Malam itu, keheningan vila hanya diputus oleh suara dering telepon yang mendadak. Ayla, yang sedang tenggelam dalam lamunan di teras belakang, terlonjak kaget. Dengan tangan yang sedikit gemetar, ia mengangkat telepon dari Rita.“Ay, aku dengar Bram mulai menghubungi teman-temanmu. Dia benar-benar mencari kamu,” kata Rita dengan nada yang sarat kecemasan.Ayla menarik napas dalam-dalam, menatap keluar jendela yang terbuka lebar, mengarah ke kegelapan malam yang tidak memberi jawaban. “Aku nggak tahu harus apa, Rit.”“Kamu harus hati-hati. Kalau ada apa-apa, kabari aku atau Adrian. Jangan biarkan dia menemukan kamu, Ay,” desak Rita, suaranya penuh dengan kekhawatiran yang tulus.Setelah menutup telepon, Ayla duduk kembali, merenung dengan hati yang semakin resah. Ia tahu bahwa waktu yang ia miliki semakin sempit dan Bram pasti akan menemukan tempat persembunyiannya lebih cepat atau lambat.Namun, pandangannya yang
Last Updated : 2025-01-22 Read more