Share

Bab 116

Author: Miana
Aku sangat cemas sampai menangis.

Aku bertanya pada Yosef di rumah sakit mana nenek dirawat, tetapi dia tidak memberitahuku dan hanya bilang akan menjemputku.

Aku duduk di depan pintu halaman Keluarga Hale dengan linglung.

Matahari terbit perlahan. Rasanya jelas sangat hangat, tetapi aku tetap merasa dingin.

Bagaimana kalau sampai sesuatu terjadi pada nenek?

Takutnya aku tidak akan mampu menebus dosa ini meskipun aku mati.

Entah setelah beberapa saat berlalu, akhirnya Yosef kembali.

Dia turun dari mobil dan berjalan ke arahku dengan langkah cepat, "Audrey, kenapa kamu duduk di sini? Kamu baik-baik saja? Kok kamu terlihat begitu pucat?"

Aku menggelengkan kepala dan buru-buru bertanya kepadanya, "Nenek sudah keluar dari ruang gawat darurat belum?"

Yosef menggelengkan kepalanya, "Belum."

Aku mundur selangkah dengan terhuyung, seluruh tubuhku terasa lebih dingin.

Yosef buru-buru memelukku dan menghiburku, "Jangan terlalu khawatir, Nenek akan baik-baik saja.

Dua tahun yang lalu, kondisi nen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Elisa Silalahi
ceritanya bertele tele.. jadi malas membaca..
goodnovel comment avatar
Diana Lim
seruu Banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 117

    "Tolong jangan berpura-pura lagi, oke? Sikapmu tidak seperti ini memarahi nenekku karena berakting dan menghancurkan gelang pemberian nenekku.""Maafkan aku ...." Aku buru-buru menggelengkan kepalaku, air mata terus bercucuran, "Aku tidak tahu nenek mengidap penyakit seperti itu, aku benar-benar tidak tahu. Maafkan aku.""Tidak tahu?"Zayn menunduk dan tersenyum sinis.Mana mungkin aku tidak tahu sifatmu?"Kamu begitu sombong, selalu saja meremehkan orang-orang seperti kami.""Sebenarnya kamu merasa sangat jijik saat nenekku memberi gelang kesayangannya padamu, 'kan? Kamu meremehkan apa yang dia berikan padamu.""Jadi, kamu pasti akan melakukan ini pada nenekku terlepas kamu tahu dia sakit atau tidak, 'kan?""Tidak, bukan begitu ...."Aku menggelengkan kepalaku dengan panik. Entah sejak kapan dia mulai berpikiran seperti itu tentangku.Zayn berdiri.Dia satu kepala lebih tinggi dariku dan menatapku dengan tatapan dingin."Aku sudah lama bilang kalau nenek tidak boleh sampai marah, tapi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 118

    Yosef menghiburku, "Audrey, tolong jangan menangis. Nenek akan baik-baik saja."Aku menggelengkan kepala, tidak bisa mengatakan apa pun dan merasa sedih.Saat ini aku berharap akulah orang yang terbaring di ruang gawat darurat.Yosef memelukku dan berbisik, "Jangan masukkan apa yang baru saja kakakku katakan ke dalam hati. Mungkin dia agak membencimu karena tiga tahun pernikahan itu, ditambah lagi Nenek adalah keluarganya yang paling penting. Itu sebabnya dia mengatakan sesuatu yang kejam seperti itu padamu, kamu ....""Dia membenciku, aku selalu tahu itu." Aku menatap ke arah petak bunga di pintu dengan linglung dan menangis, "Kalau sesuatu terjadi pada Nenek, aku akan membayarnya dengan nyawaku."Yosef mengerutkan kening dan berkata dengan marah, "Audrey, jangan seperti ini. Ini bukan salahmu. Jangan mengatakan hal seperti itu karena marah lagi!"Aku menggelengkan kepalaku.Aku sama sekali tidak mengatakannya karena marah.Tadi saat mengatakan ini di hadapan Zayn, aku sudah membuat r

