Home / Romansa / Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Chapter 111 - Chapter 120

211 Chapters

Bab 111

Melihat situasinya, ini tampaknya bukan perangkap yang dibuat oleh ibu tiri untuk menjebakku.Sepertinya, benar-benar ada sesuatu yang berharga yang hilang dari Keluarga Hale.Mengingat hal ini, meskipun ibu tiri ini sangat membenciku dan menentang hubungan antara Yosef dan diriku, dia tidak perlu membuat rencana besar untuk menjebakku.Saat berpikir demikian, ibu tiri berjalan ke samping Tuan Anto, mencoba menenangkan dia, "Ah, suamiku, jangan khawatir, barang itu pasti tidak hilang di halaman ini. Kita cari dengan saksama, pasti bisa ditemukan."Lagi pula, meskipun barang itu dicuri, orangnya masih ada di sini, kita bisa periksa satu per satu."Mendengar kata-katanya, barang yang hilang sepertinya sangat berharga.Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya kepada pelayan di sampingku, "Apa sebenarnya yang hilang?"Pelayan itu menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu, tapi aku dengar itu adalah barang milik nenek."Barang milik nenek?Aku tanpa sadar meraba gelang giok di lenganku,
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 112

Wanita itu berkata sambil menyilangkan tangan di depan dada dan berjalan ke arahku dengan wajah sinis, "Ck, ck, ck ... tidak kusangka keluargamu akan berada di dalam kondisi yang sangat terpuruk sampai akan melakukan hal-hal licik.""Tidak!" Aku menatapnya dan Anto sebelum berkata dengan tenang, "Ini pemberian Nenek. Kalau tidak percaya, kalian bisa bertanya padanya atau Zayn."Bagaimanapun, Zayn juga tahu tentang gelang itu dan masih menyuruhku untuk menyimpannya dengan baik, jadi aku tidak merasa terlalu cemas.Akan tetapi, aku masih merasa sangat aneh.Jelas-jelas nenek yang memberikannya kepadaku, mengapa nenek bilang dia kehilangan gelangnya?Aku menunduk dan kecurigaan yang mengerikan dan menyedihkan samar-samar muncul di dalam hatiku.Semoga saja tidak seperti yang kupikirkan.Anto segera menyuruh seseorang untuk mengundang Nenek Hera kemari.Setelah beberapa saat, Nenek Hera berjalan mendekat dengan tongkat dan bantuan seorang pelayan."Sudah ketemu? Kalian sudah menemukan gela
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 113

Aku mendorong Nenek Hera menjauh.Aku tentu saja tidak mendorongnya dengan kuat. Lagi pula, dia adalah seorang wanita tua berusia lebih dari 60 tahun.Nenek Hera mundur beberapa langkah.Anto buru-buru mendukungnya dan menatapku dengan tatapan dingin, "Audrey, jaga sikapmu!"Plak!Lalu, wanita itu menamparku.Dia mencibir ke arahku, "Sudah mencuri barang Nyonya Hera, beraninya kamu mendorongnya!"Aku menutupi wajahku yang merah dan bengkak sambil menatapnya dengan dingin.Dia mendengus ke arahku, "Tidak ada gunanya kamu melihatku seperti itu. Biar kuberitahu, Yosef sudah pergi setelah jamuan makan. Jangan berharap dia akan muncul untuk melindungimu.""Benar, tidak tahu malu. Suka merayu pria di mana-mana dan sekarang dia berani mencuri gelang Nyonya Hera!""Kulihat keluarga mereka sudah terpuruk hingga menjadi tergila-gila pada uang sampai datang untuk mencuri!""Konyol sekali, dia benar-benar meremehkan Tuan Muda sebelumnya. Memang harus membiarkan Tuan Muda melihat betapa liciknya di
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 114

