Semua Bab Godaan Hasrat Pria Misterius: Bab 31 - Bab 40

190 Bab

Bab 31 – I Trust You 

“Camelia, kau sudah bangun?” Seorang pelayan baru saja menyajikan sarapan untuk Camelia ke atas nakas, sesuai perintah Dominic. Pelayan itu tak membangunkan Camelia. Tepat dikala pelayan itu menyajikan makanan, Camelia sudah lebih dulu terbangun. “Iya, aku sudah bangun,” jawab Camelia pelan pada pelayan. Sungguh Camelia merasa tak enak pada pelayan yang melihatnya bangun tidur di ranjang Dominic. Camelia yakin pasti pelayan itu sudah berpikir macam-macam. Tapi apa boleh buat? Kejadian tadi malam membuat Camelia sangat takut. “Yasudah, ini sarapanmu, Camelia. Tuan Dominic ada di ruang kerjanya bersama dengan Tuan Eldon. Beliau memintaku untuk mengantarkan sarapan untukmu,” ujar sang pelayan lembut. Camelia terdiam sebentar. Pantas saja kala dirinya membuka mata, Dominic sudah tak ada di sampingnya. Rupanya Dominic sekarang tengah bersama dengan Eldon. Ada rasa sedikit kecewa karena Camelia terbangun dalam keadaan Dominic tidak di sampingnya. Tetapi, Camelia pun tak bisa untuk mengel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 32 – Stupid Question

Camelia tak pernah merasakan berbunga-bunga dalam hidupnya. Sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan secara detail. Yang Camelia tahu dirinya sangat bahagia dan nyaman berada di sisi Dominic. Awalnya, Camelia pikir Dominic adalah sosok pria yang sangat kejam. Tapi yang Camelia pikirkan salah besar. Meski kerap memiliki rasa takut berada di sisi Dominic, tetapi Camelia tidak bisa memungkiri bahwa gadis itu pun senang berada di dekat Dominic. Jika dulu, Camelia menganggap tinggal di mansion Dominic sama saja seperti dirinya masuk neraka, sekarang pemikiran itu sudah hilang bagaikan debu yang diterpa angin kencang. Yang Camelia rasakan berada di dekat Dominic adalah rasa aman yang tak pernah Camelia rasakan sebelumnya. Semuanya benar-benar berbeda. Seperti sesuatu hal yang baru yang menyejukan tapi sayangnya Camelia sulit mengungkapkan. “Dominic, kau pulang jam berpa?” tanya Camelia memberanikan diri, sambil menatap Dominic yang menuruni tangga dengan pakaian non formal. Jaket kulit cokel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 33 – The Safest Place

“Apa kau sudah menemukan di mana keberadaan Burke?” Dominic menatap dingin dan tajam Eldon yang berdiri di hadapannya. Aura wajah dingin dan terselimuti amarah setiap kali membahas tentang Burke. “Tuan, orang kita sudah berhasil menemukan keberadaan Burke di Macau, tapi dia berhasil melarikan diri, Tuan.” Eldon memejamkan mata sebentar, penuh rasa bersalah. “Harus saya akui, menangkap Burke tidak mudah. Saya baru tahu kalau selama ini Burke menyadap komunikasi antar pengawal kita. Itu kenapa Burke berhasil bergerak satu langkah lebih cepat dari pada pengawal kita, Tuan.” Eldon menunduk kala mengatakan itu. “Berengsek! Kenapa kau bodoh sekali, Eldon! Bisa-bisanya kau kalah dengan Burke!” Dominic menggebrak meja kerjanya, matanya menyalang tajam bagaikan mata elang. “Saya minta maaf, Tuan. Saya pastikan akan segera menangkap Burke.” Eldon berucap dengan nada penuh keyakinan. Dominic mengembuskan napas kasar, berusaha mengatasi amarahnya. Dominic menyambar vodka di hadapannya, dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 34 – The Safest Place II 

