Melihatku tidak lagi menolak, Nenek Hera langsung tersenyum lebar, "Ini baru cucu menantuku yang baik. Sebenarnya, sudah lama aku mau kasihkan kamu. Sekarang aku serahkan padamu, berarti satu impianku, impian si nenek tua ini, sudah terpenuhi."Aku mengusap-usap gelang yang halus dan lembut itu, hatiku kembali dipenuhi rasa bersalah.Di hati Nenek Hera, aku selalu begitu baik, sedangkan aku malah ....Air mataku tak terbendung.Nenek Hera tersenyum padaku dengan penuh kasih, "Anak bodoh, kenapa menangis? Apa Zayn telah menindasmu?"Aku segera menggelengkan kepala, terisak, "Dia tidak menindasku. Nenek yang terlalu baik padaku.""Benar-benar anak bodoh. Kamu adalah cucu menantu nenek. Kalau nenek tidak sayang kamu, lalu pada siapa lagi nenek akan sayang?"Saat itu, seorang pelayan datang memanggilnya, "Nyonya Hera, pesta sudah dimulai sejak tadi, semua orang masih tunggu Nyonya di bawah."Nenek Hera menoleh padaku, berkata, "Audrey, kamu mau ikut nenek ke bawah, atau mau beristirahat di
Last Updated : 2024-12-09 Read more