Leon tidak selalu tunduk pada Mia. Malam itu, dia langsung mendatangi vila tempat Mia berada. "Mia, sebaiknya kamu jangan terlalu keterlaluan!""Keterlaluan?" Mia menunjukkan wajah penuh ejekan. "Sepertinya kamu nggak peduli dengan hidup atau matinya Violet. Kalau begitu, aku akan segera suruh orang untuk binasakan dia!"Leon belum pernah merasakan keinginan untuk membinasakan seseorang seperti ini. Ini adalah yang pertama kalinya. "Mia, suatu hari nanti, kamu akan bayar semua perbuatanmu!""Itu pun kalau Violet hidup lebih lama dariku!" Menggunakan Violet untuk mengancam Leon, Mia selalu berhasil. "Leon, aku bukan sedang bernegosiasi denganmu, aku sedang kasih tahu. Jadi, lebih baik segera lakukan, kesabaranku terbatas. Kalau aku sudah nggak sabar, entah apa yang akan kulakukan nanti!"Karena hingga kini belum ada petunjuk mengenai dalang di balik Mia, meski sangat tidak rela, Leon tetap memilih untuk menuruti permintaannya.Sesuai dengan perintah Mia, Leon mengadakan konferensi pers
"Tapi, kamu tidak perlu khawatir. Bukankah kamu seorang tabib legendaris? Meski kamu nggak bisa selamatkan Adis, pastinya kamu bisa selamatkan bibi kandungmu sendiri!""Dia adalah anggota keluargamu yang terakhir di dunia ini. Kamu harus gunakan semua kemampuan yang kamu punya ....""Pergi!" Violet membentak dengan mata melotot, lalu melemparkan jarum perak ke arah Mia.Leon yang berada di dekatnya dengan cepat melindungi Mia ke dalam pelukannya. Setelah berhasil menghindar, dia menatap Violet dengan nggak senang. "Lihat baik-baik ini tempat siapa. Ini wilayahku, bukan tempat kamu buat onar!""Jangan marah, Paman!" Mia dengan lembut membelai dada Leon, menenangkannya. "Kak Violet cuma terlalu khawatir pada bibinya, jadi dia menyerangku. Mungkin dia merasa, kitalah yang bunuh bibinya!"Leon tertawa dingin. "Lalu, kalau memang benar, kenapa?""..." Violet sungguh tidak tahan lagi. "Katakan lagi apa yang baru saja kamu katakan!" "Dia cuma cari masalah!" Tatapan Leon makin dingin."Datang
Dengan upaya penyelamatan Violet, nyawa Carmelia memang berhasil diselamatkan, tetapi kesehatannya tak pernah bisa pulih seperti semula.Melihat Carmelia yang hanya bisa terbaring di tempat tidur, bahkan tidak mampu turun dari ranjang, hati Violet terasa seperti ditusuk pisau.Adis, Loren, dan kini bibinya sendiri ....Siapa pun yang berhubungan dengannya, sepertinya tidak pernah memiliki akhir yang baik!Mengingat kata-kata Leon, mata Violet memancarkan ketegasan yang dingin, "Leon, aku akan buat kamu bayar darah dengan darah!"...Vila Aster.Leon baru saja selesai mandi dan bersiap menuju kamar Violet untuk beristirahat.Belakangan ini, setiap malam dia tidur di kamar Violet.Meskipun di kamar itu, aura Violet sudah sangat memudar, setidaknya itu cukup untuk sedikit mengurangi rasa rindunya yang tak kunjung padam.Kalau tidak, dia tidak bisa memejamkan mata karena kerinduan terhadap Violet.Baru saja berbaring, ponselnya berbunyi. Itu panggilan dari Joshua. "Tuan Muda, ini celaka. S
