All Chapters of Redemption: Karma & Rasa Sang Pemburu Siluman : Chapter 71 - Chapter 80

104 Chapters

Bab 70 Sakit Hati, Saudari Rubah

“Cepat, katakan dengan jelas apa yang sebenarnya kau inginkan dari ku?” todong Jung Jinsi pada Jing Qian yang kini duduk berhadapan dengannya.Mereka berdua hanya terhalang oleh meja kayu kecil, saat ini dua perempua siluman rubah itu duduk di ruang tamu kediaman. Sementara Ming Tian mengawasi pembicaraan mereka di sudut ruangan, dekat dengan pintu.Jing Qian tidak terprovokasi oleh kemarahan Jung Jinsi, sebaliknya dia malah bersikap tenang. Ming Tian yang melihat itupun sedikit terkejut, dia mengerutkan kening dalam. Pria itu menyadari perubahan sikap Jing Qian yang cukup berbeda dalam bersikap pada orang lain. Jika pada dirinya dan Ye Xuanqing, perempuan siluman rubah ekor tujuh itu akan ketus, dan dingin. Sedangkan pada Jung Jinsi, ada sisi lembut khas seorang saudara perempuan.Jung Jinsi duduk bersila, wajahnya masih pucat setelah pertarungan sebelumnya. Jing Qian duduk tidak jauh darinya, tatapannya dingin, namun ada kilatan emosi yang sulit dijabarkan dalam matanya."Apa yang k
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 71 Raungan Penderitaan

RAUNGAN PENDERITAANMalam di gunung belakang kediaman keluarga Ye terasa begitu sunyi, hanya suara angin yang berdesir di antara pepohonan. Langit dipenuhi awan kelam yang menyembunyikan cahaya bulan. Di dalam kediaman sederhana yang menjadi tempatnya ditahan, Jung Jinsi duduk bersimpuh di lantai, bahunya berguncang hebat.Air mata jatuh tanpa henti dari matanya yang keemasan, membasahi lengan bajunya yang kusut. Tangannya mencengkeram ujung hanfu, jemarinya bergetar hebat."Kenapa," bisiknya lirih, suaranya bergetar dan pecah di ujung kalimat. "Kenapa semua orang meninggalkanku?"Pernyataan itu ditujukan pada takdir yang kejam. Ayahnya, Jing Fan, telah tiada—mengorbankan dirinya demi para siluman Gunung Jiaguan. Sementara Jing Qian, yang ternyata adalah saudaranya, baru saja pergi meninggalkannya lagi. Bahkan saat dia tahu kalau Jing Qian berkorban untuk menegmbalikan ayah mereka dan kini sang ayah akan kembali. Jing Qian mendorongnya menjauh.Dadanya terasa sesak, seakan ada beban b
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 72 Permintaan Menyakitkan

Di pagi hari, Jung Jinsi masih terduduk dilantai dengan pandangan yang kosong saat Ye Xuanqing datang. Perempuan siluman itu duduk memeluk lututnya sendiri dan bersandar pada tiang kayu kediaman tempatnya ditahan.Ye Xuanqing mendekat dengan pelan, dia membawa makanan dan diletakkan di meja. Jung Jinsi tidak menyadari kedatangannya, terbukti dengan tidak ada protes yang dilontarkan.“Jinsi,” panggil Adipati itu dengan pelan sembari melangkahkan kaki mendekati Jung Jinsi yang terduduk di lantai.Jung jinsi menolehkan kepalanya malas, lalu menatap lurus ke depan dan enggan bersitatap dengan Ye Xuanqing yang ada di sampingnya. “Untuk apa lagi kau datang ke tempat ini?” tanyanya tanpa ekspresi.Ye Xuanqing menghela nafas panjang, sedikit menundukkan kepalanya. “Aku membawakan kau makanan, ku harap kau baik-baik saja.”“Hah! Bukankah pelayan mu juga bisa dikirim ke tempat ini? Mengapa harus merepotkan diri sendiri,” balas jung jinsi dengan tawa getir.“Jinsi, aku tahu perbuatan ku salah. T
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 73 Pedang diantara Kita

