Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Bab 289 Kegundahan Zafran

Share

Bab 289 Kegundahan Zafran

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2025-03-27 11:00:53

Dua minggu berselang …

Pagi itu Aina tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk Zafran. Zafran masih tinggal bersamanya sementara Ryan tinggal bersama Fakhri. Usai mereka menikah lagi nanti, mereka akan berkumpul kembali. Bahkan Fakhri sudah menyiapkan sebuah rumah dekat dengan rumah Bu Rahma untuk mereka tempati.

“Bunda, hari ini Ryan akan mulai sekolah bersamaku, kan?” tanya Zafran.

Bocah laki-laki itu tampak sedang mengunyah roti selainya sambil menatap Aina. Beberapa hari yang lalu, Aina dan Fakhri memang sudah mendaftarkan Ryan sekolah di tempat yang sama dengan Zafran. Ini agar memudahkan Aina untuk antar jemput.

“Iya, Sayang. Baik-baik ya dengan Ryan.”

Zafran tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala.

“Beres, Bunda. Ryan kan saudaraku. Aku akan menjaganya sepenuh jiwa.”

Aina mengulum senyum sambil mengelus kepala Zafran. Selama ini Zafran belum tahu mengenai statusnya. Fakhri dan Aina ing

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 290 Ucapan Zafran

    “HEI!! Jangan ngomong sembarangan!!” sergah Zafran.Ia sangat marah saat ada salah satu temannya yang berkata seperti itu. Ini hari pertama Ryan sekolah dan Zafran tidak mau Ryan merasa tidak nyaman. Dia sudah janji ke Aina dan Fakhri akan menjaga Ryan sepenuh jiwa.“Kamu gak usah marah kalau gak benar. Aku kan hanya ngomong saja. Soalnya aku juga punya saudara yang seperti itu.”Zafran hanya diam sambil mendengarkan penjelasan temannya. Beberapa teman sudah berhambur pergi masuk ke kelas masing-masing. Lima menit lagi bel berbunyi tanda pelajaran hendak dimulai. Sedangkan Zafran masih berada di posisinya.Ia melihat Ryan sudah duduk di bangkunya. Bocah laki-laki itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangan ke Zafran. Zafran tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Aku yakin yang anak angkat itu Ryan. Kamu kan sudah lebih dulu tinggal bersama Ayah dan Bundamu.”Sekali lagi teman Zafran bersuara. Rupanya an

    Last Updated : 2025-03-27
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 291 Tentang Ryan

    “Bunda?” tanya Zafran.Karena belum ada jawaban dari Aina, Zafran menoleh dan melihat Aina. Wanita cantik itu tampak diam. Matanya menatap lurus ke depan. Entah dia sedang fokus dengan lalu lintas di depan atau sedang melamun.“Bunda.” Kembali Zafran bersuara kini sambil menyentuh lengan Aina.Aina menoleh dengan ekspresi wajah terkejut, kemudian tak lama sebuah senyuman terukir di raut cantiknya. Dia tidak ingin membuat Zafran curiga. Namun, Aina juga kebingungan harus menjawab apa.Tidak dia duga kehadiran Ryan di sekolah Zafran malah menimbulkan tanya di antara teman-temannya. Apa memang sekritis itu anak-anak zaman sekarang atau mereka hanya sekedar ingin tahu saja.“Maaf, Zafran. Bunda tadi sedang fokus mengemudi. Nanti kita bahas di rumah saja, ya?”Akhirnya Aina terpaksa mengalihkan perhatian Zafran. Zafran tersenyum sambil menganggukkan kepala. Dia juga sudah memalingkan wajahnya. Kini matanya mena

    Last Updated : 2025-03-28
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 292 Permintaan Tak Terduga

    “Aku … aku hanya ingin bertemu dengannya, Mas,” cicit Devi.Fakhri terdiam. Ia tertegun menatap Devi. Ia sudah mendengar dari Robby tentang apa saja yang telah dilakukan Devi selama ini pada Ryan. Devi yang sempat mengalami depresi karena kehilangan putranya mengira Ryan adalah anaknya. Itu sebabnya dia sangat menyayangi anak itu.“Apa boleh aku bertemu dengannya, Mas?” ulang Devi.Fakhri belum menjawab. Belum habis ia menyelesaikan urusannya dengan keluarga orang tua kandung Zafran. Kini malah Devi yang berkata seperti itu. Mungkin selama ini Ryan juga menduga Devi orang tuanya. Itu sebabnya mereka berdua sangat akrab.“Asal Mas Fakhri tahu, aku tidak pernah mengatakan jika aku ibunya Ryan.”Seakan tahu isi benak Fakhri, Devi kembali bersuara. Namun, Fakhri sama sekali tidak bereaksi. Ia hanya diam menatap tajam Devi.“Selama ini aku hanya bilang kalau dia mirip dengan putraku yang meninggal.

