Home / Romansa / Sayang, Yuk Balikan / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Sayang, Yuk Balikan: Chapter 241 - Chapter 250

262 Chapters

Bab 241

Mia tahu Nenek Desi membencinya, tetapi tidak disangka akan membencinya sampai sejauh ini.Dia mengira bisa mengambil hati Nenek Desi karena sedang hamil anak dari Keluarga Jiwono, tetapi dia sama sekali tidak peduli.Bahkan Leon pun tidak diinginkan lagi.Melihat Leon lagi, apakah dia diam-diam merasa senang?Kilatan dingin langsung tersirat di matanya. Mia mendekat dan berbisik, "Leon, aku nggak mau ada orang tahu tentang kesepakatan kita berdua, jadi sebaiknya nanti kamu hati-hati saat bicara dengan nenekmu."Nyonya Desi sudah membencinya. Kalau sampai tahu Leon bersedia menikahinya semua karena Violet, dia hanya akan semakin membencinya.Sorot mata Mia menjadi semakin mematikan.Setelah menenangkan diri, Leon mengalihkan pandangannya ke arah Nenek Desi, "Aku nggak bisa melakukan apa yang kamu katakan!"Nyonya Desi sangat marah sampai terhuyung. Kalau Loren tidak segera turun dari lantai atas dan membantunya, dia pasti sudah jatuh.Loren baru saja berada di atas dan mendengar keselu
Read more

Bab 242

...Violet hanya merasa senang melihat kedatangan Nenek Desi dan Loren tanpa merasa terkejut sedikit pun, "Nenek, Loren, maaf sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"Tadi dia sedang rapat dan baru diberitahu kalau Nenek Desi serta Loren ada di sini setelah rapat selesai. Mereka juga sudah lama menunggu.Nyonya Desi-lah yang menolak mengganggunya.Nyonya Desi memegang tangan Violet, wajahnya penuh dengan kesedihan, "Nak, kamu terlihat semakin kurus!"Violet memang kehilangan berat badan akhir-akhir ini, tubuhnya tidak dalam kondisi yang baik dan masih harus sibuk dengan rekonstruksi Keluarga Hardi.Dia tidak akan pernah membiarkan apa yang Adis pedulikan hancur.Melihat Nenek Desi terlihat sedih, rasanya seolah semua rasa lelah yang dia alami belakangan ini hilang dalam sekejap.Dia membantu Nenek Desi duduk di sofa, "Masih menegurku, kamu juga semakin kurus!"Saat berbicara, Violet merasakan denyut nadinya, "Kamu nggak enak badan?"Mengenai identitas Violet sebagai dokter sakti, Ne
Read more

Bab 243

Tingkah laku Mia yang genit membuat Loren semakin marah. Saat hendak memaki, Violet menghentikannya, "Bantu Nenek masuk ke mobil dulu.""Kakak ...." Loren agak khawatir, "Dia ini sangat jahat, kamu sama sekali bukan tandingannya."Violet tertawa, "Itu karena mungkin kamu nggak mengenalku dengan baik! Patuhlah, bawa Nenek ke mobil dan tunggu aku!"Loren ragu dan membantu Nenek Desi masuk ke dalam mobil.Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Violet mendatangi Mia dengan tangan terulur untuk menerima undangannya dan langsung membukanya.Benar saja, itu tulisan tangan Leon.Heh, akhirnya dia bisa menikah dengan wanita yang dia cintai. Benar-benar tidak sabaran juga.Dia menutupnya, mengangkat tangan dan melemparnya langsung ke tempat sampah sejauh sepuluh meter darinya dengan akurat. Lalu dia mencibir ke arah Mia yang terlihat marah, "Mia, kamu pikir Leon bisa melindungimu?"Sorot mata Violet yang dingin membuat Mia menggigil. Dia menelan ludahnya dengan tenang, tetapi masih bersikeras un
Read more