Ye Xuanqing menggenggam pedang Huoguang dengan kedua tangannya, mengangkatnya tinggi-tinggi ke arah Jung Jinsi yang berdiri di hadapannya. Mata Ye Xuanqing yang biasanya penuh keyakinan kini redup, dipenuhi kepedihan yang tak mampu ia sembunyikan lagi. Napasnya pendek dan berat, seakan menahan sesuatu yang telah lama mengendap dalam dadanya."Jung Jinsi." suaranya bergetar, namun tetap jelas. "Aku sudah mencoba segalanya untuk membuktikan ketulusanku. Aku sudah memberikan seluruh hidupku... tapi kau tetap tidak percaya padaku."Jung Jinsi berdiri tegak, ekspresinya dingin. Mata elangnya menatap lurus ke arah pria yang bersimpuh di hadapannya, namun di balik tatapan itu, ada kegelisahan yang tertahan."Jika kau benar-benar menganggapku tidak tulus, maka bunuh aku dengan pedang ini," suara Xuanqing bergetar, namun tegas. "Aku lebih baik mati di tanganmu... daripada hidup dengan dalam keraguanmu."Jung Jinsi menatapnya dengan mata yang sulit dibaca. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, t
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 75 Rencana Menjatuhkan Ibu Suri

Jung Jinsi duduk dengan tenang, sesekali mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Ye Xuanqing mengenai masalah politik kekaisaran yang akan mereka hadapi nantinya. Ini bukan hanya maasalh politik, tetapi ada banyak intrik rumit yang dirasakan dengan jelas oleh perempuan siluman itu.“Semuanya mengarah pada satu kesimpulan, Ibu Suri memegang kendali atas semuanya. Jadi tokoh utama yang harus kita kalahkan adalah Ibu Suri, benar?” tanya Jung Jinsi mengambil kesimpulan atas penjelasan Ye Xuanqing.“Kau benar, lebih tepatnya Ibu Suri dengan banyak tangan kanannya. Orang-orang wanita tua itu mencengkeram banyak hal, salah sedikit saja usaha kita semua akan gagal total!” Ye Xuanqing berkata jujur, itu memang kemungkinan terburuknya.Jung Jinsi menatap peta yang terbentang dihadapannya, menatap bebrap atempat penting yang akan menjadi tempat mereka melakukan rencana.“Di sini, seharusnya orang-orang Ibu Suri melakukan banyak pemalsuan aliran dana pajak.”Ada jeda dalam ucapannya sebelum Ju
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 76 Kembali ke Gunung Jiaguan

Langit senja mewarnai puncak gunung dengan semburat keemasan ketika Ye Xuanqing berdiri di depan gerbang batu yang telah lama menahan langkah Jung Jinsi. Angin bertiup lembut, membawa aroma dedaunan dan bunga liar yang bermekaran di sekitar gunung belakang kediaman keluarga Ye. Hari ini, keputusan besar akan diambil.Ye Xuanqing menatap Jung Jinsi, siluman rubah berekor sembilan yang selama ini terkurung di gunung belakang. Mata keemasan Jung Jinsi bersinar lembut, mencerminkan emosi yang tak terkatakan. Ia tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba, bahwa Ye Xuanqing benar-benar mempercayainya."Aku akan membiarkanmu pergi," ujar Ye Xuanqing akhirnya, suaranya tenang namun tegas. "Aku ingin membuktikan bahwa aku mempercayaimu. Dan lebih dari itu, aku ingin kau tahu perasaanku."Jung Jinsi menatapnya dalam diam, bulu putih di ekornya bergetar halus tertiup angin. Ia tahu betapa sulitnya bagi Ye Xuanqing untuk mengambil keputusan ini. Namun, pria itu tetap melakukannya. Demi dirinya, seb
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Bab 77 Persembunyian Gunung Jiaguan

Angin gunung Jiaguan berembus dingin saat Ye Xuanqing dan Jung Jinsi melangkah menuruni jalur berbatu yang dikelilingi pepohonan tinggi. Langit masih kelabu, sisa kabut pagi menggantung di udara, menambah kesan sunyi di sepanjang perjalanan mereka."Kita sudah hampir sampai di kaki gunung," kata Ye Xuanqing sambil merapatkan jubahnya. "Kau yakin baik-baik saja?" tanyanya pelan.Jung Jinsi menoleh ke belakang, matanya tajam mengamati jalan setapak yang baru mereka lewati. "Aku bakik-baik saja, tapi sejujurnya aku merasa cemas. Jika benar ibu suri mengirim orang untuk mencari siluman rubah ekor sembilan, ini bisa menjadi masalah besar."“Karena itu kita harus lebih berha—”Ucapan Ye Xuanqing menggantung diudara, dia belum selesai dengan ucapannya ketika secara mendadak muncul bayangan besar melompat turun dari dahan pohon di depan mereka. Ye Xuanqing langsung menarik pedangnya, tetapi Jung Jinsi dengan cepat mengangkat tangannya."Cheng Huang!" seru Jung Jinsi, sedikit terkejut.Pria ya
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 78 Perjalanan Menuju Kebenaran