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 119

    Saat panggilan tersambung, ternyata ayahku yang menelepon.Suara ayahku terdengar hati-hati dan agak menyanjung.Dia bertanya, "Audrey, sekarang lagi ngapain? Apa kamu bersama Zayn?"Entah mengapa tiba-tiba saja firasat muncul di dalam hatiku saat mendengar nada hati-hatinya dan dia menyebut nama Zayn.Aku bertanya dengan suara rendah, "Ada apa?""Begini, Audrey. Beberapa hari ini ayah bekerja sama dalam sebuah proyek dengan orang lain, tapi kebetulan tidak beruntung dan kehilangan uang ...."Aku mengerutkan kening, "Terus kamu mau minta uang lagi?""Haist, dasar, apa yang kamu katakan? Apa maksudmu mau minta uang lagi?"Ayah cuma kehilangan beberapa miliar. Uang ini pinjaman dan sekarang harus dilunasi. Lihat apa kamu bisa mencari Zayn ....""Tidak bisa!"Mendengar hal ini, aku tidak tahan lagi dan membentaknya dengan perasaan kacau, "Kenapa kamu selalu berjudi atau berinvestasi dalam proyek sembarangan? Kalau tidak punya uang, tidak bisakah kamu hidup dengan tenang?""Utangmu juga be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 120

    Pak Arya bertanya melalui ujung lain telepon dengan ramah, "Kudengar departemen personalia bilang hari ini kamu tidak masuk kerja, ada apa?"Baru kemudian aku teringat seharusnya hari ini aku pergi bekerja, tetapi aku lupa meminta cuti pada perusahaan karena masalah nenek.Entah mengapa CEO meneleponku untuk menanyakan ketidakhadiranku. Mungkin karena hari ini dia ingin mengajakku membahas suatu proyek.Aku buru-buru menyeka air mata di wajah dan berkata dengan suara biasa, "Maaf, Pak Arya, ha ... hari ini aku ada sedikit urusan. Takutnya aku tidak bisa pergi ke perusahaan, juga tidak bisa menemanimu mendiskusikan proyek kerja sama.""Maaf sudah gagal memenuhi kesempatan yang kamu berikan kepadaku kali ini dan juga mengecewakanmu."Padahal aku berusaha keras menenangkan emosiku dan membuat suaraku terdengar biasa.Akan tetapi, suaraku masih terdengar serak dan tercekat saat mengatakannya.Pak Arya terdiam beberapa saat dan berkata sambil tersenyum, "Tidak masalah. Karena hari ini kamu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 121

    Aku terkejut dan langsung berdiri.Ayahku ingin langsung pergi mencari Zayn untuk meminta uang, mana boleh begini?Nenek masih dirawat di rumah sakit.Zayn sudah sangat membenciku dan Anto juga sangat membenci keluargaku, bagaimana ayahku masih bisa mengganggu mereka?Aku buru-buru membuka ponselku dan menelepon ayah.Aku menelepon beberapa kali berturut-turut, tetapi ayahku tidak menjawab.Aku pun menelepon ibuku.Begitu panggilan tersambung, ibuku menangis di sana.Dia berkata, "Audrey, kenapa kamu menelepon? Kamu juga sudah tahu kegagalan investasi ayahmu? Sekarang sulit sekali bicara dengan ayahmu, aku cuma mengatakan beberapa hal kepadanya dan dia ....""Bu, mana ayah? Ada di rumah tidak?" Aku buru-buru menyela ibuku dan bertanya dengan cemas.Ibuku menangis dan berkata, "Tadi saat masih ada di rumah dia membentakku, lalu bilang kakakmu dan kamu tidak berbakti. Juga bilang karena kamu tidak peduli padanya, dia akan pergi mencari caranya sendiri.""Pokoknya dia pergi dengan marah d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 122

    Zayn juga melihat ke arahku.Tatapan Zayn masih begitu dingin.Jantungku berdegup kencang. Aku membuang muka sambil menahan rasa sakit di lututku dan berjalan ke arah mereka sambil berpura-pura bersikap biasa."Audrey, kebetulan saja kamu datang. Cepat bicara dengan Zayn ....""Ayah!"Aku menyela ayah dengan suara rendah, kemudian menariknya dan berkata, "Kita akan membicarakan masalahmu nanti, pulanglah bersamaku dulu.""Aduh!" Ayahku menepis tanganku dan berkata dengan kesal, "Dibicarakan nanti apanya? Masalah ayah sangat mendesak! Kalau kamu tidak mau membantu ayah, pergi saja dan jangan menghalangi ayah untuk membicarakan bisnis dengan Zayn!"Dia berkata sambil mendorongku ke samping.Aku menatap Zayn dengan cemas.Zayn sedang menyalakan rokok dengan kepala tertunduk.Dia menghisap rokok dan bertanya kepada ayahku dengan tenang, "Ada apa? Katakanlah.""Itu, Zayn ...." Ayahku menggosok tangannya dengan wajah menyanjung, benar-benar terlihat seperti orang yang berbeda dari sebelumnya

