Share

Bab 131

Author: Miana
Angin di malam musim gugur sangat dingin.

Aku menarik koper dan berjalan di jalan dengan putus asa.

Tiba-tiba aku berpikir alangkah baiknya kalau aku tidak pernah bertemu Zayn dalam hidupku.

Kalau keluargaku terpuruk, biarlah. Paling-paling aku bisa memulai kembali dengan gaya hidup yang berbeda, setidaknya aku tidak akan begitu sengsara seperti sekarang.

Aku berdiri di bawah lampu jalan sambil menatap langit malam yang gelap dan menarik napas dalam-dalam.

Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk benar-benar melupakan pria ini dan sembuh dari luka ini sepenuhnya.

Daun-daun berguguran yang tertiup angin berputar di sekelilingku dan angin dengan tetesan air hujan yang sedingin es menerpa wajahku.

Aku merapatkan kerah jaketku dan merasa musim gugur ini sangat dingin.

Aku berdiri di bawah lampu jalan untuk waktu yang lama, lalu pergi ke kontrakan kakakku sesuai alamat yang dia berikan.

Kontrakan yang dia sewa berada di tengah kawasan perkotaan, di sekitarnya ada banyak rumah murah yan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 132

    Saat aku menarik tubuhku yang lelah dan lapar ke lantai enam, pemuda itu sudah menungguku di puncak tangga, "Dik, rumahmu yang mana?""Aku ... di 606."Sebenarnya aku ingin bilang nanti aku akan menarik koperku sendiri saja.Akan tetapi, mereka tetap membantuku dan sulit bagiku untuk menolak keramahan mereka.Mendengar ini, pemuda tersebut langsung menarik koper ke depan rumah 606. Dia menoleh ke arahku dari waktu ke waktu dan berkata, "Aku dan ibu tinggal di rumah 602. Kalau ada butuh sesuatu, kamu bisa datang mencari kami.""Oke, oke, terima kasih."Sesampainya di depan pintu rumah 606, pemuda itu menatapku seolah sedang menungguku membuka pintu tanpa ada niat untuk pergi.Tiba-tiba aku merasa agak canggung dan tidak tahu harus berkata apa.Setelah terdiam beberapa detik, aku mengambil koper dan berterima kasih padanya, "Terima kasih banyak untuk hari ini. Aku akan mentraktirmu dan bibi makan di lain waktu.""Tidak apa, ini cuma masalah kecil." Setelah pemuda itu selesai berbicara, d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 133

    Aku memegang ponselku erat-erat dan menatap nama yang muncul di layar dengan linglung.Aku meneleponnya beberapa kali setelah nenek marah sampai jatuh sakit gara-gara aku, tetapi dia tidak menjawab.Mengapa sekarang dia malah berinisiatif meneleponku?Apakah dia tahu aku sudah pindah dan menyalahkanku?Akan tetapi, bukankah dia tidak mau melihatku lagi?Bukankah seharusnya dia senang karena aku sudah pindah?Entah mengapa sekelebat harapan melonjak di dalam hatiku yang gelisah.Aku mengerucutkan bibir dan menekan tombol jawab.Setelah panggilan tersambung, aku mendengar napasnya terengah. Jantungku berdebar kencang dan benar-benar tidak tahu harus berkata apa.Setelah hening selama beberapa detik, akhirnya dia berbicara lebih dulu.Nadanya sangat datar seperti sedang memerintah, "Nenek ingin bertemu denganmu, besok datanglah ke rumah sakit."Harapan di hatiku langsung pupus.Aku tersenyum mencela diri sendiri.Kukira dia meneleponku karena masalah kepindahanku.Akan tetapi, ternyata ti

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 134

    Aku menertawakan diriku sendiri.Bagaimanapun, aku satu-satunya di keluarga yang belum beradaptasi dengan perubahan dari kaya menjadi miskin.Lihat saja kakakku bisa hidup di lingkungan seperti ini, kenapa aku sendiri tidak bisa?Ada juga pekerja yang bisa tinggal di sini, tapi aku, orang yang berhutang banyak dan punya sedikit uang, tidak punya hak untuk menolak atau pilih-pilih.Aku menyeka air mataku, naik ke tempat tidur dan memaksa diriku untuk tidur.Besok aku harus pergi bekerja. Aku tidak bisa terlalu memikirkan diri sendiri lagi.Mulai besok, aku akan benar-benar memulai hidup baruku.Hidup baru tanpa Zayn.Keesokan harinya, matahari pagi bersinar seolah membubarkan seluruh kabut di hatiku.Setelah mandi, aku merasa sangat energik.Aku membeli sarapan di pinggir jalan lalu berjalan ke terminal di pintu masuk desa sambil makan.Pagi hari ini banyak sekali orang yang berangkat kerja.Ketika aku sampai di lokasi, tempat ini sudah penuh dengan orang.Setelah akhirnya masuk ke dala

