Namun, aku merasakan napasnya di dekat telingaku menjadi lebih berat.Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan.Aku berkata dengan serius, "Selama itu anakmu, tidak peduli, apa aku ataupun Cindy yang lahirkan, itu tetap cicit nenek. Jadi, biarkan Cindy yang lahirkan untuk kamu."Anak yang lahir dari pasangan yang saling mencintai adalah buah cinta, ditunggu-tunggu sejak awal kehamilan.Namun, anak yang lahir dari seseorang yang dia benci sepertiku, hanya akan dianggap anak haram, tidak pernah diharapkan.Zayn sedikit duduk tegak, tangannya mencengkeram bahuku, menatapku dingin."Jadi, kamu tidak mau lahirkan anak untuk aku?""Tidak mau."Melahirkan anak untuk apa? Agar dibenci olehnya?Nenek ingin menggendong cicit, itu urusan lain. Namun, bagaimana kalau anakku dibenci oleh ayah kandungnya sendiri, bahkan dicap sebagai anak haram?Aku lebih baik tidak melahirkan.Aku tidak akan membiarkan anakku lahir untuk menderita dan diperlakukan tidak adil.Zayn menatapku dengan pandangan tajam dan d
Aku mendengar dia berkata, "Tunggu sebentar, aku segera ke sana."Selesai berbicara, dia langsung bangkit dari tubuhku tanpa sedikit pun keraguan.Dia bahkan seolah-olah sudah melupakan keberadaanku, dengan buru-buru mengenakan pakaian dan keluar dari kamar tanpa menoleh sedikit pun.Pintu kamar tertutup dan ruangan ini langsung menjadi sangat sunyi.Aroma samar yang masih tertinggal, seprai yang berantakan, serta bekas-bekas memalukan di tubuhku, semuanya terasa seperti ejekan yang menyakitkan.Mataku terasa panas dan perih.Tak lama, air mata mulai memenuhi pelupuk mataku, membuat cahaya lampu terlihat buram dan kabur.Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan air mata itu.Tidak ada gunanya menangis. Bukankah aku sudah tahu bahwa orang yang dia cintai adalah Cindy?Namun, aku masih tidak mengerti. Kalau dia begitu mencintai dan peduli pada Cindy, kenapa dia masih menyentuhku?Kenapa dia ingin aku melahirkan anak untuknya?Melahirkan itu menyakitkan dan merusak tubuh.Apakah di
Aku mengernyit, berjalan beberapa langkah, lalu membuka pintu."Ada apa?"Ibu tiri Zayn berjinjit, melongok ke belakangku, lalu mendengus sambil tertawa kecil, "Oh, jadi Zayn tidak ada di sini."Aku tidak menanggapinya.Dia memperhatikanku dari ujung kepala hingga kaki, lalu tertawa lagi dengan nada mengejek, "Hah, pakai baju seperti itu saja kamu tetap tidak bisa buat dia bertahan. Bisa dilihat betapa dia sangat benci kamu.""Cumanya anakku yang bodoh dan buta yang bisa jatuh cinta pada wanita sepertimu."Melihat ejekan di wajahnya, aku hanya merasa ironi yang sangat tajam.Aku masih ingat, dulu ketika aku dan Yosef sering bermain bersama, dia pernah membawaku untuk bertemu ibunya.Itu adalah wanita kaya yang sekarang berdiri di depanku ini.Saat itu, keluargaku masih menjadi salah satu keluarga terpandang di Kota Jenara dan dia melayaniku dengan sangat ramah.Dia memujiku cantik, memujiku dengan sopan, mengatakan berbagai hal baik tentangku.Bahkan dia mengatakan, kalau putranya bisa
