Semua Bab Godaan Hasrat Pria Misterius: Bab 61 - Bab 70

190 Bab

Bab 61 – Trust You More than Anyone Else

Asap mengepul memenuhi ruangan, membuat pandangan semua orang menjadi perih dan buram. Eldon yang berdiri di tengah-tengah segera memejamkan mata. Begitu pun Dominic yang tengah memeluk erat Camelia turut memejamkan mata. “D-Dominic—” “Tutup matamu, Camelia. Asap ini akan hilang dalam beberapa menit.” Dominic membekap kepala Camelia di dada bidangnya. Meski dalam keadaan tertembak, dan darah yang tak henti berlinang deras, tapi Dominic tetap berdiri tegak, melindungi Camelia. Nyatanya, satu tembakan tak membuat tubuh Dominic ambruk. Camelia mengangguk patuh dari dalam pelukan Dominic. Gadis itu memejamkan mata, menyembunyikan wajahnya di dada bidang Dominic. Pun Camelia kian memeluk pinggang Dominic dengan begitu erat. Rasa takut dalam diri Camelia sedikit terobati kala dirinya berada di dalam dekapan Dominic. Walau tak bisa dipungkiri kecemasan melingkupi hati Camelia. Terlebih ingatan Camelia terus tergali akan kejadian di mana Dominic pasang badan melindunginya. Hingga beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 62 – Still Have Me 

“Sebenarnya ada apa di antaramu dan Daddy? Kenapa tadi Daddy membahas pasar gelap? Apa pekerjaan yang kalian miliki?” Dominic terdiam kala mendapatkan pertanyaan itu dari Camelia. Pria itu mengembuskan napas pelan, tak langsung menjawab. Sepasang iris mata cokelat gelap Dominic, menatap manik mata abu-abu Camelia. Tanpa harus banyak bertanya, Dominic tahu mata Camelia memancarkan jelas, rasa ingin tahu yang sangat teramat dalam. Sebelumnya, Dominic memang sengaja tidak memberitahukan Camelia fakta mengenai Burke Moore. Bukan tanpa alasan, tapi karena Dominic tahu jika dirinya memberitahukan fakta mengenai Burke Moore, belum tentu Camelia langsung percaya. Ucapan tanpa ada bukti pasti hanyalah sia-sia. Sekarang kondisi berbeda. Camelia telah melihat segalanya. Tak bisa menampik, Dominic memiliki keraguan untuk mengatakan pada Camelia tentang sebenarnya. Usia Camelia yang masih belia, ditambah Camelia yang terlalu polos tak tahu dunia luar, membuat hati Dominic sempat tak yakin. Aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 63 – Nice Idea

Dominic menatap Camelia yang tertidur pulas di pangkuannya. Gadis itu layaknya bayi yang meringkuk dalam dekapannya. Meski punggung Dominic tertembak, tetap saja tak mengurangi kekuatannya. Nyatanya, Dominic sama sekali tak merasakan berat kala Camelia berada di pangkuannya. Dominic merapikan anak rambut Camelia yang menutupi wajah gadis itu. Dominic memberikan kecupan di pipi Camelia sambil mengusap punggungnya. Sesaat, Dominic melirik jam dinding—waktu menunjukan pukul empat pagi. Pantas saja, Camelia sampai tak lagi bisa menahan kantuknya. Gadis itu pasti sangat lelah. Ditambah harus melihat semua kejadian tadi tentu meninggalkan trauma di dalam benak Camelia. Dominic mengecup kening Camelia. Pria itu bersyukur tak terjadi sesuatu pada Camelia. Meski tak Dominic pungkiri kalau Burke sampai berani menyerangnya di malam hari. Dan sialnya, Burke berhasil melarikan diri. Jika mengingat semua itu, membuat emosi Dominic tersulut. Namun, yang terpenting bagi Dominic adalah Camelia sela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 64 – Albert’s Report 

