Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi의 모든 챕터: 챕터 111 - 챕터 120

178 챕터

Preman Magang

Akira masih mengintip dari balik jendela dengan jantung berdebar. Dia melihat Noah berdiri dengan ekspresi tajam, berhadapan dengan pria asing yang datang bersama beberapa anak buahnya. Namun, suasana yang mencekam itu tiba-tiba berubah aneh ketika salah satu pria berbadan besar di belakang pemimpin mereka melangkah maju. "Kami datang untuk menangkapmu, Noah Mahendra," katanya dengan nada dramatis. Noah mengangkat alis. "Menangkapku? Atas dasar apa?" Pria itu melirik ke samping, seolah-olah mencari jawaban. "Umm… karena… bos kami yang baru ingin bertemu denganmu." Akira yang masih mengintip dari dalam vila hampir tertawa. Ini apa? Preman atau anak baru magang di dunia kriminal? Namun, sebelum Akira bisa berpikir lebih jauh, pria yang tampaknya pemimpin kelompok itu memutar matanya dan memukul belakang kepala anak buahnya. "Jangan bodoh! Kita di sini bukan untuk membuang-buang waktu!" Noah bersedekap. "Jadi kalian sebenarnya mau apa?" Pemimpin mereka menyipitkan mata. "Kami in
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Cinta dan Tanggungjawab

Suara ketukan sepatu hak tinggi Akira menggema di sepanjang koridor mewah gedung Mahendra Corp. Ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Noah Mahendra, suaminya sendiri. Meskipun Noah memberinya posisi ini untuk melindunginya dari ancaman Charles Mahendra, Akira tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dirinya benar-benar memasuki dunia bisnis yang keras dan penuh intrik. Pintu ruang kerja Noah terbuka, memperlihatkan pria tampan itu yang tengah berbicara dengan Gabriel. Saat melihat Akira masuk, senyum tipis Noah muncul, tetapi ekspresi dinginnya tetap terpampang seperti biasanya ketika sedang bekerja. "Selamat datang di neraka, Nyonya Mahendra," kata Gabriel bercanda sambil menyeringai. Akira mendengus. "Sepertinya aku harus lebih siap mental kalau setiap hari harus bekerja dengan dua pria perfeksionis seperti kalian." Noah hanya mengangkat alis, kemudian menyerahkan tumpukan dokumen kepadanya. "Mulai dari ini. Aku ingin laporan lengkap sebelum makan siang." Akir
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Jerat Kegelapan

Suasana di kantor Mahendra Corp semakin tegang sejak panggilan dari Charles Mahendra. Akira tahu bahwa ancaman dari pria itu bukan sekadar gertakan kosong. Namun, dia tidak ingin menunjukkan ketakutannya. Hari-harinya kini diisi dengan tumpukan dokumen, pertemuan bisnis, dan pengawasan dari Noah yang terlalu protektif. Tapi hari ini, sesuatu yang lebih besar akan terjadi. Siang itu, Akira mendapat undangan untuk menghadiri pertemuan dengan klien baru, salah satu perusahaan investasi yang berminat bekerja sama dengan Mahendra Corp. Awalnya, Noah ingin ikut, tetapi karena ada rapat mendadak dengan dewan direksi, dia terpaksa menyerahkan tugas itu kepada Akira dan Gabriel. Akira tiba di restoran mewah tempat pertemuan akan berlangsung. Gabriel sudah menunggu di sana, wajahnya terlihat sedikit tegang. "Ada yang tidak beres," bisiknya saat Akira duduk di seberangnya. Akira mengangkat alis. "Apa maksudmu?" Gabriel menyipitkan mata ke arah pintu masuk. "Lihat siapa yang baru saja da
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Nukke!