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 123

    Ayahku langsung tersenyum padanya dan berkata, "Zayn, kali ini ayah bekerja sama dalam sebuah proyek besar, cuma agak kurang beruntung dan kehilangan sedikit uang di awal.""Begini, bisakah kamu memberi ayah 60 miliar dulu? Setelah mendapatkan uang, ayah akan membagi dividennya denganmu.""Ayah!"Aku menatap ayahku dengan tidak percaya.Dia jelas hanya kehilangan 14 miliar, tetapi dia malah meminta 60 miliar kepada Zayn.Dia anggap Zayn apa?Dari mana dia mendapatkan kepercayaan diri untuk berpikir Zayn akan memberinya uang dan meminta begitu banyak?"60 miliar ...."Zayn tersenyum dan bertanya pada ayahku, "Terus pada akhirnya berapa banyak yang bisa kamu bagikan denganku?"Ayahku tertegun sejenak, takut apa yang dia sebut 'dividen' barusan hanyalah omong kosong. Tidak disangka Zayn benar-benar menginginkan dividen tersebut.Ayahku berkata dengan ragu, "Ini ... aku tidak bisa memastikannya. Setelah proyek selesai, kami akan membaginya sesuai dengan keuntungan yang didapatkan. Pokoknya

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 124

    Zayn menepis tangan ayahku sambil terkekeh dan tidak bisa menyembunyikan nada sinisnya, "Barusan putrimu juga bilang kalau aku cuma orang luar. Karena kalian bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, selesaikan saja sendiri dan jangan menggangguku lagi!""Dialah yang bicara kosong. Dia itu pemalu dan merasa sungkan untuk bicara denganmu, makanya dia menyebutmu orang luar.""Nyatanya meski kalian sudah bercerai, kamu tetaplah menantu terbaikku.""Meski kelak Audrey sudah menikah, pria itu sama sekali tidak sebaik kamu."Aku yang berada di samping benar-benar marah saat mendengar ini.Kukira ayah sudah menyadari penolakan Zayn dan tidak akan terus mengganggunya tidak peduli seberapa tidak tahu malunya dia.Siapa sangka dia akan menyanjung Zayn lagi?Aku masih ingat betapa ayahku meremehkan Zayn saat baru menikah. Dia juga bilang Zayn hanya beruntung bisa menikah denganku.Dia juga bilang kalau saja masalah seperti itu tidak terjadi, Zayn sama sekali tidak layak untuk membawakan sepatuku.Se

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 649

    Ya, kakakku memang benar.Menceritakan hal-hal ini pada seseorang yang sudah berubah pikiran tidak akan menyelamatkan apa pun.Keesokan paginya, aku dan kakakku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.Begitu sampai di pintu, aku dengar suara pertengkaran dari arah bangsal ibuku.Aku juga samar-samar mendengar suara ayahku.Aku dan kakakku saling memandang dan bertanya, "Bagaimana Ayah tahu?""Siapa yang tahu? Sial, aku tahu kedatangannya akan menimbulkan masalah bagi ibu kita," kata kakakku sambil mendorong pintu bangsal.Aku melihat ayahku berdiri di samping tempat tidur dengan tangan di pinggangnya, wajahnya penuh dengan kemarahan.Ibuku duduk di ranjang rumah sakit, menyeka air matanya dalam diam.Kakakku langsung marah, lalu berlari ke depan dan mendorong ayahku, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menindas ibuku lagi?"Aku bergegas menghampiri, memegang bahu ibuku dan bertanya apa yang terjadi.Ibu tidak mengatakan apa pun, hanya menggelengkan kepalanya.Kakakku makin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 648

    Untungnya, aku baru saja menginjak anak tangga pertama.Begitu aku bergerak mundur, ada tanah datar di belakangku hingga membuatku kehilangan keseimbangan.Setelah bergoyang dua kali, akhirnya aku berhasil berdiri tegak.Aku mendongak dengan kaget, ternyata itu adalah kakakku."Apa yang kamu lakukan? Kamu tiba-tiba berlari ke bawah, hampir saja menjatuhkanku."Kakakku melirik ke arah Zayn pergi dan mendengus, "Kenapa kamu turun ke bawah? Aku sudah berdiri di sini tanpa bergerak dari tadi.""Kamu sedang memikirkan suamimu begitu serius hingga menabrak aku!"Aku menatapnya tanpa berkata apa-apa.Apa artinya 'memikirkan suami'? Aku mendapati kata-kata Irvin semakin lama semakin keterlaluan.Hah?Eh, salah!Kalau kakakku berdiri di sini sepanjang waktu, bukankah akan melihat dan mendengar semua yang baru saja kami lakukan, saat Zayn mencium serta memelukku dan mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra?Tepat saat aku memikirkan hal ini, kakakku datang, menyentuh hidungnya dan tersenyum pad

