Malam itu, Viera berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamar. Bayangan es krim sore tadi masih terasa di lidahnya - rasa stroberi dan vanilla yang tak biasa dia pesan. Perubahan kecil, tapi terasa begitu berarti. Ponselnya bergetar pelan. Notifikasi dari grup kelas muncul di layar, membahas rencana belajar kelompok untuk minggu depan. Sebelumnya, membaca chat seperti ini selalu membuatnya gelisah - takut harus keluar rumah, takut bertemu orang-orang. Tapi sekarang... "Aku ikut ya," ketiknya di grup, jemarinya sedikit gemetar. Bukan karena takut, tapi karena antisipasi. Respon langsung membanjiri grup - emoji semangat dari Renna, stiker "finally!" dari Fanny, dan beberapa teman sekelas yang menyambutnya dengan hangat. Viera tersenyum, menyadari betapa dia merindukan interaksi-interaksi sederhana seperti ini. Mama melongok dari pintu kamar yang setengah terbuka. "Belum tidur, sayang?" "Bentar lagi, Ma," Viera meletakkan ponselnya. "Lagi bales chat temen-temen. Mi
Last Updated : 2025-01-30 Read more