    Last Updated : 2025-03-28
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 293 Cinta yang Berubah

    “Fakhri Agam? Mantan suamimu itu?” ulang Alex.Ia ingin memastikan jika pria yang dimaksud Wulan adalah yang Alex kenal. Wulan mengangguk sambil menyungging sebuah senyum aneh. Sedangkan Alex hanya diam sambil menatap Wulan dengan datar.“Iya. Aku ingin dia mati!! Dia yang membuatku seperti ini. Dia juga yang memisahkan kita.”Tidak ada jawaban dari berondong itu, hanya jakunnya yang bergerak menelan saliva. Wulan melihat dengan jelas reaksi Alex. Perlahan tangannya terulur menyentuh tangan Alex yang tergeletak di atas meja.“Hanya kamu yang bisa aku andalkan kali ini, Lex. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi.”Alex tidak menjawab, tapi matanya sudah berkilatan tajam menatap Wulan.“Lalu kamu ingin dia merenggang nyawa seperti apa?”Kembali senyuman seringai terbentuk di wajah cantik Wulan. Ia mengendikkan bahu sambil membalas tatapan Alex.“Terserah, kamu buat sesukamu s

    Last Updated : 2025-03-29
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 294 Sabar Dulu, Mas

    “Bagus!! Kalau begitu cepat kembali ke kantor. Kamu tidak ingin dipecat, kan,” ucap suara di seberang.Alex mengangguk, mengakhiri panggilannya kemudian mulai menstater mobil dan meninggalkan kantor polisi tersebut. Sejak Wulan masuk penjara, Alex memang sudah tidak mau berurusan dengannya lagi.Wulan sudah tidak mencukupi hidupnya dan menurut Alex berakhir sudah hubungan mereka. Biar saja Wulan menyebutnya gigolo atau istilah yang lainnya. Dia tidak menyangkal. Sejak dulu, dia memang hidup dengan cara seperti itu. Sayangnya, Wulan terlalu menyukainya hingga Alex tak mau pisah dengannya.Memang dia sempat jatuh cinta ke Wulan, tapi cinta juga ada masanya. Apalagi jika urusan perut sudah tidak bisa dipenuhi Wulan. Sementara itu di sebuah ruang kantor tampak seorang pria sedang duduk di atas sebuah kursi roda. Ia terdiam sambil berulang mengetuk jarinya ke atas meja.Sebuah ketukan di pintu menginterupsi lamunannya.“Pak Damar, sudah waktunya meeting.”Pria di atas kursi roda itu yang ta

    Last Updated : 2025-03-29
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 295 Hasrat Mas Mantan

    “Gawat apanya?”Tiba-tiba Fakhri membuka mata dan tersenyum menatap Aina. Aina hanya diam. Mereka berdiri tanpa jarak dan entah mengapa jantung Aina berdetak semakin cepat. Perlahan Fakhri menarik tangan Aina dan entah mengapa mata Aina sudah tertuju ke jari manisnya.Ia sontak terperangah saat melihat ada sebuah cincin bermata berlian tengah melingkar menghiasi jari manisnya.“Kamu suka?” tanya Fakhri.Aina terdiam. Ia tidak tahu kapan Fakhri meletakkan cincin itu di sana. Yang pasti hati Aina sudah bersorak kesenangan dibuatnya.“Ini … ini bagus banget, Mas.”Mata Aina terpaku menatap cincin tersebut. Fakhri tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Syukurlah kalau kamu suka.”Aina mendongak, membuat mata mereka bertemu. Kemudian tanpa malu, Aina langsung merangkul Fakhri dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi pria tampan itu. Terang saja mendapat perlakuan Aina membuat Fak

    Last Updated : 2025-03-30
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 296 Percakapan Pagi

