All Chapters of IDENTITAS TERSEMBUNYI SANG PEWARIS ASLI: Chapter 41 - Chapter 50

106 Chapters

Bab 27A

“Sayang, ayo masuk ke mobil! Mama sudah nunggu kamu!” ucapan Aksa hampir membuat Ameera pingsan. Dia melirik ke arah mobil yang terparkir. Namun, sekilas dia melihat kaca mobil bergerak turun dan jari Sasha muncul. Cincin perak yang melingkar pada jari tengah Sasha, membuat Ameera tahu, siapa pemilik jari itu. “Iy—Iya, Bang.” Ameera tahu, pasti ada Sasha di dalam mobil itu. Dia pun tak berpikir panjang. Yang penting, dia terbebas dari Ardi sekarang.“Ra!” Suara Ardi menggeram kesal ketika Ameera melangkah begitu saja hendak meninggalkannya. Tangannya secepat kilat meraih pergelangan tangan Ameera, tetapi Aksa dengan sigap menepisnya. Sepasang netra elangnya menatap tajam.“Berhenti ganggu dia. Paham?” hardik Aksa. Dibetulkannya kaca mata yang bertengger pada hidungnya. Ardi mengepal. Dia menatap wajah Aksa nyalang.“Brengs*k! Gak boleh ada yang miliki dia selain aku!” hardik Ardi. Aksa mengedik, lalu ngeloyor hendak meninggalkan Ardi. Namun, sigap tangan Ardi menarik kerah baju Aks
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

BAB 27B

Sasha hanya mengedik. Lekas dia duduk sambil bertumpang kaki. Diliriknya Aksa yang sejak tadi duduk terpisah dan tampak mulai meringis. Sepertinya luka lebamnya sudah mulai terasa sakit. [Mas Gavin, thanks, ya! Gak usah muncul sekarang. Nanti jika Bu Uti sudah selamat, Mas Gavin bisa pakai tangan Bu Uti buat bisa narik Ameera pulang. Kalian berpura-pura saja tak ingin Ameera tahu, biar Sasha yang selesaikan sisanya!] Sasha mengetik pesan dan dikirim pada Gavin. [Thanks, Sha.] Pesan cepat dari Gavin, membuat sekilas senyum pada bibir Sasha terbit. Tiba-tiba terbayang lagi bagaimana sikap Gavin yang kikuk ketika mengantarkan koper miliknya yang tertinggal beberapa waktu lalu. “Saya Gavin, Tante, Om! Antar koper Sasha.” “Kamu pacarnya Sasha?” “Saya, t—teman. Iy—Iya, temannya, Tante!” Wajah Gavin yang biasa tenang dan tegas, terlihat sekali grogi malam itu. Dia datang sendirian setelah Sasha mengirimi pesan dan meminta kopernya di antar. Dengan dalih, ada barang-barang berharga. Sa
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 28A

Ardi meringis mengusap luka-luka yang cukup parah. Dia baru saja tiba di rumahnya dalam keadaan babak belur. Hanya saja, Ardi menyipitkan mata ketika menatap seseorang yang tengah duduk bercengkrama bersama Ibu dan Kakaknya. “S-Safiyya? Ngapain dia ke sini?” Ardi menggumamkan nama itu pelan. Hanya saja, mobilnya yang berhenti di pekarangan membuat perhatian ketiga orang yang tengah mengobrol itu teralihkan. “Ardi, muka kamu kenapa?” Mita berdiri kaget dan memburu Ardi. Begitupun Maria dan Safiyya ikut mengekorinya.“Insiden saja, Ma. Gak apa-apa, kok.” Ardi menjawab datar. Dia langsung berjalan lurus tanpa menegur Safiyya. "Berantem, Di! Uji nyali?" kelakar Maria malah terlihat senang melihat wajah Ardi yang babak belur. Ardi hanya mengedik, malas menjawab pertanyaan Maria. “Di, ini Safiyya nyariin kamu.” Mita bicara dengan nada lembut. Sudah tak membahas lagi wajah Ardi yang babak belur. Baginya kedatangan Safiyya jauh lebih penting untuk ddibahas. Ardi menghentikan langkahnya,
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 28B

