All Chapters of Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan : Chapter 31 - Chapter 40

78 Chapters

Bab 31 Bukan Urusan Mu

"Arumi! Sedang apa kamu di sini?" Satu pertanyaan Daniel membuat Arumi membatu saat mereka tak sengaja berpapasan di toko kue yang sering mereka kunjungi saat dulu masih berpacaran. Melihat sosok Dewa yang ada di samping Arumi, membuat Daniel terkejut karena bagaimana bisa mantan kekasihnya itu bisa bersama dengan seorang pria yang terkenal sebagai pebisnis properti terbesar di seluruh kota. Arumi menatap nanar paper bag cake kesukaannya yang di pegang oleh Daniel bahkan beberapa pertanyaan pun mencuat dalam benaknya. "Untuk siapa cake itu? Aapa dia membelinya buat Karin?" Batin Arumi. "Kenapa tidak jawab, tidak di sangka putus dengan ku. Langsung cari target baru," Sindir Daniel menyeringai sinis. Darah Arumi mendidih saat mendengar kata-kata sinis Daniel yang membuatnya tidak nyaman. Lalu membalas. "Oh, mas Daniel pingin tahu aja ya kenapa aku bisa ada di sini, tapi sayang sekali ini bukan urusan mu, jadi lebih baik menyingkir dan beri aku jalan," balas Arumi kesal. Melihat A
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 32 Ide Licik Rania

Sesampainya di dalam mobil, Dewa menatap heran Arumi yang terlihat sangat kesal dan marah membuat lelaki tampan itu bertanya-tanya apa hubungan mereka sebenarnya. Yang jelas Dewa yakin jika mereka bukan hanya sekedar teman. Rasa marah dan kesal dalam hati Arumi berkecamuk menjadi satu, jelas-jelas Daniel membawa cake kesukaannya dan mungkin sengaja di bawakan untuk Rania. Membuat Arumi sedih dan sangat kecewa karena bagaimana bisa baru saja mereka putus belum lama tapi begitu mudahnya Daniel melupakan dirinya. "Apa yang sedang kamu pikirkan nona Arumi? Jangan sampai menggangu kehami-lan mu!" Peringat Dewangga dengan nada ketus. Arumi tersadar dari lamunannya lalu menjawab pertanyaan Dewa. "Aku tidak papa, tuan Dewa tidak perlu cemas. Tidak akan mengganggu kehamilan ku," balas Arumi. "Tentu saja karena itu harus!" tidak ingin banyak berdebat lagi, karena dia tahu bagaimana sikap pria yang ada di sampingnya sangat arogan dan keras kepala hingga lebih memilih untuk diam. Beberapa
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 33 Memberi Kesempatan

Daniel terdiam, wajahnya memucat saat mendengar satu pertanyaan yang terlontar dari pak Harun. Dan yang membuatnya terkejut lagi saat melihat wajah Rania terlihat kesal padanya. "A-aku lupa pagi dengan cake kesukaan om, jadi ini beli yang ada saja tidak papa kan?" jelas Daniel yang berusaha menyanggah. Marisa yang baru saja datang membawa nampan yang berisi dua gelas kopi hitam, kini wanita paruh baya itu pun mempersilahkan Daniel untuk duduk. Daniel bernafas lega, dia merasa sangat di baju oleh calon ibu mertuanya. Tak ingin sampai perhatian suaminya teralihkan pada Arumi. Marisa tanpa sungkan mengingatkan tentang persiapan pernikahan putri kesayangannya Rania. "Ayah, Nak Daniel sengaja datang ke sini untuk membahas tentang tanggal pernikahan mereka. Arumi sudah mengkhianatinya jadi ayah lebih baik tidak usah membahas ke sana-ke sini dulu," tegur Marisa terlihat kesal. Pak Harun menghela nafas jengah, sebenarnya dia sangat tahu betul jika Arumi begitu mencintai Daniel da
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 34 Bukan Demi Aku Tapi Demi Bayi-nya

