Share

Bab 42 Menagih Janji

Author: Zia Ivy
last update Last Updated: 2025-01-01 23:56:07
Siang berganti malam, setelah acara keluarga Rania terlihat masih kesal saat mengingat acara pentingnya dengan Daniel tertunda karena keluarga Wijaya lebih dulu membahas tentang status pernikahan Arumi dan Dewa.

"Mah, gara-gara Arumi acara ku gagal malah semua orang memuji dia hanya karena tuan Dewa kaya dan banyak membawa beberapa emas kawinnya. Mana jumlahnya banyak di bandingkan dengan mas Daniel jauh banget," rengek Rania. Yang sangat iri dan tak terima.

Marisa menegur putrinya, agar berbicara pelan karena dia tidak ingin suaminya mendengar obrolan mereka berdua. "Hust! Rania! pelankan suara mu sedikit jangan membuat ayah mendengar mu," peringat nya

Rania menutup mulut dengan kedua tangannya, lalu duduk dan menatap semua barang-barang mewah milik Arumi yang telah di berikan pada Pak Harun.

"Habis aku kesal Bu, kenapa sih dia selalu mendapatkan yang lebih. Apa lagi sekarang dia mendapatkan pria seperti tuan Dewa. Pokonya aku tidak ingin Arumi lebih beruntung dari aku Bu,"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 43 Rasa Penasaran Arumi

    "Ayah! kenapa bengong?" Pertanyaan Marisa membuyarkan pak Harun yang terlihat sangat di lema dengan janji yang telah dia buat dan janjikan "Ah iya Bu, ayah dengar. Tentu saja nanti kita bicarakan lagi. Sekarang ayah sedikit tenang karena ternyata pria yang bersama Arumi malam itu tuan Dewangga. Setidaknya keluarga Wijaya akan menjadi masa depan yang cerah untuk Arumi," Ungkap Pak Harun bernafas lega. Rania dan Marisa saling menatap kesal, saat membahas tentang Arumi yang membuat mereka muak dan tidak senang. Apa lagi sekarang keberuntungan seolah tengah berpihak padanya Arumi. Membuat Marisa tak sungkan untuk mengingatkan sang suami untuk menepati semua janjinya pada Rania dan Daniel. "Ayah! Rania juga putri ku kan? ibu harap ayah tidak ingkar janji dengan perkataan ayah. Rania rela menjadi pengganti Arumi untuk Daniel jadi saham perusahaan sudah tepat untuk menjadi kado pernikahan mereka," peringat Marisa dengan nada sinis dan meninggi. Pak Harun menghela nafas panjang,

    Last Updated : 2025-01-02
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 44 Harga Mahal Yang Harus Dibayar

    Tangan mungil Arumi masih mengalung erat di rahang tegas Dewa, begitu juga dengan Dewa yang masih memeluk erat pinggang ramping sang istri. Suasana di antara mereka berdua terasa canggung. Dengan cepatnya Arumi melepaskan tangannya, lalu segera menjaga jarak. "Maafkan aku tuan, karena sudah ceroboh," sesal Arumi yang tak berani menatap wajah Dewa. Dewa menghela nafas kasar, saat mengingat jelas bagimana tadi Arumi hampir terjatuh, dan membuatnya benar-benar sangat sulit untuk mentolerir nya. "Bisakah kamu berhati-hati? jangan sampai terjadi apa-apa pada calon bayinya," Dewa berdecak kesal, hampir saja tadi Arumi jatuh dia tidak bisa membayangkan entah apa yang akan terjadi jika dirinya tidak sigap. Arumi tertegun, dia baru sadar di balik sikap arogan Dewa ternyata terselip sebuah perhatian namun sayangnya, ia mulai berpikir jika perhatian itu hanya untuk calon bayinya yang ada di dalam kandungannya bukan untuk dirinya. "Arumi! sebaiknya kamu jangan berpikir yang tidak-tidak

