Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 251 - Chapter 260

327 Chapters

Bab 251 Adik Penyayang

“Dari mana kamu tahu tentang itu, Rin?” tanya Aina.Aina sangat terkejut mendengar pertanyaan Rini kali ini. Dia belum memberitahu siapa pun mengenai hasil test DNA itu. Dia dan Fakhri sepakat menyembunyikannya, bahkan Bu Rahma saja tidak tahu. Kenapa kini Rini malah bertanya padanya?“Aku … aku membantu Pak Robby untuk mengumpulkan informasi tentang bayi yang lahir di waktu dan tempat yang sama dengan Zafran, Mbak.”Aina sontak terdiam. Bibirnya terkatup rapat saat mendengar penjelasan Rini. Aina ingat jika Rini bekerja di kantor Robby. Pastinya Fakhri akan meminta bantuan Robby mencari putra kandung mereka.“Memang Pak Robby tidak memberi tahu untuk apa aku mengumpulkan informasi itu. Namun, tadi siang, aku melihat Mas Fakhri datang ke kantor.”Aina langsung mendongak, menatap Rini dengan mata penuh tanya. Rini menghela napas sambil membalas tatapan kakaknya.“Aku tidak tahu apa yang mereka
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 252 Keingintahuan Bu Rahma

“Apa Ibu yang mengundang Aina ke sini?” tanya Fakhri.Mereka sedang asyik menikmati sarapan dan Fakhri sudah mengajukan pertanyaan seperti itu. Bu Rahma langsung tersenyum dan menganggukkan kepala.“Iya, Ibu yang memintanya. Kamu pikir Aina datang ke sini karena ingin bertemu kamu?”Bu Rahma malah berkata seperti itu. Sontak wajah Fakhri memerah tanpa sebab. Ia buru-buru menunduk seraya mengumpat dalam hati. Aina yang duduk di sampingnya hanya mengulum senyum melihat reaksi Fakhri.“Nanti kamu antar Zafran!! Ibu mau bicara dengan Aina,” imbuh Bu Rahma.Fakhri mendongak dan langsung bertanya, “Mau bicara apa, Bu?”“Bukan urusanmu dan kamu tidak perlu tahu.”Lagi-lagi jawaban Bu Rahma seolah sedang mengejek Fakhri. Fakhri membisu, jakunnya bergerak menelan saliva sementara matanya sudah menatap jengkel ke Bu Rahma. Bu Rahma pura-pura tak melihat dan tentu saja ulahnya membuat F
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 253 Pagi yang Menguras Emosi

“Menjelaskan apa, Bu?” Tiba-tiba suara Fakhri muncul dari luar rumah.Aina dan Bu Rahma menoleh ke arahnya. Pria tampan itu berjalan mendekat menghampiri. Memang jarak sekolah Zafran yang sekarang tidak jauh letaknya dari rumah Bu Rahma. Terlebih hari yang masih pagi membuat lalu lintas belum padat.Itu sebabnya tidak sampai setengah jam Fakhri sudah kembali ke rumah. Ia sengaja kembali pulang karena ada sesuatu yang ketinggalan di kamarnya. Tak disangka Fakhri malah mendengar pembicaraan Aina dengan ibunya.“Kamu itu mau tahu saja.” Bu Rahma langsung menyahut dan tampak cemberut.Fakhri mengulum senyum. Ia tidak segera menuju kamar untuk mengambil barangnya yang ketinggalan, tapi memilih duduk di ruang tamu bersebelahan dengan ibunya.Dengan perlahan Aina menghela napas lega. Tidak dia pungkiri pertanyaan Bu Rahma tadi membuat Aina kebingungan.Fakhri melihat Aina sekilas dan Aina membalas tatapan matanya. Dengan isyarat, Fakhri seakan sedang memberi tahu agar menghentikan pembicaraan
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 254 Sandiwara atau Bukan?

