All Chapters of AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?): Chapter 11 - Chapter 20

103 Chapters

Keraguan Arka

Ekspresi teduh Arka tadi berubah sedikit antusias. Grace adalah dokter obgyn yang selama ini menangani Lisa di Raztan Hospital. Dia belum mengatakan bahwa Lisa mengandung saat ini."Thanks karena selama ini udah bersabar selama proses penyembuhan Lisa. Dia hamil, Grace.""Ah, serius? Syukurlah, padahal aku sempat pesimis. Ternyata kalian diberi rejeki untuk punya anak di usia seperti ini. Tapi, keadaan Lisa ..."Arka menghela napas berat. Dia melepas kacamata dan memainkan bola kristal kecil di atas meja."Aku tau. Yuga juga bilang rahimnya lemah dan masih dalam kondisi rentan. Dia meminta kami menunggu perkembangan dua minggu ini. Kalau Lisa bisa bertahan, itu tandanya kemungkinan kami bisa punya anak mencapai 80 persen."Sepanjang Arka bercerita, Dr. Grace hanya mematung. Dia yang bertahun-tahun menangani Lisa, tentu saja dia yang lebih tahu perihal ini."Lisa udah gak muda lagi, Ka. Kamu tau itu. Sebenarnya bukan cuma kandungannya, nyawa Lisa juga dalam bahaya."Arka terkejut mende
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Si Pengganggu

Arka pergi meninggalkan rumah sakit. Lisa dibimbing masuk ke ruangan. Setelah beberapa menit menjalani pemeriksaan, dia tak bisa menahan tangisnya. Lekas keluar dari ruang praktek dengan senyum yang bahkan tak bisa disembunyikan lagi."Kamu berhasil, Lisa. Jaga kandungan kamu dengan baik. Maaf karena dulu aku menyerah terlalu cepat. Sekarang kamu bisa katakan pada suamimu kalau anak ini akan lahir dengan sehat. Tapi biarpun begitu, kamu harus tetap lebih sering kontrol dan jaga kondisi kesehatan kamum Jangan sampai stres, ya!" Lisa ingin menangis sepuasnya dan berterima kasih pada sang dokter obgyn. Dia pun memeluk pria yang merupakan teman lamanya itu."Terima kasih. Aku nggak akan lupa semua kebaikan kamu.""Eih, udahan, ah! Jangan main peluk-peluk gini. Malu diliat orang. Nanti aku bisa CLBK."Lisa sedikit tertawa dan mencubit sisi pinggangnya. Raut bahagia tak bisa disembunyikan dari keduanya."Ingat semua yang aku katakan, ya!" pesan Yuga."Siap, Pak Dokter."Yuga sedikit membun
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Cemburu

"Sayang, kenapa berdiri di situ aja?" tanya Lisa."Nggak, nggak ada apa-apa."Tak tahu kenapa ini sangat mengganggunya. Sejak dia menerima foto kenangan Yuga dan Lisa, dan kali ini istrinya itu begitu akrab bicara dengan mantan kekasihnya itu, membuat Arka sedikit cemburu.Kling!Ada pesan masuk di Whatsapp ponsel-nya. Nomor yang sama dan mengirimkan foto Lisa dan Yuga lagi.'Ini apa maksudnya, sih? Sengaja banget kayaknya. Mau cari mati atau gimana?'Lisa memperhatikan raut geram sang suami. Disentuhnya bahu Arka untuk menegur. "Kenapa? Siapa nge-chat?"Arka segera meletakkan ponsel-nya di atas meja. "Nggak ada, kok. Ayo, tidur!""Masih jam 9. Belum ngantuk.""Nggak apa-apa, ayo tidur. Aku juga mau istirahat. Besok harus tugas lagi."Lisa berbaring tepat di sisi sang suami. Terasa sangat sulit tidur di saat perutnya membesar saat ini. Miring ke kiri, tetapi suaminya hanya memejamkan mata tanpa bicara lagi. 'Dia beneran mau tidur? Nggak ada good night kiss, gitu?' keluh batinnya.Lis
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Mantan Tunangan

