Home / Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Hasrat sang Konsultan Idaman: Chapter 121 - Chapter 130

164 Chapters

Bab 121.

'Ohhsk..! Renny... Om juga... sampai..! Argghkss..!' lenguhan Pak Lukas terdengar samar oleh Renny, yang tengah melayang di alam kenikmatannya. Ya, hampir bersamaan Lukas dan Renny memperoleh klimaks dari olah asmara mereka. Pancaran demi pancaran benih dari Lukas, terasa hangat dan deras menerpa di kedalaman liang surga Renny. Renny masih memejamkan matanya dan berharap sosok Lukas tadi, hanyalah khayal semata. Dia masih berharap yang bercinta dengannya adalah pemuda gagah dan tampan itu. Namun celakanya..! Saat Renny membuka matanya kembali dalam mimpinya itu. Ternyata yang nampak di hadapannya tetaplah Pak Lukas, yang tengah menatap nanar penuh kepuasan ke arahnya. 'Terimakasih Renny. Tadi itu nikmat dan indah sekali sayang', ucap Lukas, seraya menunduk hendak mencium wajah Renny. Dan... "Aihhh..! Tidakk..!!" Sampai disitu Renny berteriak keras daan terbangun dari tidurnya, dengan nafas tersengal-sengal dan tubuh berkeringat. 'Ahh..! Syukurlah, ternyata hanya mimpi..!' bath
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 122.

"Iya Bu. O ya, ini Mas Bimo, Bu. Tadi Fira kenalan di panti," ujar Fira senang, yang langsung memperkenalkan ibunya pada Bimo. Ya, bagi Fira melihat sang ibunya bersedia menemui Bimo, itu adalah pertanda sang Ibu berkenan dengan Bimo. Fira sama sekali belum tahu mengenai 'benda jahat' dan perjanjian Bimo dengan ayahnya. Dia mengira Bimo betah berlama-lama di kediamannya itu. Dan tentu saja hati Fira merasa senang sekali melihat hal itu. "Salam Ibu, saya Bimo teman Fira," sapa Bimo sopan, seraya menghampiri Sekar dan mencium tangannya. "Iya Bimo. Saya Sekar, ibunya Fira," sambut Sekar ramah. Simpatinya pada Bimo pun semakin besar, melihat sikap Bimo itu. Tak lama kemudian, Renny pun tiba di lantai bawah. Dia langsung melangkah ke arah ruang tamu, untuk menemui teman adiknya itu. Baru saja Renny tiba di ruang tamu, pandangannya pun seketika menatap ke arah Bimo, dan sebaliknya Bimo yang peka juga langsung menatap ke arah Renny. Dan keduanya pun saling tersentak kaget bersamaan..!
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 123.

"Hahh...!!" Seruan kaget serentak orang-orang di dalam rumah Budiman, kecuali Bimo. Karena Bimo memang sudah menduga hal itu akan terjadi. "S-suara apa itu keras sekali Bimo..?!" seru Budiman dengan wajah kaget dan panik. "Tenanglah Pak. Itu suara makhluk yang hendak menghuni benda yang ditanam di taman itu. Dia menabrak pagaran yang Bimo buat di sekeliling rumah ini. Kalau dia berhasil menembus pagaran itu, tak mungkin akan terdengar bunyi tabrakkan keras seperti itu Pak," ujar Bimo, mencoba menenangkan Budiman dan semua orang di dalam rumah itu. "S-syukurlah kalau makhluk itu gagal menembus pagaranmu Bimo. L-lalu selanjutnya bagaimana Bimo..?" Sekar ikut berseru gugup, dengan wajah panik dan ketakutan. "Selanjutnya biar Bimo saja yang keluar rumah Bu. Ibu dan yang lainnya tetap di dalam rumah saja sementara ini," ujar Bimo tersenyum tenang. "B-baiklah Bimo. Hati-hati ya," ucap Sekar terbata. Sementara yang lainnya nampak mengangguk, tanda mengerti maksud Bimo. "A-ada apa seb
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 124.

