Home / Rumah Tangga / Maafkan Aku Telah Mendua / Bab 301 Bertemu Mama Devi

Share

Bab 301 Bertemu Mama Devi

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2025-04-02 11:00:00

“Mama?” gumam Aina.

Ia sangat terkejut saat Ryan mengenali wanita ini dan menyebutnya ‘Mama’. Wanita itu yang tak lain Devi langsung menunduk memberi salam ke Aina.

“Mbak Aina, saya Devi. Adiknya Kak Wulan.”

Aina sontak tercengang saat mendengar Devi memperkenalkan diri. Aina masih bergeming di posisinya, tapi Ryan sudah kembali bersuara.

“Bunda, ini Mama Devi. Dia yang selama ini selalu mengunjungi Ryan di panti. Dia juga yang selalu mengajak Ryan jalan-jalan.”

Aina hanya diam sambil menatap Ryan dengan tertegun. Fakhri dan Robby memang sempat bercerita mengenai Devi. Kini Aina jadi ingat padanya.

“Oh iya, terima kasih, Devi. Sudah menjaga Ryan selama ini.”

Devi tersenyum, kemudian Aina sudah mengizinkannya duduk bersebelahan. Bahkan Aina sudah memesan makanan yang sama untuk Devi. Mereka kembali menikmati makanan sambil ngobrol random.

Hingga pada satu kesempatan tin

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maysaroh Anisah
lanjut thor tumben cuma 1 bab hari ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 302 Aku atau Ryan?

    “Kamu gak nunggu Fakhri, Aina?” tanya Bu Rahma.Aina baru saja mengantar Ryan ke rumah Bu Rahma dan kali ini Bu Rahma yang menyambutnya. Aina terdiam sejenak sambil melirik Zafran yang duduk diam di dalam mobil. Sebenarnya banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Fakhri, tapi melihat sikap Zafran seharian ini membuat Aina ragu untuk mengatakannya.“Eng … enggak, Bu. Zafran lelah, mungkin ---”“Ya sudah kalau lelah sekalian saja menginap di sini seperti tempo hari.” Belum selesai Aina berkata, Bu Rahma sudah menyahut.Aina tersenyum hendak mengiyakan, tapi Zafran malah tiba-tiba keluar dari mobil kemudian berdiri di samping Aina sambil menarik ujung bajunya membuat Aina menoleh ke arah Zafran. Mata mereka bertemu dan reaksi Zafran menunjukkan ketidak setujuan.“Maaf, Bu. Mungkin lain kali saja.”Bu Rahma terdiam sejenak. Wanita paruh baya itu melihat Zafran, tapi bocah itu buru-buru menunduk seakan tidak mau dilihat neneknya. Padahal sebelumnya Zafran begitu akrab dengan Bu Rahma.Bu

    Last Updated : 2025-04-03
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 303 Kenyataan untuk Zafran

    “Zafran … ,” lirih Aina.Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Zafran hanya menatap bocah laki-laki itu penuh kasih. Zafran terdiam, bahunya tampak naik turun sambil melihat Aina dengan sendu.“Jawab saja pertanyaanku, Bunda. Aku janji tidak akan marah saat mendengarnya.”Aina trenyuh, matanya berkabut saat mendengar ucapan Zafran. Ini bukan salah Zafran, juga bukan salah Ryan. Hanya karena ulah Wulan dan Reza membuat dua anak ini bertukar nasib hingga pada akhirnya kenyataan membuat mereka terluka.Aina menghela napas, dadanya terasa sesak. Ia takut berkata salah, benaknya sudah sibuk menyusun kata-kata berharap Zafran bisa menerima semua penjelasannya.“Zafran … Bunda harap kamu tidak akan berubah sikap setelah mendengar jawabannya.”Zafran tidak bereaksi hanya diam sambil fokus menatap Aina. Usianya masih delapan tahun, harusnya dia belum siap menerima semua ini. Namun, sepertinya Zafran sudah

    Last Updated : 2025-04-03
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 304 Kejutan Pagi