Melihat situasinya, ini tampaknya bukan perangkap yang dibuat oleh ibu tiri untuk menjebakku.Sepertinya, benar-benar ada sesuatu yang berharga yang hilang dari Keluarga Hale.Mengingat hal ini, meskipun ibu tiri ini sangat membenciku dan menentang hubungan antara Yosef dan diriku, dia tidak perlu membuat rencana besar untuk menjebakku.Saat berpikir demikian, ibu tiri berjalan ke samping Tuan Anto, mencoba menenangkan dia, "Ah, suamiku, jangan khawatir, barang itu pasti tidak hilang di halaman ini. Kita cari dengan saksama, pasti bisa ditemukan."Lagi pula, meskipun barang itu dicuri, orangnya masih ada di sini, kita bisa periksa satu per satu."Mendengar kata-katanya, barang yang hilang sepertinya sangat berharga.Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya kepada pelayan di sampingku, "Apa sebenarnya yang hilang?"Pelayan itu menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu, tapi aku dengar itu adalah barang milik nenek."Barang milik nenek?Aku tanpa sadar meraba gelang giok di lenganku,
Wanita itu berkata sambil menyilangkan tangan di depan dada dan berjalan ke arahku dengan wajah sinis, "Ck, ck, ck ... tidak kusangka keluargamu akan berada di dalam kondisi yang sangat terpuruk sampai akan melakukan hal-hal licik.""Tidak!" Aku menatapnya dan Anto sebelum berkata dengan tenang, "Ini pemberian Nenek. Kalau tidak percaya, kalian bisa bertanya padanya atau Zayn."Bagaimanapun, Zayn juga tahu tentang gelang itu dan masih menyuruhku untuk menyimpannya dengan baik, jadi aku tidak merasa terlalu cemas.Akan tetapi, aku masih merasa sangat aneh.Jelas-jelas nenek yang memberikannya kepadaku, mengapa nenek bilang dia kehilangan gelangnya?Aku menunduk dan kecurigaan yang mengerikan dan menyedihkan samar-samar muncul di dalam hatiku.Semoga saja tidak seperti yang kupikirkan.Anto segera menyuruh seseorang untuk mengundang Nenek Hera kemari.Setelah beberapa saat, Nenek Hera berjalan mendekat dengan tongkat dan bantuan seorang pelayan."Sudah ketemu? Kalian sudah menemukan gela
Aku mendorong Nenek Hera menjauh.Aku tentu saja tidak mendorongnya dengan kuat. Lagi pula, dia adalah seorang wanita tua berusia lebih dari 60 tahun.Nenek Hera mundur beberapa langkah.Anto buru-buru mendukungnya dan menatapku dengan tatapan dingin, "Audrey, jaga sikapmu!"Plak!Lalu, wanita itu menamparku.Dia mencibir ke arahku, "Sudah mencuri barang Nyonya Hera, beraninya kamu mendorongnya!"Aku menutupi wajahku yang merah dan bengkak sambil menatapnya dengan dingin.Dia mendengus ke arahku, "Tidak ada gunanya kamu melihatku seperti itu. Biar kuberitahu, Yosef sudah pergi setelah jamuan makan. Jangan berharap dia akan muncul untuk melindungimu.""Benar, tidak tahu malu. Suka merayu pria di mana-mana dan sekarang dia berani mencuri gelang Nyonya Hera!""Kulihat keluarga mereka sudah terpuruk hingga menjadi tergila-gila pada uang sampai datang untuk mencuri!""Konyol sekali, dia benar-benar meremehkan Tuan Muda sebelumnya. Memang harus membiarkan Tuan Muda melihat betapa liciknya di
Seluruh tubuhku menggigil, entah apakah aku yang terlalu kedinginan atau terlalu marah.Aku menatapnya dengan marah dan berteriak kepadanya, "Aku sudah menghancurkannya! Kalian semua pembohong, pembohong!""Zayn, kalau kamu membenciku, bunuh saja aku! Menyenangkan sekali mempermainkanku dengan nenekmu seperti ini, ya!?""Kamu dan nenekmu sangat ahli dalam berakting! Cara akting kalian benar-benar menjijikkan!""Audrey!" Zayn menggertakkan gigi dan meneriakkan namaku dengan raut wajah kejam seolah ingin mencabik-cabikku.Tidak masalah, benar-benar tidak masalah.Aku sama sekali tidak takut. Hal terburuk yang akan dia lakukan adalah membunuhku.Aku berteriak padanya dengan penuh kebencian, "Kamu dan nenekmu sangat hebat dalam berakting! Yang satu bilang gelang itu adalah warisan leluhur dan memberikannya kepadaku, juga bilang dia menyukaiku si cucu menantunya.""Yang lainnya berpura-pura mengancamku dan memperingatkanku kalau aku harus menyimpan gelang itu.""Tapi ternyata itu adalah jeb