    “Bagaimana tidurnya, Aina?” sapa Bu Rahma pagi itu.Karena terbiasa bangun pagi, Aina sudah terbangun dan ikut sibuk menyiapkan sarapan di ruang makan dengan Bu Rahma.Aina tersenyum sambil mengangguk. “Saya tidur nyenyak, Bu.”Bu Rahma tersenyum sambil mengangguk. “Syukurlah, soalnya sebelum subuh tadi ada yang sudah bangun dan mengeluh susah tidur.”Aina terdiam, alisnya terangkat dengan mata melihat Bu Rahma penuh selidik.“Apa Ibu yang susah tidur?”Bu Rahma tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Bukan, tapi Mas-mu, tuh.”Bu Rahma berkata sambil menggerakkan dagunya seakan memberi tahu keberadaan Fakhri. Aina menoleh dan melihat Fakhri sedang berdiri sambil menatapnya. Wajahnya tampak merah dengan banyak keringat di sana. Sepertinya dia baru saja olah raga. Mungkin karena susah tidur, Fakhri memilih berolah raga pagi ini.Aina mengulum senyum saat matanya beradu d

    Last Updated : 2025-03-30
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 297 Jangan Cemburu Zafran!!

    “Zafran!! Kamu ngapain di situ?” tegur Ryan.Seketika Aina, Fakhri dan Bu Rahma terkejut saat mendengar suara Ryan. Mata Aina dan Fakhri bertemu seakan sibuk berbincang. Kemudian perlahan kepala keduanya menggeleng. Mereka berharap Zafran tidak mendengar apa pun yang sedang mereka bahas tadi.Ryan mendekat menarik tangan Zafran agar masuk ke dalam ruang makan. Zafran hanya diam, tapi dia tidak menolak sama sekali. Ryan tersenyum lebar saat melihat ada Aina, Fakhri dan juga Bu Rahma yang berkumpul di sana.“Selamat pagi, Ayah, Bunda dan Nenek.” Ryan tersenyum dengan manisnya berbanding terbalik dengan bocah laki-laki yang berada di belakangnya.“Selamat pagi, Ryan. Sudah siap sekolah?” Bu Rahma yang menyahut.“Sudah, Nek. Aku suka sekolah di sini.”Bu Rahma tersenyum sambil menganggukkan kepala. Sedangkan Fakhri hanya tersenyum sekilas sementara Aina memilih memperhatikan Zafran kali ini.

    Last Updated : 2025-03-31

Latest chapter

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bonus Bab

    “Saudari Wulan Ariani terbukti bersalah telah melakukan penggelapan uang perusahaan … .” Hari ini adalah hari pembacaan keputusan sidang untuk Wulan. Semua bukti yang terkumpul untuk kejahatan yang dilakukan Wulan sama sekali tidak disangkal dan Wulan mengakuinya. Bahkan dia juga mengaku telah menukar bayi Fakhri dan Aina serta menjebak Aina dengan memberi minuman obat perangsang. Fakhri yang ikut hadir di sana hanya diam mendengarkan. Sesekali ia melirik Wulan yang duduk di kursi pesakitan. Wulan sudah jauh berbeda. Wajahnya tidak secantik dulu, rambut indahnya juga tampak ditata dengan asal apalagi kini tubuhnya semakin kurus tidak seksi seperti dulu. Kalau boleh jujur, Fakhri kasihan melihatnya. Aina yang duduk di samping Fakhri hanya diam. Ia sadar siapa yang sedang diperhatikan suaminya saat ini. Aina tidak berkomentar dan terus memperhatikan Fakhri. “Kamu mau menemuinya?” Tiba-tiba Aina bertanya usai pembacaan keputusan berakhir. Fakhri menghela napas dan melihat Aina.

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Extra Bab

    “Udah, Mas. Mau sampai berapa kali kamu melakukannya?” dumel Aina.Ia berkata sambil menyingkirkan wajah Fakhri yang menempel di dadanya. Fakhri terkekeh sambil terus mendaratkan beberapa kecupan di sana. Ia sama sekali tidak mau melepas pelukannya ke Aina.“Memangnya kamu lupa, kalau Ibu bersama Zafran dan Ryan minta oleh-oleh adik. Makanya aku berusaha mewujudkannya.”Aina berdecak, sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga. Fakhri sudah mengangkat kepalanya dan kini duduk bersandar di samping Aina.“Iya, aku tahu. Namun, ini sudah sore, Mas. Kita bahkan melewatkan makan pagi dan makan siang. Aku laper.”Fakhri mengulum senyum saat melihat ekspresi Aina. Kalau mau jujur dia juga sudah merasa lapar. Namun, rasanya Fakhri tidak mau kehilangan satu momen pun dengan Aina.“Ya sudah, aku pesan makanan dulu.”Fakhri membalikkan tubuhnya dan bersiap meraih telepon yang ada di nakas. Namun