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 45 Ngidam

    Daniel mencerna semua perkataan Rania yang ada benarnya, dan akan menjadi keuntungan mereka berdua. "Kamu benar sayang, aku akan menekan om Harun lagi, dan dia akan merasa bersalah karena Arumi terang-terangan mengkhianati ku," seringai Daniel dengan rencana liciknya. "Tepat sekali sayang, itu maksud ku," Rania tersenyum lalu dia menyodorkan kedua gelas wine yang ada di atas meja mereka. Lalu kedua insan itu pun bersulang untuk merayakan rencana mereka berdua yang tinggal satu langkah lagi akan berhasil. Ciiis! Dua gelas wine saling beradu, mereka meneguknya sampai habis tanpa menyisakan satu tetes pun. Terlihat wajah bahagia dari mereka. "Sayang, aku tidak mengerti kenapa Arumi bisa tidur dengan Dewa. Bukankah kamu sendiri yang menyuruh pria itu untuk meniduri Arumi tapi ko bisa dia bersama Dewa?" Daniel terheran. Rania berpikir sejenak padahal dia juga Masih ingat jelas jika waktu itu memberikan kartu dan kunci kamar hotel yang benar yang sengaja dia booking. "Entahl

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 46 Kejutan Pahit

    Dewa menatap tajam pada Arumi, membuat wanita cantik itu pun seketika terdiam. Karena dia paham jika pria yang sudah menjadi suaminya itu seolah menunjukkan jika dirinya tidak senang. "Pelayan! tolong kamu siapkan beberapa menu terbaik di Resto ini," Titah Dewa dengan nada bariton yang terdengar angkuh dan dingin. Dengan sigap, Rasti pun segera melaksanakan perintah tamu VIP yang begitu di segani di resto mereka. "Baik, tuan nyonya. Makanan akan segera tersaji beberapa menit lagi," ujar Rasti yang segera undur diri. Setelah tidak ada orang lagi di meja mereka, Dewa tanpa Ragu menegur Arumi atas sikapnya tadi. "Arumi! aku harap kamu tidak lupa dengan peran mu saat ini, sebagai nyonya dan cucu menantu keluarga Wijaya. Aku tidak suka kamu begitu mudah untuk bergaul dengan sembarang orang jadi tolong jaga image mu!" peringat Dewa kesal. Arumi tersentak, saat mendengar kata-kata Dewa yang terdengar tidak enak di dengar. "Maaf tuan Dewa, aku tahu sekarang aku sedang menyandang st

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 47 Penipu Hati

    Tangan Arumi gemetar, saat memutar video Daniel dan Rania yang terlihat berbicara tentang dirinya yang selama ini tidak pernah ia bayangkan. "Tentu saja, Aku ingin harga yang setimpal setelah menyuruh mu menjadi pacar Arumi selama dua tahun ini," ucap Rania dalam video itu. Hati Arumi terasa sangat sesak dan pedih saat mendengar perkataan Rania yang begitu tega jika ternyata mereka berdua memang sudah sengaja merencakan jebakan untuk dirinya. "Jadi sebenarnya, mas Daniel dan Rania sudah berpacaran dan mereka sengaja mengunakan aku untuk mencapai tujuannya? Benar-benar keterlaluan mereka," geram Arumi kesal. Rasti ikut sedih, dia juga tidak menyangka jika ternyata Daniel dan Rania sengaja bekerja sama untuk mencapai obsesi mereka. "Arumi, aku ingin minta maaf. Aku kira kamu dan Daniel masih bersama makanya aku merekam itu mereka baru pergi dari sini sekitar satu jam lalu," Jelas Rasti. Arumi menghela nafas panjang, dia berusaha untuk tetap kuat dan tegar saat mengetahu

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 48 Sedikit Perhatian

    "Owh, sayang. Kau hebat sekali." Suara desahan Rania terdengar nyaring di dalam kamar hotel, saat Daniel tengah memandu permainan olah raga ranjang. "Kau juga luar biasa sayang," Balas Daniel yang sama mengeram, kedua insan itu terlihat tengah melepas rindu setelah sekian lama bersandiwara menjadi kedua orang asing di depan Arumi. Setelah mereka berdua mencapai puncak kenikmatan surga dunia, seketika tubuh Daniel ambruk tepat di samping Rania dengan nafas yang terengah-engah. Serta keringat yang bercucuran membasahi seluruh tubuhnya Seringai terpancar di wajah Rania, jemari lentiknya menggerayangi dada bidang Daniel dengan penuh kebanggaan "Akhir setelah lama aku kita berpura-pura mulai saat ini dan seterusnya kita tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi dengan hubungan kita ini mas," gumam Rania seraya menyandarkan wajah di dada bidangnya. Mendengar perkataan Rania, Daniel pun ikut senang dan bahagia karena dia sudah tidak perlu lagi bersandiwara menjadi pacar yang baik untuk Ar

    Last Updated : 2025-01-06
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 49 Cinta Pertama