Bab 244

Karena mereka semua, satu per satu, mengharapkan kepergian Violet, maka dia akan penuhi keinginan mereka.Selesai dengan ucapannya, Violet kembali menutup telepon dan dengan santai mencabut kabel teleponnya.Di ujung telepon sana, Leon memandang telepon yang telah ditutup, lalu tersenyum masam, "Cewek, kamu makin nggak sabar terhadapku."Leon hanya ingin memberitahukan Violet alasan mengapa dirinya harus menikahi Mia, tetapi dia bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan satu kalimat pun!Sudahlah, bahkan jika Leon mengatakan alasannya, Violet belum tentu percaya!Dia memanggil Joshua, "Ada petunjuk tentang orang di balik Mia?"Sejak Mia berterus terang padanya, Joshua mulai menyelidiki orang yang disebut-sebut sebagai pendukungnya itu."Sampai saat ini belum ada!" Joshua terlihat bingung. "Sejak kita bawa Mia keluar dari penjara, dia hanya tinggal di vila. Saat satu-satunya dia keluar adalah tengah malam di saat ke Vila Aster, setelah itu dia nggak pernah keluar lagi.""Da
Read more

Bab 245

"Nggak mungkin!"Hampir seketika, Violet langsung membantah keraguan Carmelia."Bagaimana kamu tahu itu nggak mungkin?" Sebuah kilatan samar melintas cepat di mata Carmelia, lalu dia bertanya lebih lanjut, "Jangan lupa, seberapa besar dia benci kamu?""Di matanya, kamu adalah algojo yang hancurkan kebahagiaannya dengan Mia.""Tiga tahun terakhir, bagaimana dia perlakukan kamu, apa kamu sudah lupa?""Terutama saat kamu berbaring di meja operasi, menunggu tanda tangannya untuk selamatkan nyawamu, apa yang Leon lakukan waktu itu?"Makin banyak Carmelia berbicara, makin meluap amarahnya. "Setelah kalian bercerai, awalnya dia pikir kamu akan jadi orang yang sengsara seperti yang dia bayangkan.""Tapi, kamu berubah menjadi putri Keluarga Ananta, sehingga dia makin yakin, kamu memang sudah tipu dia tiga tahun lalu. Jadi dia makin benci kamu, dan diam-diam bersekongkol dengan Mia untuk rencanakan kebakaran itu."Memang, apa yang dikatakan Carmelia sangat masuk akal. Leon memang sangat mencurig
Read more

Bab 246

Ini adalah hasil analisis dari sudut pandang psikologi.Tentu saja, juga mungkin bukan itu alasannya!Saat ini, dirinya dan Leon bisa dikatakan sedang berada dalam pertarungan yang setara. Bisa jadi, orang itu hanya ingin memanfaatkan situasi dan mendapatkan keuntungan dari perselisihan mereka.Apa pun alasannya, masih perlu pengamatan lebih lanjut untuk mengetahuinya!Setelah mengerutkan alis, Violet memberikan penjelasan kepada Sheva, "Rencana nggak berubah, kita akan terus mainkan peran sesuai dengan skenario pihak lawan!"Violet ingin melihat, drama tak masuk akal apa yang akan terjadi lagi selanjutnya!...Violet sama sekali tidak menyangka, perkembangan berikutnya akan membawa dia dan Leon menjadi pusat perhatian publik.Berita bahwa dia dan Leon pernah menikah menyebar luas hanya dalam semalam.Di depan gedung Grup Hardi, Violet baru saja turun dari mobil ketika sekelompok wartawan langsung mengerumuninya.Seorang wartawati berkacamata dan berambut kuncir kuda langsung melontark
Read more

Bab 247

Leon tidak selalu tunduk pada Mia. Malam itu, dia langsung mendatangi vila tempat Mia berada. "Mia, sebaiknya kamu jangan terlalu keterlaluan!""Keterlaluan?" Mia menunjukkan wajah penuh ejekan. "Sepertinya kamu nggak peduli dengan hidup atau matinya Violet. Kalau begitu, aku akan segera suruh orang untuk binasakan dia!"Leon belum pernah merasakan keinginan untuk membinasakan seseorang seperti ini. Ini adalah yang pertama kalinya. "Mia, suatu hari nanti, kamu akan bayar semua perbuatanmu!""Itu pun kalau Violet hidup lebih lama dariku!" Menggunakan Violet untuk mengancam Leon, Mia selalu berhasil. "Leon, aku bukan sedang bernegosiasi denganmu, aku sedang kasih tahu. Jadi, lebih baik segera lakukan, kesabaranku terbatas. Kalau aku sudah nggak sabar, entah apa yang akan kulakukan nanti!"Karena hingga kini belum ada petunjuk mengenai dalang di balik Mia, meski sangat tidak rela, Leon tetap memilih untuk menuruti permintaannya.Sesuai dengan perintah Mia, Leon mengadakan konferensi pers
Read more

