Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 271 - Chapter 280

327 Chapters

Bab 271 Bukan Anak Ayah Bunda

“Apa katamu? Pergi?” tanya Fakhri.Fakhri langsung berdiri menghampiri Aina dan menghentikan makan paginya. Aina mengangguk, matanya tampak berair sambil menyodorkan secarik kertas ke Fakhri. Fakhri terdiam, membaca surat kecil dari Zafran dan terdiam cukup lama.“Jangan-jangan dia dengar pembicaraan kita semalam,” gumam Fakhri.Aina tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil sesekali menyeka air matanya. Rini yang baru saja keluar dari kamar tampak terkejut melihat kehebohan pagi ini.“Bukannya tadi dia masih di kamar, Mbak,” sahut Rini.“Iya, Rin. Aku pikir juga gitu, tapi nyatanya dia gak ada. Dia ke mana sekarang?”Aina tampak sedih, matanya kembali berair. Entah mengapa mulai semalam, air matanya terus terkuras.“Aku yakin dia tidak mendengar pembicaraan kalian. Aku yang menemaninya saat kalian berdebat semalam dan dia baik-baik saja.”Rini kembali menambahk
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 272 Pencuri Kecupan

“Kok Zafran ngomong gitu? Siapa yang ngajarin?” sahut Aina.Aina dan Fakhri sangat terkejut saat Zafran berkata seperti itu. Selama ini tidak ada yang memberitahu mengenai status Zafran sebenarnya. Bahkan mereka sengaja menyembunyikannya. Mengapa juga Zafran tiba-tiba tahu? Apa ia mendengar pembicaraan Aina dan Fakhri?Zafran tidak menjawab malah semakin menundukkan kepala. Fakhri menyentuh bahu Zafran dan mengelusnya perlahan. Kemudian duduk jongkok di depannya.“Zafran, siapa bilang Zafran bukan anak Ayah dan Bunda. Kamu itu selalu menjadi anak Ayah dan Bunda. Selamanya dan tidak pernah berubah.”Zafran termenung sambil menatap Fakhri yang sedang memandang ke arahnya. Fakhri tersenyum membalas tatapannya.“Bukannya semalam Ayah sudah bilang kalau kita akan kembali bersama seperti dulu lagi. Kenapa Zafran malah pergi pagi ini?”Zafran menganggukkan kepala. “Maafkan Zafran, Ayah, Bunda.”
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 273 Ada Apa dengan Wulan?

“Syukurlah, kalian segera datang. Tadinya aku hendak ke tempat kalian,” ujar Robby.Ia langsung menyambut Fakhri dan Aina yang baru datang dengan kalimat seperti itu. Fakhri dan Aina hanya mengangguk kemudian langsung masuk ke ruangan Robby.“Kami mau mendengar penjelasanmu mengenai kemarin. Apa benar yang kamu katakan jika putraku sudah meninggal?” tanya Fakhri.Robby terdiam sesaat sambil melirik Aina yang duduk di sebelah Fakhri. Wanita itu terlihat lebih tenang dari semalam. Bisa jadi Fakhri sudah memberi banyak penjelasan ke Aina.“Iya, berdasar rekam medis yang ditemukan seperti itu. Hanya saja ---”Robby menjeda kalimatnya. Fakhri dan Aina terdiam memperhatikan dengan saksama.“Kresna menemukan kejanggalan dan masih menyelidikinya. Semoga saja ia segera menemukan titik terang tentang putra kalian.”Aina terdiam menghela napas sambil menganggukkan kepala. Mungkin untuk sementara wa
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 274 Lupakan Masa Lalu