    Arumi sedikit tidak nyaman saat melihat Dewa menatap dirinya dengan tatapan tidak seperti biasanya. Dengan cepatnya ia memakan makanan yang sudah di pesan oleh Dewa tadi. "Aku akan memakannya, tuan tidak perlu menatap ku sampai segitunya," cicit Arumi yang perlahan menyapa makan yang ada di tangan Dewa. Dewa kembali fokus dari lamunannya, lalu menyangkal semua perkataan Arumi yang sebenarnya seperti itu. "Menatap mu? sangat kepedean sekali," Decih Dewa yang tak sengaja mengalihkan pandangannya. "Kalau gak berasa kenapa sewot, santai saja tuan," gumam Arumi sembari menggeleng-gelengkan kepala dan berusaha untuk menutupi apa yang sudah dia ketahui tadi dari Rasti. Suara ponsel Dewa kembali berdering, membuat lelaki tampan itu segera mengusap layar ponsel dan membaca satu pesan yang membuatnya sangat terkejut. Bahkan wajah tampannya terlihat pucat. Tak hanya membaca pesan, satu panggilan pun kembali berdering membuat Dewa meminta Rudi untuk menghentikan mobilnya. Dan sebagai

    Last Updated : 2025-01-07
  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 50 Tuduhan Daniel

    Baru saja Arumi ingin membuka pintu, terlihat Dewa yang buru-buru kembali membuat Arumi tidak jadi untuk menyusulnya. Dan kembali duduk seperti semula. Suasana di dalam mobil terasa hening dan canggung saat Dewa menerima telepon dan pesan dari Laura. Tanpa ingin membuang waktu lagi, Dewa memberi perintah pada asistennya agar segera melajukan mobilnya lagi. Arumi tak sengaja melihat wajah Dewa di sudut matanya, terlihat pucat dan panik membuat dia semakin penasaran dengan apa terjadi pada suami kontraknya itu. Meskipun ragu ia memberanikan diri untuk bertanya. "Siapa yang menelpon mu tuan? kenapa terlihat panik dan tegang?" tanya Arumi yang sangat penasaran. Dewa berusaha untuk tetap tenang dan tidak berani membahas tentang Laura, karena dia tidak ingin Arumi sampai berlarut memikirkannya dengan Laura. "Hanya kolega bisnis saja," jawab Dewa dengan singkat dan sikap dinginnya "Owh, hanya kolega bisnis." Arumi tersenyum getir, lalu dia kembali mengambil posisi duduk yang m

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 169 Sebuah Tabir Yang Terungkap

    Arumi terlihat dilema, setelah dia mengetahui semua kebenarannya tentang malam itu. Yang ternyata ulah Laura. "Jangan kembali lagi pada pria seperti Dewa. Dia hanya mencintai Laura. Dan kamu tidak akan bahagia," Adrian kembali mengingatkan. Tentu saja Dewa semakin marah dengan sikap Adrian yang terlalu ikut campur dalam hubungannya dengan Arumi. Sampai Dewa kehilangan kendali, lalu kembali melayangkan tangannya yang mendarat tepat di wajah lawan bicaranya itu.BLUGH!"Diam kau Adrian! Simpan omong kosong mu itu," Geram Dewa. Sampai membuat Adrian kembali terjatuh tersungkur ke bawah lantai. Semua orang di sana terkejut, tak ingin sampai Dewa semakin murka dengan cepatnya Doni memghampiri dan berusaha mengingatkan bosnya. "Tuan, tenanglah, jaga jangan sampai image anda terlihat buruk oleh semua orang, terutama nyonya Arumi," bisik Doni mengingatkan. Dewa berusaha menahan diri, dan Oma Rima juga menegurnya. "Dewa tenanglah, dan kamu nak Adrian berhentilah berharap pada Arumi. Dia ma

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 168 Beri Aku Kesempatan Lagi

    Kata-kata sindiran Dewa seolah menjadi sebuah belati tajam untuk hati Adrian, yang sebenarnya apa yang telah dia lakukan itu memang salah karena rasa cintanya yang begitu besar pada Arumi. Tak ingin mengelak lagi, Kini Adrian pun membalas kata-kata Dewa dengan penuh kepercayaan diri. "Heh! jika aku salah telah membantu Arumi agar jauh dari orang-orang toxic seperti mu," Decih Adrian dengan suara yang santai. Darah Dewa mendidih, saat mendengar kata-kata Adrian yang menyulut emosinya. Hingga membuat lelaki tampan itu menghampiri lalu meraih dan menarik kerah Adrian dengan sangat keras. Membuat Arumi kaget begitu juga dengan Excel. "Lancang sekali kau berbicara seperti itu padaku Adrian? tahu apa kau tentang aku dan istri ku!" Hardik Dewa yang sudah tidak ingin mentolerir sikap rekan bisnisnya itu. Arumi terlihat cemas dan panik, sampai dia berusaha melerai keduanya. Karena tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi apa lagi sampai ada yang terluka. "Cukup mas Dewa! oke, aku