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 325 Happy End

    BRAK!!!Pintu kamar tertutup dan Fakhri hanya diam melongo berdiri di depannya. Matanya mengerjap berulang saat menyadari jika dirinya sudah berada di luar kamar.“Fakhri!! Kamu ngapain di sini?” seru Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat melihat putranya berdiri di depan pintu kamar dengan ekspresi wajah bingung. Fakhri menoleh sambil menghela napas panjang.“Istriku baru saja disabotase Zafran dan Ryan, Bu.”Sontak Bu Rahma terkekeh mendengar aduannya.“Sudah, biarin saja. Toh, kamu tadi siang sudah melakukannya. Lagian besok kalian sudah berangkat untuk honeymoon. Jadi biarkan anak-anak bersama bundanya malam ini.”Fakhri menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala. Untung saja, tadi siang dia sudah melakukan pemanasan tiga ronde dengan Aina, kalau tidak pasti sangat kesal malam ini.“Apa mau ditemani Ibu tidur, Fakhri?” Tiba-tiba Bu Rahma bersuara dengan menggod

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 324 Rebutan Bunda

    “Fakhri!! Kamu ke mana aja? Dari tadi Ibu telepon gak diangkat!” Suara Bu Rahma langsung terdengar di telinga Fakhri.Fakhri menguap lebar sambil mengucek matanya. Usai ijab kabul di KUA, harusnya Fakhri bersama Aina merayakan resepsi dan tasyakuran di rumah Bu Rahma. Namun, Fakhri malah sengaja mengajak Aina pulang ke rumah baru mereka dan menikmati malam pernikahan lebih awal.“Aku ngantuk, Bu,” jawab Fakhri sambil menguap.“Ngantuk? Memangnya kamu di mana? Kenapa juga Pak Udin gak balik ke rumah?”Pak Udin adalah sopir Fakhri yang baru dan kebetulan tadi Fakhri menyuruhnya untuk istirahat. Sepertinya Pak Udin menurut perintahnya.“Banyak tamu mencari kamu dan Aina. Mereka pengen ketemu, Fakhri.”Fakhri menghela napas panjang. Dari awal, Fakhri dan Aina memang tidak mau melakukan perayaan. Toh, ini bukan pernikahan pertama mereka. Hanya Bu Rahma saja yang telah mengundang para tamu hingga mer

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 323 Hari Bahagia

    Rabu pagi, satu minggu kemudian tampak kesibukan di rumah Bu Rahma. Wanita paruh baya itu tampak berjalan mondar mandir dari ruang tamu ke kamar Fakhri. Wajahnya terlihat gelisah saat melihat pintu kamar Fakhri masih tertutup rapat.“Ryan, Zafran, coba periksa ayahmu!! Kenapa dari tadi belum keluar? Nenek takut kita datang terlambat ke KUA,” ujar Bu Rahma.Hari ini memang hari pernikahan Fakhri. Sesuai permintaan Aina, mereka akan melakukan jiab kabul di kantor KUA. Setelahnya akan mengadakan tasyakuran dan resepsi sederhana di rumah Bu Rahma.Sebenarnya Bu Rahma ingin merayakan pernikahan kedua putranya ini dengan meriah, tapi Aina dan Fakhri menolaknya. Mereka tidak mau lelah, bahkan sehari setelahnya akan melakukan perjalanan keluar negeri untuk honeymoon.“Iya, Nek!!” Ryan dan Zafran menjawab berbarengan.Mereka berjalan beriringan menuju kamar Fakhri. Baru saja Ryan hendak mengentuk pintu kamar Fakhri, tiba-tiba handel

