Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Maafkan Aku Telah Mendua: Chapter 281 - Chapter 290

327 Chapters

Bab 281 Berakhir Sudah

Aina tersenyum sambil menganggukkan kepala. Ia sedikit lega meski belum lega sepenuhnya. Perlahan mereka melangkah hingga berhenti di depan rumah peristirahatan tersebut.KRIET!!!Suara gesekan kayu menginterupsi mereka. Padahal Fakhri dan Aina sebisa mungkin berjalan tanpa suara, tapi sepertinya kondisi kayu di rumah itu yang tidak bersahabat dengan mereka.Fakhri berdecak sambil melirik ke arah dalam rumah. Tidak ada penerangan di sana, tapi dengan bantuan sinar bulan, Fakhri bisa melihat ada pergerakan di dalam.“Kamu tunggu sini. Biar aku yang masuk,” bisik Fakhri.Aina menghela napas. Inginnya dia mencegah Fakhri. Ada Robby dan Kresna yang belum tiba. Aina takut terjadi sesuatu hal pada Fakhri. Namun, pria tampan itu tak mau menunggu.Perlahan tangannya menyentuh handel pintu dan membukanya. Sinar bulan langsung masuk menerobos memenuhi ruangan gelap itu. Fakhri melihat ada seorang bocah laki-laki tampak duduk di lantai dengan
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 282 Dua Ibu yang Berbeda

“Ayah? Ibu?” gumam Ryan.Mata bocah tampan itu berbinar sambil menatap Fakhri dan Aina bergantian. Banyak rasa suka cita bersemayam di hatinya dan dia tidak bisa mengungkapkan dengan baik. Fakhri kembali merunduk dan jongkok di depan Ryan bersebelahan dengan Aina.Perlahan tangan Fakhri meraih tangan Ryan dan menggenggamnya kemudian mengecup tangan kecil itu penuh cinta. Ryan tersenyum, ada buliran bening meleleh di matanya. Serta merta Ryan langsung berhambur memeluk Aina dan Fakhri.Selang beberapa saat mereka sudah berada di dalam mobil. Fakhri dan Aina duduk di kursi belakang dengan Ryan berada di antara mereka. Robby yang mengemudi sesekali melirik keintiman mereka melalui kaca spion.Hari ini terasa panjang dan Robby senang bisa mengakhiri dengan indah. Sebuah senyuman terukir dengan manis di raut pria bermata sipit itu. Kini gilirannya menuntut sang Pelaku dengan banyak gugatan. Semoga saja dia dimudahkan menemukan semua bukti.P
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 283 Amar Akhirnya Tahu

“MAMA!!!”Tiba-tiba Amar menerobos masuk ke kamar Bu Vita, kebetulan tadi Devi tidak menutup pintu kamar Bu Vita. Sehingga teriakannya bisa terdengar dari luar. Amar yang baru saja datang terkejut. Ia gegas memukul tangan Bu Vita dan membuat cengkraman di leher Devi terlepas.Bu Vita langsung jatuh terhuyung, sementara Amar membantu Devi berdiri. Devi terus terbatuk sambil memegang lehernya yang masih sakit.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Amar.Devi hanya diam sambil menganggukkan kepala. Sementara Bu Vita yang terjatuh ke lantai mendongak, menatap mereka berdua penuh amarah. Banyak kilatan kebencian terlihat di mata wanita paruh baya itu. Perlahan Bu Vita bangkit, merapikan bajunya sambil memandang Amar dan Devi penuh rasa murka.“Kamu, menantu kurang ajar!! Menyesal aku menjodohkan putriku dengan kamu!!” seru Bu Vita.Amar diam, jakunnya bergerak naik turun sambil erat memeluk Devi. Devi belum bisa bersuara
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 284 Sudah Saatnya

“Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Amar.Amar dan Devi sudah di dalam mobil perjalanan meninggalkan rumah Devi. Devi tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. Sesekali wanita itu melirik pria yang tampak fokus mengemudi di sampingnya.“Jadi kamu sudah tahu tentang Ryan?” Akhirnya Devi memberanikan diri bertanya. Amar mendengkus sambil mengangguk.Devi menghela napas sambil menatap Amar. “Lalu kenapa kamu diam saja? Kamu tidak marah atau bertanya padaku?”Amar menoleh, matanya menatap Devi dengan teduh dan momen itu selalu memberi Devi ketenangan.“Aku sedang menunggu kamu yang mengatakannya sendiri.”Devi terdiam, mengatupkan rapat bibirnya dengan bahu yang naik turun mengolah udara. Ia merasa semakin bersalah kali ini. Ia tidak menduga jika Amar akan berkata seperti itu.“Aku sudah tahu kamu sudah pernah punya anak. Aku sudah mengetahuinya saat malam pertama, Devi. Aku sama sekali
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 285 New Brother

Aina terdiam, belum menjawab. Hal yang sama juga dilakukan Fakhri. Hanya Bu Rahma yang tersenyum sambil menatap Zafran. Sementara Ryan yang baru saja datang langsung duduk di samping Aina.“Dia siapa, Aina?” Kini Bu Hani yang bertanya. Pada akhirnya saat seperti ini akan terjadi juga.Aina menoleh ke Fakhri, bersamaan ketika Fakhri sedang melihat ke arahnya. Dua pasang mata mereka bertemu dan terdiam untuk beberapa saat. Kemudian tampak Bu Rahma menganggukkan kepala seolah memberi isyarat ke Fakhri dan Aina agar menjelaskan siapa sebenarnya Ryan.Fakhri menghela napas panjang sambil melirik Ryan yang sudah duduk di samping Aina, kemudian tatapan Fakhri beralih ke Zafran juga Bu Hani yang duduk di depannya.“Namanya Ryan,” ucap Fakhri.Ryan langsung tersenyum, menundukkan kepala sambil menyapa ke yang lainnya.“Ryan ini … adalah putra kami, Bu,” lanjut Fakhri.Bu Hani tampak tercengang. Hal ya
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 286 Kenyataan Pahit

“ROBBY!!” seru Fakhri.Ia sangat terkejut saat melihat pria bermata sipit itu sudah menerobos masuk ke dalam rumahnya. Robby tersenyum sambil menundukkan kepala memberi salam ke Bu Rahma dan Bu Hani.Fakhri menghela napas sambil melirik Aina, kemudian kembali menatap Robby.“Ini tentang apa?” Fakhri penasaran.Robby menghela napas dengan mata yang melihat ke setiap orang yang ada di ruangan tersebut. Sikapnya terlihat kikuk dan Fakhri menduga jika Robby tidak ingin membicarakan hal ini dengan yang lain.“Ayo, ke ruang kerjaku!!”Akhirnya Fakhri bangkit dan mengajak Robby mengikutinya. Tidak lupa Fakhri juga mengajak Aina dan sepertinya Robby tidak keberatan dengan kehadiran wanita cantik itu.Mereka sudah berada di ruang kerja Fakhri. Fakhri duduk di sofa bersebelahan dengan Aina sedangkan Robby duduk di depannya.“Ada apa?” Fakhri membuka obrolan mereka.Robby menghela nap
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 287 Saat Hampir Putus Asa

“Jadi maksudmu, kamu tidak bisa mengurus proses adopsinya?” tanya Aina.Aina yang sedari tadi menjadi pendengar akhirnya bersuara. Fakhri yang duduk di sampingnya sontak mendongak menatap Aina. Mata coklatnya terlihat sendu dan menyimpan dilema.Aina menghela napas sambil menaikkan dagu menatap dengan tajam ke Robby.“Aku gak peduli Zafran siapa dan tujuannya apa masuk ke kehidupanku. Yang pasti dia juga putraku, sama seperti Ryan dan aku menyayanginya. Aku tidak mau kehilangan dia.”Aina menoleh ke Fakhri dan menggenggam tangan Fakhri dengan erat.“Mas, aku mohon kamu juga berpikiran sama denganku. Zafran bukan musuhmu. Dia tidak akan merebut hak Ryan. Dia juga anak kita.”Fakhri membisu hanya matanya yang beberapa kali mengerjap memberi reaksi ke Aina. Ia sudah menduga jika Reza mempunyai maksud tertentu. Untung saja kerja samanya dengan Reza belum berjalan bahkan belum ada kesepakatan. Kalau tidak, bisa jadi Reza akan semakin melancarkan siasat liciknya.Robby melihat Fakhri dan pri
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bab 288 Kebencian Wulan