Blaph..! Sosok Ki Swaer Wisa lenyap seketika dari area itu. Ya, rupanya Ki Sawer Wisa lebih memilih kabur dari Bimo sejauh-jauhnya. Dan berniat menerima saja hukuman dari Tuannya, Ki Tapa! 'Seberat-berat hukuman Ki Tapa, dia takkan sampai memusnahkanku! Karena Ki Tapa pasti masih membutuhkanku, untuk bekerja padanya! Daripada aku musnah di tangan pemuda bedebah itu..!' Rupanya demikianlah pola pikir licik Ki Sawer Wisa itu! Sementara sukma Bimo malah tersenyum senang, melihat kaburnya Ki Sawer Wisa itu. Karena memang itu yang diharapkannya. Baginya membuntuti Ki Sawer Wisa yang lenyap melarikan diri itu adalah soal mudah. 'Dia pasti akan melaporkan hal ini pada Tuannya secepatnya', bathin Bimo menduga. Splash..! Sukma Bimo melesat lenyap ke arah langit. Sukma Bimo bermaksud mengikuti Sawer Wisa dari ketinggian yang tak terdeteksi oleh Ki Sawer Wisa. Dan nampak jelaslah kini, kemana arah Ki Sawer Wisa melesat saat itu. Dan bagi Bimo, kecepatan melesat Sawer Wisa masihlah terbi
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 125.

"Hahahaaa..! Turunlah..!" Blaaghk..! Ki Tapa tergelak geli, lalu dia menggebrak kembali lantai dihadapannya. Dan perlahan tubuh Thomas pun turun kembali ke bawah, hingga menyentuh lantai dengan aman. "Am-ampuun Kiii..!" seru pucat Thomas dengan suara gemetaran. menahan kengeriannya atas kejadian barusan. "Makanya jangan coba-coba main hati dengan Aki, Thomas..! Aki bisa merasaakan dan menebak isi hatimu..!" seru tenang namun tajam dari Ki Tapa, memperingatkan Thomas. "I-iya Ki Tapa..! Maaf..! Saya percaya Ki..!" seru gemetar Thomas. Dia kini yakin 100 persen, bahwa Ki Tapa memang orang linuwih. Blaphh..! Tiba-tiba saja muncul sosok Sawer Wisa di ruang tirakat Ki Tapa itu. Sosok yang hanya bisa dilihat oleh mata bathin Ki Tapa. Sementara Thomas, Bagyo, dan Lukas yang berada di ruangan itu sama sekali tak bisa melihat sosok Ki Sawer Wisa. Mereka hanya merasakan hawa panas, yang tiba-tiba saja menebar di ruang tirakat itu. "Hahh..! Baboo.. baboo..! Kenapa kau kembali sebelum mela
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 126.

'Hmm..! Tunggulah saatnya nanti, sebentar lagi tawa kalian akan berubah menjadi rintihan terpedih..!' bathin Bimo. "Hei..! Apa kalian tak merasakan..? Sekarang ruangan ini terasa sejuk sekali..! Aneh..?!" seru Thomas pada kedua rekannya. "Ahh..! Iya benar..! Padahal tadi panas sekali hawanya..!" seru kedua rekannya berbarengan. Ya, mereka yang tadinya merasa hawa panas di ruangan itu, akibat kedatangan Ki Sawer Wisa, kini merasakan hawa ruangan begitu sejuk. Hal itu sebenarnya tak lain adalah hawa aura, yang memancar dari sukma Bimo. Kini sukma Bimo urung mengejar Sawer Wisa.Bimo merasa sudah cukup informasi yang didapatkannya, dari percakapan tiga orang brengsek di ruangan itu. 'Aku harus mengabarkan informasi ini pada Pak Budiman secepatnya. Karena tak lama lagi, sepertinya aku harus berhadapan dengan Tuan dari Sawer Wisa yang bernama Ki Tapa itu'. Splasph..! Sukma Bimo pun melesaat cepat sekali, dan menembus begitu saaja dinding kediaman Ki Tapa. *** Sementara di kediaman
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 127.

Staapph..! Sebuah benda terbungkus plastik berisi kain hitam yang dirajah dengan tinta emas. Tiba-tiba saja telah tergenggam di tangan kanan Bimo yang terkembang tadi. Ya, benda itu meluncur dan muncul begitu saja dri dalam tanah. Tanpa bekas sama sekali di permukaan tanah tempat keluarnya benda jahat itu. Ajaib..! Cesshhk..! Terdengar suara bagai bara besi yang dicelupkan ke dalam air, seiring dengan mengepulnya asap hitam dari benda yang berada dalam genggaman Bimo. "Hahh..?!" "Aisshk..!!" Terdengar seruan-seruan kaget dan ngeri, dari Budiman dan keluarganya. Saat mereka menyaksikan kejadian dalam penarikkan benda jahat itu, dengan hati berdebar tegang. Akhirnya asap hitam itu pun sirna beberapa saat kemudian. Bimo langsung membawa benda hasil tarikkannya itu ke teras rumah. "Bapak, Ibu. Inilah benda jahat yang ditanam oleh tikang suruhan Lukas itu. Dan Lukas ini ternyata tak bekerja sendirian Pak Budiman. Ada dua orang lain di belakang layar selain Lukas itu," ujar Bimo te
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 128.

