All Chapters of Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

Bab 80

"Tapi dia milik ku," kata David lagi sambil terus mengingat wajah Ayunda. Rasa tak percaya akan semuanya, hingga banyaknya foto pernikahan Ayunda yang dia lihat berhasil menyadarkan bahwa Ayunda telah menjadi milik orang lain.Benar-benar menjadi milik orang lain!Semua perjuangannya ternyata sia-sia, semua cinta yang dimiliki ternyata tidak berarti apa-apa. "Kamu harus bangkit, kenapa jadi selemah ini?! Kamu bukan lelaki yang lemah David, ini bukan David yang aku kenal selama ini," kata Adel lagi menyemangati David. Tak terasa genggaman tangan David terlalu kuat hingga memecahkan botol minuman di tangannya. Beling yang menancap di tangannya pun tak lagi terasa sakit seiring darah segar yang mulai menetes.Tahukan sakitnya hatinya seperti apa?Ya, lebih sakit dari tusukan beling ditangannya! Saat itu Adel pun mengobatinya agar lukanya tidak semakin mengeluarkan darah. "Kamu harus bisa bangkit, ingat Mama tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Mama Wina butuh kamu, kamu
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 81

Ayunda telah menutup hatinya untuk David, apapun yang terjadi kini dan dulu semuanya telah berubah. Sepertinya Adel pulang dengan membawa kekecewaan mendalam. Sekalipun Adel datang dan menceritakan banyak hal tidak akan mungkin bisa meluluhkan hatinya yang begitu keras. Rasa cinta yang begitu besar telah habis terkikis karena David sendiri. Kerasnya kehidupan membuatnya banyak belajar tentang pengorbanan, hingga dia pun menyadari bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus selama ini. Persetan dengan cinta, cinta hanya membawanya pada penderita saja. Kini dia hanya ingin fokus untuk membesarkan putranya. Bahkan Ayunda juga tidak bisa lebih lama menantikan perceraiannya dengan Erwin di sah kan oleh pengadilan. Hingga akhirnya dirinya yang mengajukan permohonan cerai di pengadilan negeri. Awalnya Erwin tak percaya dengan itu semua, karena dia telah memutuskan untuk tidak menceraikan Ayunda. Entah mengapa kini Ayunda mampu memikatnya, membuatnya terus saja
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 82

Ayunda pun kini menatap wajah Erwin dengan sinis. Wajah Ayunda tak lagi selembut dulu, berikut dengan hatinya yang juga begitu keras. Erwin sadar akan hal itu, tapi entah mengapa kini dia semakin penasaran dengan Ayunda. Semakin Ayunda bersikap dingin, semakin membuatnya kesulitan untuk melupakan. Semakin Ayunda menolak semakin membuat rasa penasarannya menggebu-gebu, selama ini belum ada sejarahnya dia ditolak oleh wanita. Sehingga tidak mungkin juga untuk kali ini ditolak kan? "Ayunda, aku ingin meminta maaf," ucap Erwin dengan begitu jelas ditelinga Ayunda. Ayunda pun tersenyum miring mendengarnya, dia seperti tidak mengharapkan maaf dari Erwin sama sekali. "Ayunda?" kata Erwin yang merasa jika Ayunda tidak tertarik untuk berbicara padanya. "Kali ini apa yang kau inginkan sehingga repot-repot minta maaf pada ku?" tanya Ayunda dengan sinis. "Aku bersungguh-sungguh dalam meminta maaf," terang Erwin. Tapi Ayunda tidak tertarik sama sekali untuk semua itu. Erwin
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 83