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 167 Berhenti Bersandiwara

    "Apa! kamu bilang suster, tuan Dewa? kalian pergi ke sana?" Arumi tercengang saat baru tahu jika putranya itu entah sebuah kebetulan atau memang sengaja mencari tahu tentang Dady-nya tanpa sepengetahuan dirinya. "Iya nyonya, maaf. saya telah berbohong tadi hanya tidak tega saja melihat den Excel meminta untuk main ke rumah nenek buyut temanya," sesal sang baby sister dengan wajah yang tertunduk. Arumi menghela nafas jengah, saat mendengar kenyataan yang baru saja dia ketahui hari, dia terlihat cemas dan panik katena tidak ingin jika Dewa sampai mengetahui keberadaan mereka terutama Excel. "Arumi! apa kamu tidak apa-apa?" tanya Adrian yang ikut cemas saat melihat wajah Arumi yang terlihat sangat pucat. Arumi tersadar dari lamunannya, lalu menjawab jika dia sangat takut jika sampai Dewa mengetahui tentang Excel, mengingat perjanjian mereka berdua saat menikah. Dewa berhak mengambil hak asuh putra mereka. Tapi sebagai seorang ibu, meskipun Arumi bukan istri yang Dewa ingin

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 166 Aku Sangat Mencintai Mu Arumi

    Melihat cucunya begitu bersemangat, Oma Rima menatap penuh harap punggung Dewa yang perlahan semakin menjauh dari pandanganya. Dalam hatinya kembali ada secercah harapan jika rumahnya akan kembali hangat seperti dulu. "Semoga Dewa berhasil meminta maaf dan membujuk Arumi, agar mau pulang lagi," gumam Oma Rima. Mendengar perkataan ibunya, Nyonya Margaretha datang menghampiri lalu dia mengatakan beberapa pendapatnya yang menohok. "Ck, ibu ini kenapa begitu yakin jika anak itu milik Dewa? sekaligus dia hamil pun Belum tentu darah daging Dewa. Siapa tahu Arumi selingkuh," Cibir Nyonya Retha sembari memutar kedua bola mata malasnya. Oma Rima mendelik, saat menerima celaan dari putrinya. Bahkan dia menegur agar putrinya itu menjaga ucapan dan yang penting dia meminta sebagai seorang ibu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan putranya. "Akh ibu ini aku bosen Mendengarnya, menurut ku tetap Laura yang terbaik untuk Dewa." Ucap Retha yang terkekeh dengan pendiriannya.

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 165 Tidak Ingin Kehilangan Kesempatan Lagi

    Arumi terlihat kebingungan, saat jagoan kecilnya terus menuntut jawaban tentang Dady kandungnya. "Astaga! apa yang harus aku katakan? jika Excel tahu jika mas Dewa tidak menginginkan aku dan dia pasti akan sangat sedih," Lirih Arumi dengan hati yang sangat dilema. Bahkan ia terlihat beberapa kali menghela nafas berat, sampai suster Rhini yang sudah mengikuti cukup lama begitu penasaran dengan sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Arumi dan ayahnya Excel, tapi sebagai pengasuh ia tidak berani dan tidak mau lancang untuk bertanya tentang masalah pribadi majikanya. "Momy! kenapa masih tidak menjawab? apa mommy tega melihat aku tidak punya Dady? jika momy dan Dady ada masalah cepat selesaikan, karena aku pingin ketemu Dady," Excel menangis, dia sengaja ingin mencari tahu informasi. Arumi benar-benar tidak tega, saat melihat Excel sangat ingin tahu, tapi baginya ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan dan dia sengaja berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan di antara mer