“Lepasin saya, Sus!! Lepasin saya!! Biarin saya mati,” seru Wulan.Perawat itu terdiam, menghela napas panjang sambil menyingkirkan semua obat dan spuit yang ada di laci meja. Ia tidak mau Wulan bertindak aneh lagi.“Sus … saya mohon, biarin saya mati!!” Wulan menangis dengan penuh mengiba.Perawat itu mendekat usai meletakkan semua obat dan spuit jauh dari jangkauan Wulan.“Nona, itu tidak bisa membuat Anda mati. Yang ada malah membuat Anda terluka. Lebih baik Anda menenangkan diri, sebentar lagi ada dokter visit.Wulan membisu. Bahunya naik turun mengolah udara. Pikirannya kalut, sampai sekarang dia belum tahu mengenai penyakitnya. Mungkin Wulan akan bertanya ke dokter saat visit nanti. Siapa tahu dia bisa bekerja sama dengan dokter itu dan memintanya menyuntik mati saja. Wulan sudah tidak mau hidup.Selang beberapa saat, pintu terbuka. Ada seorang dokter masuk, di belakangnya tampak seorang petugas pol
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bab 289 Kegundahan Zafran

Dua minggu berselang …Pagi itu Aina tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk Zafran. Zafran masih tinggal bersamanya sementara Ryan tinggal bersama Fakhri. Usai mereka menikah lagi nanti, mereka akan berkumpul kembali. Bahkan Fakhri sudah menyiapkan sebuah rumah dekat dengan rumah Bu Rahma untuk mereka tempati.“Bunda, hari ini Ryan akan mulai sekolah bersamaku, kan?” tanya Zafran.Bocah laki-laki itu tampak sedang mengunyah roti selainya sambil menatap Aina. Beberapa hari yang lalu, Aina dan Fakhri memang sudah mendaftarkan Ryan sekolah di tempat yang sama dengan Zafran. Ini agar memudahkan Aina untuk antar jemput.“Iya, Sayang. Baik-baik ya dengan Ryan.”Zafran tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala.“Beres, Bunda. Ryan kan saudaraku. Aku akan menjaganya sepenuh jiwa.”Aina mengulum senyum sambil mengelus kepala Zafran. Selama ini Zafran belum tahu mengenai statusnya. Fakhri dan Aina ing
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Bab 290 Ucapan Zafran

“HEI!! Jangan ngomong sembarangan!!” sergah Zafran.Ia sangat marah saat ada salah satu temannya yang berkata seperti itu. Ini hari pertama Ryan sekolah dan Zafran tidak mau Ryan merasa tidak nyaman. Dia sudah janji ke Aina dan Fakhri akan menjaga Ryan sepenuh jiwa.“Kamu gak usah marah kalau gak benar. Aku kan hanya ngomong saja. Soalnya aku juga punya saudara yang seperti itu.”Zafran hanya diam sambil mendengarkan penjelasan temannya. Beberapa teman sudah berhambur pergi masuk ke kelas masing-masing. Lima menit lagi bel berbunyi tanda pelajaran hendak dimulai. Sedangkan Zafran masih berada di posisinya.Ia melihat Ryan sudah duduk di bangkunya. Bocah laki-laki itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangan ke Zafran. Zafran tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Aku yakin yang anak angkat itu Ryan. Kamu kan sudah lebih dulu tinggal bersama Ayah dan Bundamu.”Sekali lagi teman Zafran bersuara. Rupanya an
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status