Camelia terbangun dikala sinar matahari pagi menembus sela jendela, menyentuh wajahnya. Mata Camelia mengerjap beberapa kali. Dan ketika mata Camelia sudah benar-benar terbuka, tatapan Camelia menatap di sampingnya; Dominic tengah terlelap. Pipi Camelia merona malu. Hatinya menyejuk bahagia bangun di pagi hari dalam keadaan Dominic ada di sampingnya. Ya, Camelia ingat tadi malam Dominic memintanya untuk tidur dengan pria itu. Berada di sisi Dominic memang tempat yang paling nyaman dan aman. Rasa takut yang dulu Camelia rasakan perlahan mulai tergantikan dengan sebuah kenyamanan. Senyuman malu-malu di wajah Camelia terlukis. Wajah Camelia merona memerah persis seperti anak remaja yang baru merasakan kasmaran. Tatapan gadis itu tak lepas melihat keindahan wajah Dominic—yang begitu tampan. Hidung mancung menjulang melebihi bibir tipis. Rahang tegas ditubuhi jambang maskulin. Jambang pria itu benar-benar sangat rapi dan terawat. Kulit Dominic bersih tak memiliki jerawat satu pun. Domin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 35 – Birthday?

Camelia menikmati sarapan yang terhidang di hadapannya secara perlahan. Selama sarapan berlangsung, tatapan Camelia mencuri-curi melihat Dominic yang tengah minum kopi sambil berkutat pada iPad yang ada di tangan pria itu. Dominic masih hanya memakai celana training panjang, dan bertelanjang dada. Sedangkan Camelia hanya memakai kaus Dominic yang kebesaran di tubuh gadis itu. Aroma parfume maskulin Dominic sekarang berada di tubuh Camelia, membuat gadis itu merona malu. “Dominic,” panggil Camelia pelan. “Hm?” Dominic mengalihkan pandangannya, menatap Camelia. “Hari ini kau tidak ke kantor?” tanya Camelia lembut. “Tidak. Aku akan bekerja di rumah,” jawab Dominic dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Camelia mengangguk-anggukan kepalanya merespon ucapan Dominic. Dominic meletakan iPad yang ada di tangannya ke atas meja, tatapan pria itu kembali menatap Camelia lekat. “Kau sudah selesai membaca novel yang kau pinjam dari Hedy?” tanyanya ingin tahu. Sudut bibir Dominic sedikit t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 36 – Birthday Gifts

Camelia menatap dark chocolate cake yang ada di hadapannya. Tampilan cake yang benar-benar sangat indah. Beruntung ada Hedy yang membantunya. Cake yang khusus dibuat dengan rasa yang tak terlalu manis. Sebelumnya, Hedy sudah mengatakan bahwa Dominic tidak menyukai makanan manis. Tak heran jika Dominic memiliki tubuh yang benar-benar gagah maskulin. “Hedy, terima kasih banyak sudah membantuku,” ucap Camelia pada Hedy dengan senyuman di wajahnya. Sungguh, Camelia tidak tahu bagaimana dirinya jika sampai Hedy tidak membantunya. “Sama-sama, Camelia. Kau itu suka sekali mengucapkan terima kasih. Tadi kan kau sudah mengucapkan terima kasih,” ujar Hedy sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Jika sudah menolong Camelia, maka gadis itu tidak pernah lelah mengucapkan terima kasih. Itu yang membuat Hedy yakin bahwa Camelia memang gadis yang sangat tulus dan baik. Camelia kembali tersenyum merespon ucapan Hedy. “Hedy, dark chocolate adalah cake yang disukai Dominic?” tanyanya memastikan. “Tua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 37 – Birthday Gifts II 

Hal pertama kali yang Camelia lihat saat gadis itu membuka mata adalah Dominic tengah memeluknya begitu erat. Tubuh langsing Camelia didekap oleh tubuh gagah Dominic, membuat gadis itu tidak bisa berkutik sedikit pun. Tampak senyuman di wajah Camelia terlukis mengingat kejadian indah tadi malam. Kejadian yang benar-benar meninggalkan memori indah di ingatan Camelia. Gadis itu seakan tenggelam dalam mimpi di negeri dongeng. Sungguh, membayangkan itu membuat pipi Camelia merona malu. Camelia tak henti menatap Dominic. Terbangun dalam keadaan Dominic memeluknya seperti ini membuat Camelia rasanya berharap waktu berhenti di sini. Camelia merasa sangat nyaman berada di sisi Dominic. Tidak, ini bukan hanya sekedar nyaman saja tapi Camelia menyukai berada di sisi Dominic. Sosok pria kejam itu bisa menjadi pria hangat di moment tertentu. Tak selang lama, pelupuk mata Dominic sudah bergerak-gerak, menandakan pria itu akan segera membuka mata. Refleks, Camelia sedikit menjauh agar tak terla
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 38 – Unknown Number