Seluruh tubuhku menggigil, entah apakah aku yang terlalu kedinginan atau terlalu marah.Aku menatapnya dengan marah dan berteriak kepadanya, "Aku sudah menghancurkannya! Kalian semua pembohong, pembohong!""Zayn, kalau kamu membenciku, bunuh saja aku! Menyenangkan sekali mempermainkanku dengan nenekmu seperti ini, ya!?""Kamu dan nenekmu sangat ahli dalam berakting! Cara akting kalian benar-benar menjijikkan!""Audrey!" Zayn menggertakkan gigi dan meneriakkan namaku dengan raut wajah kejam seolah ingin mencabik-cabikku.Tidak masalah, benar-benar tidak masalah.Aku sama sekali tidak takut. Hal terburuk yang akan dia lakukan adalah membunuhku.Aku berteriak padanya dengan penuh kebencian, "Kamu dan nenekmu sangat hebat dalam berakting! Yang satu bilang gelang itu adalah warisan leluhur dan memberikannya kepadaku, juga bilang dia menyukaiku si cucu menantunya.""Yang lainnya berpura-pura mengancamku dan memperingatkanku kalau aku harus menyimpan gelang itu.""Tapi ternyata itu adalah jeb
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 115

Sekarang sudah bisa dipastikan Nenek Hera memang mengidap penyakit Alzheimer dan tadi aku benar-benar salah paham terhadap Nenek Hera.Saat ini wanita itu ingin menggunakan masalah ini untuk memfitnahku.Wanita itu menghela napas lagi pada Zayn, "Haist, meskipun aku tidak memperlakukanmu dengan baik, aku selalu menghormati Nyonya Hera dengan baik. Kamu juga tahu ini.""Tadi aku sudah bilang Nyonya Hera sakit, jadi kubilang padanya untuk jangan bersikap tidak hormat kepadanya.""Tapi dia tidak mau mendengarkan dan bahkan sengaja mematahkan gelang itu di hadapannya. Kurasa dia itu cuma ingin membuat Nyonya Hera marah setengah mati!""Tidak, bukan seperti itu!" Aku menatap tatapan dingin Zayn dan berkata dengan suara tercekat, "Aku tidak tahu nenek sakit, aku benar-benar tidak tahu."Melihat Nenek Hera masih memegang gelang rusak itu, aku merasa sangat tidak nyaman.Kalau tahu nenek mengidap penyakit seperti itu, aku tidak akan menghancurkan gelang itu tidak peduli seberapa besar penderit
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 116

Aku sangat cemas sampai menangis.Aku bertanya pada Yosef di rumah sakit mana nenek dirawat, tetapi dia tidak memberitahuku dan hanya bilang akan menjemputku.Aku duduk di depan pintu halaman Keluarga Hale dengan linglung.Matahari terbit perlahan. Rasanya jelas sangat hangat, tetapi aku tetap merasa dingin.Bagaimana kalau sampai sesuatu terjadi pada nenek?Takutnya aku tidak akan mampu menebus dosa ini meskipun aku mati.Entah setelah beberapa saat berlalu, akhirnya Yosef kembali.Dia turun dari mobil dan berjalan ke arahku dengan langkah cepat, "Audrey, kenapa kamu duduk di sini? Kamu baik-baik saja? Kok kamu terlihat begitu pucat?"Aku menggelengkan kepala dan buru-buru bertanya kepadanya, "Nenek sudah keluar dari ruang gawat darurat belum?"Yosef menggelengkan kepalanya, "Belum."Aku mundur selangkah dengan terhuyung, seluruh tubuhku terasa lebih dingin.Yosef buru-buru memelukku dan menghiburku, "Jangan terlalu khawatir, Nenek akan baik-baik saja.Dua tahun yang lalu, kondisi nen
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 117

"Tolong jangan berpura-pura lagi, oke? Sikapmu tidak seperti ini memarahi nenekku karena berakting dan menghancurkan gelang pemberian nenekku.""Maafkan aku ...." Aku buru-buru menggelengkan kepalaku, air mata terus bercucuran, "Aku tidak tahu nenek mengidap penyakit seperti itu, aku benar-benar tidak tahu. Maafkan aku.""Tidak tahu?"Zayn menunduk dan tersenyum sinis.Mana mungkin aku tidak tahu sifatmu?"Kamu begitu sombong, selalu saja meremehkan orang-orang seperti kami.""Sebenarnya kamu merasa sangat jijik saat nenekku memberi gelang kesayangannya padamu, 'kan? Kamu meremehkan apa yang dia berikan padamu.""Jadi, kamu pasti akan melakukan ini pada nenekku terlepas kamu tahu dia sakit atau tidak, 'kan?""Tidak, bukan begitu ...."Aku menggelengkan kepalaku dengan panik. Entah sejak kapan dia mulai berpikiran seperti itu tentangku.Zayn berdiri.Dia satu kepala lebih tinggi dariku dan menatapku dengan tatapan dingin."Aku sudah lama bilang kalau nenek tidak boleh sampai marah, tapi
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 118