Malam itu, di dalam ruang server Hydra Star Corp, tatapan Noah dan Akira masih terpaku pada layar yang menampilkan pesan misterius,["Permainan baru saja dimulai."] —N Noah menghela napas, jelas tidak ingin membahasnya. Namun, Gabriel memotong, "Dia mantan sahabat Noah... dan musuh paling licik yang pernah kita hadapi." Akira terkejut. Mantan sahabat? Noah mengusap wajahnya. "Aku akan menjelaskan nanti. Sekarang, kita harus mencari tahu bagaimana dia bisa menembus sistem keamanan kita." Tiba-tiba, suara dering ponsel memecah kesunyian. Noah melihat layar—nomor tak dikenal. Dia mengangkatnya. "Siapa ini?" Suara di ujung telepon terdengar santai, tetapi tajam. "Kamu masih sama, Noah. Selalu berpikir bisa mengendalikan segalanya." Jantung Noah berdebar kencang. "Nukke!" Pria disebarang tertawa pelan. "Sudah lama, ya? Aku senang kamu masih mengingatku." Noah mengepalkan tangannya. "Apa yang kamu inginkan?" "Tidak banyak. Aku hanya ingin melihat apakah kamu masih sekuat dulu...
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Langkah Terakhir

Rumah mereka masih diselimuti asap tipis sisa serangan. Pengawal Noah segera menyisir area, memastikan bahwa Nukke dan anak buahnya benar-benar sudah pergi. Namun, bagi Akira, serangan tadi bukan sekadar ancaman fisik—itu adalah pukulan terbesar yang mengguncang hatinya. Dia menatap Noah yang masih menodongkan pistol ke arah tempat terakhir Nukke menghilang. "Jadi selama ini… ibumu yang ada di balik semua ini?" suara Akira lirih, matanya mencari kebenaran di wajah suaminya. Noah menutup matanya sejenak, lalu menghela napas. "Ya. Dia adalah dalang dari semua ini. Charles Mahendra hanyalah boneka yang dia kendalikan." Gabriel yang berdiri di dekat mereka menatap Noah dengan serius. "Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" Noah menatap Akira sebelum menjawab, "Amell memberitahuku." Akira terdiam. Dadanya sesak. Itu berarti selama ini Noah bekerja sama dengan Amell di belakangnya. Tapi yang lebih mengkhawatirkan… ibunya sendiri yang berusaha menghancurkan hidupnya? Noah mendekati Akira
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Ibu Noah Kembali

Noah berdiri di depan jendela besar kantornya, menatap langit malam yang kelam. Kepalanya dipenuhi dengan pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Benarkah ibunya yang menjadi dalang di balik semua kekacauan ini? Sementara itu, Akira duduk di sofa, masih berusaha mencerna kenyataan yang baru saja mereka ketahui. "Sayang," suara Akira lirih namun penuh ketegasan. "Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan ibumu? Kau selalu menghindari pembicaraan tentangnya. Sekarang aku mengerti alasannya, tapi aku butuh kebenaran." Noah terdiam. Dia tahu, cepat atau lambat, Akira berhak mengetahui semuanya. "Ibuku..." Noah menarik napas dalam, lalu berbalik menatap Akira. "Dia bukan wanita lemah seperti yang orang kira. Selama ini, aku pikir Charles adalah dalang dari semua yang terjadi dalam hidupku, tapi ternyata... ibuku lebih kejam darinya." Akira menelan ludah. "Apa maksudmu?" Noah menghela napas berat. "Saat aku masih kecil, ibuku dan ayahku sering bertengkar. Aku tidak mengerti kena
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Noah Kecil

Suara sirene masih menggema di kejauhan, tetapi bagi Noah, suara itu hanya menjadi latar belakang dari pikirannya yang kacau. Kata-kata Nukke terus terngiang di kepalanya."Ini baru permulaan, Noah. Aku akan memastikan kamu kehilangan segalanya."Noah mengepalkan tangannya. Ia tahu ini bukan sekadar ancaman biasa. Jika Nukke berani menyebutkan nama ibunya, itu berarti permainan ini sudah jauh lebih besar dari yang ia duga.Akira menggenggam tangannya erat. "Noah… apa kamu baik-baik saja?"Tatapan Noah beralih ke istrinya, yang meskipun terlihat tegar, tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.Noah menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. "Aku tidak tahu, Akira. Aku merasa… seolah semua yang kupikirkan selama ini salah. Aku pikir Charles adalah musuh terbesarku. Aku pikir, setelah dia kalah, aku akhirnya bisa bernapas lega. Tapi sekarang, aku menyadari ibuku jauh lebih berbahaya darinya."Akira menatapnya dalam-dalam. "Aku ingin tahu segalanya, Noah. Aku ingin mengerti apa yang
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Pertemuan Dengan Alice