Kemampuan Violet, memang membuat Mia sedikit terkejut.Tidak heran jika ada orang lain yang, seperti dirinya, ingin Violet mati. Dengan kemampuan seperti itu, dia memang menakutkan!Leon menatap Mia dengan wajah penuh kebencian, "Keluar!"Selain dua kata itu, dia tidak ingin mengatakan apa pun lagi padanya!Mia tidak hanya tidak pergi, tetapi malah berjalan ke arah Leon, memaksa dirinya duduk di pangkuannya. "Kenapa, marah ya?"Tangannya dengan lembut mengusap jakun Leon yang berbentuk sempurna, "Tapi apa yang aku katakan adalah kenyataan. Dia memang sudah nggak cinta kamu lagi. Yang lebih kejam adalah, ini semua salahmu sendiri!"Leon langsung mencengkeram tangan Mia yang asal menyentuh dirinya, mengangkatnya dari pangkuannya, dan menghempaskan dia ke lantai."Leon!" Mia yang terjatuh ke lantai menatapnya dengan sangat tidak senang. "Aku sedang mengandung anakmu!""Hah!" Leon bangkit dari kursinya, berjalan mendekati Mia. Saat dia hendak bangun, dia menekan tangan Mia ke lantai dengan
Itu hanya sebuah kalimat, tetapi Violet sama sekali tidak peduli dan tersenyum, "Pak Leon benar!"Lalu dia mengalihkan pandangan ke wajah Mia, "Sudah puas dengan jawaban ini, Nona Mia?"Meskipun bertanya padanya, Violet tidak memberinya kesempatan untuk menjawab, "Mia, apa aku membuatmu begitu terancam?""Atau kamu merasa nggak sebaik aku dalam segala hal, makanya kamu begitu nggak percaya diri?"Mia mendengar sindiran dalam ucapan Violet dan wajahnya dipenuhi amarah, "Jangan menyombongkan diri!"Sheva yang mengikuti Violet berjalan ke depan dengan marah, "Dia memang sangat luar biasa, kelak kamulah yang harus berhenti membandingkan dirimu dengannya. Itik jelek nggak bisa dibandingkan dengan angsa putih!""Siapa yang kamu sebut itik jelek?""Menurutmu?""Kamu ...."Sheva sama sekali tidak mau mengalah, "Kamu apa? Aku pernah melihat orang yang menjijikkan, tapi nggak pernah melihat orang begitu menjijikkan sepertimu.""Mia, kamu ini nggak bisa apa-apa selain membuat orang jijik sepanjan
"Kekayaan kuadriliun?" Meskipun Mia terkejut, dia tetap tidak percaya, "Siapa pun bisa membual!""Entah apa kamu masih ingat nggak 900 triliun pada lelang Grup Jiwono?" Sheva menunjuk ke arah Violet, "Apa kamu nggak merasa wanita misterius bertopeng itu mirip dengannya?"Mia menatap Violet dari atas ke bawah, wajahnya memucat dengan kecepatan yang bisa dilihat dengan jelas.Ternyata kesenjangan antara mereka berdua sangat besar.Sheva sangat senang setelah melihat ini, "Sekarang masih merasa dia membual?"Melihat ekspresi canggung Mia, Sheva hendak mengatakan sesuatu lagi, tetapi Violet menyela dengan datar, "Nggak perlu banyak omong kosong dengan orang nggak penting!"Sheva mengangkat bahu, "Bos benar!"Violet menyerahkan dokumen di tangannya lagi kepada Leon, "Pak Leon, aku sedang terburu-buru. Cepatlah!"Mia mengambilnya dari Leon dan merobeknya menjadi beberapa bagian.Kalau Grup Jiwono jatuh ke tangan Violet, apa gunanya dia menikahi Leon?Dia menjadi semakin marah setelah memikir
"Tembak!"Leon meraih tangan Violet yang memegang pistol, "Kalau kamu benar-benar membenciku, tembak aku sekarang juga!""Oke!" Violet mengisi pistolnya dan menarik pelatuknya tanpa ragu ...."Leon ...."Pada saat genting, Lukas muncul dan langsung menarik Violet menjauh dari Leon dengan kecepatan kilat.Moncong pistolnya miring dan mengenai jendela dari lantai ke langit-langit. Kaca besar itu langsung pecah berkeping-keping.Lukas menatap Leon dengan ketakutan, "Gila, kamu masih berdiri diam seperti itu. Apa kamu pikir dia masih istri yang cuma peduli padamu?""Sekarang dia nggak punya perasaan padamu. Setelah mengujinya berkali-kali, kenapa masih nggak menyerah?"Kalau bukan karena kebetulan ada di dekat sini dan melihat Violet datang menemui Leon.Belakangan ini hubungan keduanya sangat kaku, jadi Lukas merasa khawatir dan datang untuk melihatnya.Kalau keduanya bertengkar, dia masih bisa membujuk mereka.Ini bukan pertengkaran, melainkan pertarungan hidup dan mati.Untung saja dia
