“V-visum?” ulang Gretha dengan pupil mata berlapis lensa ambernya yang gemetar. “Kak Liam bilang visum?” “Iya, semua akan terlihat dengan jelas lewat visum,” jawabnya. “Kamu harusnya tahu soal itu, ‘kan? Jika benar aku memperkosamu malam itu, hal pertama yang seharusnya kamu lakukan adalah pergi untuk visum, jadi kamu tidak perlu menggunakan banyak tenaga untuk bercerita karena ada bukti di tanganmu.” “A-aku masih sangat trauma, Kak Liam,” jawab Gretha. “Aku benar-benar tidak ingin mengingat kejadian malam itu. Aku tidak ingin mengingat saat Kak Liam—” “Tidak ingin mengingat?” potong William, dengus napasnya terdengar berat saat kedua tangannya berada di pinggang, menatap Gretha dengan alis berkerut penuh kebingungan. “Kamu bilang tidak ingin mengingat apa yang terjadi malam itu tapi mendatangi Lilia?” imbuhnya. “Di rumah yang kamu sebut sebagai ‘trauma’ itu?” William tertawa lirih, seperti yang pernah ia perdengarkan pada pertemuan mereka sebelumnya, malam ini pun sama. Dar
Last Updated : 2024-12-22 Read more