“Jinsi… kau!” Ye Xuanqing menahan diri. Rasanya dia ingin menghilang saja dari muka bumi sekarang.Kekhawatiran justru membuatnya terlihat bodoh! Kadang Ye Xuanqing lupa kalau perempuan yang dia cintai itu adalah seorang siluman.“Sial,” gumam Ye Xuanqing menahan malu.Jung Jinsi malah tertawa mengejek, sementara Jing Qian hanya menatap datar keduanya. “Pasangan yang sedang kasmaran memang selalu tampak bodoh!” sindir perempuan siluman itu terang-terangan.“Kau mengatakan itu karena kau belum pernah jatuh cinta, Jing Qian!” Jung Jinsi tersenyum geli.Ye Xuanqing pun ikut tertawa, interaksi ringan mereka memang menyenangkan. Dia juga tidak menyangka jika saudara siluman rubah itu menyenangkan. Jing Qian sendiri hanay memuatar bola matanya malas.“Terserah! Sekarang kau ikut dengan ku atau tidak?” tanya Jing Qian dengan ketus.Meski begitu Jung Jinsi malah tersenyum manis, dia segera menggandeng lengan Jing Qian dan bergelayut manja didepan saudarinya itu.“Tentu saja, kakak!” serunya
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 79 Membela Orang Terkasih

Hari sudah mulai gelap saat Jung Jinsi dan Jing Qian bersembunyi di goa yang tersembunyi di balik air terjun awan hitam. Keduanya duduk berhadapan dengan api unggun didepan mereka, sinar dari api membuat bayangan damai di dinding goa. “Jinsi,” panggil Jing Qian setelah keheningan yang cukup lama disekeliling mereka. Jung Jinsi mendongakkan kepalanya, menatap Jing Qian dengan antusias. “Ada apa?” tanyanya. Jing Qian menghela nafas berat sebelum melontarkan pertanyaan. “Apa kau mau terus berada disamping manusia lemah itu?” “Manusia lemah siapa maksud mu? Hei Jing Qian, Xuanqing itu pemburu siluman tingkat lima. Mana mungkin dia lemah,” balas Jung Jinsi dengan cepat. Dia sebenarnya sudah paham kemana arah pembicaraan saudarinya. Namun dia berpura-pura bodoh sekarang, sebab tidak mau beradu argumen apalagi berkelahi. “Dia memang pemburu siluman tingkat lima yang hebat, dia juga manusia yang punya kedudukan cukup tinggi di kekaisaran ini.” Jing Qian tetap serius, dia mengabaikan eks
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 80 Perlindungan Air Terjun Awan Hitam

“Giok dari paviliun selir kekaisaran, apa aku juga harus mencari tahu asal-usul ku ke istana?” Jung Jinsi meulai merasa kesal. Sejak dia terbangun setelah terluka di Sungai Qilin, Jung Jinsi hanya mengingat bagaimana Ibu Suri yang menghuni istana itu berbuat onar.Hal itulah yang membuatnya kesal setengah mati, apa lagi saat ini dia harus bersembunyi untuk sementara karena perintah dari wanita tua itu.“Jika kau merasa kesulitan, aku bersedia membantu. Kau hanya perlu memberi ku perintah,” balas Jing Qian dengan sigap.“Tentu saja, aku akan mulai mencari tahu asal-usul ku setelah masalah ini selesai.” Jung Jinsi mengangguk, dia sudah bertekad untuk mencari tahu semuanya. Dia membutuhkan kebenaran yang mampu menjawab banyak pertanyaan dalam hidupnya.Namun ditengah percakapan keduanya, Jung Jinsi dan Jing Qian merasakan kehadiran seseorang. Jung Jinsi menajamkan pendengarannya ketika mendengar suara langkah kaki yang mulai mendekat ke mulut goa, dia waspada. Begitu juga dengan Jing Qi
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status