"Jangan bicara omong kosong!" Violet terlihat serius, "Aku pasti akan menemukan cara untuk membuatmu seperti sebelumnya!""Oke, aku percaya padamu!" Carmelia berkata dan menguap, "Kamu sudah sibuk sepanjang hari, pergi dan istirahatlah. Aku juga agak lelah!""Selamat malam!"Setelah meninggalkan kamar Carmelia dan pintu ditutup, Violet berhenti di depan pintu sebentar dengan wajah muram. tidak ada yang tahu sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan....Malam sudah larut.Di awal musim hujan, perbedaan suhu antara siang dan malam sangat jelas terlihat.Violet berdiri di balkon dengan gaun tidur tipis setelah mandi tanpa mengeringkan rambutnya.Tubuhnya tidak terasa terlalu dingin. Yang benar-benar membuatnya dingin adalah ...."Ini dingin sekali, kok rambutmu nggak dikeringkan?"Saat suara pria yang dalam terdengar, jaket besar disampirkan di bahu Violet dan handuk tebal menutupi kepalanya. Kemudian sepasang tangan besar menekan kepala Violet dan menggosoknya dengan agak kasar."Jangan m
Pihak lain tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup telepon. Sekitar setengah jam kemudian, Fenty mengambil sebuah paket dan mengetuk pintu ruang belajar."Kak, ada paket untukmu. Aku khawatir itu adalah sesuatu yang penting, jadi aku segera membawanya untukmu."Sebelumnya tidak membeli apa pun, juga tidak suka belanja online, jadi paket ini ....Begitu menyadari apa yang ada di dalamnya, Violet segera mengambilnya dan berkata pada Fenty, "Kamu keluar dulu."Fenty bertanya dengan cemas karena sikap Violet terlihat aneh. "Ada apa, Kak?""Nggak apa-apa, hanya dokumen pekerjaan." Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak usah diceritakan pada Fenty.Baru saat itulah Fenty merasa lega lalu segera pergi.Setelah mengunci pintu ruang belajar, Violet membuka paket itu. Meskipun sudah siap secara mental, napasnya menjadi tidak teratur ketika melihat apa yang ada di dalamnya.Di dalam paket itu ada sebuah tangan.Hanya sekilas, Violet mengenalinya. Itu tangan Bibi Carmelia!Ada bekas luka di pungg
Makam itu ditutupi lagi dengan sangat baik. Jika bukan karena orang seperti Violet yang punya pengamatan yang cermat, pasti tidak akan menemukannya sama sekali.Siapa yang tega mengganggu kuburan orang?Apa dia pembunuh seluruh keluarganya?Karena ingin melihat apa yang sudah dilakukan pihak lain terhadap kuburan itu, Violet menyuruh orang untuk membuka peti mati. Namun, yang tidak diduganya adalah mayat Carmelia hilang!Peti matinya kosong!Jika Leon tidak memberitahunya, Violet mungkin tidak akan menemukannya ....Saat memikirkan hal ini, Violet menatap Leon dengan curiga. "Leon, aku ingat hari kematian orang tuamu bukan kemarin."Leon mengerutkan kening. "Jadi kamu pikir aku yang melakukannya?""Entah benar atau nggak, kamu tahu sendiri." Violet mencibir, "Kamu punya alasan untuk membenci bibiku."Lagi pula, untuk mencegah mereka berdua bersama, Bibi melakukan banyak hal yang tidak menguntungkan Leon. Bahkan di saat-saat terakhir hidupnya, Bibi masih berkata di depan Leon bahwa diri
