Semua Bab Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Bab 131 - Bab 140

211 Bab

Bab 131

Angin di malam musim gugur sangat dingin.Aku menarik koper dan berjalan di jalan dengan putus asa.Tiba-tiba aku berpikir alangkah baiknya kalau aku tidak pernah bertemu Zayn dalam hidupku.Kalau keluargaku terpuruk, biarlah. Paling-paling aku bisa memulai kembali dengan gaya hidup yang berbeda, setidaknya aku tidak akan begitu sengsara seperti sekarang.Aku berdiri di bawah lampu jalan sambil menatap langit malam yang gelap dan menarik napas dalam-dalam.Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk benar-benar melupakan pria ini dan sembuh dari luka ini sepenuhnya.Daun-daun berguguran yang tertiup angin berputar di sekelilingku dan angin dengan tetesan air hujan yang sedingin es menerpa wajahku.Aku merapatkan kerah jaketku dan merasa musim gugur ini sangat dingin.Aku berdiri di bawah lampu jalan untuk waktu yang lama, lalu pergi ke kontrakan kakakku sesuai alamat yang dia berikan.Kontrakan yang dia sewa berada di tengah kawasan perkotaan, di sekitarnya ada banyak rumah murah yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 132

Saat aku menarik tubuhku yang lelah dan lapar ke lantai enam, pemuda itu sudah menungguku di puncak tangga, "Dik, rumahmu yang mana?""Aku ... di 606."Sebenarnya aku ingin bilang nanti aku akan menarik koperku sendiri saja.Akan tetapi, mereka tetap membantuku dan sulit bagiku untuk menolak keramahan mereka.Mendengar ini, pemuda tersebut langsung menarik koper ke depan rumah 606. Dia menoleh ke arahku dari waktu ke waktu dan berkata, "Aku dan ibu tinggal di rumah 602. Kalau ada butuh sesuatu, kamu bisa datang mencari kami.""Oke, oke, terima kasih."Sesampainya di depan pintu rumah 606, pemuda itu menatapku seolah sedang menungguku membuka pintu tanpa ada niat untuk pergi.Tiba-tiba aku merasa agak canggung dan tidak tahu harus berkata apa.Setelah terdiam beberapa detik, aku mengambil koper dan berterima kasih padanya, "Terima kasih banyak untuk hari ini. Aku akan mentraktirmu dan bibi makan di lain waktu.""Tidak apa, ini cuma masalah kecil." Setelah pemuda itu selesai berbicara, d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 133

Aku memegang ponselku erat-erat dan menatap nama yang muncul di layar dengan linglung.Aku meneleponnya beberapa kali setelah nenek marah sampai jatuh sakit gara-gara aku, tetapi dia tidak menjawab.Mengapa sekarang dia malah berinisiatif meneleponku?Apakah dia tahu aku sudah pindah dan menyalahkanku?Akan tetapi, bukankah dia tidak mau melihatku lagi?Bukankah seharusnya dia senang karena aku sudah pindah?Entah mengapa sekelebat harapan melonjak di dalam hatiku yang gelisah.Aku mengerucutkan bibir dan menekan tombol jawab.Setelah panggilan tersambung, aku mendengar napasnya terengah. Jantungku berdebar kencang dan benar-benar tidak tahu harus berkata apa.Setelah hening selama beberapa detik, akhirnya dia berbicara lebih dulu.Nadanya sangat datar seperti sedang memerintah, "Nenek ingin bertemu denganmu, besok datanglah ke rumah sakit."Harapan di hatiku langsung pupus.Aku tersenyum mencela diri sendiri.Kukira dia meneleponku karena masalah kepindahanku.Akan tetapi, ternyata ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 134