*** Ameera turun dari mobil fortuner milik Aksa. Aksa, berjalan tergesa. Sasha bilang, memang setelah ini ada acara. Punggung lebarnya langsung menghilang setelah melewati titian tangga.Sasha mengajak Ameera masuk. Di rumah terlihat sepi. Seorang pembantu saja sibuk menanyai mereka mau apa. “Bibi, siapin minuman capucino hangat dua, ya! Camilan juga! Bawa ke balkon atas!” “Asiaaap, Non!” Keduanya berjalan beriringan meniti tangga satu per satu. Baru saja menyelesaikan pijakan tangga. Aksa terlihat buru-buru keluar dari kamar. Dia mengenakan pakaian formal. “Hati-hati, Abang!” Sasha mengedip usil sambil menahan tawa. Wajah Aksa semakin terlihat bengkak sekarang. “Hmmm.” Aksa hanya menggumam. Dia terus menuruni anak tangga lagi dengan cepat. Sementara itu, Ameera hanya meringis sambil menangkupkan tangan di depan dada ketika tak sengaja netranya bersitatap dengan Aksa. Namun, lelaki itu tampak tak acuh. Sasha dan Ameera duduk di balkon belakang. Di bawahnya langsung bisa melihat
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 29A

Malam sudah larut ketika Aksa memarkirkan mobilnya di garasi. Ada dua mobil lainnya milik ayah dan ibunya yang sudah terparkir lebih dulu. Ditutupnya kembali garasi tersebut. Lekas dia menggeliatkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Urusan hari ini cukup melelahkan.Aksa berencana membangun sebuah klinik bersama satu orang rekan dokter lainnya. Bagaimanapun, sudah cukup lama dia bekerja di rumah sakit dan ingin juga memiliki klinik sendiri seperti kedua orang tuanya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam ketika dia membuka daun pintu. Aksa berjalan tergesa menaiki anak tangga. Rasa lelah dan nyeri pada wajahnya semakin terasa, nyut-nyutan luar biasa. Ketika dia membuka pintu, Aksa sedikit terkejut ketika melihat satu set makan malam yang masih rapi diwraping, juga minuman jahe yang tertata rapi di meja kerjanya. Tak biasanya si Bibi menyiapkan makan malamnya di kamar seperti sekarang. Namun, tak banyak yang Aksa pikiran, perutnya yang memang terasa lapar, sudah minta diisi. Dia
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 29B

“Dih, Non Sasha! Bibi Desi Ratna Sari mah, cuma bercanda atuh, Non! Permisi ….” Bi Icih melirik ke arah Sasha dan menggaruk pelipis tak gatal. Lekas dia beranjak ke belakang dan membawa sebakul cucian. “Ra, Siang nanti kita ke Bu Uti, yuk! Katanya sudah selesai operasinya, sudah siuman juga.” Sasha mengambil segelas air bening hangat dan meneguknya.“Bukannya kamu lagi dipingit, Sha?” Ameera menaikkan satu alisnya ke atas.“Berangkatnya dianter Papa! Tar pulangnya dijemput dia tuh!” Sasha menunjuk ke arah Aksa yang tengah membawa piring kosong ke arah wastafel.“Ngerepotin aja emang!” Aksa dengan usil mengusap wajah Sasha setelah menyimpan piring dan mencuci tangannya.“Ish, basah, Abang!” omel Sasha sambil memukul punggung Aksa. “Pagi-pagi tuh mandi! Jadi cewek kok pemalas!” oceh Aksa ngedumel sambil berlalu. Sementara itu, Sasha hanya memonyongkan bibirnya saja sambil mengumpat tanpa suara dan menggoyang-goyangkan kepalanya.Ameera tersenyum masam. Ada setitik iri di hatinya. Meli
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB30A

