Share

Bab 285 New Brother

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-25 11:00:57

Aina terdiam, belum menjawab. Hal yang sama juga dilakukan Fakhri. Hanya Bu Rahma yang tersenyum sambil menatap Zafran. Sementara Ryan yang baru saja datang langsung duduk di samping Aina.

“Dia siapa, Aina?” Kini Bu Hani yang bertanya. Pada akhirnya saat seperti ini akan terjadi juga.

Aina menoleh ke Fakhri, bersamaan ketika Fakhri sedang melihat ke arahnya. Dua pasang mata mereka bertemu dan terdiam untuk beberapa saat. Kemudian tampak Bu Rahma menganggukkan kepala seolah memberi isyarat ke Fakhri dan Aina agar menjelaskan siapa sebenarnya Ryan.

Fakhri menghela napas panjang sambil melirik Ryan yang sudah duduk di samping Aina, kemudian tatapan Fakhri beralih ke Zafran juga Bu Hani yang duduk di depannya.

“Namanya Ryan,” ucap Fakhri.

Ryan langsung tersenyum, menundukkan kepala sambil menyapa ke yang lainnya.

“Ryan ini … adalah putra kami, Bu,” lanjut Fakhri.

Bu Hani tampak tercengang. Hal ya

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
madul
pingin fahkri segera nikahi aina smpk punya anak lgi,,,jgn tamat dlu thor panjangin ceritanya oke
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
ap itu Robby yg baru datang Thor.. waduh smoga ad kabar baik darinya ya Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 286 Kenyataan Pahit

    “ROBBY!!” seru Fakhri.Ia sangat terkejut saat melihat pria bermata sipit itu sudah menerobos masuk ke dalam rumahnya. Robby tersenyum sambil menundukkan kepala memberi salam ke Bu Rahma dan Bu Hani.Fakhri menghela napas sambil melirik Aina, kemudian kembali menatap Robby.“Ini tentang apa?” Fakhri penasaran.Robby menghela napas dengan mata yang melihat ke setiap orang yang ada di ruangan tersebut. Sikapnya terlihat kikuk dan Fakhri menduga jika Robby tidak ingin membicarakan hal ini dengan yang lain.“Ayo, ke ruang kerjaku!!”Akhirnya Fakhri bangkit dan mengajak Robby mengikutinya. Tidak lupa Fakhri juga mengajak Aina dan sepertinya Robby tidak keberatan dengan kehadiran wanita cantik itu.Mereka sudah berada di ruang kerja Fakhri. Fakhri duduk di sofa bersebelahan dengan Aina sedangkan Robby duduk di depannya.“Ada apa?” Fakhri membuka obrolan mereka.Robby menghela nap

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 287 Saat Hampir Putus Asa

    “Jadi maksudmu, kamu tidak bisa mengurus proses adopsinya?” tanya Aina.Aina yang sedari tadi menjadi pendengar akhirnya bersuara. Fakhri yang duduk di sampingnya sontak mendongak menatap Aina. Mata coklatnya terlihat sendu dan menyimpan dilema.Aina menghela napas sambil menaikkan dagu menatap dengan tajam ke Robby.“Aku gak peduli Zafran siapa dan tujuannya apa masuk ke kehidupanku. Yang pasti dia juga putraku, sama seperti Ryan dan aku menyayanginya. Aku tidak mau kehilangan dia.”Aina menoleh ke Fakhri dan menggenggam tangan Fakhri dengan erat.“Mas, aku mohon kamu juga berpikiran sama denganku. Zafran bukan musuhmu. Dia tidak akan merebut hak Ryan. Dia juga anak kita.”Fakhri membisu hanya matanya yang beberapa kali mengerjap memberi reaksi ke Aina. Ia sudah menduga jika Reza mempunyai maksud tertentu. Untung saja kerja samanya dengan Reza belum berjalan bahkan belum ada kesepakatan. Kalau tidak, bisa jadi Reza akan semakin melancarkan siasat liciknya.Robby melihat Fakhri dan pri

