap. Seolah-olah tengah berdiskusi tentang nasib Tuan mereka saat ini. Sebab keduanya tahu, apa yang diinginkan Ibu Suri Zhao Weini tidak dapat dipenuhi oleh Ye Xuanqing. "Baiklah, tapi jika aku bisa menunjukkan hasil pekerjaan ku. Kau harus membiarkan ku hidup tenang," balas Xuanqing penuh teka-teki. Ibu Suri Zhao Weini diam sebagai bentuk persetujuan. Kemudian Xuanqing mengeluarkan Pagoda Penahan Sembilan Siluman dari balik hanfu hitam yang kini tengah dia kenakan. Pria itu menunjukkan benda pusaka milik Kelu

    Last Updated : 2024-11-26

Latest chapter

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 64 Harta Keluarga Zhao

    Ye Xuanqing dan Fen Rou berjalan terburu-buru keluar dari Departemen Kehakiman, mereka segera pergi ke kantor Departemen Keuangan Kekaisaran yang memang masih satu kompleks dengan istana dan beberapa biro pemerintahan yang lain.“Dengar, Fen Rou… kau jangan tunjukkan wajah mencurigakan di dalam sana. Berikan saja surat undangan kepada Tuan Xu Yao dengan baik, lalu pastikan jimat pengintai suara kau letakkan dengan baik pada surat itu!” perinyah Ye Xuanqing ketika mereka berdua berjalan menuju ke Departemen Keuangan.“Tentu saja, anda tidak perlu khawatir.” Fen Rou menjawab dengan mantap.“Kala begitu kau uruslah dengan baik, aku akan mencari petunjuk lain di Biro Penangkap Siluman. Seharusnya Ming Tian masih ada di sana untuk mengintrogasi salah satu Qui Ze yang ditanggap tahun lalu.” Ye Xuanqing berkata tenang, membeberkan rencananya pada sang rekan.“Sya akan memberi kabar melalui suar cahaya jika semuanya sudah selesai,” imbuh Fen Rou yang diangguki oleh sang Adipati.Setelahnya Y

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 63 Benang Merah Kasus

    Jung Jinsi menghantamkan telapak tangannya ke segel dengan penuh amarah. Energi spiritualnya meledak, menghantam perisai tak kasatmata yang mengurungnya. Getaran kuat menyebar ke seluruh penjuru gunung belakang, membuat pepohonan bergemuruh dan angin bertiup kencang.Untuk sesaat, ia pikir usahanya berhasil. Retakan halus muncul di permukaan segel, berpendar dengan cahaya keemasan. Namun, sebelum ia sempat melancarkan serangan kedua.BRAK!Gelombang energi yang luar biasa kuat terpental kembali ke arahnya, menghantam tubuhnya dengan brutal. Jung Jinsi terhempas ke belakang, dadanya terasa sesak seakan ditimpa beban raksasa. Rasa sakit yang tajam menjalar dari telapak tangannya, merambat hingga ke seluruh tubuhnya."Ugh!" Ia terbatuk, dan sesuatu yang hangat serta anyir mengalir dari sudut bibirnya. Darah.Ye Xuanqing bergerak cepat, menangkap tubuh Jung Jinsi sebelum ia jatuh ke tanah. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi kekhawatiran. "Bodoh! Aku sudah bilang kau tidak bisa me

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 62 Jung Jinsi, Keras Kepala

    “Kau sungguh tidak mengingatnya? Dia saudari mu, Jing Qian mengatakan kalau kalian keluarga siluman rubah yang menetap di Gunung Jiaguan.”Ye Xuanqing mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh Jing Qian padanya. Hawa dingin merambat di sepanjang tulang punggungnya, bukan karena suhu udara, melainkan karena sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak pertemuan dengan Jing Qian. Saat ini mereka jugab Sudha masuk ke dalam ruang tamu bangunan kediaman.“Apa yang sebenarnya kau ketahui tentang perempuan itu?” Jung Jinsi bertanya dengan nada terkontrol, tetapi ada ketegangan yang kentara di matanya.Ye Xuanqing menghela napas pelan, seolah menyusun kata-kata yang tepat sebelum berbicara. “Jing Qian... dia bukan sembarang siluman rubah. Dia memiliki tujuh ekor, menandakan usianya yang panjang dan kekuatan yang luar biasa. Tapi yang lebih mencurigakan bukanlah kekuatannya, melainkan klaimnya sebagai saudarimu.”Jung Jinsi mengepalkan tangannya. “Aku memang memiliki seorang saudari, tapi a

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 61 Memulai dari Awal?