    “Rencana? Rencana apa?” tanya Wulan.Reza tidak menjawab hanya melirik Wulan sekilas dengan sebuah senyum aneh yang terukir di wajahnya. Wulan terdiam, memperhatikan Reza dengan tatapan aneh. Bahunya mengendik sambil gegas memalingkan wajah.Ia tidak mau tahu dengan rencana apa yang akan dilakukan Reza. Wulan sudah cukup senang saat tahu Reza sudah berhasil mengeluarkannya dari penjara. Dengan demikian semua tuntutan Fakhri yang akan disidangkan minggu depan bisa dia hindari.“Aku jadi penasaran apa reaksi Mas Fakhri begitu tahu aku kabur dari penjara,” batin Wulan, “semoga saja dia tidak terkejut dan jantungan nantinya.”Wulan tersenyum dengan culas dan Reza memperhatikannya dalam diam. Lama-lama mereka akan disatukan dengan satu tujuan yang sama, yaitu menghancurkan Fakhri.**“Zafran sudah bangun?” tanya Aina.Aina sengaja masuk ke kamar untuk membangunkan Zafran, tak disangka bocah i

    Last Updated : 2025-04-04
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 305 Kegelisahan Fakhri

    “Iya, Fakhri. Aku baru saja mendapat kabar dari orangku,” jawab Robby di seberang sana.Fakhri tampak terkejut. Berulang helaan napas kasar keluar dari mulutnya. Wajahnya terlihat suram, senyum manis yang tadi terukir di wajahnya sontak memudar.“Sepertinya ada kerja sama dengan orang dalam yang memudahkan Reza keluar dari sana.” Robby menambahkan kalimatnya.“Maksudmu ada petugas polisi yang berkerja sama dengan Reza, begitu?”“Bisa jadi. Mereka masih mengusutnya.”Fakhri berdecak mengacak rambutnya yang sudah tersisir rapi menjadi berantakan.“Apa tidak ada CCTV yang menangkap ulah mereka?”“Nah, itu anehnya, Fakhri. CCTV semalam trouble dan tidak bisa diaktifkan. Sepertinya ini sudah direncanakan Reza. Bahkan CCTV di rumah sakit juga.”“SIALAN!!! BERENGSEK!! Mau apa lagi dia?”Fakhri terlihat marah, rahangnya menegang memperlihatkan ur

    Last Updated : 2025-04-04
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 306 Zafran Diculik

    “Tapi, Bu. Saya yang mengantar mereka sekolah tadi pagi. Saya juga melihat mereka turun dari mobil dan masuk sekolah. Mengapa kata Ibu, Zafran tidak ada di sekolah?” ujar Aina.Belum habis rasa terkejutnya kini Aina harus mendapat berita tak menyenangkan tentang Zafran.“Maaf, Bunda. Saya tidak bohong, tapi memang seperti itu kenyataannya. Zafran tidak ada di kelas hari ini.”Aina terdiam. Tubuhnya langsung lemas dan hanya diam bersandar di kursi mobil. Memang sedari tadi Aina belum keluar dari mobil.“Lalu … apa Ryan ada, Bu?” Aina baru ingat kalau ada Ryan di sekolah, harusnya dia tahu apa yang terjadi dengan Zafran. Bukankah tadi mereka turun bersama.“Ada. Dia sedang menunggu jemputan.”Aina menghela napas lega. “Bisa saya bicara dengannya?”“Tentu. Sebentar saya panggil.”Aina terdiam, mencoba mengatur napasnya sambil berharap Ryan tahu kepergia

    Last Updated : 2025-04-05
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 307 Penculikan Zafran

    “Bapak mengenalnya?” tanya Bu Guru.Fakhri tidak menjawab hanya mengangguk dengan tatapan penuh amarah. Ryan yang berada dalam genggaman Fakhri hanya diam melihat Fakhri dengan ketakutan.“Iya, saya mengenalnya.”“Jadi, apa semuanya sudah beres, Pak?”Fakhri menggeleng. “Belum, Bu. Wanita itu adalah buronan polisi yang baru saja kabur dari penjara. Dia sudah menggelapkan uang perusahaan saya dan masih belum tuntas kasusnya. Itu sebabnya dia menculik Zafran.”Wanita berprofesi guru itu tampak terkejut mendengar penuturan Fakhri.“Maaf, Pak. Pihak sekolah tidak tahu jika Zafran diculik, kami pikir ---”“Iya, Bu. Saya tahu. Saya akan hubungi polisi dan mohon kerja samanya jika mereka meminta rekaman CCTV tadi.”Bu guru dan dua petugas sekuriti itu menganggukkan kepala. Sementara Fakhri tampak sibuk melakukan panggilan.“Rob, Wulan dan Reza baru sa

    Last Updated : 2025-04-05
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 308 Ide Zafran