"Jelas-jelas mereka berdua adalah orang baik, nggak akan pernah menyinggung siapa pun. Kenapa mereka berakhir seperti itu?"Tangisan gadis itu menyayat hati Violet, mengingatkannya pada dirinya saat keluarganya baru saja mengalami musibah.Saat itu, Violet menanyakan pertanyaan yang sama pada bibinya.Jelas kedua orang tuanya adalah orang baik, kenapa mereka dibunuh dengan kejam?Sebenarnya, Fenty bahkan lebih menyedihkan daripada Violet. Setidaknya Violet masih punya Bibi, tapi Fenty tidak punya saudara sama sekali.Hal ini membuat Violet merasa makin kasihan padanya, terutama karena wajahnya terlihat seperti ....Bibi yang baru saja meninggal.Sebenarnya, ketika mereka bertemu pertama kalinya, Violet merasa Fenty agak mirip Carmelia, terutama di antara alis dan matanya.Hampir persis sama.Jika tidak menyelidiki Fenty, Violet bahkan akan curiga bahwa Fenty adalah anak haram bibinya.Sambil menepuk bahunya, Violet menghiburnya dengan lembut, "Jangan khawatir, Kakak akan membantumu men
Nama gadis itu Fenty Jayadi, begitu patuh dan pekerja keras.Sejak pindah ke Vila Magnolia, setiap kali Violet ada, Fenty akan menyajikan teh dan air seperti seorang pelayan.Begitu Violet pulang kerja, Fenty segera keluar dapur sambil berkata, "Kak, kamu sudah pulang kerja. Hari ini, aku membuat ikan asam manis. Aku belajar cara membuatnya dari ibuku. Mungkin rasanya nggak seenak buatan ibuku. Cobalah dulu."Sambil berbicara, Fenty membantu Violet melepas jaketnya lalu mengambil tas laptopnya.Meskipun masih muda, banyak hal yang bisa dilakukan olehnya.Bisa membersihkan rumah, memasak dan bermain piano dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa orang tuanya sudah mendidiknya dengan baik.Violet sudah mengirim orang untuk menyelidiki identitasnya.Walaupun merasa kasihan padanya, tidak bisa begitu saja mempercayai apa pun yang dikatakannya.Jadi, Violet diam-diam mengirim seseorang untuk menyelidikinya.Tidak ada yang aneh, orang tuanya memang baru saja dibunuh belum lama ini.Karena puny
"..."Entah kenapa hati Sheva terasa tidak nyaman saat mendengar Bertha berkata jika dia bukanlah pria pertamanya, seolah-olah terdapat amarah di dalam hatinya."Kamu terus bilang kalau kamu menyukaiku, tapi malah kasih tubuhmu pada pria lain. Cintamu benar-benar sangat unik!"Bertha mendengus, "Apakah aku harus menjaga diriku kalau menyukaimu? Setelah dipikir-pikir, aku mungkin nggak benar-benar menyukaimu. Kalau nggak aku nggak mungkin kasih kesucianku pada pria lain!""..."Seolah-olah tidak melihat ekspresi buruk Sheva, Bertha kembali berkata, "Kamu nggak menikahiku, kebetulan aku juga nggak mau menikah. Aku bisa menganggap aku sehabis digigit oleh setan.""Siapa yang kamu bilang setan?""Siapa saja yang merasa!"Mereka berdua mulai bertengkar, yang membuat kepala Violet terasa sangat sakit.Dia sama sekali tidak bisa menyelesaikan hal ini!Lupakan saja, dia tidak akan ikut campur dalam hal ini!Violet kelelahan mental dan fisik selama beberapa hari ini, jadi dia berencana menaiki
Violet merasa kesal saat melihat mereka berdua, "Apakah kalian kira aku akan pilih salah satu dari kalian setelah menghancurkan pertunanganku?"Violet menunjuk Falcon dan berkata, "Aku sudah bilang kalau kita nggak mungkin bersama dalam kehidupan ini!"Kemudian Violet menunjuk Leon, "Aku nggak akan kembali bersama mantan suamiku. Kalian semua keluar dari sini!""Violet ....""Adik seperguruan ....""Keluar dari sini!"Leon dan Falcon saling bertatapan saat melihat Violet marah, mereka tidak berani mengatakan apa pun dan segera pergi.Di luar Vila Magnolia.Kedua pria berdiri di luar dengan ekspresi yang buruk.Falcon menghela napas, lalu berkata, "Nggak peduli apakah itu kamu atau aku, kita sama sekali nggak punya peluang untuk menang.""Aku sama sekali nggak ngerti. Kamu pernah melukai Violet, tapi aku nggak. Tapi kenapa dia membenciku?"Jelas-jelas Violet sangat dekat dengan Adis, kenapa Violet malah membencinya?"Apa yang terjadi di antara kami berdua hanyalah salah paham!" Kalau ti