    MEMULAI DARI AWAL?Fajar di gunung belakang kediaman keluarga Ye terasa sunyi, hanya ditemani cahaya matahari yang bersinar samar dan lembut menyinari pepohonan yang menjulang tinggi. Di antara kabut tipis yang menyelimuti hutan, Ye Xuanqing melangkah perlahan dengan hati penuh keraguan. Hembusan angin membawa aroma bunga liar yang bercampur dengan hembusan napasnya yang berat. Ia menggenggam erat kantong kecil berisi makanan hangat yang baru saja ia buat sendiri.Di sebuah batu besar di tengah hutan, seorang perempuan cantik duduk dengan anggun. Jung Jinsi, perempuan siluman rubah berekor sembilan, mengenakan jubah merah yang berkibar lembut tertiup angin. Mata emasnya yang tajam menatap lurus ke arah Ye Xuanqing, seakan mampu menembus isi hatinya."Apa yang kau lakukan di sini, Xuanqing?" suara Jung Jinsi terdengar datar, tanpa emosi.Ye Xuanqing menarik napas dalam sebelum menjawab, "Aku datang untuk menemuimu, Jinsi. Aku ingin bicara... ingin memperbaiki kesalahanku."Jung Jinsi

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 60 Malam Mencekam Kota Fanlan

    Kabut tebal menyelimuti pinggiran kota Fanlan. Bulan pucat menggantung lesu di langit, menerangi rumah-rumah reyot yang tampak lebih muram dari biasanya. Di kejauhan, suara lolongan anjing liar menggema, seakan memberi peringatan bahwa sesuatu yang berbahaya mengintai dalam gelap.Di dalam sebuah bangunan tua yang tersembunyi di balik pepohonan rimbun, Ye Xuanqing berdiri dengan ekspresi tajam. Matanya yang dingin menatap peta yang terbentang di atas meja kayu. Di sekelilingnya, beberapa pengawal berjaga dalam diam.Kali ini mereka berdua sudah berada dipinggiran kota Fanlan, tepat setelah Ye Xuanqing mengobati lukanya sendiri akibat pertarungan denan Jing Qian.Ye Xuanqing dengan suaranya tenang, tapi mengandung ketegasan. "Fen Rou, kau tahu apa yang terjadi di pinggiran Fanlan, bukan?"Fen Rou: mengangguk mengiyakan, ekspresinya serius. "Ya, Adipati. Serangkaian perampokan terjadi dalam satu malam. Semua korban adalah saudagar kaya atau pemilik benda-benda berharga. Tidak ada jejak

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 59 DENDAM SILUMAN RUBAH

    Debu beterbangan di udara, bercampur dengan aroma darah dan bunga teratai hitam yang mulai memudar. Jung Jinsi berdiri tegak, napasnya memburu, pedang di tangannya berlumuran darah hitam pekat milik Hei Lian Hua. Siluman teratai hitam itu terhuyung, luka di tubuhnya terus mengeluarkan asap gelap.Jung Jinsi menyipitkan mata, melihat bagaimana Hei Lian Hua berusaha berdiri meski jelas tubuhnya tak mampu lagi menahan pertarungan lebih lama."Hei Lian Hua, permainanmu sudah selesai." Jung Jinsi menatap datar ke arah perempuan siluman itu.Hei Lian Hua justru tersenyum miring, darah hitam mengalir dari sudut bibirnya. Dia kemudian mengusap kasar darah hitam itu dengan punggung tangannya. "Hah! kau pikir kau sudah menang, Jung Jinsi? Heh… Aku bukan seseorang yang bisa dikalahkan dengan mudah."Tiba-tiba, angin kencang berhembus. Langit yang tadinya berwarna merah saga berubah gelap seketika. Aura mencekam menyelimuti tempat itu, membuat Jung Jinsi spontan bersiap dalam posisi b