Aku menertawakan diriku sendiri.Bagaimanapun, aku satu-satunya di keluarga yang belum beradaptasi dengan perubahan dari kaya menjadi miskin.Lihat saja kakakku bisa hidup di lingkungan seperti ini, kenapa aku sendiri tidak bisa?Ada juga pekerja yang bisa tinggal di sini, tapi aku, orang yang berhutang banyak dan punya sedikit uang, tidak punya hak untuk menolak atau pilih-pilih.Aku menyeka air mataku, naik ke tempat tidur dan memaksa diriku untuk tidur.Besok aku harus pergi bekerja. Aku tidak bisa terlalu memikirkan diri sendiri lagi.Mulai besok, aku akan benar-benar memulai hidup baruku.Hidup baru tanpa Zayn.Keesokan harinya, matahari pagi bersinar seolah membubarkan seluruh kabut di hatiku.Setelah mandi, aku merasa sangat energik.Aku membeli sarapan di pinggir jalan lalu berjalan ke terminal di pintu masuk desa sambil makan.Pagi hari ini banyak sekali orang yang berangkat kerja.Ketika aku sampai di lokasi, tempat ini sudah penuh dengan orang.Setelah akhirnya masuk ke dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 135

Pak Arya sedang bersandar di kursinya sambil minum kopi.Begitu melihatku masuk, Arya meletakkan cangkirnya dan bertanya padaku, "Kenapa tidak istirahat di rumah beberapa hari lagi saja?"Saat menanyakan pertanyaan ini, nadanya tidak selembut sebelumnya, tapi malah terkesan penuh dengan sindiran.Mungkin Arya marah karena kemarin aku bolos bekerja.Aku segera menjelaskan, "Kemarin aku tidak masuk kerja karena terjadi sesuatu di rumah. Maaf, mulai sekarang aku akan bekerja keras dan tidak akan bolos seenaknya saja."Pak Arya melirik ke arahku, matanya tiba-tiba tertuju pada perutku.Sorot matanya aneh dan membuatku merasa bingung.Aku memutuskan untuk menutupi perutku.Arya tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kamu benar-benar hamil?"Mataku melotot dan menggelengkan kepalaku berulang kali. "Tidak, tidak."Ya Tuhan, ternyata Pak Arya mengira aku hamil.Intinya adalah, ini bukanlah hal yang harus Arya pedulikan.Sekalipun aku, seorang karyawan baru benar-benar hamil, hal itu tidak akan berdam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 136

Ponselku begitu sunyi. Zayn tidak pernah peduli padaku sejak meneleponku kemarin malam.Mungkin sudah tahu kalau aku sudah pindah dari vila itu, tapi Zayn sama sekali tidak peduli.Aku mengeluarkan dua gelang yang patah.Hari ini aku akan ke tukang reparasi untuk memperbaiki gelang ini, tapi entah bisa diperbaiki atau tidak.Saat datang ke toko pengolahan batu giok, tukang melihat kedua gelangku yang rusak dan langsung terkejut, "Benda ini luar biasa sekali! Di pasaran tidak akan ada gelang dengan kualitas seperti ini. Kenapa kamu menjatuhkannya hingga rusak."Ketika tukang mengatakan ini, aku teringat adegan ketika Nenek memberiku gelang hari itu, hatiku pun merasa sangat bersalah.Aku bertanya padanya, "Apa bisa diperbaiki?"Tukang itu berkata, "Tentu saja aku akan menggunakan teknik terbaik untuk memperbaiki harta karun seperti ini, tapi ....""Tidak masalah berapa biayanya, yang penting bisa diperbaiki.""Ini bukan soal uang, hanya saja jika sudah diperbaiki sebaik apa pun dan tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 137

Tiba-tiba, Zayn sepertinya memperhatikan seseorang di luar pintu.Zayn teriak, berdiri lalu berjalan menuju pintu.Aku panik dan buru-buru berjalan ke lorong di sebelahku.Aku dengan santai berjalan ke bangsal yang kosong.Setelah bersembunyi, saat ini tidak terdengar suara langkah kaki di luar pintu.Aku mengerutkan bibirku, dengan hati-hati membuka pintu dan melihat ke luar.Aku melihat Zayn berdiri di pintu keluar koridor dan ... Cindy.Tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Cindy tersenyum dan wajah Zayn terlihat lembut.Aku hanya bisa cemberut.Zayn pada dasarnya bukanlah orang yang berhati dingin, hanya bersikap dingin di depan orang yang dibenci olehnya.Lihat, cara Zayn memandang Cindy selalu sangat lembut.Setelah itu Zayn membawa Cindy menemui Nenek.Orang yang disukai Zayn adalah Cindy, cepat atau lambat Cindy akan menjadi memantu Nenek.Nenek pasti akan menyukai gadis yang lembut serta cantik seperti Cindy.Memang benar aku tidak menemui Nenek. Seiring berlalunya waktu, Nene
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 138

