Semua Bab Perselingkuhan Yang Manis: Bab 81 - Bab 90

339 Bab

Lelaki Dari Masa Lalu Karin

Karin sama sekali merasa tidak puas dengan jawaban Nabil. Akhirnya ia kembali ke kantor. Dia akan menemui Radit dan meminta keterangan. Bosnya itu berhutang banyak penjelasan padanya.Suasana kantor sudah sepi saat Karin kembali. Sebagian besar karyawan sudah pulang.Karin menerobos masuk ke ruangan Radit tanpa mengetuk pintu atau pun kata permisi."Lho, Rin, kenapa balik lagi?" tegur Radit yang sedang mengemasi perlatan kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang."Maaf, Pak, boleh saya minta waktunya sebentar? Ada yang mau saya omongin.""Ada apa, Rin? Kayaknya serius," Radit yang tadi sudah berdiri kembali duduk di kursinya."Ini tentang Kayla," ucap Karin dengan suara tercekat di kerongkongan."Ada apa dengan Kayla?" tanggap Radit antusias begitu Karin menyebut nama calon istrinya."Apa benar kalo Kayla itu mantan istri Nabil?" tanya Karin menahan gejolak di dadanya.Wajah Radit berubah serius. "Kamu tahu darimana?" dia balik bertanya."Dari file data karyawan.""Jadi kamu baru tahu se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Perdebatan Radit dan Karin

Pagi-pagi sekali Karin sudah bangun. Hari ini ia akan berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya. Laporan assessment karyawan sudah menunggu untuk diselesaikan. Seperti permintaan Radit, laporan itu harus ada di mejanya sebelum jam makan siang. Karin tidak ingin mengecewakan bosnya itu. Dia harus selalu menampilkan kinerja yang sempurna di mata Radit."Kenapa nggak dihabisin susunya, nak?" tanya Bunda pada Karin yang nampak terburu-buru dan menyisakan lebih dari setengah gelas susu vanilanya yang masih hangat."Aku takut telat, Bun, ada yang harus aku selesain pagi ini," jawab Karin setelah menyeka sisa-sisa cairan yang menempel di sekitar mulutnya dengan tissue."Ya udah, hati-hati ya," pesan Bunda sebelum Karin berangkat.Karin mengangguk, lalu bergegas keluar. Baru saja dia akan mengambil motor, sebuah mobil putih berhenti tepat di depan rumahnya. "Bang Nabil," gumam Karin pelan. Dengan langkah cepat dia membuka pintu pagar dan menghampiri Nabil.Nabil membuka kaca mobil, "Ayo R
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Desakan Papa

Sore itu, seperti janjinya, Nabil kembali menjemput Karin di kantornya. Sangat berat bagi Nabil menginjakkan kaki di tempat itu. Dia takut akan melihat Kayla lagi, dan perasaannya yang mulai tertata akan kembali hancur berantakan.Karin sudah menunggu di pos security saat Nabil sampai. Sehingga Nabil tidak perlu lagi menunggu lama dan memberi peluang pada waktu untuk mempertemukannya dengan Kayla."Bang, aku boleh curhat nggak?" ujar Karin setelah masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Nabil.Duh, apalagi yang akan dibicarakan Karin?Nabil tidak mau jika mereka akan membahas Kayla seperti tadi pagi. Karin tidak tahu betapa susahnya Nabil mengenyahkan Kayla dari hati dan pikirannya."Boleh kan, Bang?" Karin mengulang pertanyaannya."Iya, Rin, boleh. Kamu mau cerita apa?""Tentang kerjaan, Bang. Dan ini ada hubungannya sama Kayla juga. Bang Nabil nggak keberatan kan?"Nabil menahan nafas. Ternyata pikirannya tidak salah. Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang? Apa yang akan dikata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Usaha Kedua