Wanita itu cemberut. Ingin beranjak, tapi lengannya ditahan Arka. Suaminya itu meletakkan dagunya di bahu Lisa."Dia udah balik dari Swiss, kemarin datang ke rumah sakit. Nggak tau juga ada urusan apa.""Kamu masih suka sama dia, ya?"Lisa menjauh, menunjukkan aksi merajuk agar suaminya tahu dia cemburu."Nggak, lah, Sayang. Ya ampun, udah basi banget cerita itu, mah. Udah real sepupuan doang, kok. Mungkin dia balik karena kangen Indonesia."Lisa tak bicara lagi, lekas turun ke bawah untuk menikmati sarapan. Mayang, wanita yang baru saja dibicarakan itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka.Lisa tak pernah bertemu langsung, hanya mendengar cerita saja. Mayang yang merasa dipaksa oleh perjodohan itu, lari dari pertemuan keluarga hingga Arka mengalami kecelakaan mobil saat mengejarnya."Hai, Lisa. Apa kabar?"Sahutan Mayang itu menerbitkan senyum getir di bibir Lisa. Wanita itu begitu tenang berada di antara kedua mertuanya."Lis, ini Mayang. Sepupunya Arka, anak dari adiknya mama," ujar
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Kamu Mungkin Mandul

Arka menghela napas lelah setelah seharian Mayang mengajaknya berkeliling. Coffee shop di tepi jalan menjadi pilihan mereka. Ada banyak shopping bag berada di atas kursi sisi duduknya. Wanita itu mengajak belanja hingga menguras tenaganya seharian."Seneng banget hari ini! Makasih, ya, Ka."Arka mendengkus geram sambil menyeruput kopi. Sejak tadi dia mengamati ponsel dan belum ada panggilan atau pesan dari sang istri."Kenapa, sih?" tanya Mayang. "Kan, kamu udah izin sama istri kamu. Kalau ada apa-apa, dia pasti telepon kamu, kok.""Aku khawatir sama dia itu wajar, dia lagi mengandung. Seenaknya aja kamu bawa aku pergi. Aku mana bisa melawan perintah mama."Mayang mengambil garpu kecil untuk melahap cheese cake di atas meja. Begitu puas menatap wajah kesal mantan tunangannya itu."Tapi, aku kaget, loh, pas dengar kabar kalau istri kamu hamil. Setahuku dia susah hamil, kan, karena pernah punya kista sewaktu muda? Sampai satu ovariumnya diangkat."Arka tak menyahut. Dia tahu Mayang akan
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Sang Mantan

Lisa berjalan hati-hati di lorong bangsal rumah sakit. Dia ingin menemui Arka dan menagih janji terkait waktu sang suami untuk menemaninya belanja. Belakangan ini Mayang mengacaukan hari-hari mereka."Mudah-mudahan aja hari ini Arka nggak banyak pasien."Lisa sedikit nyeri pada panggulnya. Perutnya yang mulai besar tentu saja menuntutnya lebih berhati-hati. Dirinya duduk sebentar di kursi tunggu, menghubungi Arka yang sejak tadi mengabaikan panggilan.[Kamu lagi ada jadwal operasi, ya? Sampai jam berapa?]Dirinya hampir bosan menunggu Arka. Lima belas menit berikutnya, pesan masuk mengisi layar.[Aku ada jadwal operasi setengah jam lagi dan masih ada tugas sampai sore ini.]Gagal lagi untuk mengajak Arka pergi. Tertatih dirinya berjalan di lorong, hingga langkahnya terpatri di persimpangan.Tugas. Betapa hati Lisa mencelos pilu karena dari kejauhan, dilihatnya Mayang menghampiri dan bermanja lagi dengan sang suami.'Sejak kapan dia jadi lebih penting dariku, Ka?'Lisa menahan tangis
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Berbagi Isi Hati

[Bro, malam ini gue ke rumah lo, ya. Mau ketemu bini lo.]Bola mata Arka melotot sempurna saat membaca pesan masuk di ponsel-nya itu. Nama Rizwar sebagai pengirim pesan berada di layar."Ni orang ngemeng atau gonggong, sih? Seenak udel aja."Jam tugas sudah berakhir. Arka kehilangan rasa lelah saat membaca pesan temannya seprofesi dokter itu. Panggilan tertuju pada Rizwar."Lo ngajak gelut atau gimana? Ngapain mau ketemu bini gue?" sahut Arka begitu panggilan tersambung.Arka keluar dari ruangan sambil bicara melalui ponsel. Lantas berjalan ke arah parkiran untuk mengambil mobilnya. Berbicara santai, belum menyalakan mesin."Nggak ada, sih. Belakangan, kan, lo ngeluh sakit kepala. Gue ajak check up, nolak mulu. Itu kepala lo bisa bahaya kalau lo sepelein. Riwayat medis lo sepuluh tahun lalu itu bisa aja berdampak sekarang," sahur Rizwar dari seberang panggilan. "Makanya gue mau bujuk bini lo. Kali aja dia dengerin.""Ah, gue nggak punya waktu buat ngurusin itu, Bro. Masalah gue lebih
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Salah Paham yang Dalam