“Dasar tidak tahu malu. Sudah selingkuh malah sekarang minta balikan!!” imbuh wanita paruh baya yang tak lain Bu Vita, mantan mertua Fakhri.Aina terperangah kaget mendengar ucapannya. Ia tidak mengenal siapa wanita ini, tapi dia sudah menduga jika wanita yang berdiri di depannya adalah ibunya Wulan.“Saya harap Tante cabut ucapannya itu!! Tante salah menilai tentang saya!!”Aina sangat kesal dengannya. Bu Vita tidak tahu apa-apa, tapi malah sudah menjudge Aina lebih dulu. Andai saja Bu Vita tahu kalau penyebab keretakkan rumah tangga Wulan adalah putrinya sendiri.Bu Vita tampak kesal. Ia sudah melipat tangan sambil menatap Aina dengan sinis. Bibirnya yang merona merah sudah maju beberapa senti membuat penampilannya sangat aneh. Aina mengabaikannya dan tidak akan mengizinkan wanita itu masuk ke ruangan Fakhri.“Mana Fakhri?? Aku mau ketemu!!”Wanita itu kembali bersuara dengan nada ketus.“Ma
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 255 Sedikit Percikan

“Dia sedang sakit dan tidak seharusnya berada di sana,” imbuh Bu Vita.Fakhri hanya diam, tidak menjawab ataupun berkomentar. Terakhir bertemu Wulan kemarin, dia tampak pucat dan jauh lebih kurus dari sebelumnya. Namun, Fakhri tidak tahu jika Wulan sedang sakit.Robby yang mengurus semua urusan gugatan ke Wulan dan Robby juga yang biasanya berinteraksi dengan pengacara Wulan. Harusnya kalau Wulan sakit, Fakhri tahu lebih dulu dari Robby.“Apa kamu tidak percaya jika dia sakit, Fakhri?” Kembali Bu Vita bersuara menginterupsi lamunan Fakhri.Fakhri menghela napas sambil menatap datar wanita paruh baya di depannya.“Ma … kalau dia sakit, pihak berwajib pasti akan merawatnya dengan baik. Selain itu ada pengacara Wulan yang bisa Mama minta tolong, bukan saya.”Bu Vita tampak terkejut mendengar jawaban Fakhri. Tidak dia duga mantan menantunya akan bersikap seperti ini. Padahal dulu Fakhri sangat menurut p
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 256 Alasan Robby

“Entahlah … namanya tidak asing, tapi aku lupa di mana mengenalnya,” gumam Robby. Rini tersenyum sambil menggelengkan kepala. Di dunia ini banyak orang yang memiliki nama sama, rasanya itu hal wajar jika Robby berkata begitu. Sementara Krisna tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Tenang saja, aku akan melacaknya sampai tuntas,” ucap Krisna. Robby tersenyum lebar. Ia beruntung mempunyai banyak teman yang bisa membantunya. Ya … meskipun ia tidak akan cuma-cuma memakai jasa mereka. “Lalu tentang perawat yang aku minta kamu lacak. Sudah ketemu?” “Nah, itu. Dia seperti hilang tanpa jejak. Aku bahkan sudah mencari ke beberapa rumah sakit di kota ini. Siapa tahu dia bekerja di sana, tapi nyatanya gak ada.” Robby terdiam sambil menganggukkan kepala. Ia juga sudah minta tolong ke Rendy, tapi hingga saat ini Rendy belum memberi kabar. Bisa jadi, dia juga tidak menemukan jejak perawat itu. “Aku akan mencari ke rumah sakit di luar kota. Siapa tahu dia bekerja di sana. Aku mulai dari kota
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 257 Ayo, Kita Kencan!!

“Kok dadakan sih, Rob. Aina mana mau,” ucap Fakhri.Sore itu Fakhri sangat terkejut saat Robby tiba-tiba menelepon mengajak double date. Fakhri sudah menduga jika sahabatnya menaruh hati pada adik iparnya. Rini sangat manis dan menyenangkan sama seperti Aina, pasti Robby juga tertarik padanya.“Ayolah, Fakhri. Usahain bujuk Aina untuk ikut nonton. Aku udah terlanjur bilang ke Rini kalau kita double date.” Suara Robby di seberang sana terdengar memohon.Fakhri mengulum senyum sambil menggelengkan kepala. Baru ini dia melihat Robby memohon seperti ini padanya. Biasanya selalu dia yang melakukannya. Untung saja Aina sedang keluar sehingga tidak mendengar pembicaraannya dengan Robby.“Jangan khawatir, aku bayarin semuanya, deh. Please, ya … .”Fakhri tertawa sambil menggelengkan kepala.“Emang kamu pikir, aku gak mampu bayar tiket nonton dan beli popcorn, gitu.”Robby berdecak sambil
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 258 Kemelut dari Masa Lalu