“Camelia, kau sudah bangun?” Hedy tersenyum melihat Camelia bangun tidur. Hedy mendekat pada Camelia dan segera memberikan susu cokelat yang sudah dibuatnya pada Camelia. “Minumlah, aku sudah membuatkan susu cokelat untukmu.” “Terima kasih, Hedy.” Camelia menerima susu cokelat yang diberikan Hedy, dan meminumnya perlahan. Lantas, kala susu yang ditegak oleh Camelia sudah habis, Camelia memberikan kembali gelas di tangannya pada Hedy. “Camelia, kau baik-baik saja, kan? Tadi malam tidak ada yang melukaimu, kan?” tanya Hedy khawatir. Meski pingsan, tapi Hedy sudah mendengar kabar kalau tadi malam Dominic kedatangan penyusup. Ditambah banyak pengawal yang mati terbunuh, membuat Hedy yakin tadi malam pasti terjadi perkelahian hebat. “Aku baik-baik saja, Hedy. Kau dan para pelayan lain, bagaimana? Maaf aku tidak melihat keadaan kalian. Kejadian tadi malam benar-benar meninggalkan trauma untukku, Hedy.” Camelia berucap pelan dan tersirat bersalah. Kejadian tadi malam membuat otak Camelia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 65 – Albert’s Report II 

“Tuan Dominic telah membohongi Anda, Tuan. Nona Camelia bukan berasal dari keluarga Daza. Dari informasi yang saya dapatkan, kedua orang tua Nona Camelia sudah meninggal.” Raut wajah William berubah mendengar apa yang dikatakan oleh sang asisten. Sorot matanya dingin dan tajam. Kilat mata William, memancarkan kemarahan. Apalagi dikala sang asisten mengatakan Dominic telah membohonginya. William paling membenci jika ada salah satu anaknya yang berani membohonginya. “Jangan main-main dengan ucapanmu, Albert! Katakan yang jelas!” seru William dengan nada tinggi, dan keras. Aura wajah William membendung emosi. Rahang William mengetat. Tangannya terkepal kuat. Terlihat pria paruh baya itu menuntut Albert untuk menjelaskan padanya. “Tuan, saya tidak mungkin main-main dengan apa yang saya ucapkan. Dari data yang saya dapatkan nama panjang Nona Camelia adalah Camelia Belicia Luciano. Ayah kandung Nona Camelia berasal dari Chicago, sedangkan ibunya asli berdarah spain. Ayah Nona Camelia men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 66 – Crazy of You

Camelia menatap kalung berlian di tangannya. Liontin berlian yang berukuran besar dan sangat berkilau, membuat mata Camelia sangat kagum akan keindahannya. Manik mata Camelia memancarkan jelas sebuah kerinduan mendalam. Rindu yang tak lagi bisa diungkapkan oleh kata-kata. Jiwa raga yang terpisah, tapi tidak dengan hati. Camelia mencium kalung itu, dan memeluk erat. Senyuman di wajah Camelia terlukis. Senyuman itu bukalah senyuman riang gembira. Melainkan senyuman patah yang berusaha untuk tegar. Tak mudah bagi Camelia, tapi nampaknya gadis itu tetap berusaha untuk menampilkan ketegaran dalam dirinya. “Camelia?” Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, mendapati Camelia yang duduk di sofa dalam keadaan melamun. Bahkan Camelia tak menyadari sama sekali kehadiran Dominic. “Camelia?” Dominic menegur kembali, duduk di samping Camelia. Sontak, Camelia membuyarkan lamunannya kala mendengar suara Dominic. “Dominic? Kau di sini?” Camelia menatap Dominic yang ternyata duduk di sampingnya. G
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 67 – Naive and Innocent

Suara dering ponsel Dominic terdengar. Camelia yang tengah duduk sofa kamar sambil menikmati sereal di tangannya, langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel milik Dominic yang terletak di atas meja. Camelia sedikit bingung. Dominic masih ada di dalam kamar mandi, dan tak mungkin Camelia menjawab panggilan telepon itu. “Biarkan saja. Nanti kalau Dominic sudah selesai mandi, baru aku akan memberitahu Dominic kalau ada yang menghubunginya,” gumam Camelia pelan. Camelia memilih untuk mengabaikan panggilan telepon itu, namun sayangnya panggilan telepon itu tak kunjung mereda. Camelia menghela napas dalam. Camelia takut kalau Dominic memiliki panggilan penting. Detik itu juga, Camelia mengambil ponsel Dominic, dan menatap ke layar terpampang nama Selena—kakak perempuan Dominic. Tampak Camelia sedikit terkejut kala kakak perempuan Dominic menelepon. “Kak Selena menghubungi Dominic, aku harus apa?” gumam Camelia pada dirinya sendiri. Camelia ragu untuk menjawab panggilan itu. Camelia in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 68 – Romantic Moment in the Kitchen

