Share

Bab 35 Aku Sudah Menikah

Author: Zia Ivy
last update Last Updated: 2024-12-24 23:54:13
Keesokan harinya, cahaya matahari bersinar memasuki celah-celah jendela. Arumi yang baru saja bangun perlahan ia turun dari atas ranjang seraya menggeliatkan kedua tangan perlahan menarik nafas dalam-dalam merasakan udara sejuk yang menyempurnakan suasana pagi itu.

Arumi mengedarkan pandangan ke seluruh ruang kamar, terlihat sepi mengingat semalam Dewa yang tidak tidur di kamar membuatnya bertanya-tanya apa yang sebenarnya Dewa dan nyonya Rima bicarakan sampai larut malam.

"Tumben sekali dia tidak ada? mungkin sudah pergi ke kantor," Arumi yang kemarin sudah meminta ijin untuk pulang ke rumah sang ayah. Membuat ia segera bersiap-siap mandi dan segera pergi ke rumah lama

Rasa takut dan malu masih berkecamuk dalam hati, tapi rasa rindu dan cemas pada sang ayah mampu mengalahkan semua rasa bimbang dalam hati Arumi. Hingga membuatnya tetap pada pendiriannya.

Satu jam kemudian, setelah Arumi berpenampilan rapih dan cantik. Perlahan menuruni tangga terlihat nyonya Rima tengah memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 36 Terlalu Banyak Berkhayal

    Marisa dan Rania tertawa meledek saat mendengar perkataan Arumi, mereka benar-benar tidak percaya sama sekali malah kedua wanita itu mengatakan jika Arumi terlalu banyak berkhayal. "Arumi, kami tahu kamu itu belum terima di putuskan oleh Daniel tapi plis jangan bicara omong kosong. Lama-lama ayah mu malah akan semakin sakit karena tingkah laku mu lebih baik kamu tidak usah menghadiri acara lamaran Rania saja akan membuat malu saja," Cibir Marisa seraya memutar kedua bola matanya. "Bukan hanya membuat malu mah, tapi yang ada nanti mas Daniel malah akan emosi jika melihat wajah Arumi." Sambung Rania dengan nada sombong. Arumi menatap nanar ibu dan saudari tirinya, dia sangat terkejut dengan perkataan mereka yang begitu menusuk hati padahal selama ini mereka selalu bersikap baik. Tapi hari ini Arumi seperti baru tahu bagaimana sikap asli keduanya. "Ibu, Rania. Kenapa kalian berpikir seperti itu aku datang ke sini ingin memastikan kondisi dan ada beberapa hal penting yang ingi

    Last Updated : 2024-12-25
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 37 Sebuah Kejutan

    Perintah sang ayah yang penuh penekanan membuat Arumi terdiam, ia berjanji jika nanti setelah dia pulang ke rumah keluarga barunya apa yang di inginkan tadi akan dia penuhi. "Ingat Arumi, kamu sudah membuat ayah malu dan kecewa di depan Daniel. Jangan pernah kamu permalukan keluarga kita lagi dengan kamu menikahi seorang pria yang tidak jelas asal usulnya!' Pak Harun kembali menegaskan dengan emosi yang semakin membuncah. Ingin Arumi menjelaskan jika pria yang telah menikah dengannya bukankah pria sembarangan yang ayahnya pikirkan, tapi seandainya jelaskan Arumi tidak yakin ayahnya akan percaya. "Baiklah ayah, aku akan mengatakan semuanya pada mas Dewa," lirih Arumi menghela nafas panjang. Lalu dia keluar dari ruangan perpustakaan ayahnya. Pak Harun sebenarnya ingin segera tahu siapa pria yang begitu berani menikahi putrinya tanpa seijin dirinya. "Bagus memang itu yang harus di lakukan seorang pria!" Marisa dan Rania mengerutkan kedua alisnya, mereka terkejut saat meng

    Last Updated : 2024-12-26
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 38 Mahar Pernikahan