“Reza??” gumam Wulan.Reza tersenyum, berjalan mendekat kemudian duduk di kursi bersebelahan dengan brankar Wulan. Bu Vita buru-buru mundur dan berangsur keluar. Padahal Wulan sudah sebisa mungkin memberi isyarat ke mamanya agar tidak menyingkir.“Akhirnya … aku yang membantumu lagi, kan?” ucap Reza.Wulan terdiam, tapi matanya tampak menatap penuh kebencian ke Reza. Reza tersenyum membalas tatapan Wulan.“Aku selalu mencintaimu, Wulan. Aku juga yang selalu membantumu di saat terjepit.”Wulan tidak menjawab hanya diam sambil menundukkan kepala. Reza mengulum senyum, menyentuh tangan Wulan sekilas dan entah mengapa itu membuat Wulan secara spontan menarik tangannya.Reza menyeringai melihat reaksi Wulan.“Kamu masih saja sama. Selalu jijik jika melihatku. Apa aku sama sekali tidak berharga di matamu, Wulan?”Tidak ada jawaban dari Wulan. Wanita cantik itu malah memalingkan w
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 275 Perlahan Terungkap

“Aina!! Sayang …. ,” seru Fakhri.Fakhri langsung cemberut begitu Aina langsung mengakhiri kecupannya. Aina hanya tertawa melihat reaksinya. Kadang kala sikap Fakhri memang seperti anak kecil dan Aina suka menggodanya.“Kenapa kamu menciumku saat aku menyetir? Kalau nabrak gimana?”Aina kembali terkekeh. Ia pikir Fakhri akan marah, tapi malah bertanya seperti itu.“Maaf, habis kamu makin manis belakangan ini.”Sontak wajah Fakhri merah padam mendengar pujian Aina. Baru kali ini setelah mereka bersama lagi, Aina memujinya. Tentu saja membuat Fakhri tersipu malu. Hal yang sangat jarang melihat pria itu bereaksi begitu dan Aina senang melihatnya.Aina kembali tertawa dan jadi geli sendiri melihat reaksi Fakhri. Fakhri hanya diam sambil melihat Aina dengan sudut matanya.“Tunggu saja, Aina. Tunggu pembalasanku. Akan kubuat kamu minta ampun di malam pernikahan kita nanti,” batin Fakhri
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 276 Reza vs Devi

Reza mengerjapkan mata sambil tersenyum miring menatap wanita yang usianya dua atau tiga tahun lebih muda di bawahnya. Di samping wanita itu terlihat seorang bocah laki-laki yang tampan berusia sekitar delapan tahun. Ia hanya diam sambil menatap pria di depannya. Namun, tangannya tidak lepas menggenggam tangan wanita muda tersebut.“Jadi kamu yang membawanya pergi?” ujar Reza.Devi yang tak lain wanita itu hanya menggeleng. “Tidak. Aku tidak membawanya pergi. Aku hanya mengajaknya keluar sebentar.”Reza menghela napas sambil melihat Devi dengan sudut matanya. Devi terdiam. Matanya tampak memindai Reza. Ini kali kedua Devi bertemu dengan Reza. Pertama saat di rumah sakit dan yang kedua saat di sini. Devi tidak mengerti mengapa pria itu tiba-tiba menanyakan keberadaan Ryan.“Ryan, sini!!” Tiba-tiba wanita paruh baya yang sedari tadi terdiam memanggil.Bocah tampan itu mengangguk, menyunggingkan senyuman kemudian be
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 277 Kata Kunci dari Kresna

“Apa katamu?” sergah Devi.Mata wanita muda itu melebar menatap Reza penuh kebencian. Berbanding terbalik dengan Reza yang terlihat acuh dan dingin. Perlahan Reza mendekat, mengitari Devi kemudian terdiam tepat di depannya.“Kamu tahu jika anakmu sudah mati, tapi kamu menyangkalnya, bukan?”Devi tidak menjawab, malah menundukkan kepala. Bahu Devi naik turun mengolah udara. Reza yang berdiri di depannya hanya diam memperhatikan. Tanpa sadar, kejadian beberapa tahun yang lalu terlintas di ingatan Devi.Hari itu perut Devi sangat sakit. Dia shock saat tahu sang Kekasih hati yang telah menanamkan benih di perutnya tiba-tiba menikah dengan wanita lain. Ini memang kesalahan Devi, terlalu mencintai kekasihnya dan dibutakan oleh cinta. Dia tidak tahu jika Heri hanya mempermainkannya saja.Heri tidak bertanggung jawab, saat Devi mengandung bahkan memilih pergi dan menikah dengan gadis lain. Kandungan Devi yang masih berusia tujuh bul
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 278 Bersiap untuk Segala Hal