Bab 248

"Tapi, kamu tidak perlu khawatir. Bukankah kamu seorang tabib legendaris? Meski kamu nggak bisa selamatkan Adis, pastinya kamu bisa selamatkan bibi kandungmu sendiri!""Dia adalah anggota keluargamu yang terakhir di dunia ini. Kamu harus gunakan semua kemampuan yang kamu punya ....""Pergi!" Violet membentak dengan mata melotot, lalu melemparkan jarum perak ke arah Mia.Leon yang berada di dekatnya dengan cepat melindungi Mia ke dalam pelukannya. Setelah berhasil menghindar, dia menatap Violet dengan nggak senang. "Lihat baik-baik ini tempat siapa. Ini wilayahku, bukan tempat kamu buat onar!""Jangan marah, Paman!" Mia dengan lembut membelai dada Leon, menenangkannya. "Kak Violet cuma terlalu khawatir pada bibinya, jadi dia menyerangku. Mungkin dia merasa, kitalah yang bunuh bibinya!"Leon tertawa dingin. "Lalu, kalau memang benar, kenapa?""..." Violet sungguh tidak tahan lagi. "Katakan lagi apa yang baru saja kamu katakan!" "Dia cuma cari masalah!" Tatapan Leon makin dingin."Datang
Read more

Bab 249

Dengan upaya penyelamatan Violet, nyawa Carmelia memang berhasil diselamatkan, tetapi kesehatannya tak pernah bisa pulih seperti semula.Melihat Carmelia yang hanya bisa terbaring di tempat tidur, bahkan tidak mampu turun dari ranjang, hati Violet terasa seperti ditusuk pisau.Adis, Loren, dan kini bibinya sendiri ....Siapa pun yang berhubungan dengannya, sepertinya tidak pernah memiliki akhir yang baik!Mengingat kata-kata Leon, mata Violet memancarkan ketegasan yang dingin, "Leon, aku akan buat kamu bayar darah dengan darah!"...Vila Aster.Leon baru saja selesai mandi dan bersiap menuju kamar Violet untuk beristirahat.Belakangan ini, setiap malam dia tidur di kamar Violet.Meskipun di kamar itu, aura Violet sudah sangat memudar, setidaknya itu cukup untuk sedikit mengurangi rasa rindunya yang tak kunjung padam.Kalau tidak, dia tidak bisa memejamkan mata karena kerinduan terhadap Violet.Baru saja berbaring, ponselnya berbunyi. Itu panggilan dari Joshua. "Tuan Muda, ini celaka. S
Read more

Bab 250

Kemampuan Violet, memang membuat Mia sedikit terkejut.Tidak heran jika ada orang lain yang, seperti dirinya, ingin Violet mati. Dengan kemampuan seperti itu, dia memang menakutkan!Leon menatap Mia dengan wajah penuh kebencian, "Keluar!"Selain dua kata itu, dia tidak ingin mengatakan apa pun lagi padanya!Mia tidak hanya tidak pergi, tetapi malah berjalan ke arah Leon, memaksa dirinya duduk di pangkuannya. "Kenapa, marah ya?"Tangannya dengan lembut mengusap jakun Leon yang berbentuk sempurna, "Tapi apa yang aku katakan adalah kenyataan. Dia memang sudah nggak cinta kamu lagi. Yang lebih kejam adalah, ini semua salahmu sendiri!"Leon langsung mencengkeram tangan Mia yang asal menyentuh dirinya, mengangkatnya dari pangkuannya, dan menghempaskan dia ke lantai."Leon!" Mia yang terjatuh ke lantai menatapnya dengan sangat tidak senang. "Aku sedang mengandung anakmu!""Hah!" Leon bangkit dari kursinya, berjalan mendekati Mia. Saat dia hendak bangun, dia menekan tangan Mia ke lantai dengan
Read more
PREV
1
...
222324252627
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status