Camelia melihat resep makanan yang baru saja dia dapatkan dari Hedy. Resep masakan khas Spanyol yang kaya akan rempah. Hari ini, Camelia sengaja meminta resep makanan pada Hedy. Pasalnya Camelia ingin menyiapkan menu makan siang special untuk Dominic. Dan pilihan Camelia jatuh pada menu makanan Paella. Paella—makanan khas Spanyol yang kaya akan rempah ini, menjadi salah satu menu makanan yang kerap Camelia makan dikala ibunya masih ada. Citra rasa yang khas membuat Camelia sangat menyukai menu masakan itu. Tapi, Camelia tak terlalu tahu apa saja bumbu-bumbu yang harus digunakannya. Itu kenapa akhirnya Camelia meminta Hedy memberikan resep makanan Paella. “Semoga nanti rasa makananku enak,” gumam Camelia pelan. Dalam hati, Camelia berusaha meyakinkan dirinya rasa masakan yang akan dibuatnya enak. Camelia bangkit berdiri dari tempat duduknya, lalu melangkah keluar kamar, menuju dapur. Namun, dikala baru saja kaki Camelia melangkah kamar; gadis itu berpapasan dengan Dominic. “Dominic
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 69 – Interrogation

“Apa kalian tidak memiliki tempat lain untuk bermesraan selain di dapur?!” Suara berat keras, memasuki dapur. Nadanya tegas dan tersirat menggeram kesal. Refleks, Dominic dan Camelia melepaskan pagutan bibir mereka kala mendengar suara itu. Dominic dan Camelia sam-sama mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara. Lalu … seketika, mata Camelia terbelalak terkejut melihat William—ayah Dominic berada di ambang pintu. Raut wajah Camelia menunjukan jelas ketakutan yang bercampur kepanikan. Detik itu juga, Camelia mendorong tubuh Dominic. Pun gadis itu melompat turun dari atas meja. Camelia sempat hampir terjatuh, namun Dominic segera menangkap Camelia. Pria itu membenarkan posisi berdiri Camelia. Camelia menelan saliva-nya susah payah melihat William mendekat. Buru-buru, gadis itu mengecilkan kompor agar masakannya tidak gosong. Raut wajah Camelia memucat. Ritme jantungnya jauh lebih cepat. Camelia merasakan dirinya seperti tengah terpergok mencuri sesuatu. Tidak! Ini bahkan lebih para
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 70 – Interrogation II 

“Apa sekarang kau sedang hamil, Camelia?”Pertanyaan yang lolos dari mulut William ini bukan hanya membuat Camelia terkejut, tapi juga Dominic terkejut. Tak ada yang menyangka kalau William akan menanyakan ini. Tampak raut wajah Camelia memucat takut dan panik. Sepasang iris mata abu-abu Camelia sampai menunjukan kebingungan yang tersirat cemas. Napas Camelia berembus tak beraturan. Lidahnya seakan kelu akibat kebingungan. Pertanyaan William seakan membuat dirinya tersudut. Oh, astaga! Camelia yakin pasti William menanyakan itu karena mempergokinya dengan Dominic tengah berciuman. Sungguh, Camelia benar-benar sangat malu kalau mengingat kejadian tadi. Andai saja, Camelia mengetahui kalau William akan datang, maka Camelia akan berjauhan dari Dominic. “Kenapa kau menanyakan hal konyol seperti itu, Dad?” Bukannya Camelia yang menjawab, malah Dominic yang lebih dulu menjawab. Lebih tepatnya ini bukanlah jawaban, melainkan bentuk protes dari Dominic, karena William memberikan pertanyaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status