Yosef menghiburku, "Audrey, tolong jangan menangis. Nenek akan baik-baik saja."Aku menggelengkan kepala, tidak bisa mengatakan apa pun dan merasa sedih.Saat ini aku berharap akulah orang yang terbaring di ruang gawat darurat.Yosef memelukku dan berbisik, "Jangan masukkan apa yang baru saja kakakku katakan ke dalam hati. Mungkin dia agak membencimu karena tiga tahun pernikahan itu, ditambah lagi Nenek adalah keluarganya yang paling penting. Itu sebabnya dia mengatakan sesuatu yang kejam seperti itu padamu, kamu ....""Dia membenciku, aku selalu tahu itu." Aku menatap ke arah petak bunga di pintu dengan linglung dan menangis, "Kalau sesuatu terjadi pada Nenek, aku akan membayarnya dengan nyawaku."Yosef mengerutkan kening dan berkata dengan marah, "Audrey, jangan seperti ini. Ini bukan salahmu. Jangan mengatakan hal seperti itu karena marah lagi!"Aku menggelengkan kepalaku.Aku sama sekali tidak mengatakannya karena marah.Tadi saat mengatakan ini di hadapan Zayn, aku sudah membuat r
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 119

Saat panggilan tersambung, ternyata ayahku yang menelepon.Suara ayahku terdengar hati-hati dan agak menyanjung.Dia bertanya, "Audrey, sekarang lagi ngapain? Apa kamu bersama Zayn?"Entah mengapa tiba-tiba saja firasat muncul di dalam hatiku saat mendengar nada hati-hatinya dan dia menyebut nama Zayn.Aku bertanya dengan suara rendah, "Ada apa?""Begini, Audrey. Beberapa hari ini ayah bekerja sama dalam sebuah proyek dengan orang lain, tapi kebetulan tidak beruntung dan kehilangan uang ...."Aku mengerutkan kening, "Terus kamu mau minta uang lagi?""Haist, dasar, apa yang kamu katakan? Apa maksudmu mau minta uang lagi?"Ayah cuma kehilangan beberapa miliar. Uang ini pinjaman dan sekarang harus dilunasi. Lihat apa kamu bisa mencari Zayn ....""Tidak bisa!"Mendengar hal ini, aku tidak tahan lagi dan membentaknya dengan perasaan kacau, "Kenapa kamu selalu berjudi atau berinvestasi dalam proyek sembarangan? Kalau tidak punya uang, tidak bisakah kamu hidup dengan tenang?""Utangmu juga be
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 120

Pak Arya bertanya melalui ujung lain telepon dengan ramah, "Kudengar departemen personalia bilang hari ini kamu tidak masuk kerja, ada apa?"Baru kemudian aku teringat seharusnya hari ini aku pergi bekerja, tetapi aku lupa meminta cuti pada perusahaan karena masalah nenek.Entah mengapa CEO meneleponku untuk menanyakan ketidakhadiranku. Mungkin karena hari ini dia ingin mengajakku membahas suatu proyek.Aku buru-buru menyeka air mata di wajah dan berkata dengan suara biasa, "Maaf, Pak Arya, ha ... hari ini aku ada sedikit urusan. Takutnya aku tidak bisa pergi ke perusahaan, juga tidak bisa menemanimu mendiskusikan proyek kerja sama.""Maaf sudah gagal memenuhi kesempatan yang kamu berikan kepadaku kali ini dan juga mengecewakanmu."Padahal aku berusaha keras menenangkan emosiku dan membuat suaraku terdengar biasa.Akan tetapi, suaraku masih terdengar serak dan tercekat saat mengatakannya.Pak Arya terdiam beberapa saat dan berkata sambil tersenyum, "Tidak masalah. Karena hari ini kamu
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
22
DMCA.com Protection Status