“Adik kandung Wulan? Astaga!! Sekarang aku ingat,” seru Robby.Ia tersenyum lebar sambil mengetukkan jari di dagunya. Kresna yang duduk di depannya hanya diam memperhatikan.“Pantas saja nama Devi ini tidak asing di telingaku, ternyata aku pernah mendengarnya dan dia adalah adik Wulan.”Kresna tersenyum sambil menganggukkan kepala. Namun, tiba-tiba Robby mencondongkan tubuhnya ke Kresna.“Tunggu dulu, bukannya katamu hanya ada empat orang yang melahirkan di hari yang sama saat itu. Jika dengan Devi, adiknya Wulan artinya ada lima orang.”Kresna mengangguk sambil menautkan tangan ke atas meja.“Sebenarnya Devi, adik Wulan sudah melahirkan satu hari sebelumnya. Itu sebabnya catatan rumah sakit mengatakan hanya empat orang ibu yang melahirkan di hari yang sama saat itu.”“Terus … apa hubungannya dengan Devi adiknya Wulan?”Kresna tersenyum lagi. Ia ikut mencondongk
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 279 Tinggal Selangkah

“Kamu mengenalnya?” tanya Kresna. Robby terdiam, tidak bersuara, tapi kepalanya sudah mengangguk. Kresna hanya termenung memperhatikannya. “Dia temanku dan Fakhri saat SMA. Aku tidak tahu kalau dia yang berada di belakang semua ini.” Kresna tidak menjawab, selama ini dia hanya bertugas mencari tahu keberadaan anak kandung Fakhri dan Aina. Tidak tahu kalau ada hubungan antara Reza, Robby dan Fakhri. “Kalau dia memang terlibat, aku akan mengusut tuntas hal ini. Anak buahku masih di sana dan ia tidak akan melepaskan orang itu.” Robby mengangguk sambil menatap Kresna dengan tajam. “Iya. Jangan sampai anak buahmu kehilangan jejaknya. Aku tidak mau memulai dari awal lagi.” Kresna mengangguk sambil menatap Robby dengan tajam. Lima belas menit kemudian, tampak Fakhri dan Aina datang ke kantor Robby. Keduanya sangat terkejut saat mendengar kabar dari Robby tadi. “Rob, beneran kamu sudah tahu di mana anakku?” tanya Fakhri. Robby mengangguk sambil berjalan menggiring Aina dan Fakhri kelu
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 280 Belum Berakhir

“Fakhri!! Tunggu!!” seru Robby.Ia sangat terkejut saat tiba-tiba Fakhri keluar dan berlari mengejar mobil Reza. Robby ikut mengejar, begitu juga Kresna. Namun, karena Reza menggunakan mobil tentu saja mereka tidak bisa mengejar.Fakhri terus berlari meski napasnya tersenggal. Ia tidak peduli seberapa jauh ia akan terus berlari. Kemudian tiba-tiba Fakhri melihat ada sinar lampu menyorot di belakangnya. Fakhri menghentikan langkah dan melihat sebuah mobil mendekat.Fakhri terperangah kaget saat melihat Aina yang sedang mengemudikan mobilnya.“Buruan masuk, Mas!! Kita kejar dia!!”Fakhri tidak menjawab, tapi dia buru-buru masuk dan menggantikan posisi Aina. Matanya berkilatan ditimpa sinar rembulan malam. Terlihat sekali jika ada amarah yang sedang dia tahan.Fakhri memacu mobilnya dengan kecepatan penuh, di belakang tampak Robby dan Kresna menyusul mereka.“Kamu tahu ke arah mana?” tanya Fakhri.
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status