Malam itu, Noah duduk di ruang kerjanya, menatap ponselnya yang masih menampilkan panggilan terakhir dari Alice.Akira berdiri di sampingnya, mencoba membaca ekspresi suaminya. "Noah, kau yakin ingin bertemu dengannya?"Noah menghela napas. "Aku harus. Jika aku tidak melakukannya sekarang, aku akan terus dihantui oleh pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab."Akira menggenggam tangannya erat. "Aku tidak akan membiarkanmu menghadapi ini sendirian."Noah menatap istrinya dalam-dalam. "Terima kasih, Akira."Mereka berdua tahu, pertemuan ini bisa mengubah segalanya.Keesokan harinya, Noah dan Akira tiba di lokasi yang telah ditentukan oleh Alice—sebuah vila tua yang terletak di pinggiran kota.Udara dingin menusuk kulit, dan suasana di sekitar terasa begitu sunyi, seolah tempat itu telah lama ditinggalkan.Noah menggenggam tangan Akira erat saat mereka berjalan menuju pintu utama.Begitu mereka masuk, seorang pelayan tua menyambut mereka. "Tuan Noah, Nyonya Alice sudah menunggu di ruang
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bukan Anak Charles

Mobil Noah melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan vila Alice. Akira duduk di sampingnya, mencengkram tangannya erat."Noah, kau baik-baik saja?" tanyanya dengan suara lembut.Noah tidak langsung menjawab. Tatapannya kosong menatap jalanan di depan, pikirannya masih dipenuhi kata-kata Alice."Kau pikir Charles adalah satu-satunya musuhmu? Kau salah, Noah. Ada seseorang yang bahkan lebih berbahaya, dan dia sudah memperhatikanmu sejak lama."Dan yang lebih mengejutkan—dia bukan anak Charles Mahendra.Dia adalah putra Edward Van Dijk.Jantungnya berdebar keras. Bagaimana mungkin? Kenapa Alice baru mengatakannya sekarang? Jika benar Edward adalah ayah kandungnya, kenapa pria itu tidak pernah muncul dalam hidupnya?"Noah," Akira memanggilnya lagi, suaranya penuh kekhawatiran.Noah menghela napas panjang sebelum menjawab, "Aku baik-baik saja."Akira tahu itu bohong. "Kita harus membicarakan ini."Noah tetap diam. Baginya, tidak ada yang perlu dibicarakan. Alice adalah manipulatif dan be
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Warisan Darah dan Dendam

Edward Van Dijk duduk dengan tenang di sofa mewah di depannya, seolah-olah pertemuan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. Seakan-akan dia sudah lama menunggu momen ini tiba.Noah, di sisi lain, merasakan gelombang emosi bercampur aduk di dalam dadanya. Selama ini dia hidup dalam bayangan kekejaman Charles Mahendra, berpikir bahwa dia hanyalah anak yang tidak diinginkan. Sekarang, pria di depannya mengaku sebagai ayah kandungnya dan menginginkannya kembali."Jadi?" Noah akhirnya membuka suara, nadanya dingin. "Kau ingin aku kembali ke keluargamu setelah sekian lama? Seolah-olah aku ini barang yang bisa diambil dan ditinggalkan begitu saja?"Edward tersenyum tipis. "Kau bukan barang, Noah. Kau adalah warisanku."Noah mengepalkan tangannya di atas meja. "Aku bukan milik siapa pun. Aku membangun hidupku sendiri, tanpa bantuan siapa pun."Edward mengangkat alis. "Tanpa bantuan siapa pun? Noah, kau mungkin berbakat, tapi jangan naif. Setiap langkahmu sudah diperhatikan sejak lama."Noah me
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기
이전
1
...
1011121314
...
18
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status