    “Rob, kamu sudah ke sekolah Zafran?” tanya Fakhri. Ia terlihat sedang menghubungi Robby kali ini. Ada Aina yang duduk menunggu di sebelahnya. “Iya, polisi sudah mengusutnya. Mereka juga mencari tahu nopol mobil yang kamu kirimkan tadi.” Fakhri menghela napas panjang usai mendengar penjelasan Robby. “Semoga saja segera ada titik terang, Rob. Aku khawatir dengan keadaan Zafran.” Robby tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. “Kalau bisa, beritahu aku untuk semua perkembangan pencarian Zafran,” imbuh Fakhri. “Iya, jangan khawatir tentang itu. Aku akan memberitahumu.” Fakhri mengakhiri panggilannya dan melihat Aina yang tampak gelisah duduk di sampingnya. “Belum ada kabar dari Robby, Mas?” Fakhri menggeleng sambil mengulas senyuman. “Belum, tapi polisi sudah melacak mobilnya. Semoga saja segera ditemukan keberadaan Zafran.” Aina terdiam sambil menundukkan kepala. Ia tampak sibuk meremas jemarinya dan Fakhri tahu reaksi Aina yang seperti itu karena gelisah. “Aku menyesal sudah

    Last Updated : 2025-04-06
  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 309 Insting Seorang Ibu

    “Tidak. Tidak ada apa-apa, Den. Hanya saja anak ini minta tambah,” jawab ibu pemilik warung itu.Reza menoleh, menatap Zafran dengan kedua alis yang terangkat. Ia melihat nasi berserta lauk dan sayur di piring Zafran sudah tandas.“Aku masih lapar, Om. Biasanya porsi makanku dua kali ini.”Reza menghela napas sambil menggelengkan kepala. “Ya sudah, buatkan satu porsi lagi, Bu.”Zafran tersenyum lebar sambil mengangsurkan piring kosongnya, sementara ibu pemilik warung itu hanya mengangguk dengan mata memberi isyarat ke Zafran.Selang beberapa saat, Reza bersama Zafran sudah masuk ke dalam mobil. Wulan yang juga baru selesai makan hanya diam memperhatikan mereka berdua. Reza langsung melajukan mobilnya menjauh dari warung. Hanya Zafran yang terdiam sambil menatap keluar jendela memperhatikan ibu pemilik warung tersebut.Di rumah Bu Rahma, Aina terkejut saat ponselnya berdering. Ia melihat ada nomor tidak dik

    Last Updated : 2025-04-06

Latest chapter

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bonus Bab

    “Saudari Wulan Ariani terbukti bersalah telah melakukan penggelapan uang perusahaan … .” Hari ini adalah hari pembacaan keputusan sidang untuk Wulan. Semua bukti yang terkumpul untuk kejahatan yang dilakukan Wulan sama sekali tidak disangkal dan Wulan mengakuinya. Bahkan dia juga mengaku telah menukar bayi Fakhri dan Aina serta menjebak Aina dengan memberi minuman obat perangsang. Fakhri yang ikut hadir di sana hanya diam mendengarkan. Sesekali ia melirik Wulan yang duduk di kursi pesakitan. Wulan sudah jauh berbeda. Wajahnya tidak secantik dulu, rambut indahnya juga tampak ditata dengan asal apalagi kini tubuhnya semakin kurus tidak seksi seperti dulu. Kalau boleh jujur, Fakhri kasihan melihatnya. Aina yang duduk di samping Fakhri hanya diam. Ia sadar siapa yang sedang diperhatikan suaminya saat ini. Aina tidak berkomentar dan terus memperhatikan Fakhri. “Kamu mau menemuinya?” Tiba-tiba Aina bertanya usai pembacaan keputusan berakhir. Fakhri menghela napas dan melihat Aina.

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Extra Bab

    “Udah, Mas. Mau sampai berapa kali kamu melakukannya?” dumel Aina.Ia berkata sambil menyingkirkan wajah Fakhri yang menempel di dadanya. Fakhri terkekeh sambil terus mendaratkan beberapa kecupan di sana. Ia sama sekali tidak mau melepas pelukannya ke Aina.“Memangnya kamu lupa, kalau Ibu bersama Zafran dan Ryan minta oleh-oleh adik. Makanya aku berusaha mewujudkannya.”Aina berdecak, sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga. Fakhri sudah mengangkat kepalanya dan kini duduk bersandar di samping Aina.“Iya, aku tahu. Namun, ini sudah sore, Mas. Kita bahkan melewatkan makan pagi dan makan siang. Aku laper.”Fakhri mengulum senyum saat melihat ekspresi Aina. Kalau mau jujur dia juga sudah merasa lapar. Namun, rasanya Fakhri tidak mau kehilangan satu momen pun dengan Aina.“Ya sudah, aku pesan makanan dulu.”Fakhri membalikkan tubuhnya dan bersiap meraih telepon yang ada di nakas. Namun