Lisa mendengkus kesal saat mendengar saran peduli dari sahabatnya itu."Aku yang duluan? Apa harus aku yang minta dulu baru diperhatikan? Aku ini istrinya, dia milikku. Harusnya tanpa diminta pun udah jadi kewajiban dia. Dan sekarang kamu mau aku yang minta perhatian ke dia? Kamu nggak salah? Aku aja nggak tau kenapa malah dia yang jadi uring-uringan.""Ya nggak ada salahnya, kan? Kalau aku yang minta dia merhatiin kamu malah lain urusannya nanti.""Dia apa-apaan, coba? Harus aku duluan yang minta perhatian dia, sedangkan kalau Mayang minta temenin jalan, langsung gesit gerak kayak si Mayang itu lagi bunting aja. Apa, sih, aku ini? Sakit banget aku karena jealous sama Mayang.""Jadi masalahnya di Mayang? Kamu nuduh suami kamu selingkuh?""Ya enggak. Cuma ya, perhatian itu nggak pantas. Nggak seharusnya ada orang asing dalam hubungan rumah tangga.""Okelah. Ntar aku telepon lagi. Aku mau jalan pulang dulu. Nggak boleh nelepon sambil nyetir, kan?""Hati-hati. Istirahat yang banyak. Itu
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Penengah

Arka membolakan mata. Status masa lalu Mayang diseret oleh sang istri. Dirinya merasa tak pernah melakukan hal di luar batas dengan Mayang. Untuk alasan apa itu dijadikan sumber masalah?"Apa maksud kamu? Kenapa harus bawa-bawa Mayang? Kamu nuduh aku selingkuh? Jelas-jelas kamu tau hubunganku sama Mayang. Jangan cari-cara alasan untuk bertengkar, Lis!""Selama ini aku udah coba sabar karena kamu nggak pernah perhatian lagi sama aku. Mayang begini, Mayang begitu! Kamu sibuk ke mana-mana nemenin dia!""Mamaku yang minta dan itu juga cuma dua hari, Lis. Aku nggak pernah jalan lagi sama dia.""Tapi dia nyamperin kamu ke rumah sakit, kan?"Arka menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. Tak pernah mereka bertengkar hanya karena orang asing. Arka belum saja mengatakan kecemburuannya terkait Yuga. Dirinya masih menahan diri untuk menjaga perasaan sang istri."Sampai kapan aku harus tahan diginiin, Ka?! Apa Mayang lebih penting daripada aku? Kamu berubah sejak Mayang balik lagi k
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Penjelasan

Arka terbangun saat matahari sudah tinggi. Terkejut, dia terlambat bangun karena harusnya ada jadwal operasi setengah jam lagi."Aih?! Kenapa telat bangun gini?"Arka baru sadar berada di kamar Rizwar. Temannya itu sudah terlihat rapi dan berberes, siap dengan keberangkatannya ke bandara satu jam lagi. "Kenapa lo nggak bangunin gue?" kesal Arka."Kayaknya lo nyenyak banget, nggak tega gue."Semalaman tidur terpisah dari Lisa, setidaknya sekarang pikiran Arka jauh lebih tenang. Dia pun keluar untuk menemui sang istri di kamarnya. Lisa terlihat duduk di kasur. Sang wanita yang tak bicara dengan air wajah sedih. Arka begitu merasa bersalah untuk pertengkaran semalam."Arka ..."Arka mendekati dan duduk di sisi kasur. Hanya butuh satu kecupan di bibirnya untuk mengucapkan rasa bersalah."Maaf. Aku nggak perhatian sama kamu selama ini. Harusnya ...."Lisa memukul pelan dada bidang suaminya itu. Rasa bersalah setelah pembicaraan dengan Rizwar kemarin malam juga menggaungi hatinya."Bodoh!
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status