Naura mengangguk. “Saya tidak bisa terus seperti ini, Pak Reval. Saya tidak bisa menjalani dua kehidupan dalam satu waktu. Saya harus menyelesaikan masalah saya dengan Mas Dion.” Ruangan itu terasa sunyi sesaat. Reval menatapnya dalam-dalam, seakan mencari kebimbangan dalam mata wanita itu. Tapi, yang ia temukan hanyalah keteguhan hati. Akhirnya, ia menghela napas panjang. “Baiklah,” ucap Reval, suaranya sedikit berat. “Kalau itu yang kamu mau.” Naura tersenyum kecil, lega karena Reval tidak berusaha menahannya. Tapi, sebelum ia bisa melangkah, Reval kembali bersuara. “Tapi, aku ingin kamu tahu satu hal, Naura.” Naura menoleh. Reval menatapnya lekat, suaranya terdengar lebih dalam. “Aku tidak akan mundur. Aku akan tetap di sini, menunggumu. Apa pun yang terjadi di rumahmu nanti, aku ingin kamu ingat ... bahwa aku selalu ada.” Naura merasakan tenggorokannya mengering. Ia ingin membalas sesuatu, tapi kata-katanya terasa macet di tenggorokan. Akhirnya, ia hanya bisa mengangguk
Last Updated : 2025-02-05 Read more