Setelah menimbang-nimbang dan melalui pemikiran yang panjang, akhirnya malam ini Nabil membulatkan tekad mendatangi rumah sakit tempat dokter Andri, spesialis andrologi itu praktek.Sebenarnya kartu nama itu didapat Nabil tadi siang, saat ada sosialisasi mengenai kesehatan pria dewasa di kantornya.Dari info yang tertera di kartu nama itu, jadwal praktik dokter tersebut hanya tiga kali seminggu, dan durasinya pun singkat, yaitu dari jam enam sore sampai jam sembilan malam.Tanpa membuang waktu lagi, Nabil segera berangkat. Dan disinilah dia berada sekarang. Di ruang tunggu di sebuah rumah sakit. Hanya ada beberapa orang pasien berada di tempat yang sama dengan Nabil. Dan itu pun perempuan. Nabil berpikir, mungkinkah dia satu-satunya yang menderita penyakit menyedihkan ini yang membuatnya merasa paling kerdil diatas bumi?"Bapak Nabil el haqq!""...""BAPAK NABIL EL HAQQ!"Suara perawat yang memanggil untuk kedua kalinya membuyarkan lamunan Nabil."Iya, sus, saya!" Nabil beranjak, mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Gagal Move On

Dan keesokan harinya, Ari membuktikan kata-katanya. Dia terus mendesak Nabil, tanpa memberikan waktu padanya untuk bernafas.Nabil tidak bisa berkutik. Jalannya tertutup. Semua pintu sudah terkunci. Dia tidak bisa menghindar lagi. Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukannya adalah berterus terang dan mengatakan semuanya dengan jujur."Oke, aku akan jujur bilang semuanya tapi nggak disini," kata Nabil pada Ari yang terus mendesaknya dan tidak ingin menyerah."Kalo gitu, kita ngomong di kantin aja," usul Ari yang langsung diiyakan Nabil.Mereka pun berjalan bersisian menuju kantin kantor. Nabil mulai menyusun kata-kata yang akan disampaikannya pada Ari nanti. Dia sudah siap untuk menerima apapun respon dan tanggapan Ari padanya."Mo minum apa, geng? Aku yang trkatir deh," ujar Ari begitu mereka sampai di kantin dan mengambil tempat duduk di pojokan."Air putih aja," jawab Nabil tanpa banyak memilih."Yakin?" "Iya."Ari memanggil penjaga kantin dan memberi isyarat agar mendekat. Sesoso
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Sah

Baru saja pulang dari kantor, Kayla langsung menyerbu kamar mandi. Hari ini sudah lebih dari tiga kali Kayla muntah-muntah. Perutnya benar-benar nggak enak. Pasti tadi dia salah makan di kantor. Tapi perasaan, makanannya juga yang biasa-biasa aja dan bersahabat sama perutnya. "Yang, kamu nggak apa-apa?" tanya Radit cemas dan kasihan melihat Kayla yang terkulai lemas dan kehabisan tenaga.Kayla berusaha mengatur napasnya. Kepalanya terasa berdenyut-denyut, memancing rasa mual yang belum benar-benar pergi.Radit yang akan pulang setelah mengantar Kayla, mengurungkan niatnya. Ia tidak tega meninggalkan Kayla sendiri di rumahnya. Di rumah Nabil sih tepatnya."Aku nggak apa-apa kok. Mungkin cuma masuk angin, atau salah makan. Kamu kalo mau pulang, pulang aja," Kayla meyakinkan dan menenangkan Radit.Radit menatap Kayla sekilas. Wajah cantiknya sedikit pucat. Radit mengusir pikiran buruk yang mencoba menguasai. Ah, nggak mungkin, pikirnya. Selama ini mereka selalu bermain aman. Lagian suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Malaikat Yang Terluka

Akhirnya Nabil nekat keluar dari mobil dan mendorong sendiri mobilnya, berharap di depan sana ada bengkel yang bisa memberinya bantuan.Tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Nabil kehabisan tenaga tepat saat mobilnya berada di tengah-tengah jalan raya. Mobilnya sukses menghalangi pengendara lainnya untuk lewat.Sebuah Honda City hitam berhenti di depannya lalu mengklakson panjang karena tidak bisa lewat.Nabil tak kehilangan akal. Dia mendekati sedan hitam itu, berniat meminta pertolongan.Pengendara sedan tersebut menurunkan kaca mobil, "Ada apa, Mas?" tanyanya."Mbak, bisa bantuin saya nggak? Mobil saya tiba-tiba mogok dan nggak mau hidup," jelas Nabil.Perempuan itu turun dari mobilnya. Lalu mengikuti Nabil ke mobilnya.Nabil memperhatikan gerak-gerik perempuan itu dengan saksama. Dia mencoba menyalakan mesin, tapi tidak berhasil."Lho, bensinnya habis ya?" celetuk perempuan itu."Masa sih?" Mata Nabil langsung tertuju pada fuel meter.Ternyata benar. Indikator pada fuel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Malam Pertama Yang Penuh Drama