Sekarang sudah bisa dipastikan Nenek Hera memang mengidap penyakit Alzheimer dan tadi aku benar-benar salah paham terhadap Nenek Hera.Saat ini wanita itu ingin menggunakan masalah ini untuk memfitnahku.Wanita itu menghela napas lagi pada Zayn, "Haist, meskipun aku tidak memperlakukanmu dengan baik, aku selalu menghormati Nyonya Hera dengan baik. Kamu juga tahu ini.""Tadi aku sudah bilang Nyonya Hera sakit, jadi kubilang padanya untuk jangan bersikap tidak hormat kepadanya.""Tapi dia tidak mau mendengarkan dan bahkan sengaja mematahkan gelang itu di hadapannya. Kurasa dia itu cuma ingin membuat Nyonya Hera marah setengah mati!""Tidak, bukan seperti itu!" Aku menatap tatapan dingin Zayn dan berkata dengan suara tercekat, "Aku tidak tahu nenek sakit, aku benar-benar tidak tahu."Melihat Nenek Hera masih memegang gelang rusak itu, aku merasa sangat tidak nyaman.Kalau tahu nenek mengidap penyakit seperti itu, aku tidak akan menghancurkan gelang itu tidak peduli seberapa besar penderit
Hatiku semakin terasa cemas karena Zayn tidak meneleponku.Zayn meneleponku saat aku sedang merasa cemas.Aku segera berjalan ke arah jendela untuk menjawab panggilanku, tapi aku melihat sebuah sosok yang familier di lantai bawah.Aku mengerutkan keningku.Kenapa ibuku juga datang ke rumah sakit?Bukankah ibuku mengatakan jika dia ingin berbelanja dengan temannya?"Audrey ...."Panggilan sudah tersambung pada saat ini, aku mendengar suara Zayn yang terdengar lelah."Maaf, kondisi ibuku tiba-tiba memburuk. Aku tidak bisa menemanimu hari ini."Jantungku berdetak dengan cepat, "Apa yang terjadi pada Ibu?""Penyakitnya kambuh lagi. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan berjaga di sini.""Hm, nanti aku akan pergi ke sana. Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.""Baik, hati-hati di jalan."Suasana hatiku sangat berat setelah memutuskan panggilan.Apa yang terjadi pada ibu Zayn?Apakah penyakitnya kambuh lagi karena kejadian kemarin?Sepertinya kondisinya tidak terlalu baik jika didengar dari nada
Aku membuka ponselku dan melihat pesan yang dikirim oleh Cindy lagi.Kali ini dia mengetik kata-kata yang panjang.[Aku baru saja mengantarkan makanan untuk Kak Zayn dan dia sangat menyukainya. Dia bahkan juga memuji keterampilan memasakku.][Kak Zayn bahkan memintaku untuk memijat bahunya. Huh, meskipun Kak Zayn bilang dia mencintaimu, dia tetap tidak bisa menolakku.][Kamu tidak perlu menunggunya malam ini. Kak Zayn kemungkinan akan pulang pada larut malam, karena dia memintaku untuk menemaninya.]Aku tersenyum dengan sinis setelah membaca pesan ini.Cindy sungguh sangat kekanak-kanakkan.Aku tidak membalas pesan Cindy dan hendak mematikan ponselku untuk melanjutkan tidurku, tapi dia kembali mengirim pesan padaku.[Bagaimana? Apakah kamu merasa sedih?][Audrey, Kak Zayn adalah milikku.]Aku mendengus, lalu membalas pesannya.[Zayn sudah kasih tahu padaku kalau kamu membawakan makan malam untuknya, dia bilang dia tidak makan makananmu dan pesan makanan dari luar.][Selain itu, aku bar