Meskipun Sheva tidak melihat siapa orang yang menutup pintu, Sheva bisa mengetahui bahwa Violet mendatangi rumahnya saat mencium aroma obat yang tertinggal di udara.Sialan, Sheva tidak menyadarinya karena kemarin malam tubuh Bertha dipenuhi dengan bau alkohol!Mendengar Violet sudah datang ke sini, Bertha mengerutkan keningnya, "Jadi kamu curiga aku sengaja melakukannya?""Kalau nggak?" Sheva berkata dengan ekspresi sinis, "Bertha, apakah kamu kira aku akan memilihmu setelah kamu menghancurkan pertunanganku dengan Bos?""Meskipun aku menikah dengan orang asing, aku nggak akan punya hubungan dengan orang kejam sepertimu!""Orang yang kejam?"Bertha sama sekali tidak ingin merasa sedih, tapi hatinya terasa sangat sakit seperti ditusuk dengan pisau. Rasa sakit ini membuat Bertha hampir menangis, tapi Bertha berusaha menahan air matanya, "Benar, aku adalah orang yang kejam. Aku sengaja melakukan hal itu kemarin malam. Bahkan aku juga berbohong saat bilang kamu nggak perlu tanggung jawab p
Bertha yang mabuk dihipnotis oleh Falcon. Bertha menyamar menjadi Violet dan mendatangi kediaman Sheva,Sheva masih belum tidur, dia segera turun ke lantai bawah saat mendengar suara ketukan pintu, "Siapa?""Aku!"Suara Bertha bahkan sudah diubah oleh Falcon, jadi suara Bertha saat ini sama sekali tidak ada bedanya dengan suara Violet.Sheva segera membuka pintu saat mendengar suara Violet.Setelah pintu terbuka, Bertha yang berada di luar segera memeluk Sheva.Sheva tidak pernah melakukan hal yang begitu intim dengan Violet, jadi wajahnya segera memerah, "Bos, kamu ...."Mulut Sheva sudah dicium oleh Bertha sebelum dia selesai bicara.Kedua mata Sheva langsung melebar.Ti ... tidak disangka dia di ... dicium oleh Bos ....Bukankah itu hanya pertunangan palsu? Apakah Bos benar-benar ingin bertunangan dengannya?Sheva seharusnya merasa senang, tapi bau alkohol di tubuhnya ....Sheva menjauhkan Bertha yang menyentuhnya, lalu bertanya dengan terengah-engah, "Bos, apakah kamu tahu siapa ak
"Nggak peduli bagaimanapun juga mereka nggak boleh bertunangan!"Falcon mendatangi Leon dan menyatakan maksud kedatangannya.Tatapan Leon sedikit menggelap, "Apa yang mau kamu lakukan?""Bagaimana menurutmu?" Falcon mencibir, "Sheva sama sekali nggak berhak untuk bergabung dalam pertarungan antaramu denganku!"..."Hatchi!"Sheva yang sedang memilih gaun bersama dengan Violet tiba-tiba merasa punggungnya mendingin, "Kenapa aku merasa ada orang yang membicarakanku di belakang?"Violet memutar bola matanya, "Nggak cuma membicarakanmu, mungkin saja mereka sudah berencana untuk membunuhmu!"Bagi Leon dan Falcon, kemunculan Sheva sama sekali tidak diharapkan. Mereka berdua tidak akan membiarkan Violet dan Sheva bertunangan dengan mudah.Sheva segera berlindung di belakang Violet, "Bos, tolong lindungi aku!"Sebenarnya Sheva sama sekali tidak merasa takut.Dia sama sekali tidak menganggap serius Leon atau Falcon.Jika ada yang berani mengganggu pertunangannya dengan bosnya, maka Sheva pasti