Langkah kaki Camelia melangkah dengan pelan memasuki mansion bersama dengan Hedy. Sorot pandang gadis itu melemah, menunjukan jelas kerapuhannya. Pandangan Camelia lurus ke depan, dengan benak yang mengusiknya. Mata Camelia sedari tadi sudah menahan agar tak meneteskan air matanya. Tapi hati Camelia terlalu sakit bagaikan pisau tajam menusuk hingga ke jantungnya. Sejak bertemu dengan Burke, pikiran Camelia selalu terngiang-ngiang akan perkataan ayahnya. Rasa takut, khawatir, cemas, semua melebur menjadi satu. Jauh di dalam lubuk hati Camelia terdalam, Camelia tak bisa melakukan apa yang diminta oleh ayahnya. Tetapi di sisi lain, Camelia rasanya tak mungkin membantah apa yang telah ayahnya katakan padanya. “Camelia?” panggil Hedy kala mendapati Camelia yang tengah melamun. “Camelia?” Hedy kembali memanggil Camelia saat Camelia tak kunjung menjawabnya. “Ah, iya, Hedy?” Camelia membuyarkan lamunannya. “Apa yang kau pikirkan?” Kening Hedy mengerut dalam, menatap bingung Camelia. “Ken
Last Updated : 2024-12-24 Read more