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 135

    Pak Arya sedang bersandar di kursinya sambil minum kopi.Begitu melihatku masuk, Arya meletakkan cangkirnya dan bertanya padaku, "Kenapa tidak istirahat di rumah beberapa hari lagi saja?"Saat menanyakan pertanyaan ini, nadanya tidak selembut sebelumnya, tapi malah terkesan penuh dengan sindiran.Mungkin Arya marah karena kemarin aku bolos bekerja.Aku segera menjelaskan, "Kemarin aku tidak masuk kerja karena terjadi sesuatu di rumah. Maaf, mulai sekarang aku akan bekerja keras dan tidak akan bolos seenaknya saja."Pak Arya melirik ke arahku, matanya tiba-tiba tertuju pada perutku.Sorot matanya aneh dan membuatku merasa bingung.Aku memutuskan untuk menutupi perutku.Arya tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kamu benar-benar hamil?"Mataku melotot dan menggelengkan kepalaku berulang kali. "Tidak, tidak."Ya Tuhan, ternyata Pak Arya mengira aku hamil.Intinya adalah, ini bukanlah hal yang harus Arya pedulikan.Sekalipun aku, seorang karyawan baru benar-benar hamil, hal itu tidak akan berdam

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 136

    Ponselku begitu sunyi. Zayn tidak pernah peduli padaku sejak meneleponku kemarin malam.Mungkin sudah tahu kalau aku sudah pindah dari vila itu, tapi Zayn sama sekali tidak peduli.Aku mengeluarkan dua gelang yang patah.Hari ini aku akan ke tukang reparasi untuk memperbaiki gelang ini, tapi entah bisa diperbaiki atau tidak.Saat datang ke toko pengolahan batu giok, tukang melihat kedua gelangku yang rusak dan langsung terkejut, "Benda ini luar biasa sekali! Di pasaran tidak akan ada gelang dengan kualitas seperti ini. Kenapa kamu menjatuhkannya hingga rusak."Ketika tukang mengatakan ini, aku teringat adegan ketika Nenek memberiku gelang hari itu, hatiku pun merasa sangat bersalah.Aku bertanya padanya, "Apa bisa diperbaiki?"Tukang itu berkata, "Tentu saja aku akan menggunakan teknik terbaik untuk memperbaiki harta karun seperti ini, tapi ....""Tidak masalah berapa biayanya, yang penting bisa diperbaiki.""Ini bukan soal uang, hanya saja jika sudah diperbaiki sebaik apa pun dan tida

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 137

    Tiba-tiba, Zayn sepertinya memperhatikan seseorang di luar pintu.Zayn teriak, berdiri lalu berjalan menuju pintu.Aku panik dan buru-buru berjalan ke lorong di sebelahku.Aku dengan santai berjalan ke bangsal yang kosong.Setelah bersembunyi, saat ini tidak terdengar suara langkah kaki di luar pintu.Aku mengerutkan bibirku, dengan hati-hati membuka pintu dan melihat ke luar.Aku melihat Zayn berdiri di pintu keluar koridor dan ... Cindy.Tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Cindy tersenyum dan wajah Zayn terlihat lembut.Aku hanya bisa cemberut.Zayn pada dasarnya bukanlah orang yang berhati dingin, hanya bersikap dingin di depan orang yang dibenci olehnya.Lihat, cara Zayn memandang Cindy selalu sangat lembut.Setelah itu Zayn membawa Cindy menemui Nenek.Orang yang disukai Zayn adalah Cindy, cepat atau lambat Cindy akan menjadi memantu Nenek.Nenek pasti akan menyukai gadis yang lembut serta cantik seperti Cindy.Memang benar aku tidak menemui Nenek. Seiring berlalunya waktu, Nene