Setelah berkata dengan Asisten Kris, Zayn kembali berkata padaku, "Audrey, sebentar lagi aku ada rapat. Bagaimana kalau menjemputmu setelah aku pulang kerja?""Oh, baiklah .... Kamu selesaikan pekerjaanmu dulu.""Hm, istirahatlah di rumah. Telepon aku kalau ada sesuatu."Zayn memutuskan panggilan setelah mengatakan ini.Aku diam-diam menghela napas dan berpikir jika aku harus mengatakan hal ini lebih rinci padanya di masa depan.Sebaiknya aku tinggal di rumah saja selama beberapa waktu ini agar tidak jatuh dalam jebakan wanita itu.Pada sore hari, aku dan ibuku membeli sayuran di pasar sekitar tempat kami.Pada awalnya Zayn berkata jika dia akan membawaku makan bersama setelah selesai bekerja, tapi aku merasa lebih baik kami makan di rumah.Aku mengirim pesan pada Zayn sebelum mulai memasak: "Bagaimana kalau kita makan malam di rumah ibuku?"Zayn segera menyetujui hal ini.Setelah menerima pesan Zayn, aku dan ibuku mulai menyiapkan bahan makanan dan memasak.Hanya saja, Zayn masih tida
Cindy menyipitkan matanya.Terdapat ekspresi cemburu dan benci yang tidak ditutupi di wajahnya.Agatha telah menyadari keseriusan masalah ini pada saat ini.Agatha sedikit memejamkan matanya, dia terlihat sedikit sedih dan juga lelah.Dia menggenggam tangan Cindy, lalu bertanya dengan suara yang bergetar."Apakah kamu benar-benar ingin mencelakai anaknya?"Cindy tersenyum pada Agatha, "Bukankah Anda sudah mencurigaiku saat menanyakan tentang botol minyak padaku? Untuk apa Anda bertanya seperti ini?"Tubuh Agatha terhuyung-huyung dua kali.Agatha berkata dengan sedih, "Meskipun kamu membencinya, dia sedang mengandung anak Zayn.""Lalu kenapa?!"Cindy berkata dengan marah, "Kak Zayn mengabaikanku karenanya.""Jelas-jelas kalian sudah berjanji pada ayahku untuk merawatku seumur hidup.""Tapi sekarang kalian malah berpihak pada wanita itu, atas dasar apa?""Aku iri padanya, aku tidak mau dia melahirkan anak Kak Zayn. Dia tidak pantas melakukannya ...."Plak!Terdengar suara tamparan yang k
Tidak disangka lantai di depan pintu menjadi licin pada saat ini.Aku langsung terpeleset, tubuhku langsung terhuyung-huyung dan akan terjatuh ke tanah."Hati-hati!"Terdengar suara teriakan cemas Agatha di dalam kamar pasien.Pada saat yang sama aku memegang kusen pintu untuk menyeimbangkan tubuhku agar tidak terjatuh.Hanya saja aku tetap duduk di atas lantai, kondisiku baik-baik saja karena aku tidak terjatuh."Apakah kamu baik-baik saja?"Agatha segera menghampiriku dengan cemas.Sebenarnya tidak terdapat masalah apa pun pada kaki Agatha, dia duduk di kursi roda karena sakit untuk waktu yang lama yang membuat tubuhnya menjadi sangat lemas.Dia membantuku untuk berdiri dan berkata dengan cemas, "Nak, apakah kamu baik-baik saja? Jangan menakutiku."Aku menyentuh lantai saat hendak berdiri.Lantai ini licin bukan karena air, melainkan karena minyak!Terdapat seseorang yang sengaja menumpahkan minyak di depan pintu.Aku langsung teringat dengan Cindy dan menatapnya dengan dingin.Cindy
Aku tidak bisa menahan diriku lagi untuk mencibir."Aku menghormati dan berusaha menyenangi Anda karena Anda adalah ibu Zayn, tapi tidak disangka Anda ingin aku memberikan anakku pada Cindy.""Anda adalah seorang ibu, aku sama sekali tidak mengerti kenapa Anda bisa berpikir seperti ini.""Anda memintaku untuk memberikan anakku pada Cindy, apakah Anda pernah memikirkan perasaan Zayn?""Demi membuat diri Anda tenang dan membalas hutang budi pada Paman Thomas, tidak disangka Anda melukai putra dan cucu Anda sendiri.""Anda benar-benar sangat egois ....""Tu ... tutup mulutmu!"Agatha menatapku dengan tatapan marah, lalu tiba-tiba menutup mulutnya dan terbatuk.Aku memelototinya dengan mataku yang memerah.Sia-sia aku berusaha menyenanginya selama beberapa hari ini.Tidak masalah jika dia bersikeras untuk menyatukan Zayn dan Cindy, tapi tidak disangka dia ingin menyuruhku memberikan anakku pada Cindy.Dia benar-benar sangat kejam.Agatha terbatuk dan tiba-tiba menangis.Aku menatapnya deng
