Home / Romansa / Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat! / Chapter 81 - Chapter 84

All Chapters of Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!: Chapter 81 - Chapter 84

84 Chapters

Bab 81. Rahasia Apa?

Rainer memalingkan pandangannya dari jendela, lalu menghela napas panjang. Kepalanya berdenyut, terasa seperti ada ribuan pecahan kaca yang menusuk dari dalam. Rainer tidak tahu apa yang lebih menyakitkan, rasa sakit fisik atau kekosongan di benaknya. Semuanya terlihat kabur. Tidak ada yang jelas selain fakta bahwa dia ada di tempat asing, bersama orang-orang yang tidak dikenalnya. Mia, wanita yang mengaku menyelamatkannya, selalu bersikap lembut dan penuh perhatian. Tapi ada sesuatu yang tidak beres. Sikapnya terlalu tenang, terlalu terukur. Ketika Rainer mencoba bertanya lebih dalam, jawabannya selalu ambigu, seperti selubung yang sengaja tidak dibuka. Rainer memijat pelipis, mencoba memungut serpihan ingatan yang tercecer. Wajah seorang pria tua muncul, samar-samar. Kakek Wijaya. Kakeknya. Kemudian, suara seperti ledakan keras menggema, membuat tubuhnya berguncang hebat. Tapi setelah itu, hanya ada gelap.
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 82. Bayangan Semu

"Kamu tidak seharusnya berada di sini."Suara itu terdengar penuh amarah, tetapi ada nada kecewa yang terselip di dalamnya. Mia berdiri di ambang pintu, tubuhnya tegak dengan tatapan menusuk. Namun, Rainer tidak mundur. Dia berdiri di tengah ruangan.“Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?” hardik Mia.“Masuk ke sini bukan hal yang sulit bagiku,” jawab Rainer dengan sedikit menyombongkan diri.“Cepat pergi dari sini!”“Aku tidak akan pergi sampai kamu menjelaskan semua ini.”Mia melangkah masuk, menutup pintu dengan tenang. Matanya bergerak cepat, menyapu ruangan, seperti memastikan bahwa setiap sudutnya masih berada dalam kendalinya. “Tidak ada yang perlu aku jelaskan, Devan. Kamu seharusnya mempercayaiku.”Diam-diam Mia sudah mendoktrin Rainer sejak tersadar jika namanya adalah Devan. Dan Rainer tersadar sudah sejak hari kedua setelah kecelakaan.“Percaya pada apa? Kebohongan? Penyekapan ini? Atau pesan
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 83. Lorong yang Gelap

Cahaya mentari di pagi hari menyelinap melalui sela-sela gorden. Rainer duduk di tepi ranjang, pandangannya tertuju pada jendela yang masih tertutup rapat. Cahaya lampu dari lorong menyelinap melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Seperti biasa, setiap kali dia bangun dari tidur, tubuhnya terasa lemah. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Entah beberapa hari Rainer berada di rumah ini, semakin hari keganjilan itu tampak lebih jelas dan terus membayangi. Ada sesuatu yang hilang, seperti potongan puzzle yang terselip, menghalangi gambaran utuh yang seharusnya dia pahami.“Kenapa selalu begini? Padahal aku selalu merasa baik-baik saja,” keluh Rainer lirih.Kepala Rainer terasa sakit setiap kali mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak bisa terus begini dan harus segera bertindak.Dia bangkit perlahan, membiarkan tubuhnya terbiasa dengan kelemahan yang terus membelenggu. Langkahnya terhenti saat menyadari keanehan l
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 84. Pergi Sebentar

Sebuah pesan masuk, membuat Mia menghentikan aktivitasnya sejenak. Dia menatap layar ponsel dengan ekspresi serius. Gerakan tangan yang sebelumnya lincah kini terhenti. Isi pesan itu lebih merajuk ada sebuah perintah yang tak bisa diabaikan. Setelah membaca isi pesan itu, Mia menghela napas pendek, lalu mengangguk kecil pada dirinya sendiri, seperti membuat keputusan mendadak.“Dev, aku akan pergi keluar, sepertinya akan lebih lama. Mungkin sebentar lagi ayah juga akan kembali. Kamu baik-baik di rumah,” ujar Mia setelah memastikan makan siang Rainer habis.Rainer pun mengangguk dan tersenyum tipis.Sebelum melangkah pergi, Mia memanggil salah satu orang kepercayaannya dan memberi instruksi singkat.“Awasi dia. Jangan sampai ada celah.”Tatapannya tajam, dia tak perlu khawatir tentang pergerakan Rainer karena dia telah memasukkan obat tidur ke dalam makanannya. Orang itu mengangguk cepat, sementara Mia segera bersiap. Tanpa menu
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status