Nyonya Rima sengaja meninggalkan Dewa dan Arumi, agar mereka berdua bisa dinner bersama berharap rencananya saat ini akan membuahkan hasil membuat mereka lebih dekat lagi. Dia juga tak lupa mengingatkan sang cucu agar membantunya untuk memperhatikan makanan Arumi sebelum berjalan menaiki tangga. Lelaki tampan itu pun hanya bisa patuh. Suasana di meja makan terasa hening dan canggung, Saat hanya ada mereka berdua yang di temani para pelayan yang berdiri sigap untuk melayani. Arumi terkejut saat melihat kue ulang tahun dan beberapa makanan tersaji di atas meja makan. Meskipun ragu gadis cantik itu mengungkap beberapa hal pada Dewa. "Aku tidak tahu kalau ternyata tuan Dewa hari ini ulang tahun, maaf kalau aku belum bisa memberikan sebuah kado," ucap Arumi memulai topik pembicaraan. Dewa menghela nafas panjang, rasanya dia sangat kecewa karena hari ulang tahunnya kali ini sangatlah berbeda dengan beberapa tahun ke belakang. "Tidak usah banyak berfikir sekarang cepat makan a
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 35 Aku Sudah Menikah

Keesokan harinya, cahaya matahari bersinar memasuki celah-celah jendela. Arumi yang baru saja bangun perlahan ia turun dari atas ranjang seraya menggeliatkan kedua tangan perlahan menarik nafas dalam-dalam merasakan udara sejuk yang menyempurnakan suasana pagi itu. Arumi mengedarkan pandangan ke seluruh ruang kamar, terlihat sepi mengingat semalam Dewa yang tidak tidur di kamar membuatnya bertanya-tanya apa yang sebenarnya Dewa dan nyonya Rima bicarakan sampai larut malam. "Tumben sekali dia tidak ada? mungkin sudah pergi ke kantor," Arumi yang kemarin sudah meminta ijin untuk pulang ke rumah sang ayah. Membuat ia segera bersiap-siap mandi dan segera pergi ke rumah lama Rasa takut dan malu masih berkecamuk dalam hati, tapi rasa rindu dan cemas pada sang ayah mampu mengalahkan semua rasa bimbang dalam hati Arumi. Hingga membuatnya tetap pada pendiriannya. Satu jam kemudian, setelah Arumi berpenampilan rapih dan cantik. Perlahan menuruni tangga terlihat nyonya Rima tengah memb
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 36 Terlalu Banyak Berkhayal

Marisa dan Rania tertawa meledek saat mendengar perkataan Arumi, mereka benar-benar tidak percaya sama sekali malah kedua wanita itu mengatakan jika Arumi terlalu banyak berkhayal. "Arumi, kami tahu kamu itu belum terima di putuskan oleh Daniel tapi plis jangan bicara omong kosong. Lama-lama ayah mu malah akan semakin sakit karena tingkah laku mu lebih baik kamu tidak usah menghadiri acara lamaran Rania saja akan membuat malu saja," Cibir Marisa seraya memutar kedua bola matanya. "Bukan hanya membuat malu mah, tapi yang ada nanti mas Daniel malah akan emosi jika melihat wajah Arumi." Sambung Rania dengan nada sombong. Arumi menatap nanar ibu dan saudari tirinya, dia sangat terkejut dengan perkataan mereka yang begitu menusuk hati padahal selama ini mereka selalu bersikap baik. Tapi hari ini Arumi seperti baru tahu bagaimana sikap asli keduanya. "Ibu, Rania. Kenapa kalian berpikir seperti itu aku datang ke sini ingin memastikan kondisi dan ada beberapa hal penting yang ingi
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 37 Sebuah Kejutan

Perintah sang ayah yang penuh penekanan membuat Arumi terdiam, ia berjanji jika nanti setelah dia pulang ke rumah keluarga barunya apa yang di inginkan tadi akan dia penuhi. "Ingat Arumi, kamu sudah membuat ayah malu dan kecewa di depan Daniel. Jangan pernah kamu permalukan keluarga kita lagi dengan kamu menikahi seorang pria yang tidak jelas asal usulnya!' Pak Harun kembali menegaskan dengan emosi yang semakin membuncah. Ingin Arumi menjelaskan jika pria yang telah menikah dengannya bukankah pria sembarangan yang ayahnya pikirkan, tapi seandainya jelaskan Arumi tidak yakin ayahnya akan percaya. "Baiklah ayah, aku akan mengatakan semuanya pada mas Dewa," lirih Arumi menghela nafas panjang. Lalu dia keluar dari ruangan perpustakaan ayahnya. Pak Harun sebenarnya ingin segera tahu siapa pria yang begitu berani menikahi putrinya tanpa seijin dirinya. "Bagus memang itu yang harus di lakukan seorang pria!" Marisa dan Rania mengerutkan kedua alisnya, mereka terkejut saat meng
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 38 Mahar Pernikahan