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 647

    "Ingat kirim pesan padaku setiap hari. Kalau ada waktu, telepon aku.""Betapa pun sibuknya aku, aku akan mengangkat teleponmu.""Ya."Keengganan Zayn membuat hatiku luluh.Pada saat ini, aku sepenuhnya merasakan cintanya yang begitu kuat.Namun cintanya tampak bercampur dengan sedikit kekhawatiran.Hatiku juga mulai merasa agak sedih serta gelisah.Aku bertanya padanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa karena operasi ibumu?"Zayn menggelengkan kepalanya. "Dokter bilang untuk jenis operasi ini, selama ginjalnya cocok, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.""Lalu apa yang kamu khawatirkan?" Aku bisa dengan jelas merasakan ketakutannya.Jadi aku tidak mengerti, selain penyakit ibunya, apa lagi yang ditakutkan oleh orang seperti dia?Zayn menatapku dengan serius, membelai pipiku dan berbicara dengan suara yang keras."Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Aku khawatir tidak akan bisa melihatmu lagi.""Dasar bodoh!"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya, memeluk pinggan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 646

    Malam harinya, Zayn datang untuk makan malam bersamaku.Zayn pertama-tama pergi ke bangsal untuk menjenguk ibuku lalu membawa aku ke restoran yang sudah direservasi terlebih dahulu.Tahun ini bisa dikatakan sebagai tahun terdingin di Kota Jenara.Angin dingin yang menggigit terasa bagai pisau yang menyayat wajah orang.Zayn menutupiku dengan syal sambil menuntunku ke dalam mobil.Akhir-akhir ini aku tidak sering mengunjungi ibunya karena urusan ibuku.Aku mengencangkan sabuk pengaman dan bertanya padanya, "Apa akhir-akhir ini ibumu baik-baik saja?"Zayn mengangguk. "Setiap hari menerima suntikan serta perawatan tepat waktu, sekarang hanya menunggu operasi pada tanggal 20 saja."Aku berkata, "Pada tanggal 20, aku mungkin tidak bisa mengunjungi ibumu, aku juga tidak bisa menemanimu sampai operasi ibumu selesai.""Aku mengerti." Zayn memegang tanganku erat sambil tersenyum lembut padaku. "Pada hari itu, ibumu juga harus menjalani operasi. Meskipun kamu adalah istriku dan menantu ibuku, ka

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 645

    "Kamu salah. Aku tidak punya prasangka buruk atau benci padanya. Aku hanya ingin tahu seperti apa rupa pacarmu.""Lalu, bagaimana kalau kamu sudah tahu seperti apa penampilannya?"Kakakku menatapku dengan serius dan ekspresi aneh, seakan-akan sedang marah padaku.Aku memalingkan wajahku lalu berkata dengan tenang, "Aku tidak berencana melakukan apa pun. Katakan saja padaku apakah wanita di foto itu adalah pacarmu.""Ya! Dia pacarku. Meskipun tidak cantik, aku tetap mencintainya.""Di hatiku, dia adalah gadis yang paling polos dan baik hati di dunia."Aku menundukkan mataku untuk melirik ponselku dan berkata padanya, "Lihat lagi, lihat baik-baik, aku akan bertanya sekali lagi, apa dia ....""Audrey, cukup!"Kakakku berdiri dan berkata dengan marah, "Dia pacarku, benar-benar pacarku. Apa kamu puas dengan ini?"Setelah berkata demikian, kakakku berjalan dengan marah ke kamarnya.Aku berbalik untuk berkata, "Kakak sudah mengakui kalau dia adalah pacarmu, maka aku yakin kalau dia benar-bena