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 164 Paman Tampan

    "Ssttt! jangan bersuara dulu, aku melihat Dewa ada di sini?" Bisik Adrian sembari mendaratkan tangannya di bibir Arumi. Mendengar perkataan Adrian, tentu saja Arumi sangat kaget sampai hampir tak percaya, karena bagaimana bisa lelaki yang pernah dia cintai itu bisa ada di rumah sakit. "Mas Dewa! bagaimana bisa dia ada di sini? apa ada seseorang yang dia temui?" Arumi sangat penasaran saat melihat Dewa yang sudah pergi keluar dari pintu utama. Adrian yang tidak suka saat Arumi membahas tentang Dewa. Dia berusaha mencoba untuk mengalihkan perhatian untuk segera menemui Excel yang sudah ada di ruangan rawat VIP. Arumi yang begitu mencemaskan jagoan kecilnya, tanpa banyak berpikir lagi kini dia pun segera pergi ke ruangan di mana Excel berada. Berharap tidak ada hal yang serius terjadi. Setelah berjalan menyusuri lobi beberapa menit, Arumi akhirnya sampai ke ruangan yang di cari dia sedikit terkejut karena ruang rawat itu biasanya di khususkan untuk para orang kaya. Suster

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 163 Tak Ingin Kehilangan Lagi

    Suster Rini tersontak kaget, saat mendengar suara majikannya. Sampai nafasnya seolah tercekat di tenggorokannya karena saking bingung harus menjawab apa. "Suster Rini! apa kamu masih mendengar ku?" tanya Arumi yang kedua kalinya untuk memastikan. Suster Rini menghela nafas dalam-dalam lalu mengeluarkanya pelan. Baru saja wanita berseragam serba pink itu akan menjawab. Tiba -tiba saja tak sengaja Arumi mendengar suara khas pria yang begitu familiar di telinganya. "Sus! kenapa kamu tidak bilang kalau Excel ternyata punya alergi seafood?" Dewa melontarkan satu pertanyaan dengan nada tinggi. Kebetulan Arumi yang masih menunggu baby sister kepercayaannya dia sangat terkejut saat mendengar suara yang khas dan sangat familiar, membuatnya seketika mematung. Rhini menelan saliva beberapa kali, bibirnya seolah merasa terkunci saat pria yang ada di depannya menegur. "Ma-maaf tuan, saya juga sebagai pengasuh den Excel benar-benar baru tahu ternyata dia punya alergi dan nyonya tidak p

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 162 Sama-sama Alergi

    Oma Rima sangat terkejut, saat mendengar kabar jika ibu dari anak kecil yang begitu mirip dengan Dewa adalah putri dari cucu mantu yang sudah dia cari selama ini. "Rudi! kamu tidak berbohong kan? dari mana kamu dapat info itu?" Oma Rima memastikan karena dia tidak ingin jika sampai salah dengar. ¹ddfd Dan tentu saja Rudi tidak pernah memberikan informasi tanpa menemukan bukti lebih akurat dulu. "Nyonya, ini adalah data anak kecil tadi di dapat dari taman kanak-kanaknya," Jelas Rudi Sembari menyodorkan sebuah map yang berhasil dia dapatkan dari salah satu wali di sekolah bergensi itu. Oma Rima meraih dan membaca kembali isi laporan tentang indentitas Excel, jantungnya berdegup sangat kencang, perasaannya campur aduk antara terharu dan senang. "Jadi anak itu benar-benar putra Arumi? kemungkinan dia bisa jadi putra Dewa, Rudi cepat aku ingin info yang lebih akurat, ambil sampel DNA Excel," Titah Oma Rima dengan nada yang penuh penekanan. "Baik nyonya, saya akan segera menyu

  • Istri Kontrak CEO: Malam Tak Terlupakan    Bab 161 Hampir Tak Percaya

    "Paman tampan ini bagus sekali, makasih hadiahnya Ikbal beluntung punya paman yang begitu baik," Celoteh Excel yang tanpa sungkan memuji, bahkan jagoan kecil itu pun terlihat begitu antusias saat membuka isi paper bag yang berisi mobil-mobilan. Dewa pun menatap Excel, entah kenapa dia merasa ikut senang juga saat jagoan kecil itu tersenyum. "Iya dong, siapa dulu paman Dewa selain banyak kaya lagi, oh iya paman Excel ingin meminta bantuan untuk mencali dady-nya di kota ini," bisik Ikbal yang sudah berjanji akan membantu teman baiknya. Dewa pun mengerutkan kedua alis tebalnya saat mendengar perkataan keponakannya. " Bantu cari Dady? Memangnya Dady-nya kenapa?" Tanya Dewa penasaran. Excel dan Ikbal pun saling menatap, jagoan kecil itu terlihat sangat bingung untuk menjelaskannya. Padahal yang di cari di Poto ada di depan mata. Oma Rima tak sengaja mendengar celotehan kedua anak kecil yang berada tidak jauh dari tempat duduknya, saking penasarannya dia pun kembali bertanya. "Cari Dad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status