"Haahh..!!" seru kaget serentak ketiga orang tamu agung itu. Tentu saja mereka kaget, karena Ki Tapa muncul begitu saja dihadapan mereka bagaikan hantu. "Kalian dengar kataku barusan..?!" sentak Ki Tapa lagi agak geram, karena ucapannya tak direspon segera oleh ketiga tamunya itu. "Ba-baik Ki Tapa..! Aku dengar..!" seru Thomas gemetar ketakutan. Dia tak ingin mengundang amarah sepuh sesat itu lagi. "I-iya Ki Tapa..!" sahut gugup Lukas dan Bagyo bersamaan. "K-kami pamit Ki..!" ucap ketiga orang itu. Lalu tanpa panjang kata lagi, mereka bertiga pun langsung keluar dari kediaman Ki Tapa. Brrmm..! Nngngg..! Terdengar suara mobil menjauh dari kediamna Ki Tapa. *** Bimo merasa dia harus tetap membicarakan perihal perbuatan Lukas pada Renny.Namun dia merasa saat itu bukanlah saat yang tepat. Untuk membicarakan hal yang bersifat sangat rahasia dan pribadi bagi Renny, di depan keluarganya. "Lukas..! Kau selama ini sudah kuanggap saudara..! Sungguh tega sekali kau.." seru Budiman ber
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 129.

Tepat jam sembilan, Bimo telah menanti di depan gerbang Fakultas Pertanian. Terdapat sebuah halte di depan gerbang itu, dan Bimo pun menanti di sana. Ada kumpulan mahasiswa dan mahasiswi, yang nampak telah berada di sana menanti bis kampus. Ada yang berbincang, membaca buku, dan juga duduk diam seperti halnya Bimo. Diam-diam beberapa mahasiswi nampak mencuri pandang ke arah Bimo. 'Hmm. Keren juga tuh cowok', bathin beberapa mahasiswi di halte itu. "Bimo..!" seru tersenyum seorang wanita yang baru saja keluar gerbang fakultas, seraya lambaikan tangannya ke arah Bimo. "Hai Mbak Renny..!" balas Bimo tersenyum tenang. 'Ahh..! Pantas saja keren. Ternyata dia sahabatnya Kak Renny', bathin beberapa mahasiswi, yang memperhatikan Bimo tadi. Bimo dan Renny pun saling menghampiri dan bertemu di sisi halte itu, tempat dimana Bimo memarkirkan motornya. "Bimo. Kita langsung saja ke Curug Ciberlem yuk..! Nanti kita jalan-jalan dan makan dulu di sana saja ya," ujar Renny tersenyum. Entah kena
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 130.

'Akhirnya dia bicara sendiri soal mimpi itu', bathin Bimo. "Ceritakan saja jika Mbak Renny percaya sama Bimo. Siapa tahu Bimo bisa membantu," ujar Bimo tenang. Ya, Bimo berusaha mendorong keberanian Renny, untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi padanya. "Bimo. Apakah hanya melalui mimpi orang bisa melakukan apa saja pada diri kita..? Apakah ada kemampuan seperti itu di dunia ini, Bimo..?" tanya Renny pelan, dengan tatapan serius menanti jawaban Bimo. "Mbak Renny, sebaiknya Bimo buka saja sekalian disini ya. Sebenarnya sejak pertama kali Bimo melihat Mbak Renny, Bimo melihat sesosok makhluk astral yang menempel di tubuh Mbak Renny. Itulah hal yang membuat Bimo terkejut saat itu sebenarnya Mbak Renny," ungkap Bimo, membuka penjelasannya. "Lalu, kenapa Bimo tak mengatakan saja saat itu pada Renny..?" tanya Renny penasaran. "Karena pada saat itu, aku belum bisa memastikan jenis makhluk apa, yang menempel pada diri Mbak Renny," sahut Bimo. "Lho..? Berarti Bimo sekarang sudah
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status