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 644

    Wanita yang berada di depanku terlihat sangat biasa.Hidungnya pesek, bibir agak tebal, matanya pun tidak terlalu besar. Secara keseluruhan, memang tidak terlihat cantik sama sekali.Satu-satunya keunggulannya adalah kulitnya sangat cerah.Dia hanya mengenakan sedikit riasan, hanya lipstik warna merah muda.Jadi meskipun fitur wajah serta bentuk wajahnya tidak menonjol, dia sekilas terlihat polos.Namun, penampilan ini sama sekali tidak sesuai dengan selera kakakku.Jadi, kenapa kakakku begitu setia kepada wanita ini, seakan-akan sudah terbius olehnya?"Audrey, apa aku benar-benar jelek? Pasti Bibi tidak akan menyukaiku, 'kan?"Tepat saat aku tengah memikirkan hal itu, wanita di depanku tiba-tiba bertanya dengan cemas.Aku kembali tersadar lalu tersenyum padanya. "Tidak akan, buku tidak menetapkan standar apa pun untuk pemilihan pasangan. Selama kakakku benar-benar menyukai orang itu, pasti akan menyetujuinya.""Kita juga sudah menyiapkan hadiah untukmu. Kita akan memberikannya padamu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 643

    Herman tersenyum, "Aku cuma mau memperkenalkanmu, dia adalah Audrey yang merupakan adik Irvin.""Ah! Kamu Audrey?"Perawat itu menatapku, lalu berkata dengan cemas dan penuh semangat, "Irvin sering mengungkitmu di depanku, aku juga sangat ingin bertemu denganmu dan Bibi.""Tapi akhir-akhir ini pekerjaanku sangat sibuk, sibuk bersaing untuk mendapatkan posisi, serta sibuk mencari sumber ginjal untuk Bibi. Jadi aku sama sekali nggak punya waktu untuk menemui kalian.""Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf karena sudah beberapa kali mengingkari janji. Aku juga selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu."Perawat di depanku berkata dengan tulus, yang tidak terdengar seperti sedang berpura-pura.Aku tidak bisa menahan diri untuk berpikir apakah pikiranku terlalu berlebihan?Sebenarnya Sella sama sekali tidak bermasalah, dia memang sangat sibuk sampai mengingkari janji denganku?"Audrey, kamu nggak marah padaku, 'kan?"Saat aku sedang berpikir, perawat di depanku tiba-tiba bertanya deng

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 642

    Setelah tiba di Rumah Sakit Harmoni, aku langsung mendatangi meja resepsionis di bagian rawat inap."Permisi, apakah ada perawat yang bernama Sella di sini?"Perawat itu menatapku, lalu mengangguk, "Benar, ada perawat bernama Sella di sini. Ada apa kamu mencarinya?""Ada masalah pribadi yang mau kukatakan padanya, bolehkah tolong panggil dia untuk bertemu denganku?""Maaf, Nona. Saat ini waktu Sella bekerja, dia sepertinya sedang sibuk.""Kalau begitu aku akan menunggu di sana, tolong kasih tahu aku kalau dia sudah nggak sibuk, terima kasih."Setelah berkata pada perawat, aku duduk di kursi untuk menunggu.Tidak lama kemudian, seseorang memanggil namaku, "Nona Audrey?"Aku tertegun sejenak, aku melihat Herman sedang menghampiriku begitu menoleh.Herman masih mengenakan jas putih, temperamennya terlihat elegan dan lembut. Sepasang kacamata berbingkai emas membuat Herman terlihat seperti orang yang mengetahui sopan santun."Nona Audrey, kenapa kamu datang ke rumah sakit? Apakah kamu data

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 641

    Aku mengabaikannya.Irvin memapahku sambil mengerutkan bibirnya, "Sudahlah, kamu pasti punya kesempatan untuk bertemu dengannya di masa depan. Apa yang kamu takuti?""Minggir!"Aku menepis tangannya dengan marah, lalu berjalan ke depan.Alasan kenapa aku sangat ingin menemui Sella adalah untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada sumber ginjal ibuku.Hanya saja, kakakku sama sekali tidak mengerti.Meskipun aku mengatakan ini padanya, Irvin akan menyalahkanku karena terlalu curigaan dan berprasangka buruk pada pacarnya.Singkatnya, aku sama sekali tidak ingin berbicara dengan Irvin.Otak seseorang yang sudah dibodohi dengan cinta benar-benar sangat menakutkan.Menyebalkan sekali.Irvin mengikutiku sampai ke lantai bawah, dia berlari untuk menarikku saat melihatku terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang, "Apa yang kamu lakukan? Ayo, aku akan mengantarmu pulang."Aku menghempaskan tangannya, "Nggak perlu, kamu pulang sendiri saja!""Huh, apa lagi yang mau kamu lakukan?!"Irvi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status