Semenjak perkelahian dengan Aksa, Ardi kehilangan jejak Ameera. Berulang kali dia mendatangi kontrakan Ameera, tetapi tak menemukan sang pujaan hati di sana. Ardi tahu, Ameera sudah tak bekerja di perusahaan golf itu lagi. Jadi, dia cukup kesulitan untuk bisa menemui Ameera sekarang. “Ya Tuhaaan, di mana kamu, Ameera?” batin Ardi sambil menyugar rambut ke belakang. Masih banyak hal yang ingin ia bicarakan. Salah satunya, ide gila Ardi yang terbit semalam. Tiba-tiba saja, dia memiliki ide untuk membawa Ameera kabur dan meninggalkan pulau jawa. Hidup berdua, jauh dari keluarga yang tak mendukungnya. Tentunya, hal itu setelah paksaan dari keluarga Ardi, agar Ardi mau menerima Safiyya kembali.Hidup Ardi yang semrawut bertambah kusut. Hari ini, ketika pulang dari kantor. Ardi dikejutkan dengan kehadiran dua orang perempuan yang membuatnya muak. Siapa lagi kalau bukan Anesya dan Safiyya. “Di, lihat mama mertua dan istri kamu. Karena kamu tidak mau kembali ke rumah Tuan Rivaldo. Mereka me
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB 30B

“Apa aku gak salah dengar?” Maria membetulkan posisi duduknya.“Nggak, Mar.” Mita menjawab pasti.“Aneh.” Marina ikut menimpali. “Kok aneh? Yang jelas, Safiyya itu sudah cinta mati sama Ardi. Jadi, demi meminta rujuk dari anak mama yang ganteng itu, dia rela-relain datang ke sini mau diajak hidup susah, loh!” tutur Mita menyampaikan sudut pandangnya. “Okelah si Safiyya demi Ardi. Terus, mamanya? Ngapain?” Maria menautkan alis, tak paham.Mita mengedik. Namun, beberapa detik kemudian dia membagi pandangan pada Maria dan Marina bergantian. “Mungkin karena Safiyya anak kesayangan, ya! Mamanya khawatir kita tak memperlakukan dia dengan baik, jadi ikut, deh!” tukas Mita meski tak yakin.“Bisa jadi, sih!” ucap Marina. “Hmmm … ya sudah, di kamar bawah saja, Ma!” Maria menimpali. “Nah itu masalahnya, tadi Mama sempat singgung kamar bawah. Eh, Jeng Anes tampak tak terima. Masa iya, dikasih kamar pembantu.” Mita menjelaskan. “Terus?” Maria dan Marina menatap wajah perempuan yang sudah mel
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB31A

Ameera dan Sasha sudah tiba di panti. Bangunan yang tak terlalu luas itu, terdengar riuh dengan beberapa anak-anak yang sedang belajar menyanyi di . Tampak di ruangan yang tak luas itu, anak-anak berbaris rapi. Maulida, yang tengah mengajar sukarela hari itu. “Yey, Ibu pulang!” seru salah satu anak berusia sekitar delapan tahun. Lalu, dia melompat keluar barisan dan menyalami Bu Uti.“Yeayyy! Ibu sembuh!” “Ibu pulaaaang!”Sorak sorai terdengar riuh. Lalu, mereka berkerumun menyalami dan memeluk perempuan yang mereka sayangi itu. Bu Uti tersenyum dan menerima uluran tangan mereka satu per satu.“Anak-anak, sudah, ya! Biar Ibunya istirahat dulu!” seru Maulida yang menghampiri dan menyalami Bu Uti juga. Kerumunan anak-anak pun menguar. Erni mendorong kursi roda yang diduduki Bu Uti ke dalam kamar. Ameera dan Sasha mengekorinya dari belakang dan membawakan barang-barang milik Bu Uti.Bu Uti sudah terbaring di ranjang. Erni dan beberapa anak panti yang tadi mengantar pun sudah meninggal
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB31B

Gavin mematung menatap Sasha yang tengah memetik gitar. Gadis itu terlihat bernyanyi tanpa beban. Sesekali kepalanya mengangguk-angguk mengikuti irama yang ada. Auranya terlihat bersinar. Lily was a little girlAfraid of the big, wide worldShe grew up within her castle wallsNow and then, she tried to runAnd then on a night with the setting sunShe went in the woods awaySo afraid, all aloneThey warned her, don't go thereThere's creatures who are hidin' in the darkThen somethin' came creepin'It told her, "Don't you worry, " justFollow everywhere I goTop of all the mountains or valley lowGive you everything you've been dreamin' ofJust let me in, oohEverything you want in goldI'll be the magic story you've been toldAnd you'll be safe under my controlJust let me in, oohJust let me in, oohShe knew she was hypnotizedAnd walking on cold, thin iceThen it broke, and she awoke againThen she ran faster andStart screamin', "Is there someone out there?Please help me, come ge
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status