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 138

    Sepertinya aku perlahan-lahan mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini, lumayan bagus juga.Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk berangkat kerja seperti biasa. Hari ini begitu sibuk, malam hari aku baru pulang kerja dengan naik bus.Kehidupan yang memuaskan membuat suasana hatiku berangsur-angsur menjadi tenang. Aku tidak lagi merasa sedih karena perasaan cinta.Saat pulang hari ini, aku membeli sekantong mie dan beberapa butir telur di toko pinggir jalan.Memasak memang sulit dipelajari, jadi mulai belajar dari memasak mie saja.Namun sesampainya di rumah, aku melihat pemuda itu lagi.Pemuda itu tersenyum padaku dan berkata, "Hari ini ibuku memasak beberapa hidangan. Makanlah di rumahku.""Tidak ...." Aku segera menolak.Tiba-tiba aku teringat mangkuk berisi pangsit kemarin. Aku buru-buru membuka pintu dan berlari ke dapur untuk mengambil mangkuk itu lalu mengembalikannya padanya."Terima kasih. Pangsit buatan ibumu enak sekali. Aku sudah menghabiskan semuanya."Namun, pemuda it

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 139

    Rasanya aku sudah lama sekali meninggalkannya.Aku sudah memutuskan dalam hatiku bahwa aku ingin benar-benar putus dengannya, jadi untuk sesaat aku tidak tahu apakah harus menjawab teleponnya.Setelah beberapa saat, ponsel berhenti berdering.Aku menghela napas lega dan melihat namanya dengan bingung.Aku tidak tahu kenapa Zayn tiba-tiba menelepon aku?Apa karena Nenek atau karena aku berhutang uang padanya?Ya, aku masih berhutang banyak padanya.Sekarang setelah aku pergi dengan tenang, apa Zayn akan berpikir bahwa aku akan gagal membayar hutangku?Saat memikirkan hal ini, aku mengiriminya pesan teks."Terima kasih sudah membantu keluargaku melunasi hutang, terima kasih juga sudah bersedia meminjamkan uang padaku.""Mengenai uang hutangku, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membayarnya dengan bunga sekaligus."Setelah mengirimkannya, aku memasukkan ponselku ke dalam saku dan kembali ke tempat kerjaku untuk mempelajari catatan rapat tadi.Namun, begitu aku duduk, ponselku berderin

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 546

    Aku mengangguk dengan berat, "Baiklah, mulai sekarang aku akan tinggal di sini. Aku ingin bersama ibuku sepanjang waktu.""Nantinya ...."Ibu memelukku sambil menggumamkan kata-kata ini, dengan nada putus asa dan sedih yang tak terlukiskan dalam suaranya.Aku sangat panik, takut Ibu akan melakukan sesuatu yang bodoh.Aku berkata, "Ibu masih punya aku dan kakakku. Kami akan selalu bersama Ibu. Ibu harus sehat selalu. Kakakku akan segera menikahi gadis yang dicintainya. Mereka akan memberimu cucu yang lucu.""Ya ...." Ibu tersenyum, tapi wajahnya penuh air mata. "Ibu akan baik-baik saja. Ibu akan menunggu kalian semua menikah dan hidup berumah tangga. Audrey, Ibu benar-benar tidak tega meninggalkan kalian."Hatiku kembali menegang, aku segera memeluk ibuku lebih erat lagi."Aku dan kakakku sangat enggan meninggalkan Ibu, jadi Ibu harus menjaga diri baik-baik."Setelah mengobrol dengan ibuku sebentar, aku menyuruhnya kembali ke kamarnya untuk tidur.Setelah melihatnya tertidur nyenyak, ak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 545

    Ibuku duduk di sofa dengan wajah sedih.Dia dulunya seorang wanita yang anggun, tapi sekarang tampak pucat serta kuyu.Begitu melihatnya seperti itu, aku merasa sedih.Aku bertanya padanya, "Sebenarnya Ibu sudah tahu kalau Ayah punya wanita lain di luar sana, 'kan?"Ibu tersenyum pahit dan berkata, "Ibu tahu ada yang salah dengannya saat investasinya mulai membaik.""Saat itu, ayahmu tidak pulang selama beberapa hari. Saat pulang, ayahmu tidak mengatakan apa pun padaku dan langsung tertidur.""Kalau Ibu bertanya sedikit saja, pasti akan menjadi kesal, kata-kata serta tindakannya memperlihatkan rasa bencinya pada Ibu.""Suatu hari, Ibu mengikutinya dan menemukannya ... menemukannya sedang bersama dengan seorang wanita muda."Saat mengatakan hal ini, Ibu langsung menutup wajahnya dan mulai menangis sedih.Aku gemetar karena marah."Sekarang aku akan mencarinya!""Jangan, Audrey ...."Ibu buru-buru menarikku dan berkata dengan sedih, "Tidak ada gunanya juga kalau kamu mencarinya, hanya ak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 544