"Itu tidak mungkin dia kan?" Arumi bertanya-tanya dalam hati dengan wajah tertunduk dan terus berpikir. Baginya itu tidak mungkin jika Dewangga. Mengingat lelaki yang telah resmi menjadi suaminya tengah sibuk mengurus pekerjaannya di kantor. Petugas security komplek itu spontan memuji Arumi di depan pak Harun, sebagai gadis yang paling beruntung karena bisa membuat seorang pria terhormat mencarinya. Pak Harun dan Marisa semakin penasaran sebenarnya pria mana yang di maksud, terlebih lagi Rania yang terlihat kesal karena di saat hari bahagia malah seperti terjadi kesalahan pahaman malah Arumi yang menjadi pusat perhatian untuk semua orang. Karena penasaran mereka semua berjalan menuju ke arah gerbang pintu, lalu membukanya tanpa ragu dan melihat ke jalan yang raya yang tepat berada di depan rumah. Melihat pemandangan beberapa mobil mewah limited edition yang telah berjejer terparkir di depan rumah. Yang berjumlah kurang lebih lima belas unit mobil dari Mercedez, bentley bah
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 39 Hampir Tak Percaya

Marisa mendengus kesal saat melihat Arumi yang terus di sanjung oleh para tengga dan orang-orang di sana di bandingkan dengan putrinya Rania. Belum lagi semua rombongan Dewa terlihat membawa beberapa kotak kado yang terlihat mewah dan mahal. Rania yang masih mematung saat melihat kedatanganya Daniel yang bersamaan dengan Dewa. Membuat dia terlihat sangat badmood saat penampilan mereka berdua bagaimana bumi dan langit. Padahal susah payah Rania bisa merebut Daniel dari Arumi, tapi sekarang malah Arumi terlihat lebih beruntung lagi darinya. Daniel yang masih belum mengerti apa yang sedang terjadi di depan rumah Rania, dengan cepatnya ia menghampiri dan mencecar beberapa pertanyaan. "Sayang! maaf aku dan keluarga ku sedikit terlambat sedikit tadi kami terkena macem," Jelas Daniel sembari meraih dan memegang erat tangan Rania. Rania yang sangat kesal, dia mencoba untuk menghindar, setelah dia tahu jika ternyata ada pria lebih kaya dari Daniel. "Rania!" Rania mendelik, saa
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 40 Sekarang Kau Milikku

Arumi menutup pintu, setelah Dewa masuk. Untuk pertama kalinya lelaki tampan itu menatap ke semua penjuru ruang kamar yang terlihat sederhana tapi terasa sangat hangat. "Apakah ini kamar mu Arumi?" Dewa melontarkan satu pertanyaan memecah keheningan dan suasana canggung di antara mereka berdua. Arumi terlihat sangat gugup, tapi ia berusaha untuk tetap tenang lalu menjawab. "Iya, ini kamar ku ada yang ingin aku katakan pada mu tuan Dewa," jelas Arumi memulai topik pembicaraan dengan perasaan ragu. Dewa berjalan melihat-lihat isi kamar Arumi sembari memberi perintah agar Arumi to the point untuk mengatakan beberapa hal yang ingin di sampaikan. "Mengajak aku sampai ke kamar pribadi mu sebenarnya apa yang ingin di bicarakan?" bisik Dewa menyeringai. Arumi mengerutkan kening, saat melihat ekspresi wajah Dewa yang terlihat seperti tengah sengaja meledek dirinya. Tapi wanita cantik itu berusaha untuk tetap tenang lalu mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya sangat kecewa. "
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status