    "Itu tidak mungkin dia kan?" Arumi bertanya-tanya dalam hati dengan wajah tertunduk dan terus berpikir. Baginya itu tidak mungkin jika Dewangga. Mengingat lelaki yang telah resmi menjadi suaminya tengah sibuk mengurus pekerjaannya di kantor. Petugas security komplek itu spontan memuji Arumi di depan pak Harun, sebagai gadis yang paling beruntung karena bisa membuat seorang pria terhormat mencarinya. Pak Harun dan Marisa semakin penasaran sebenarnya pria mana yang di maksud, terlebih lagi Rania yang terlihat kesal karena di saat hari bahagia malah seperti terjadi kesalahan pahaman malah Arumi yang menjadi pusat perhatian untuk semua orang. Karena penasaran mereka semua berjalan menuju ke arah gerbang pintu, lalu membukanya tanpa ragu dan melihat ke jalan yang raya yang tepat berada di depan rumah. Melihat pemandangan beberapa mobil mewah limited edition yang telah berjejer terparkir di depan rumah. Yang berjumlah kurang lebih lima belas unit mobil dari Mercedez, bentley bah

    Last Updated : 2024-12-27
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 39 Hampir Tak Percaya

    Marisa mendengus kesal saat melihat Arumi yang terus di sanjung oleh para tengga dan orang-orang di sana di bandingkan dengan putrinya Rania. Belum lagi semua rombongan Dewa terlihat membawa beberapa kotak kado yang terlihat mewah dan mahal. Rania yang masih mematung saat melihat kedatanganya Daniel yang bersamaan dengan Dewa. Membuat dia terlihat sangat badmood saat penampilan mereka berdua bagaimana bumi dan langit. Padahal susah payah Rania bisa merebut Daniel dari Arumi, tapi sekarang malah Arumi terlihat lebih beruntung lagi darinya. Daniel yang masih belum mengerti apa yang sedang terjadi di depan rumah Rania, dengan cepatnya ia menghampiri dan mencecar beberapa pertanyaan. "Sayang! maaf aku dan keluarga ku sedikit terlambat sedikit tadi kami terkena macem," Jelas Daniel sembari meraih dan memegang erat tangan Rania. Rania yang sangat kesal, dia mencoba untuk menghindar, setelah dia tahu jika ternyata ada pria lebih kaya dari Daniel. "Rania!" Rania mendelik, saa

    Last Updated : 2024-12-29
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 40 Sekarang Kau Milikku

    Arumi menutup pintu, setelah Dewa masuk. Untuk pertama kalinya lelaki tampan itu menatap ke semua penjuru ruang kamar yang terlihat sederhana tapi terasa sangat hangat. "Apakah ini kamar mu Arumi?" Dewa melontarkan satu pertanyaan memecah keheningan dan suasana canggung di antara mereka berdua. Arumi terlihat sangat gugup, tapi ia berusaha untuk tetap tenang lalu menjawab. "Iya, ini kamar ku ada yang ingin aku katakan pada mu tuan Dewa," jelas Arumi memulai topik pembicaraan dengan perasaan ragu. Dewa berjalan melihat-lihat isi kamar Arumi sembari memberi perintah agar Arumi to the point untuk mengatakan beberapa hal yang ingin di sampaikan. "Mengajak aku sampai ke kamar pribadi mu sebenarnya apa yang ingin di bicarakan?" bisik Dewa menyeringai. Arumi mengerutkan kening, saat melihat ekspresi wajah Dewa yang terlihat seperti tengah sengaja meledek dirinya. Tapi wanita cantik itu berusaha untuk tetap tenang lalu mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya sangat kecewa. "

    Last Updated : 2024-12-30
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 41 Tidak Seperti Biasanya

    Arumi menelan saliva menahan rasa takut yang ada di dalam hati, saat mendengar perkataan dan tatapan tajam penuh penekan, setelah Dewa baru tahu ternyata Daniel adalah mantan kekasihnya. "Tuan Dewa! Lepaskan aku sakit!" Arumi menepis tangan Dewa saat lelaki itu tanpa sadar mencengkram erat lehernya. Dewa tersentak, dengan cepatnya ia melepaskan tangan dan memastikan keadaan Arumi yang hampir tercekik. Dia juga tidak sungkan untuk mengingatkan jika Arumi tidak di perbolehkan lagi untuk bergaul atau pun berkomunikasi dengan pria lain atau pun mantan pacarnya karena akan mempengaruhi statusnya sebagai seorang cucu menantu keluarga Wijaya. Bahkan tanpa sungkan Dewa meraih dan melempar bingkai foto yang istrinya peluk dan membuangnya ke luar jendela. Melihat sikap Dewa yang sangat marah, Arumi tersentak lalu dia mulai protes. "Tuan Dewa! apa yang kamu lakukan? jangan hanya karena orang kaya bisa bersikap semena-mena pada orang lain!" protes Arumi kesal sampai membuat manik mata c