    "Tidak perlu," kata ibuku dengan mata berbinar.Begitu melihat ekspresinya yang sedih, hatiku mulai hancur.Aku tahu ayahku tidak akan bersikap baik seperti itu.Kakakku juga bilang bahwa bisnis investasi Ayah berada pada jalur yang benar dan kehidupan keluarga kami akan semakin membaik.Sekarang tampaknya ibuku takut kakakku akan khawatir, jadi sengaja berbohong kepadanya.Ibuku orangnya lembut, selalu menelan segala keluh kesahnya sendiri.Lihat, kalau aku tidak pulang hari ini, bukankah Ibu akan menangis tersedu-sedu di ruangan ini?Aku mengambil ponsel dari meja dan berkata, "Kalau Ibu tidak mau telepon, aku yang akan menelepon. Aku sudah lama tidak bertemu Ayah, jadi ingin Ayah pulang untuk makan bersamaku hari ini.""Ah, Audrey, jangan ...."Ibuku dengan cemas berusaha merebut ponselku, tetapi aku menoleh ke samping dan cepat-cepat menghubungi nomor ayahku.Begitu tahu tidak bisa menghentikan aku, Ibu menutupi wajahnya sambil menangis.Setelah melihatnya seperti itu, aku merasa m

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 543

    "Cepat makanlah. Setelah sarapan, aku akan mengajakmu menemui Ayah Ibu."Saat menyebut Ayah dan Ibu, aku tiba-tiba teringat bahwa sudah lama aku tidak mengunjungi mereka.Aku mengangguk, mengambil beberapa pangsit kukus dan memakannya.Saat kami hendak keluar, tiba-tiba ponsel kakakku berdering.Begitu aku melihat ekspresi wajahnya yang gembira dan nada suaranya yang lembut, aku tahu itu telepon dari pacarnya.Aku berdiri di samping sambil tersenyum.Setelah beberapa saat, kakakku selesai menutup telepon.Kakakku berkata padaku dengan nada meminta maaf, "Audrey, maafkan Kakak, Sella meminta bantuan Kakak, jadi Kakak tidak bisa menemanimu menemui Ayah dan Ibu hari ini.""Tidak apa-apa, urusan calon kakak iparku lebih penting. Aku bisa pergi sendiri.""Kakak juga sering ke sana, jadi tidak masalah kalau kali ini tidak pulang dulu.""Cepat pergilah bersama calon kakak iparku.""Lucu sekali. Kamu terus memanggilnya 'calon kakak ipar'. Kalau dia mendengarnya, pasti akan malu.""Jangan khawa

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 542

    "Astaga, kalian para gadis memang selalu membuat apa-apa menjadi merepotkan."Kakakku melirikku dengan aneh, lalu pergi ke dapur dan membawakan mie yang sudah disiapkan.Waktu baru saja dimasak, mienya tidak ada warnanya, aku kira mie sapi buatan kakakku pasti akan gagal.Namun tak disangka, kakakku benar-benar membuatkanku semangkuk mie daging sapi yang nikmat sekali.Daging sapi rebus yang diiris tipis dioles pada mie, lalu di tengahnya ditaburi sedikit daun ketumbar serta daun bawang cincang.Awalnya aku tidak berselera makan, tapi begitu mencium aroma ini, selera makanku langsung muncul.Kakakku merasa bangga. "Kakak hebat, 'kan?"Aku tersenyum sambil mengangguk. "Hebat sekali! Kakak memang yang terbaik.""Cepat makanlah. Kalau kamu suka, Kakak akan sering membuatnya untukmu.""Sella juga mengajariku keterampilan memasak lainnya. Kamu bisa tinggal di rumahku selama beberapa hari ini. Aku akan memasak makanan lezat untukmu dengan cara yang berbeda setiap hari.""Ya ...."Aku mengang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 541