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 288 Kebencian Wulan

    “Lepasin saya, Sus!! Lepasin saya!! Biarin saya mati,” seru Wulan.Perawat itu terdiam, menghela napas panjang sambil menyingkirkan semua obat dan spuit yang ada di laci meja. Ia tidak mau Wulan bertindak aneh lagi.“Sus … saya mohon, biarin saya mati!!” Wulan menangis dengan penuh mengiba.Perawat itu mendekat usai meletakkan semua obat dan spuit jauh dari jangkauan Wulan.“Nona, itu tidak bisa membuat Anda mati. Yang ada malah membuat Anda terluka. Lebih baik Anda menenangkan diri, sebentar lagi ada dokter visit.Wulan membisu. Bahunya naik turun mengolah udara. Pikirannya kalut, sampai sekarang dia belum tahu mengenai penyakitnya. Mungkin Wulan akan bertanya ke dokter saat visit nanti. Siapa tahu dia bisa bekerja sama dengan dokter itu dan memintanya menyuntik mati saja. Wulan sudah tidak mau hidup.Selang beberapa saat, pintu terbuka. Ada seorang dokter masuk, di belakangnya tampak seorang petugas pol

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 289 Kegundahan Zafran

    Dua minggu berselang …Pagi itu Aina tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk Zafran. Zafran masih tinggal bersamanya sementara Ryan tinggal bersama Fakhri. Usai mereka menikah lagi nanti, mereka akan berkumpul kembali. Bahkan Fakhri sudah menyiapkan sebuah rumah dekat dengan rumah Bu Rahma untuk mereka tempati.“Bunda, hari ini Ryan akan mulai sekolah bersamaku, kan?” tanya Zafran.Bocah laki-laki itu tampak sedang mengunyah roti selainya sambil menatap Aina. Beberapa hari yang lalu, Aina dan Fakhri memang sudah mendaftarkan Ryan sekolah di tempat yang sama dengan Zafran. Ini agar memudahkan Aina untuk antar jemput.“Iya, Sayang. Baik-baik ya dengan Ryan.”Zafran tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala.“Beres, Bunda. Ryan kan saudaraku. Aku akan menjaganya sepenuh jiwa.”Aina mengulum senyum sambil mengelus kepala Zafran. Selama ini Zafran belum tahu mengenai statusnya. Fakhri dan Aina ing

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 290 Ucapan Zafran

    “HEI!! Jangan ngomong sembarangan!!” sergah Zafran.Ia sangat marah saat ada salah satu temannya yang berkata seperti itu. Ini hari pertama Ryan sekolah dan Zafran tidak mau Ryan merasa tidak nyaman. Dia sudah janji ke Aina dan Fakhri akan menjaga Ryan sepenuh jiwa.“Kamu gak usah marah kalau gak benar. Aku kan hanya ngomong saja. Soalnya aku juga punya saudara yang seperti itu.”Zafran hanya diam sambil mendengarkan penjelasan temannya. Beberapa teman sudah berhambur pergi masuk ke kelas masing-masing. Lima menit lagi bel berbunyi tanda pelajaran hendak dimulai. Sedangkan Zafran masih berada di posisinya.Ia melihat Ryan sudah duduk di bangkunya. Bocah laki-laki itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangan ke Zafran. Zafran tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Aku yakin yang anak angkat itu Ryan. Kamu kan sudah lebih dulu tinggal bersama Ayah dan Bundamu.”Sekali lagi teman Zafran bersuara. Rupanya an

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 291 Tentang Ryan

    “Bunda?” tanya Zafran.Karena belum ada jawaban dari Aina, Zafran menoleh dan melihat Aina. Wanita cantik itu tampak diam. Matanya menatap lurus ke depan. Entah dia sedang fokus dengan lalu lintas di depan atau sedang melamun.“Bunda.” Kembali Zafran bersuara kini sambil menyentuh lengan Aina.Aina menoleh dengan ekspresi wajah terkejut, kemudian tak lama sebuah senyuman terukir di raut cantiknya. Dia tidak ingin membuat Zafran curiga. Namun, Aina juga kebingungan harus menjawab apa.Tidak dia duga kehadiran Ryan di sekolah Zafran malah menimbulkan tanya di antara teman-temannya. Apa memang sekritis itu anak-anak zaman sekarang atau mereka hanya sekedar ingin tahu saja.“Maaf, Zafran. Bunda tadi sedang fokus mengemudi. Nanti kita bahas di rumah saja, ya?”Akhirnya Aina terpaksa mengalihkan perhatian Zafran. Zafran tersenyum sambil menganggukkan kepala. Dia juga sudah memalingkan wajahnya. Kini matanya mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 292 Permintaan Tak Terduga