Sepertinya aku perlahan-lahan mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini, lumayan bagus juga.Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk berangkat kerja seperti biasa. Hari ini begitu sibuk, malam hari aku baru pulang kerja dengan naik bus.Kehidupan yang memuaskan membuat suasana hatiku berangsur-angsur menjadi tenang. Aku tidak lagi merasa sedih karena perasaan cinta.Saat pulang hari ini, aku membeli sekantong mie dan beberapa butir telur di toko pinggir jalan.Memasak memang sulit dipelajari, jadi mulai belajar dari memasak mie saja.Namun sesampainya di rumah, aku melihat pemuda itu lagi.Pemuda itu tersenyum padaku dan berkata, "Hari ini ibuku memasak beberapa hidangan. Makanlah di rumahku.""Tidak ...." Aku segera menolak.Tiba-tiba aku teringat mangkuk berisi pangsit kemarin. Aku buru-buru membuka pintu dan berlari ke dapur untuk mengambil mangkuk itu lalu mengembalikannya padanya."Terima kasih. Pangsit buatan ibumu enak sekali. Aku sudah menghabiskan semuanya."Namun, pemuda it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 139

Rasanya aku sudah lama sekali meninggalkannya.Aku sudah memutuskan dalam hatiku bahwa aku ingin benar-benar putus dengannya, jadi untuk sesaat aku tidak tahu apakah harus menjawab teleponnya.Setelah beberapa saat, ponsel berhenti berdering.Aku menghela napas lega dan melihat namanya dengan bingung.Aku tidak tahu kenapa Zayn tiba-tiba menelepon aku?Apa karena Nenek atau karena aku berhutang uang padanya?Ya, aku masih berhutang banyak padanya.Sekarang setelah aku pergi dengan tenang, apa Zayn akan berpikir bahwa aku akan gagal membayar hutangku?Saat memikirkan hal ini, aku mengiriminya pesan teks."Terima kasih sudah membantu keluargaku melunasi hutang, terima kasih juga sudah bersedia meminjamkan uang padaku.""Mengenai uang hutangku, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membayarnya dengan bunga sekaligus."Setelah mengirimkannya, aku memasukkan ponselku ke dalam saku dan kembali ke tempat kerjaku untuk mempelajari catatan rapat tadi.Namun, begitu aku duduk, ponselku berderin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 140

Di ujung lain telepon ada napasnya yang tertahan, aku bisa dengan jelas merasakan kemarahan Zayn yang luar biasa melalui telepon.Aku menghela napas dan berkata padanya, "Zayn, jangan marah. Aku tahu sebelumnya aku sangat kasar padamu, jadi kamu selalu ingin membalas dendam padaku.""Tapi bukankah menurutmu membiarkan orang yang kamu benci berada di sampingmu juga merupakan sebuah hukuman?""Aku tahu aku tidak pantas dimaafkan, tapi aku harap kamu bisa melepaskan diri dan hidup bahagia bersama Nona Cindy.""Aku penuh dengan kekurangan, kamu tidak perlu membalas dendam, aku sudah mendapatkan karmanya.""Jadi ... Zayn, lepaskan aku dan nikmati hidupmu sendiri.""Haha, melepaskanmu?" Zayn tiba-tiba tertawa. "Aku melepaskanmu, lalu siapa yang akan melepaskanku?"Zayn mencibir, "Kamu terus bilang bahwa aku harus melepaskanmu, yang sama saja melepaskan diriku sendiri, tapi ini hanya alasan bagimu untuk bersama Yosef.""Audrey, kalau kamu mau bersama Yosef, katakan saja dengan jelas!"Setelah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
22
DMCA.com Protection Status