Kayla mengedarkan pandangannya ke tiap sudut ruangan tempatnya berada sekarang. Ya. Saat ini dia sedang berada di president suite room sebuah hotel bintang lima. Kayla memandang takjub pada pemandangan romantis yang terhampar di depan matanya.Ratusan mawar aneka warna memenuhi sisi tempat tidur. Kayla mengambil satu di antaranya lalu mendekatkannya ke hidung. Ia memejamkan mata, menghirup dalam-dalam aroma wangi yang timbul. "Sayang... Gimana, kamu suka?"Kayla membuka mata begitu mendengar suara Radit. Suaminya itu tersenyum hangat dan menatapnya mesra.Kayla mengangguk dan balas tersenyum. "Aku suka. Suka banget."Radit duduk disamping Kayla. Disibaknya anak rambut yang jatuh di kening gadis itu, lalu diselipkannya ke belakang telinga."Kamu cantik, Sayang... Beda dari biasanya," puji Radit dan tak lepas memandang Kayla dengan penuh kemesraan.Kayla menunduk malu. Wajahnya merona. Walaupun sudah ribuan kali Radit memujinya tapi tetap saja sensasinya beda.Radit meraih dagu Kayla,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Pengakuan Nabil

Pagi-pagi saat Kayla terbangun, ternyata Radit sudah ada di sebelahnya. Lelaki yang kini ia sebut suami itu melingkarkan tangannya ke tubuh Kayla. Wajahnya tampak tenang dalam tidurnya yang pulas.Kayla menyentuh muka Radit. Lalu mengusapnya pelan. Radit tidak terusik sama sekali saking lelapnya ia tidur.Rasa bersalah mulai menguasai Kayla begitu ingat penolakannya semalam. Kayla menyesal telah bersikap kekanakan dan membuat Radit kecewa. Harusnya jika memang belum siap untuk hamil, dia bisa prepare pencegahnya sebelum mereka bercinta. Kayla balas mendekap Radit dengan melingkarkan kedua tangannya ke tubuh Radit.Tapi mungkin pelukannya terlalu erat hingga membuat Radit terbangun."Maaf, aku nggak bermaksud membangunkanmu," ucap Kayla saat melihat mata Radit yang kini terbuka sempurna.Radit tersenyum sekilas. Lalu menutup mulutnya yang menguap berkali-kali."Kamu lanjutin aja tidurnya," tanggap Kayla peka.Radit tidak menjawab dan menutup matanya kembali, berniat melanjutkan tidurn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Tamparan Untuk Nabil

Rasanya Karin tidak bisa mempercayai kalau Nabil bisa berkata sejujur itu padanya. Pengakuan Nabil yang sangat terus terang melukai hatinya. Andai bisa memilih, ia lebih menyukai Nabil untuk berbohong demi menjaga perasaannya."Ja... Ja... Jadi apa arti hubungan kita selama ini, Bang?" tanya Karin terbata-bata. Pandangannya mulai memburam oleh bulir-bulir air mata yang berlomba ingin berloncatan keluar.Nabil menghela napas berat. Dia tidak ingin menyakiti Karin. Tapi dia juga tidak mau harus terus berpura-pura. Nabil sudah mencoba menjalani hubungan bersama Karin, membangun chemistry dan berusaha agar mereka sejalan. Tapi ia merasa gagal. Tidak sedikit pun ruang hampa di hatinya bisa terisi oleh kehadiran Karin."Sebelumnya saya minta maaf. Tapi saya rasa diantara kita tidak pernah ada komitmen apapun," kata Nabil mengingatkan. Dia menggunakan kata saya dan bukan aku lagi. Itu artinya Nabil sudah bicara secara serius dan formal.Karin semakin shock mendapat pengakuan yang bertubi-tub
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
34
DMCA.com Protection Status