    “Aku … aku hanya ingin bertemu dengannya, Mas,” cicit Devi.Fakhri terdiam. Ia tertegun menatap Devi. Ia sudah mendengar dari Robby tentang apa saja yang telah dilakukan Devi selama ini pada Ryan. Devi yang sempat mengalami depresi karena kehilangan putranya mengira Ryan adalah anaknya. Itu sebabnya dia sangat menyayangi anak itu.“Apa boleh aku bertemu dengannya, Mas?” ulang Devi.Fakhri belum menjawab. Belum habis ia menyelesaikan urusannya dengan keluarga orang tua kandung Zafran. Kini malah Devi yang berkata seperti itu. Mungkin selama ini Ryan juga menduga Devi orang tuanya. Itu sebabnya mereka berdua sangat akrab.“Asal Mas Fakhri tahu, aku tidak pernah mengatakan jika aku ibunya Ryan.”Seakan tahu isi benak Fakhri, Devi kembali bersuara. Namun, Fakhri sama sekali tidak bereaksi. Ia hanya diam menatap tajam Devi.“Selama ini aku hanya bilang kalau dia mirip dengan putraku yang meninggal.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 293 Cinta yang Berubah

    “Fakhri Agam? Mantan suamimu itu?” ulang Alex.Ia ingin memastikan jika pria yang dimaksud Wulan adalah yang Alex kenal. Wulan mengangguk sambil menyungging sebuah senyum aneh. Sedangkan Alex hanya diam sambil menatap Wulan dengan datar.“Iya. Aku ingin dia mati!! Dia yang membuatku seperti ini. Dia juga yang memisahkan kita.”Tidak ada jawaban dari berondong itu, hanya jakunnya yang bergerak menelan saliva. Wulan melihat dengan jelas reaksi Alex. Perlahan tangannya terulur menyentuh tangan Alex yang tergeletak di atas meja.“Hanya kamu yang bisa aku andalkan kali ini, Lex. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi.”Alex tidak menjawab, tapi matanya sudah berkilatan tajam menatap Wulan.“Lalu kamu ingin dia merenggang nyawa seperti apa?”Kembali senyuman seringai terbentuk di wajah cantik Wulan. Ia mengendikkan bahu sambil membalas tatapan Alex.“Terserah, kamu buat sesukamu s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29

Bab terbaru

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bonus Bab

    “Saudari Wulan Ariani terbukti bersalah telah melakukan penggelapan uang perusahaan … .” Hari ini adalah hari pembacaan keputusan sidang untuk Wulan. Semua bukti yang terkumpul untuk kejahatan yang dilakukan Wulan sama sekali tidak disangkal dan Wulan mengakuinya. Bahkan dia juga mengaku telah menukar bayi Fakhri dan Aina serta menjebak Aina dengan memberi minuman obat perangsang. Fakhri yang ikut hadir di sana hanya diam mendengarkan. Sesekali ia melirik Wulan yang duduk di kursi pesakitan. Wulan sudah jauh berbeda. Wajahnya tidak secantik dulu, rambut indahnya juga tampak ditata dengan asal apalagi kini tubuhnya semakin kurus tidak seksi seperti dulu. Kalau boleh jujur, Fakhri kasihan melihatnya. Aina yang duduk di samping Fakhri hanya diam. Ia sadar siapa yang sedang diperhatikan suaminya saat ini. Aina tidak berkomentar dan terus memperhatikan Fakhri. “Kamu mau menemuinya?” Tiba-tiba Aina bertanya usai pembacaan keputusan berakhir. Fakhri menghela napas dan melihat Aina.

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Extra Bab

    “Udah, Mas. Mau sampai berapa kali kamu melakukannya?” dumel Aina.Ia berkata sambil menyingkirkan wajah Fakhri yang menempel di dadanya. Fakhri terkekeh sambil terus mendaratkan beberapa kecupan di sana. Ia sama sekali tidak mau melepas pelukannya ke Aina.“Memangnya kamu lupa, kalau Ibu bersama Zafran dan Ryan minta oleh-oleh adik. Makanya aku berusaha mewujudkannya.”Aina berdecak, sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga. Fakhri sudah mengangkat kepalanya dan kini duduk bersandar di samping Aina.“Iya, aku tahu. Namun, ini sudah sore, Mas. Kita bahkan melewatkan makan pagi dan makan siang. Aku laper.”Fakhri mengulum senyum saat melihat ekspresi Aina. Kalau mau jujur dia juga sudah merasa lapar. Namun, rasanya Fakhri tidak mau kehilangan satu momen pun dengan Aina.“Ya sudah, aku pesan makanan dulu.”Fakhri membalikkan tubuhnya dan bersiap meraih telepon yang ada di nakas. Namun