Tak ada kesedihan yang tampak diraut wajahnya, Ayunda tampak lebih cerah karena kini telah kembali ditengah-tengah keluarga. Bahkan dia juga sudah berhasil melalui semua rintangan terberat yang dia rasakan selama hidupnya. Dalam hati dia berdoa semoga kedepannya tidak akan pernah terulang kembali, semoga saja bisa memperbaiki diri agar lebih baik. Dan Ayunda tak akan mau jatuh ke lubang yang sama. Cukup sudah kehancuran yang mengerikan itu, kini dia kembali bangkit. Bahkan saat berada di keramaian ini dia tampak lebih percaya diri. Seakan semua yang terasa sesak kini menjadi lebih lega. Ayunda ingin sekali berteriak sekeras-kerasnya, berterima kasih kepada dirinya sendiri telah bekerja sama untuk bebas dari semua lukanya. Ternyata menutup hati adalah pilihan yang sangat tepat. "Kamu darimana aja? Aku nyariin kamu," kata Tere yang sempat tidak melihat keberadaan sang sahabat. "Aku di sini aja," jawab Ayunda, kemudian meneguk minumannya. "Yunda, kamu sadar nggak di
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 84

Ditengah kegelapan malam David sendiri di kamarnya, tidak ada cahaya lampu yang menerangi. Hanya ada rembulan malam memantulkan cahaya. Pintu kamar memang tertutup rapat, akan tetapi jendela kamar terbuka lebar. Gorden yang bergerak sesuai dengan tiupan angin yang kadang kencang kadang tidak. Kini David duduk di lantai bersandar pada sisi ranjang, di hadapannya di penuhin dengan botol minuman yang cukup memabukkan. Sayangnya tidak lantas membuatnya menjadi mabuk. Karena yang memabukkan dirinya hanya seorang wanita dengan kulit sawo matang, tubuh tinggi, rambut hitam pekat yang sering kali dibiarkan terurai. Tatapan wanita itu pun sangat meneduhkan hati, bertambah dengan bulu matanya yang melentik. Tidak ada yang tidak sempurna dari wanita itu, bahkan hanya sekedar bekas tangannya saja yang menyentuh sebuah benda pun begitu membuat David tergila-gila. Andaikan dia diberikan pilihan antara kehilangan kekayaan atau memiliki wanita itu, tentulah dia memilih untuk kehilan
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 85

Zidan masih berada di post satpam bermain catur bersama dengan seorang satpam penjaga rumahnya. Bahkan Dirga juga berada di sana, padahal malam sudah semakin larut tapi masih belum tidur. Tapi tiba-tiba saja matanya melihat sebuah mobil yang berhenti di depannya pintu gerbang. "Bos, apa itu maling?" tanya satpam tersebut. "Maling?" Zidan pun bingung. "Apa iya maling pakai mobil BM*?" timpal Dirga. Tak lama berselang pengemudi mobil itupun turun dan ternyata itu adalah orang yang sangat dibenci oleh Zidan dan keluarganya. "Itu David?" tanya Dirga memastikan. "Untuk apa dia datang ke sini?!" Zidan sudah sangat geram. Jangankan untuk melihat wajahnya mendengar namanya disebutkan pun sudah membuat emosi Zidan mendidih dengan mudahnya. Lihat saja Zidan langsung saja menghampirinya. David kini berdiri di depan pintu gerbang dan Zidan pun membuka pintu gerbang. Keadaan David sangat berantakan, persis seperti perasaannya yang kini juga sangat berantakan. Akan tetapi
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 86

"Ya ampun, David. Apa yang terjadi pada mu?" Hera terkejut melihat keadaan anaknya yang babak belur saat dibawa pulang ke rumah. "Kamu kenapa?" tanya Hera sambil mengikuti langkah kaki sang anak yang kini duduk di sofa ruang tamu. Tapi David tidak berbicara padahal ibunya terlihat sangat khawatir padanya. "Kamu minum?" Hera pun mengibas-ngibaskan tangannya karena tak suka mencium aroma alkohol. Huuuufff.... David menarik napas berat sambil memijat pelipisnya. Tak lama kemudian Hera pun memanggil Adel untuk mengobati David. Adel mengompres wajahnya dengan perlahan. "David, sebenarnya apa yang terjadi? Jangan buat Mama khawatir!" omel Hera. "Tidak ada yang harus dikhawatirkan, Ma. David bukan anak kecil lagi," jawab David. "Atau jangan-jangan kamu masih berusaha untuk menemui Ayunda!" tebak Hera. David pun memilih untuk tidak menjawab karena dia tahu ibunya tidak akan suka dengan apa yang dia lakukan. Tapi melihat raut wajah anaknya Hera yakin apa yang dikatakan
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 87