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 325 Happy End

    BRAK!!!Pintu kamar tertutup dan Fakhri hanya diam melongo berdiri di depannya. Matanya mengerjap berulang saat menyadari jika dirinya sudah berada di luar kamar.“Fakhri!! Kamu ngapain di sini?” seru Bu Rahma.Wanita paruh baya itu terkejut saat melihat putranya berdiri di depan pintu kamar dengan ekspresi wajah bingung. Fakhri menoleh sambil menghela napas panjang.“Istriku baru saja disabotase Zafran dan Ryan, Bu.”Sontak Bu Rahma terkekeh mendengar aduannya.“Sudah, biarin saja. Toh, kamu tadi siang sudah melakukannya. Lagian besok kalian sudah berangkat untuk honeymoon. Jadi biarkan anak-anak bersama bundanya malam ini.”Fakhri menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala. Untung saja, tadi siang dia sudah melakukan pemanasan tiga ronde dengan Aina, kalau tidak pasti sangat kesal malam ini.“Apa mau ditemani Ibu tidur, Fakhri?” Tiba-tiba Bu Rahma bersuara dengan menggod

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 324 Rebutan Bunda

    “Fakhri!! Kamu ke mana aja? Dari tadi Ibu telepon gak diangkat!” Suara Bu Rahma langsung terdengar di telinga Fakhri.Fakhri menguap lebar sambil mengucek matanya. Usai ijab kabul di KUA, harusnya Fakhri bersama Aina merayakan resepsi dan tasyakuran di rumah Bu Rahma. Namun, Fakhri malah sengaja mengajak Aina pulang ke rumah baru mereka dan menikmati malam pernikahan lebih awal.“Aku ngantuk, Bu,” jawab Fakhri sambil menguap.“Ngantuk? Memangnya kamu di mana? Kenapa juga Pak Udin gak balik ke rumah?”Pak Udin adalah sopir Fakhri yang baru dan kebetulan tadi Fakhri menyuruhnya untuk istirahat. Sepertinya Pak Udin menurut perintahnya.“Banyak tamu mencari kamu dan Aina. Mereka pengen ketemu, Fakhri.”Fakhri menghela napas panjang. Dari awal, Fakhri dan Aina memang tidak mau melakukan perayaan. Toh, ini bukan pernikahan pertama mereka. Hanya Bu Rahma saja yang telah mengundang para tamu hingga mer

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 323 Hari Bahagia

    Rabu pagi, satu minggu kemudian tampak kesibukan di rumah Bu Rahma. Wanita paruh baya itu tampak berjalan mondar mandir dari ruang tamu ke kamar Fakhri. Wajahnya terlihat gelisah saat melihat pintu kamar Fakhri masih tertutup rapat.“Ryan, Zafran, coba periksa ayahmu!! Kenapa dari tadi belum keluar? Nenek takut kita datang terlambat ke KUA,” ujar Bu Rahma.Hari ini memang hari pernikahan Fakhri. Sesuai permintaan Aina, mereka akan melakukan jiab kabul di kantor KUA. Setelahnya akan mengadakan tasyakuran dan resepsi sederhana di rumah Bu Rahma.Sebenarnya Bu Rahma ingin merayakan pernikahan kedua putranya ini dengan meriah, tapi Aina dan Fakhri menolaknya. Mereka tidak mau lelah, bahkan sehari setelahnya akan melakukan perjalanan keluar negeri untuk honeymoon.“Iya, Nek!!” Ryan dan Zafran menjawab berbarengan.Mereka berjalan beriringan menuju kamar Fakhri. Baru saja Ryan hendak mengentuk pintu kamar Fakhri, tiba-tiba handel