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 325 Happy End

    BRAK!!!Pintu kamar tertutup dan Fakhri hanya diam melongo berdiri di depannya. Matanya mengerjap berulang saat menyadari jika dirinya sudah berada di luar kamar.“Fakhri!! Kamu ngapain di sini?” seru Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat melihat putranya berdiri di depan pintu kamar dengan ekspresi wajah bingung. Fakhri menoleh sambil menghela napas panjang.“Istriku baru saja disabotase Zafran dan Ryan, Bu.”Sontak Bu Rahma terkekeh mendengar aduannya.“Sudah, biarin saja. Toh, kamu tadi siang sudah melakukannya. Lagian besok kalian sudah berangkat untuk honeymoon. Jadi biarkan anak-anak bersama bundanya malam ini.”Fakhri menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala. Untung saja, tadi siang dia sudah melakukan pemanasan tiga ronde dengan Aina, kalau tidak pasti sangat kesal malam ini.“Apa mau ditemani Ibu tidur, Fakhri?” Tiba-tiba Bu Rahma bersuara dengan menggod

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 324 Rebutan Bunda

    “Fakhri!! Kamu ke mana aja? Dari tadi Ibu telepon gak diangkat!” Suara Bu Rahma langsung terdengar di telinga Fakhri.Fakhri menguap lebar sambil mengucek matanya. Usai ijab kabul di KUA, harusnya Fakhri bersama Aina merayakan resepsi dan tasyakuran di rumah Bu Rahma. Namun, Fakhri malah sengaja mengajak Aina pulang ke rumah baru mereka dan menikmati malam pernikahan lebih awal.“Aku ngantuk, Bu,” jawab Fakhri sambil menguap.“Ngantuk? Memangnya kamu di mana? Kenapa juga Pak Udin gak balik ke rumah?”Pak Udin adalah sopir Fakhri yang baru dan kebetulan tadi Fakhri menyuruhnya untuk istirahat. Sepertinya Pak Udin menurut perintahnya.“Banyak tamu mencari kamu dan Aina. Mereka pengen ketemu, Fakhri.”Fakhri menghela napas panjang. Dari awal, Fakhri dan Aina memang tidak mau melakukan perayaan. Toh, ini bukan pernikahan pertama mereka. Hanya Bu Rahma saja yang telah mengundang para tamu hingga mer

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 323 Hari Bahagia

    Rabu pagi, satu minggu kemudian tampak kesibukan di rumah Bu Rahma. Wanita paruh baya itu tampak berjalan mondar mandir dari ruang tamu ke kamar Fakhri. Wajahnya terlihat gelisah saat melihat pintu kamar Fakhri masih tertutup rapat.“Ryan, Zafran, coba periksa ayahmu!! Kenapa dari tadi belum keluar? Nenek takut kita datang terlambat ke KUA,” ujar Bu Rahma.Hari ini memang hari pernikahan Fakhri. Sesuai permintaan Aina, mereka akan melakukan jiab kabul di kantor KUA. Setelahnya akan mengadakan tasyakuran dan resepsi sederhana di rumah Bu Rahma.Sebenarnya Bu Rahma ingin merayakan pernikahan kedua putranya ini dengan meriah, tapi Aina dan Fakhri menolaknya. Mereka tidak mau lelah, bahkan sehari setelahnya akan melakukan perjalanan keluar negeri untuk honeymoon.“Iya, Nek!!” Ryan dan Zafran menjawab berbarengan.Mereka berjalan beriringan menuju kamar Fakhri. Baru saja Ryan hendak mengentuk pintu kamar Fakhri, tiba-tiba handel