Camelia tersenyum-senyum sambil menyentuh kalung yang berada di lehernya. Manik mata abu-abu gadis itu memancarkan jelas kebahagiaan. Benak Camelia terngiang-ngiang memikirkan pesta perayaan ulang tahunnya tahun ini dirayakan bersama dengan Dominic. Sungguh, Camelia tidak menyangka tahun ini akan merayakan ulang tahunnya bersama dengan Dominic dan keluarga besar Dominic. Setiap tahun, Camelia selalu merayakan ulang tahun bersama dengan ayahnya. Dulu dikala ibunya masih ada pasti selalu Camelia mendapatkan hadiah dari ibunya. Ada rasa sedih tidak bisa merayakan ulang tahun dengan kedua orang tuanya, tapi tak bisa dipungkiri juga kalau Camelia bahagia merayakan ulang tahun dengan Dominic. “Camelia,” panggil Hedy yang seketika itu juga membuyarkan lamunan Camelia. Refleks, Camelia menatap Hedy yang masuk ke dalam kamarnya. “Hedy?” Camelia menatap Hedy yang membawakan satu kotak besar dan tiga paper bag. Kening Camelia pun mengerut dalam, menatap Hedy lekat dan bingung. “Kau membawa ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 39 – White Lie 

Camelia duduk di halaman belakang dengan raut wajah yang muram. Sorot pandang Camelia lurus ke depan dengan tatapan yang lemah seperti ada hal yang menjadi beban pikirannya. Dinginnya malam menyelimuti suasana di halaman belakang itu. Angin berembus cukup kencang menerpa kulit Camelia, tapi tetap tak membuat Camelia merasa kedinginan. Beban pikiran gadis itu, membuatnya seakan cuaca dingin hanyalah kapas yang menempel di kulitnya. Camelia memejamkan mata sebentar. Rasa khawatir dan ketakutan membuat degup jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Camelia memainkan kukunya ketika kegelisahan telah menusuk masuk ke dalam relung hati terdalam. Ya, hingga detik ini Camelia tak henti memikirkan maksud dari ucapan ayahnya. Camelia sudah berusaha untuk menghubungi nomor ayahnya itu, tapi hasil yang Camelia dapatkan nihil. Nomor telepon yang ayahnya gunakan untuk menghubunginya malah tidak aktif. “Apa yang harus aku lakukan?” Camelia menggigit bibir bawahnya. Gadis itu khawatir kalau te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 40 – White Lie II 

“Camelia? Kenapa kau ke sini? Memangnya Tuan Dominic mengizinkanmu keluar kamar?” Hedy melihat Camelia yang baru saja masuk ke dalam dapur. Tentu Hedy tahu kalau tadi malam, Camelia tidur di kamar Dominic. Hal itu yang membuat Hedy tak berani mengganggu Camelia. “Eldon datang, Hedy. Sekarang Dominic ada di ruang kerjanya bersama dengan Eldon,” jawab Camelia memberitahu Hedy. Tadi, tepat dikala Camelia dan Dominic baru saja selesai sarapan, Eldon datang dan menemui Dominic. Itu kenapa Dominic mengajak Eldon bicara di ruang kerjanya. Dan Camelia lebih memilih untuk bertemu dengan Hedy. Camelia kesepian jika hanya berdiam diri di kamar Dominic. “Oh, Tuan Eldon datang.” Hedy mengangguk-anggukan kepalanya. “Ah, ya, Camelia. Tadi malam aku membuat cheese cake. Cobalah.” Hedy mengeluarkan cheese cake yang ada di dalam kulkas, lalu memberikannya pada Camelia. “Semoga kau suka. Kalau kurang enak, jujur saja. Next time aku akan memperbaiki rasanya agar bisa lebih baik lagi.” Camelia tersenyu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
19
DMCA.com Protection Status