Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 301 - Chapter 310

327 Chapters

Bab 301 Bertemu Mama Devi

“Mama?” gumam Aina.Ia sangat terkejut saat Ryan mengenali wanita ini dan menyebutnya ‘Mama’. Wanita itu yang tak lain Devi langsung menunduk memberi salam ke Aina.“Mbak Aina, saya Devi. Adiknya Kak Wulan.”Aina sontak tercengang saat mendengar Devi memperkenalkan diri. Aina masih bergeming di posisinya, tapi Ryan sudah kembali bersuara.“Bunda, ini Mama Devi. Dia yang selama ini selalu mengunjungi Ryan di panti. Dia juga yang selalu mengajak Ryan jalan-jalan.”Aina hanya diam sambil menatap Ryan dengan tertegun. Fakhri dan Robby memang sempat bercerita mengenai Devi. Kini Aina jadi ingat padanya.“Oh iya, terima kasih, Devi. Sudah menjaga Ryan selama ini.”Devi tersenyum, kemudian Aina sudah mengizinkannya duduk bersebelahan. Bahkan Aina sudah memesan makanan yang sama untuk Devi. Mereka kembali menikmati makanan sambil ngobrol random.Hingga pada satu kesempatan tin
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

Bab 302 Aku atau Ryan?

“Kamu gak nunggu Fakhri, Aina?” tanya Bu Rahma.Aina baru saja mengantar Ryan ke rumah Bu Rahma dan kali ini Bu Rahma yang menyambutnya. Aina terdiam sejenak sambil melirik Zafran yang duduk diam di dalam mobil. Sebenarnya banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Fakhri, tapi melihat sikap Zafran seharian ini membuat Aina ragu untuk mengatakannya.“Eng … enggak, Bu. Zafran lelah, mungkin ---”“Ya sudah kalau lelah sekalian saja menginap di sini seperti tempo hari.” Belum selesai Aina berkata, Bu Rahma sudah menyahut.Aina tersenyum hendak mengiyakan, tapi Zafran malah tiba-tiba keluar dari mobil kemudian berdiri di samping Aina sambil menarik ujung bajunya membuat Aina menoleh ke arah Zafran. Mata mereka bertemu dan reaksi Zafran menunjukkan ketidak setujuan.“Maaf, Bu. Mungkin lain kali saja.”Bu Rahma terdiam sejenak. Wanita paruh baya itu melihat Zafran, tapi bocah itu buru-buru menunduk seakan tidak mau dilihat neneknya. Padahal sebelumnya Zafran begitu akrab dengan Bu Rahma.Bu
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

Bab 303 Kenyataan untuk Zafran

“Zafran … ,” lirih Aina.Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Zafran hanya menatap bocah laki-laki itu penuh kasih. Zafran terdiam, bahunya tampak naik turun sambil melihat Aina dengan sendu.“Jawab saja pertanyaanku, Bunda. Aku janji tidak akan marah saat mendengarnya.”Aina trenyuh, matanya berkabut saat mendengar ucapan Zafran. Ini bukan salah Zafran, juga bukan salah Ryan. Hanya karena ulah Wulan dan Reza membuat dua anak ini bertukar nasib hingga pada akhirnya kenyataan membuat mereka terluka.Aina menghela napas, dadanya terasa sesak. Ia takut berkata salah, benaknya sudah sibuk menyusun kata-kata berharap Zafran bisa menerima semua penjelasannya.“Zafran … Bunda harap kamu tidak akan berubah sikap setelah mendengar jawabannya.”Zafran tidak bereaksi hanya diam sambil fokus menatap Aina. Usianya masih delapan tahun, harusnya dia belum siap menerima semua ini. Namun, sepertinya Zafran sudah
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