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 322 Penebusan Wulan

    “TUNGGU!!! STOP!!! Jangan bilang kamu mau mencabut gugatanmu ke Wulan!!” sahut Robby.Rini yang mendengar ucapan Robby tampak terkejut. Hal yang sama juga ditunjukkan Fakhri, sayangnya Robby tidak bisa melihat reaksinya kali ini.“HEH??? Mencabut gugatan ke Wulan? Siapa juga yang mau mencabut gugatan?” ucap Fakhri.Sontak helaan napas panjang keluar dengan kasar dari bibir Robby, bahkan pria bermata sipit itu sudah mengurut dadanya.“Lalu kamu mau minta tolong apa tadi?”Fakhri mendengkus sambil melirik interaksi Aina bersama Zafran dan Ryan di ruangannya.“Aku mau minta tolong kamu percepat pernikahanku.”Kini berganti Robby yang terkejut, mata sipitnya melebar usai mendengar permintaan Fakhri.“Bukannya tinggal dua minggu lagi. Kenapa mau dipercepat lagi?”Fakhri tersenyum sambil menyembunyikan wajahnya. Ia berdiri dan menjauh dari Aina serta kedua putranya. F

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 321 Keyakinan Rini

    “Sayang … kok kamu ngomong gitu?” tanya Fakhri.Aina tidak menjawab, malah kini yang berganti menundukkan kepala. Dia paham hanya wanita kedua yang datang ke hati Fakhri. Meski pada akhirnya Fakhri lebih memilihnya, tapi setidaknya ada kenangan indah antara Fakhri dan Wulan.“Aku sama sekali gak bermaksud akan membahas ke arah sana. Aku sudah tidak mencintainya. Aku hanya sekedar memberitahumu mengenai keadaan Wulan.” Fakhri menambahkan kalimatnya dan terkesan sedang membuat pembelaan.Aina menghela napas panjang sambil mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan netra coklat Fakhri dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku juga sama sekali gak masalah jika kamu mengenang momen dengannya. Dia cinta pertamamu, bagaimanapun ada kenangan indah antara kamu dan dia. Bisa jadi itu yang membuatmu melankolis seperti ini.”Suara Aina terdengar datar, tidak tertangkap dia sedang sedih apalagi cemburu. Hanya saja Fakhri

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 320 Penyesalan Wulan

    “Sialan!! Bangsat!! Jadi kamu yang menyebabkan kecelakaanku?” sergah Wulan.Damar tersenyum sambil berdiri menjauh dari sisi brankar. Wajah Wulan sudah merah padam dengan bunyi gigi yang saling beradu belum lagi tangannya yang sudah mengepal seakan hendak melayangkan sebuah pukulan ke Damar.“Kalau iya, kenapa? Kamu ingin membalasku, Wulan?”Tidak ada jawaban dari Wulan. Ia duduk bersandar ke bantal dengan dada kembang kempis mengolah amarah dan wajah yang semakin merah.“Bukankah kamu juga yang telah menabrakku tempo hari hingga membuatku tak berdaya.”Wulan membisu dan buru-buru memalingkan wajah.“Aku rasa kita sudah impas, Wulan. Aku akan mencabut gugatanku dan melupakan semua. Sayangnya, kamu tidak bisa melakukan hal yang sama seperti aku.”Wulan belum menjawab, tapi wajahnya sudah meredup bahkan tatapan matanya tampak sayu. Dengan sendu Wulan menatap kaki kanannya yang kini dibabat

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 319 Kunjungan Sahabat

    “APA!!! Mama mau bunuh diri?” seru Devi.Amar yang duduk di sebelah Devi tampak terkejut. Tanpa banyak bertanya, ia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Fakhri lebih dulu. Fakhri yang berada di dalam mobil mengabaikannya. Bisa jadi Amar dan Devi punya kepentingan lain yang harus dilakukan.Selang beberapa saat Devi dan Amar sudah tiba di rumah sakit tempat Bu Vita dirawat. Wanita paruh baya itu tampak tergolek lemah di atas brankar dengan kedua pergelangan tangannya di babat perban.Devi baru saja dijelaskan oleh perawat yang bertugas jika Bu Vita berusaha mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangan menggunakan pecahan cermin di kamarnya. Bu Vita shock saat tahu kenyataan tentang Wulan.“Memangnya siapa yang memberitahu keadaan Kak Wulan ke Mama? Bukannya hanya kita yang diberitahu dokter,” gumam Devi.Ia seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri. Amar yang berdiri di sebelahnya hanya diam sambil menatap Bu Vita dengan iba.“Sebenarnya beberapa saat yang lalu,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status