Kebekuan sesaat terjadi, enam puluh detik berlalu tanpa kata hingga Lilia berdiri dan menundukkan kepalanya. "Selamat malam, Kak Nicholas," sapanya. "Selamat malam, Lilia," balas Nicholas, urung untuk mendekat ke arah mereka berada. William masih terdiam, tapi dari sudut mata Lilia, ia melihat pria itu menatap pada kakak lelakinya. "K-kalian bicaralah," ucap Lilia, menoleh pada William dan Nicholas bergantian. Ia tersenyum pada William yang mengedipkan matanya dengan pelan, sebagai sebuah bentuk persetujuan. Lilia membalasnya dengan senyum penuh terima kasih karena William mau membuka hatinya. Lilia berpamitan pergi dari sana, sehingga ruangan itu hanya berisikan William dan Nicholas. Pintu tertutup dari luar, mengiringi langkah Nicholas yang mendekat pada William. "Apa kabar, William?" tanyanya sembari duduk di kursi yang ada di samping ranjang. "Baik, sudah jauh lebih baik," jawabnya. "Terima kasih karena kamu masih hidup. Karena jika tidak ... aku benar-benar akan kehilan
Last Updated : 2025-02-16 Read more