    Last Updated : 2024-12-31
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 42 Menagih Janji

    Siang berganti malam, setelah acara keluarga Rania terlihat masih kesal saat mengingat acara pentingnya dengan Daniel tertunda karena keluarga Wijaya lebih dulu membahas tentang status pernikahan Arumi dan Dewa. "Mah, gara-gara Arumi acara ku gagal malah semua orang memuji dia hanya karena tuan Dewa kaya dan banyak membawa beberapa emas kawinnya. Mana jumlahnya banyak di bandingkan dengan mas Daniel jauh banget," rengek Rania. Yang sangat iri dan tak terima. Marisa menegur putrinya, agar berbicara pelan karena dia tidak ingin suaminya mendengar obrolan mereka berdua. "Hust! Rania! pelankan suara mu sedikit jangan membuat ayah mendengar mu," peringat nya Rania menutup mulut dengan kedua tangannya, lalu duduk dan menatap semua barang-barang mewah milik Arumi yang telah di berikan pada Pak Harun. "Habis aku kesal Bu, kenapa sih dia selalu mendapatkan yang lebih. Apa lagi sekarang dia mendapatkan pria seperti tuan Dewa. Pokonya aku tidak ingin Arumi lebih beruntung dari aku Bu,"

    Last Updated : 2025-01-01
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 43 Rasa Penasaran Arumi

    "Ayah! kenapa bengong?" Pertanyaan Marisa membuyarkan pak Harun yang terlihat sangat di lema dengan janji yang telah dia buat dan janjikan "Ah iya Bu, ayah dengar. Tentu saja nanti kita bicarakan lagi. Sekarang ayah sedikit tenang karena ternyata pria yang bersama Arumi malam itu tuan Dewangga. Setidaknya keluarga Wijaya akan menjadi masa depan yang cerah untuk Arumi," Ungkap Pak Harun bernafas lega. Rania dan Marisa saling menatap kesal, saat membahas tentang Arumi yang membuat mereka muak dan tidak senang. Apa lagi sekarang keberuntungan seolah tengah berpihak padanya Arumi. Membuat Marisa tak sungkan untuk mengingatkan sang suami untuk menepati semua janjinya pada Rania dan Daniel. "Ayah! Rania juga putri ku kan? ibu harap ayah tidak ingkar janji dengan perkataan ayah. Rania rela menjadi pengganti Arumi untuk Daniel jadi saham perusahaan sudah tepat untuk menjadi kado pernikahan mereka," peringat Marisa dengan nada sinis dan meninggi. Pak Harun menghela nafas panjang,

    Last Updated : 2025-01-02

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 161 Hampir Tak Percaya

    "Paman tampan ini bagus sekali, makasih hadiahnya Ikbal beluntung punya paman yang begitu baik," Celoteh Excel yang tanpa sungkan memuji, bahkan jagoan kecil itu pun terlihat begitu antusias saat membuka isi paper bag yang berisi mobil-mobilan. Dewa pun menatap Excel, entah kenapa dia merasa ikut senang juga saat jagoan kecil itu tersenyum. "Iya dong, siapa dulu paman Dewa selain banyak kaya lagi, oh iya paman Excel ingin meminta bantuan untuk mencali dady-nya di kota ini," bisik Ikbal yang sudah berjanji akan membantu teman baiknya. Dewa pun mengerutkan kedua alis tebalnya saat mendengar perkataan keponakannya. " Bantu cari Dady? Memangnya Dady-nya kenapa?" Tanya Dewa penasaran. Excel dan Ikbal pun saling menatap, jagoan kecil itu terlihat sangat bingung untuk menjelaskannya. Padahal yang di cari di Poto ada di depan mata. Oma Rima tak sengaja mendengar celotehan kedua anak kecil yang berada tidak jauh dari tempat duduknya, saking penasarannya dia pun kembali bertanya. "Cari Dad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status