    Begitu mengatakan calon kakak iparku ada di sini, aku menjadi sangat gembira dan berlari untuk membukakan pintu.Namun, saat aku membuka pintu, tidak ada seorang pun di luar.Aku berjalan keluar sambil memandang sekeliling koridor dengan bingung.Aneh sekali.Aku mendengar dengan jelas ketukan di pintu tadi, kakakku pun mendengarnya, jadi tidak mungkin akan salah.Namun, kenapa tidak ada seorang pun di luar pintu?Aku tidak lambat membuka pintu.Dengan penuh keraguan, aku hendak masuk ke dalam rumah, tapi tiba-tiba aku menyadari bahwa sepatu yang aku lepas dan aku letakkan di dekat pintu saat pertama kali datang sepertinya sudah disentuh oleh seseorang.Karena aku ingat saat tiba, ada seorang petugas kebersihan yang sedang membersihkan lorong.Aku sengaja menunggu dia membersihkan tempat itu lalu baru menaruh sepatuku di dekat pintu, aku juga menatanya dengan rapi.Namun pada saat ini, letak salah satu sepatunya berbeda.Aku berjongkok, mengerutkan kening dan menatap sepatu yang tersen

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 540

    "Audrey, sebelum kamu menanyaiku, lebih baik kamu introspeksi diri dulu. Lihat apa sendiri isi hatimu!"Aku menatapnya dengan marah serta sedih, menggigit bibirku erat-erat dan tidak mengatakan apa pun.Zayn merapikan jaketnya dan berkata dengan tenang, "Tunggu saja di sini, aku akan meminta sopir untuk menjemputmu."Setelah berkata demikian, Zayn berjalan menuju mobil tanpa menoleh ke belakang.Aku begitu marah hingga air mataku mengalir, kesedihan di hatiku memenuhi seluruh hatiku.Zayn, kali ini bukan karena aku tidak ingin berdamai denganmu, juga bukan karena aku tidak ingin menjelaskan padamu, tapi kamu yang meninggalkanku demi Cindy lagi.Apa yang kamu sebut perasaan suka mungkin hanya semacam ketidakrelaan di masa muda.Aku tidak menunggu sopir Zayn datang.Aku menelepon kakakku, menanyakan alamatnya lalu naik taksi langsung ke rumahnya.Begitu melihat kakakku, aku tidak kuasa menahan air mataku.Setelah melihatku seperti ini, kakakku langsung menebak kalau itu semua karena Zayn

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 539

    Namun, Zayn bahkan tidak melihat ke arahku. Setelah keluar dari penjara, Zayn berjalan menuju tempat parkir tanpa melihat ke sekeliling.Aku merasa cemas, segera bangkit untuk mengejarnya. "Zayn ... ah ...."Aku menunggu begitu lama hingga kakiku mati rasa karena kedinginan.Begitu berdiri, aku merasakan sensasi kesemutan di telapak kaki serta pergelangan kakiku, rasa sakitnya membuatku tiba-tiba membungkuk.Zayn yang berada di depan akhirnya berhenti.Aku segera berjalan tertatih-tatih ke arahnya."Zayn, kemarilah. Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu," teriak aku padanya.Zayn berdiri di sana selama beberapa detik lalu berbalik untuk menatapku.Matanya dingin serta acuh tak acuh, menatapku seakan-akan aku orang asing.Zayn bertanya padaku dengan tenang, "Kenapa?"Setelah mendengar kata-katanya yang dingin, hatiku tiba-tiba bergetar, aku merasakan rasa kesedihan yang begitu mendalam.Aku tertatih-tatih dan akhirnya berjalan ke arahnya.Zayn menatapku, tatapan dinginnya tidak mele

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 538

    Aku menoleh untuk melihat Arya.Aku pikir dia datang menemui Yosef hari ini untuk meminta maaf padanya.Tanpa diduga, Arya tidak mengatakan apa pun.Kelopak matanya terkulai, bibir tipisnya terkatup rapat, ekspresinya sangat acuh tak acuh.Aku mengatupkan bibirku, tidak berkata banyak, hanya menunggunya dengan tenang.Setelah Yosef masuk, Arya duduk di kursi selama sekitar sepuluh menit lalu bangkit dan berkata padaku dengan acuh tak acuh, "Ayo pergi."Saat Arya serta aku berjalan keluar dari penjara, kami bertemu dengan Zayn yang sedang datang.Aku membuka mulutku dan tanpa sadar ingin memanggilnya, tapi begitu melihat wajahnya yang dingin, suaraku langsung tersangkut di tenggorokanku.Di belakangnya ada Anto serta Rani.Ketika Rani melihat aku dan Arya, wajahnya berubah penuh kebencian lalu segera berteriak pada kami, "Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Apakah kalian ingin mengolok-olok anakku?"Arya mengabaikannya.Arya hanya menatap Zayn dengan tawa sinis di bibirnya. "Seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status