Rainer memalingkan pandangannya dari jendela, lalu menghela napas panjang. Kepalanya berdenyut, terasa seperti ada ribuan pecahan kaca yang menusuk dari dalam. Rainer tidak tahu apa yang lebih menyakitkan, rasa sakit fisik atau kekosongan di benaknya. Semuanya terlihat kabur. Tidak ada yang jelas selain fakta bahwa dia ada di tempat asing, bersama orang-orang yang tidak dikenalnya. Mia, wanita yang mengaku menyelamatkannya, selalu bersikap lembut dan penuh perhatian. Tapi ada sesuatu yang tidak beres. Sikapnya terlalu tenang, terlalu terukur. Ketika Rainer mencoba bertanya lebih dalam, jawabannya selalu ambigu, seperti selubung yang sengaja tidak dibuka. Rainer memijat pelipis, mencoba memungut serpihan ingatan yang tercecer. Wajah seorang pria tua muncul, samar-samar. Kakek Wijaya. Kakeknya. Kemudian, suara seperti ledakan keras menggema, membuat tubuhnya berguncang hebat. Tapi setelah itu, hanya ada gelap.
Last Updated : 2025-02-09 Read more