"Ahh..! Kau benar Bimo..! Sebaiknya kita bicara di villa milik Ayah saja yuk. Tak jauh kok dari sini," sentak Renny sadar. Bahwa apa yang mereka bicarakan memang bersifat sangat pribadi. "Sepertinya itu lebih baik Mbak Renny," ujar Bimo tersenyum. Tak lama kemudian Bimo dengan motornya menuju ke villa milik keluarga Budiman, yang berada tak jauh dari area Curug Ciberlem itu. Dalam waktu beberapa menit saja, mereka telah tiba di depan pintu gerbang sebuah villa berlantai dua, yang cukup asri dan megah. Nampak tergopoh seorang pria paruh baya membukakan pagar gerbang villa itu, dengan senyum di wajahnya. "Selamat datang Non Renny. Silahkan Non," sapa pria paruh baya itu ramah. "Makasih Mang Akim. Ini teman Renny, Mang," sahut Renny ramah. "Baik Non Renny," sahut Mang Akim maklum. Dia memang diserahi tugas menjaga dan merawat villa milik Budiman itu bersama keluarganya. "Mari Mang Akim," sapa Bimo ramah, saat dia melewati penjaga villa itu. "Silahkan Mas," sahut mang Akim sopan.
Last Updated : 2025-02-13 Read more