“A-amar!! Sejak kapan kamu datang?” tanya Devi balik bertanya.Seorang pria berwajah manis sedang menatap Devi dengan tajam. Dia adalah Amar Fauzi, suami Devi. Wajahnya terlihat tegang, matanya yang kelam semakin menghitam menatap Devi tanpa kedip. Rambutnya yang ikal tampak berantakan, belum lagi baju kerjanya yang terlihat tidak rapi. Kelihatan kalau dia baru saja melalui hari yang melelahkan.“Jawab pertanyaanku!! Siapa Ryan?”Wajah Amar semakin menegang, bahkan terlihat guratan nadi melintang di lehernya. Devi terdiam sejenak, dadanya kembang kempis dengan bahu naik turun mengolah saliva. Dia ragu harus menjawab apa kali ini.“Eng … bukan, bukan siapa-siapa.”Devi menunduk dan buru-buru menyimpan ponselnya. Namun, tangan Amar lebih dulu menyambar lengannya dan merampas ponsel Devi. Devi terbelalak kaget. Dia ingin mengambil kembali ponselnya, tapi Amar lebih cepat menghindar bahkan kini berjalan menjau
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 259 Dua Momen Dua Cinta

“Eng … enggak. Memangnya apa yang aku sembunyikan dari Ibu?” ucap Fakhri.Sebenarnya Fakhri tidak mau mengatakan hal ini, tapi dia terpaksa berbohong kali ini. Belum saatnya Bu Rahma tahu mengenai kasus penukaran putranya. Ia akan memberi tahu jika semuanya sudah terungkap.Bu Rahma hanya diam dengan mata yang penuh selidik. Fakhri mengulum senyum kemudian mengelus lembut bahu ibunya.“Udah, Ibu jangan mikir aneh-aneh. Tahu, gak? Aku punya kabar baik buat Ibu.”Fakhri sudah mengalihkan topik pembicaraan. Bu Rahma masih terdiam dan fokus menatap Fakhri. Fakhri mengulum senyum sambil memperhatikan ibunya.“Aku mau kencan ama Aina akhir pekan ini. Jadi minta tolong Ibu jaga Zafran, ya?”Sontak sebuah senyuman terkembang lebar di raut wanita paruh baya itu.“Beneran kalian mau kencan?” ulang Bu Rahma menyakinkan.“Iya. Semoga saja setelah ini akan membawa hasil yang memua
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 260 Aku Ingin Jatuh Cinta Lagi Padamu

“Kamu kenapa, Mas? Kok pucet gitu?” tanya Aina.Mereka baru saja keluar dari studio bioskop dan kali ini Aina tampak terkejut melihat raut wajah Fakhri yang pucat pasi. Hari ini tanpa sengaja Fakhri membeli tiket film genre horror. Hanya itu tiket film yang tersisa dan karena Fakhri tak mau kehilangan momen kebersamaannya dengan Aina. Dia terpaksa menonton film horror meskipun tidak menyukainya.“Gak papa. Aku hanya kedinginan di dalam. Ac-nya kenceng banget,” jawab Fakhri.Ia berkata sambil memeluk tangan dan mengelus lengannya. Aina hanya manggut-manggut sambil mengulum senyum. Padahal dia tahu jika Fakhri ketakutan sepanjang menonton tadi. Dia terus menutup wajahnya dengan kedua tangan dan Aina berani taruhan, Fakhri tidak tahu jalan cerita film tersebut.Mereka terus berjalan keluar dari gedung bioskop itu. Harusnya sesuai rencana, mereka akan makan malam bersama Robby dan Rini. Namun, karena tidak ada kabar berita dari mereka,
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status