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 58 Penyesalan Ye Xuanqing

    Di bawah cahaya bulan yang pucat, angin berembus dingin di lembah gunung belakang kediaman Keluarga Ye. Aroma tanah basah bercampur dengan jejak darah yang telah mengering, menjadi saksi bisu atas pertarungan yang baru saja berakhir. Jing Qian berdiri, matanya berkilat-kilat menatap sosok di hadapannya—Ye Xuanqing.Mata rubah ekor tujuh itu memerah, bukan hanya karena kemarahan, tetapi juga kesedihan yang membuncah di dadanya. Napasnya terengah, dadanya naik turun menahan dendam yang berkecamuk.Di hadapan Jing Qian, Ye Xuanqing berdiri tegak dengan jubah berbulunya masih bernoda darah akibat pertarungan tadi.Jing Qian berteriak, suaranya penuh kemarahan dan kesedihan. "Ye Xuanqing! Kau berdiri di sini dengan wajah tak berdosa, seolah-olah kau bukan penyebab kehancuran Gunung Jiaguan! Kau... kau telah membunuh ayahku!""Jing Qian... aku tidak—"Suara Ye Xuanqing melemah, dia ingin segera menjelaskan tapi mendengar korban dari perburuan siluman tiga bulan lalu adalah ayah Jing Qian, y

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 57 Duel Siluman

    Malam itu sepeninggal Ye Xuanqing, kabut tebal menyelimuti gunung belakang kediaman Keluarga Ye. Udara dingin berhembus, membawa aroma bunga yang samar, namun ada sesuatu yang janggal—bau teratai hitam yang menusuk, seperti racun yang merayap di udara.Jung Jinsi berdiri masih berdiri di bagian belakang kediaman, matanya tajam menyapu kegelapan di sekelilingnya. Meski dia ditahan di kediaman ini, tapi Jung Jinsi masih bisa bergerak bebas di gunung belakang, hanya saja tidak ada yang bisa melihat keberadaannya.Namun telinganya menangkap suara langkah ringan, terlalu halus untuk manusia biasa, namun cukup jelas bagi pendengaran siluman sekuat dirinya. Pandangannya kemudain tertuju pada hamparan kelopak bunga teratai yang mekar.“Dari mana kelopak-kelopak teratai ini muncul?” gumam Jung Jinsi menyadari keanehan."Akhirnya aku menemukan mu, Jung Jinsi."Dari balik pepohonan, seorang wanita muncul. Rambut hitam panjangnya berkilau di bawah cahaya bulan, dan di sekelilingnya, kelopak terat

  • Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman    Bab 56 Pertarungan Ye Xuanqing vs Jing Qian

    Langit berwarna kelam, dihiasi awan gelap yang berputar perlahan, seakan menjadi saksi bisu pertarungan antara dua pendekar hebat. Di tengah lembah yang porak-poranda akibat benturan energi, Jing Qian terhuyung mundur, darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Matanya yang tajam menyipit, menatap lurus ke arah lawannya, Ye Xuanqing yang berdiri tegak dengan pedang Huoguang yang masih berkilau dengan cahaya merah membara.Jing Qian menggertakkan giginya. Tidak mungkin! Ia telah mengerahkan semua tekniknya, namun tetap saja kalah. Tubuhnya terasa berat, aliran energi dalam meridiannya berantakan. Namun yang paling mengejutkannya bukanlah kekalahannya, melainkan sesuatu yang baru saja ia sadari."Itu…" Jing Qian berusaha menarik napas, tangannya bergetar saat menunjuk pedang Huoguang. "Pedang itu… memiliki energi spiritual klan siluman rubah?!"Ye Xuanqing tertegun, sorot matanya menunjukkan rasa tidak percaya. "Tidak mungkin! Pedang Huoguang ini adalah pusaka turun-temurun Keluarga Ye.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status