Bab 304 Kejutan Pagi

“Rencana? Rencana apa?” tanya Wulan.Reza tidak menjawab hanya melirik Wulan sekilas dengan sebuah senyum aneh yang terukir di wajahnya. Wulan terdiam, memperhatikan Reza dengan tatapan aneh. Bahunya mengendik sambil gegas memalingkan wajah.Ia tidak mau tahu dengan rencana apa yang akan dilakukan Reza. Wulan sudah cukup senang saat tahu Reza sudah berhasil mengeluarkannya dari penjara. Dengan demikian semua tuntutan Fakhri yang akan disidangkan minggu depan bisa dia hindari.“Aku jadi penasaran apa reaksi Mas Fakhri begitu tahu aku kabur dari penjara,” batin Wulan, “semoga saja dia tidak terkejut dan jantungan nantinya.”Wulan tersenyum dengan culas dan Reza memperhatikannya dalam diam. Lama-lama mereka akan disatukan dengan satu tujuan yang sama, yaitu menghancurkan Fakhri.**“Zafran sudah bangun?” tanya Aina.Aina sengaja masuk ke kamar untuk membangunkan Zafran, tak disangka bocah i
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Bab 305 Kegelisahan Fakhri

“Iya, Fakhri. Aku baru saja mendapat kabar dari orangku,” jawab Robby di seberang sana.Fakhri tampak terkejut. Berulang helaan napas kasar keluar dari mulutnya. Wajahnya terlihat suram, senyum manis yang tadi terukir di wajahnya sontak memudar.“Sepertinya ada kerja sama dengan orang dalam yang memudahkan Reza keluar dari sana.” Robby menambahkan kalimatnya.“Maksudmu ada petugas polisi yang berkerja sama dengan Reza, begitu?”“Bisa jadi. Mereka masih mengusutnya.”Fakhri berdecak mengacak rambutnya yang sudah tersisir rapi menjadi berantakan.“Apa tidak ada CCTV yang menangkap ulah mereka?”“Nah, itu anehnya, Fakhri. CCTV semalam trouble dan tidak bisa diaktifkan. Sepertinya ini sudah direncanakan Reza. Bahkan CCTV di rumah sakit juga.”“SIALAN!!! BERENGSEK!! Mau apa lagi dia?”Fakhri terlihat marah, rahangnya menegang memperlihatkan ur
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Bab 306 Zafran Diculik

“Tapi, Bu. Saya yang mengantar mereka sekolah tadi pagi. Saya juga melihat mereka turun dari mobil dan masuk sekolah. Mengapa kata Ibu, Zafran tidak ada di sekolah?” ujar Aina.Belum habis rasa terkejutnya kini Aina harus mendapat berita tak menyenangkan tentang Zafran.“Maaf, Bunda. Saya tidak bohong, tapi memang seperti itu kenyataannya. Zafran tidak ada di kelas hari ini.”Aina terdiam. Tubuhnya langsung lemas dan hanya diam bersandar di kursi mobil. Memang sedari tadi Aina belum keluar dari mobil.“Lalu … apa Ryan ada, Bu?” Aina baru ingat kalau ada Ryan di sekolah, harusnya dia tahu apa yang terjadi dengan Zafran. Bukankah tadi mereka turun bersama.“Ada. Dia sedang menunggu jemputan.”Aina menghela napas lega. “Bisa saya bicara dengannya?”“Tentu. Sebentar saya panggil.”Aina terdiam, mencoba mengatur napasnya sambil berharap Ryan tahu kepergia
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Bab 307 Penculikan Zafran

“Bapak mengenalnya?” tanya Bu Guru.Fakhri tidak menjawab hanya mengangguk dengan tatapan penuh amarah. Ryan yang berada dalam genggaman Fakhri hanya diam melihat Fakhri dengan ketakutan.“Iya, saya mengenalnya.”“Jadi, apa semuanya sudah beres, Pak?”Fakhri menggeleng. “Belum, Bu. Wanita itu adalah buronan polisi yang baru saja kabur dari penjara. Dia sudah menggelapkan uang perusahaan saya dan masih belum tuntas kasusnya. Itu sebabnya dia menculik Zafran.”Wanita berprofesi guru itu tampak terkejut mendengar penuturan Fakhri.“Maaf, Pak. Pihak sekolah tidak tahu jika Zafran diculik, kami pikir ---”“Iya, Bu. Saya tahu. Saya akan hubungi polisi dan mohon kerja samanya jika mereka meminta rekaman CCTV tadi.”Bu guru dan dua petugas sekuriti itu menganggukkan kepala. Sementara Fakhri tampak sibuk melakukan panggilan.“Rob, Wulan dan Reza baru sa
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Bab 308 Ide Zafran

