Seketika sepasang alis tebal Gavin saling bertaut. “Yang mana, ya, Non?” “Calon suami pilihan Papa? Siapa dia?” Gavin terdiam. Dia menunduk dalam. Tak satupun kalimat terdengar keluar dari mulutnya. “Jawab, Mas! Sebentar lagi aku ada kelas!” “Sebaiknya anda tanyakan langsung pada Tuan Rivaldo, Nona. Saya tak memiliki kapasitas menjelaskan hal itu pada Anda. Lagipula … ini masih terlalu dini, Anda pun masih harus fokus untuk berkuliah, Nona.” Ameera mendengus. Namun, dia tak lagi bertanya. Gadis itu tahu betul karakter lelaki yang ada di depannya. Jika sudah menjawab a, maka akan tetap dengan jawabannya. “Mas Gavin itu, banyakan nyebelinnya ya sekarang!”Hanya saja, Gavin tak menimpali kalimat itu. Dia langsung menoleh ke arah mobil yang terparkir tak jauh dari tempatnya mengobrol.“Saya permisi! Ibu Anda terlalu lama menunggu, kasihan dia.” Ameera mengangguk dan mengibaskan tangan, “Ya sudahlah!” Gavin memutar balik tubuhnya dan berjalan mendekati ke arah mobil yang terparkir
Last Updated : 2024-12-22 Read more