Meskipun Agatha masih tidak memperlakukanku dengan baik, setidaknya dia sudah tidak memarahiku begitu melihatku seperti sebelumnya.Meskipun Agatha selalu tidak menyukai makanan yang kubawakan, dia akan tetap memakannya sedikit untuk menghargaiku.Pada awalnya Cindy akan mengomentari makanan yang kubawa, tapi sekarang dia sama sekali tidak mengatakan apa pun. Cindy hanya berdiri di samping sambil menatapku dan Agatha dalam diam.Semakin Cindy bersikap setenang ini, semakin mengerikan dia terlihat.Agatha meminum setengah sup itu, lalu mendorongnya menjauh. Agatha menyeka sudut mulutnya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Sup yang kamu buat tidak seenak buatan Cindy, tapi masih bisa diminum."Aku berkata sambil tersenyum, "Mohon maaf, aku akan memperbaikinya lain kali."Agatha melirikku, tatapannya terkadang melirik perutku.Beberapa saat kemudian, Agatha berkata pada Cindy, "Tadi dokter meresepkan beberapa obat untukku, tolong ambilkan obatku. Terima kasih sudah merawatku selama beberap
Aku berkacak pinggang, lalu menatapnya dengan tatapan tidak berdaya, "Katakanlah, apa yang harus kulakukan agar kamu bisa percaya kalau aku mengandung anakmu?"Zayn memasang hidung dan mata dua manusia salju besar.Kemudian mematahkan beberapa ranting dan memasukkannya ke dalam tubuh manusia salju untuk dijadikan sebagai tangan.Zayn menatap manusia salju besar di depannya dan berkata dengan tenang, "Saat kamu didiagnosis tidak bisa melahirkan anak, aku merasa sangat sedih sampai ingin mati.""Saat itu aku mengira kamu benar-benar membenciku dan memilih untuk meminum pil kontrasepsi sampai menyakiti tubuhmu sendiri demi meninggalkanku dan tidak memiliki hubungan apapun denganku.""Aku sangat membencimu saat itu, bukan karena tidak bisa memiliki anak denganmu, tapi karena sikapmu.""Selain itu, aku juga merasa panik dan tidak berdaya pada saat itu.""Karena kamu tidak bisa melahirkan anak, itu berarti aku tidak bisa menggunakan anak untuk mengikatmu di sisiku.""Hanya saja sekarang suda
"Zayn!"Zayn langsung melepaskanku setelah mengatakan ini dan berjalan keluar sambil tertawa dengan keras.Baiklah, Zayn sama sekali tidak diajari menjadi anak nakal oleh Henry.Aku bahkan merasa jika Zayn lebih nakal daripada Henry!Setelah selesai makan, Zayn membawaku keluar untuk membuat manusia salju.Sebelum keluar, Zayn takut aku masuk angin dan menyuruhku mengenakan banyak pakaian.Sarung tangan yang Zayn kenakan untukku juga merupakan sarung tangan wol yang sangat tebal yang sengaja dibawa oleh asisten Zayn atas perintahnya.Salju turun dengan lebat kemarin malam, jadi salju di tanah ini sudah setinggi mata kaki yang bisa dibuat menjadi manusia salju.Aku dan Zayn bersama-sama membuat manusia salju yang besar.Saat Zayn menggunakan wortel dan kancing untuk membuat hidung dan mata manusia salju, aku membuat dua manusia kecil di sisinya.Dia terkekeh padaku, "Untuk apa kamu buat sebanyak itu? Kamu bahkan buat dua manusia salju kecil.""Kita adalah keluarga, jadi tentu saja aku h