“Rob, kamu sudah ke sekolah Zafran?” tanya Fakhri. Ia terlihat sedang menghubungi Robby kali ini. Ada Aina yang duduk menunggu di sebelahnya. “Iya, polisi sudah mengusutnya. Mereka juga mencari tahu nopol mobil yang kamu kirimkan tadi.” Fakhri menghela napas panjang usai mendengar penjelasan Robby. “Semoga saja segera ada titik terang, Rob. Aku khawatir dengan keadaan Zafran.” Robby tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. “Kalau bisa, beritahu aku untuk semua perkembangan pencarian Zafran,” imbuh Fakhri. “Iya, jangan khawatir tentang itu. Aku akan memberitahumu.” Fakhri mengakhiri panggilannya dan melihat Aina yang tampak gelisah duduk di sampingnya. “Belum ada kabar dari Robby, Mas?” Fakhri menggeleng sambil mengulas senyuman. “Belum, tapi polisi sudah melacak mobilnya. Semoga saja segera ditemukan keberadaan Zafran.” Aina terdiam sambil menundukkan kepala. Ia tampak sibuk meremas jemarinya dan Fakhri tahu reaksi Aina yang seperti itu karena gelisah. “Aku menyesal sudah
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Bab 309 Insting Seorang Ibu

“Tidak. Tidak ada apa-apa, Den. Hanya saja anak ini minta tambah,” jawab ibu pemilik warung itu.Reza menoleh, menatap Zafran dengan kedua alis yang terangkat. Ia melihat nasi berserta lauk dan sayur di piring Zafran sudah tandas.“Aku masih lapar, Om. Biasanya porsi makanku dua kali ini.”Reza menghela napas sambil menggelengkan kepala. “Ya sudah, buatkan satu porsi lagi, Bu.”Zafran tersenyum lebar sambil mengangsurkan piring kosongnya, sementara ibu pemilik warung itu hanya mengangguk dengan mata memberi isyarat ke Zafran.Selang beberapa saat, Reza bersama Zafran sudah masuk ke dalam mobil. Wulan yang juga baru selesai makan hanya diam memperhatikan mereka berdua. Reza langsung melajukan mobilnya menjauh dari warung. Hanya Zafran yang terdiam sambil menatap keluar jendela memperhatikan ibu pemilik warung tersebut.Di rumah Bu Rahma, Aina terkejut saat ponselnya berdering. Ia melihat ada nomor tidak dik
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Bab 310 Bertemu Zafran

“Mas, kamu yakin kita gak kesasar?” tanya Aina.Mereka sudah melaju pergi menjauh dari warung makan tadi. Kini mobil yang mereka tumpangi sudah masuk ke area perkebunan teh.“Ini hanya ada satu jalan, Aina. Apa mungkin Reza dan Wulan memutar kembali mobilnya?”Aina tidak menjawab. Ia hanya diam sambil mengedarkan pandangannya keluar jendela. Hari sudah beranjak gelap, perkebunan teh yang mereka lewati juga sudah gulita ditambah minimnya penerangan di sini.“Kamu sudah share lokasi kita ke Robby, kan?” tanya Fakhri.Aina mengangguk, menjawab pertanyaan Fakhri. Sesaat tadi, Aina sudah melakukannya hanya saja hingga sekarang mereka belum melihat ada tanda-tanda mobil yang mengikuti. Aina hanya takut mereka salah jalan dan ternyata Zafran tidak di sini.“Kamu kenal daerah ini, Mas?” Kembali Aina bertanya.Fakhri menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Kenal. Dulu sa
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more
PREV
1
...
282930313233
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status