Tidak ada yang memperdulikan keberadaan David. Semuanya tidak menganggap adanya David di sana. Ayunda tampak hanya fokus pada baby Ken. Meskipun terasa sangat diasingkan akan tetapi tidak membuat David menyerah untuk terus berada di sana. Dia tahu kehadirannya tidak diharapkan, akan tetapi dia juga ingin tahu seperti apa keadaan anaknya, sambil berdoa semoga anaknya segera pulih kembali. "Bagaimana, Dok keadaan anak saya?" tanya David saat melihat dokter yang baru selesai memeriksa keadaan anaknya. "Tidak, dia bukan siapa-siapa," sela Ayunda dengan cepat. Sang dokter merasa bingung mendengar ucapan Ayunda. "Sebenarnya anak saya sakit apa, Dok?" tanya Ayunda, yang tak ingin perduli pada David. Apa lagi untuk memikirkan perasaan David, rasanya itu sangat tidak perlu. "Kami merasa bayi Anda harus melakukan pemeriksaan lanjutan, untuk memastikan apakah dugaan kami benar atau tidak," jawab sang dokter. "Baiklah, Dok," saya tunggu setelah pemeriksaan selanjutnya.
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 88

Dokter pun telah mengetahui hasil pemeriksaan lanjutan untuk baby Ken, dia pun kembali meminta Ayunda untuk menemuinya. Tentunya itu bukan masalah, dengan perasaan tegang dia pun kembali masuk keruangan dokter. Tentu saja David masih saja mengikutinya, rasanya sangat menjengkelkan. Akan terjadi saat ini anaknya yang lebih penting hingga dia memilih untuk diam saja. "Bagaimana, Dok?" tanya Ayunda dengan suara pelan. Dia sangat berharap Kenzie tidak kenapa-kenapa. "Apakah putra anda lahir secara prematur?" tanya sang dokter terlebih dahulu. "Iya, Dok," jawab Ayunda membenarkan. "Bayi ibu mengalami Anemia, salah satunya penyebabnya adalah bayi yang terlahir prematur." Terang sang dokter secara singkat. Ayunda merasa lemas, sepertinya dia sedang tidak baik-baik saja. Hingga membuatnya sedikit kebingungan, dia terlalu takut terjadi hal buruk pada sang anak. "Kami harap anak anda segera mendapatkan donor darah, kebetulan stok darah golongan AB di rumah sakit sedang koson
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 89

"David," Hera pun membangunkan putranya yang tidur di kursi tepat di depan pintu kamar rawat baby Ken. Semalaman David tidur di sana, meskipun sempat diusir oleh Zidan dan Ayunda namun kembali lagi setelah beberapa saat kemudian. Dia ingin menjaga anaknya meskipun hanya dari kejauhan. Jadi pengemis. Itulah yang kini terjadi, akan tetapi David pun tidak menyalahkan Ayunda. Dia tahu, dia lah yang bersalah hingga Ayunda begitu dingin padanya. "Mama," katanya setelah membuka mata. "Kamu pulang dulu, lihat diri mu," kata Hera. Rambut David sudah cukup panjang untuk seorang laki-laki, berantakan, serta rahangnya yang biasanya selalu mulus kini terlihat mulai ditumbuhi bulu. Keadaan anaknya sangat berantakan persis seperti perasaannya. Hera benar-benar tidak mengerti mengapa bisa semuanya seperti ini. Setelah itu dia pun perlahan mulai mengetuk pintu kamar rawat baby Ken. "Selamat pagi cucu Oma," sapanya dengan senyuman ramah. Untuk kehadiran Hera tidak dipermasalah
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status