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 322 Penebusan Wulan

    “TUNGGU!!! STOP!!! Jangan bilang kamu mau mencabut gugatanmu ke Wulan!!” sahut Robby.Rini yang mendengar ucapan Robby tampak terkejut. Hal yang sama juga ditunjukkan Fakhri, sayangnya Robby tidak bisa melihat reaksinya kali ini.“HEH??? Mencabut gugatan ke Wulan? Siapa juga yang mau mencabut gugatan?” ucap Fakhri.Sontak helaan napas panjang keluar dengan kasar dari bibir Robby, bahkan pria bermata sipit itu sudah mengurut dadanya.“Lalu kamu mau minta tolong apa tadi?”Fakhri mendengkus sambil melirik interaksi Aina bersama Zafran dan Ryan di ruangannya.“Aku mau minta tolong kamu percepat pernikahanku.”Kini berganti Robby yang terkejut, mata sipitnya melebar usai mendengar permintaan Fakhri.“Bukannya tinggal dua minggu lagi. Kenapa mau dipercepat lagi?”Fakhri tersenyum sambil menyembunyikan wajahnya. Ia berdiri dan menjauh dari Aina serta kedua putranya. F

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 321 Keyakinan Rini

    “Sayang … kok kamu ngomong gitu?” tanya Fakhri.Aina tidak menjawab, malah kini yang berganti menundukkan kepala. Dia paham hanya wanita kedua yang datang ke hati Fakhri. Meski pada akhirnya Fakhri lebih memilihnya, tapi setidaknya ada kenangan indah antara Fakhri dan Wulan.“Aku sama sekali gak bermaksud akan membahas ke arah sana. Aku sudah tidak mencintainya. Aku hanya sekedar memberitahumu mengenai keadaan Wulan.” Fakhri menambahkan kalimatnya dan terkesan sedang membuat pembelaan.Aina menghela napas panjang sambil mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan netra coklat Fakhri dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku juga sama sekali gak masalah jika kamu mengenang momen dengannya. Dia cinta pertamamu, bagaimanapun ada kenangan indah antara kamu dan dia. Bisa jadi itu yang membuatmu melankolis seperti ini.”Suara Aina terdengar datar, tidak tertangkap dia sedang sedih apalagi cemburu. Hanya saja Fakhri

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 320 Penyesalan Wulan

    “Sialan!! Bangsat!! Jadi kamu yang menyebabkan kecelakaanku?” sergah Wulan.Damar tersenyum sambil berdiri menjauh dari sisi brankar. Wajah Wulan sudah merah padam dengan bunyi gigi yang saling beradu belum lagi tangannya yang sudah mengepal seakan hendak melayangkan sebuah pukulan ke Damar.“Kalau iya, kenapa? Kamu ingin membalasku, Wulan?”Tidak ada jawaban dari Wulan. Ia duduk bersandar ke bantal dengan dada kembang kempis mengolah amarah dan wajah yang semakin merah.“Bukankah kamu juga yang telah menabrakku tempo hari hingga membuatku tak berdaya.”Wulan membisu dan buru-buru memalingkan wajah.“Aku rasa kita sudah impas, Wulan. Aku akan mencabut gugatanku dan melupakan semua. Sayangnya, kamu tidak bisa melakukan hal yang sama seperti aku.”Wulan belum menjawab, tapi wajahnya sudah meredup bahkan tatapan matanya tampak sayu. Dengan sendu Wulan menatap kaki kanannya yang kini dibabat

  • Maafkan Aku Telah Mendua   Bab 319 Kunjungan Sahabat

    “APA!!! Mama mau bunuh diri?” seru Devi.Amar yang duduk di sebelah Devi tampak terkejut. Tanpa banyak bertanya, ia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Fakhri lebih dulu. Fakhri yang berada di dalam mobil mengabaikannya. Bisa jadi Amar dan Devi punya kepentingan lain yang harus dilakukan.Selang beberapa saat Devi dan Amar sudah tiba di rumah sakit tempat Bu Vita dirawat. Wanita paruh baya itu tampak tergolek lemah di atas brankar dengan kedua pergelangan tangannya di babat perban.Devi baru saja dijelaskan oleh perawat yang bertugas jika Bu Vita berusaha mengakhiri hidupnya dengan menyayat pergelangan tangan menggunakan pecahan cermin di kamarnya. Bu Vita shock saat tahu kenyataan tentang Wulan.“Memangnya siapa yang memberitahu keadaan Kak Wulan ke Mama? Bukannya hanya kita yang diberitahu dokter,” gumam Devi.Ia seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri. Amar yang berdiri di sebelahnya hanya diam sambil menatap Bu Vita dengan iba.“Sebenarnya beberapa saat yang lalu,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status