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 322 Penebusan Wulan

    “TUNGGU!!! STOP!!! Jangan bilang kamu mau mencabut gugatanmu ke Wulan!!” sahut Robby.Rini yang mendengar ucapan Robby tampak terkejut. Hal yang sama juga ditunjukkan Fakhri, sayangnya Robby tidak bisa melihat reaksinya kali ini.“HEH??? Mencabut gugatan ke Wulan? Siapa juga yang mau mencabut gugatan?” ucap Fakhri.Sontak helaan napas panjang keluar dengan kasar dari bibir Robby, bahkan pria bermata sipit itu sudah mengurut dadanya.“Lalu kamu mau minta tolong apa tadi?”Fakhri mendengkus sambil melirik interaksi Aina bersama Zafran dan Ryan di ruangannya.“Aku mau minta tolong kamu percepat pernikahanku.”Kini berganti Robby yang terkejut, mata sipitnya melebar usai mendengar permintaan Fakhri.“Bukannya tinggal dua minggu lagi. Kenapa mau dipercepat lagi?”Fakhri tersenyum sambil menyembunyikan wajahnya. Ia berdiri dan menjauh dari Aina serta kedua putranya. F

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 321 Keyakinan Rini

    “Sayang … kok kamu ngomong gitu?” tanya Fakhri.Aina tidak menjawab, malah kini yang berganti menundukkan kepala. Dia paham hanya wanita kedua yang datang ke hati Fakhri. Meski pada akhirnya Fakhri lebih memilihnya, tapi setidaknya ada kenangan indah antara Fakhri dan Wulan.“Aku sama sekali gak bermaksud akan membahas ke arah sana. Aku sudah tidak mencintainya. Aku hanya sekedar memberitahumu mengenai keadaan Wulan.” Fakhri menambahkan kalimatnya dan terkesan sedang membuat pembelaan.Aina menghela napas panjang sambil mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan netra coklat Fakhri dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku juga sama sekali gak masalah jika kamu mengenang momen dengannya. Dia cinta pertamamu, bagaimanapun ada kenangan indah antara kamu dan dia. Bisa jadi itu yang membuatmu melankolis seperti ini.”Suara Aina terdengar datar, tidak tertangkap dia sedang sedih apalagi cemburu. Hanya saja Fakhri

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 320 Penyesalan Wulan

    “Sialan!! Bangsat!! Jadi kamu yang menyebabkan kecelakaanku?” sergah Wulan.Damar tersenyum sambil berdiri menjauh dari sisi brankar. Wajah Wulan sudah merah padam dengan bunyi gigi yang saling beradu belum lagi tangannya yang sudah mengepal seakan hendak melayangkan sebuah pukulan ke Damar.“Kalau iya, kenapa? Kamu ingin membalasku, Wulan?”Tidak ada jawaban dari Wulan. Ia duduk bersandar ke bantal dengan dada kembang kempis mengolah amarah dan wajah yang semakin merah.“Bukankah kamu juga yang telah menabrakku tempo hari hingga membuatku tak berdaya.”Wulan membisu dan buru-buru memalingkan wajah.“Aku rasa kita sudah impas, Wulan. Aku akan mencabut gugatanku dan melupakan semua. Sayangnya, kamu tidak bisa melakukan hal yang sama seperti aku.”Wulan belum menjawab, tapi wajahnya sudah meredup bahkan tatapan matanya tampak sayu. Dengan sendu Wulan menatap kaki kanannya yang kini dibabat

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 319 Kunjungan Sahabat

    “APA!!! Mama mau bunuh diri?” seru Devi.Amar yang duduk di sebelah Devi tampak terkejut. Tanpa banyak bertanya, ia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Fakhri lebih dulu. Fakhri yang berada di dalam mobil mengabaikannya. Bisa jadi Amar dan Devi punya kepentingan lain yang harus dilakukan.Selang beberapa saat Devi dan Amar sudah tiba di rumah sakit tempat Bu Vita dirawat. Wanita paruh baya itu tampak tergolek lemah di atas brankar dengan kedua pergelangan tangannya di babat perban.Devi baru saja dijelaskan oleh perawat yang bertugas jika Bu Vita berusaha mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangan menggunakan pecahan cermin di kamarnya. Bu Vita shock saat tahu kenyataan tentang Wulan.“Memangnya siapa yang memberitahu keadaan Kak Wulan ke Mama? Bukannya hanya kita yang diberitahu dokter,” gumam Devi.Ia seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri. Amar yang berdiri di sebelahnya hanya diam sambil menatap Bu Vita dengan iba.“Sebenarnya beberapa saat yang lalu,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status