Share

Bab 130

Author: Miana
"Eh, kudengar penyakit Nenek kumat dan salah menuduhnya mencuri gelang itu, jadi ...."

"Jadi inilah alasannya menghancurkan gelang itu? Kalau dia memang peduli padaku sedikit saja, dia tidak akan melakukan itu. Dia juga bukannya tidak tahu apa arti gelang itu."

"Pfft, jadi kamu begitu marah karena dia tidak peduli padamu?"

Aku terkejut mendengar apa yang Henry katakan.

Mana mungkin? Mana mungkin Zayn marah karena ini?

Bagi Zayn, aku hanyalah seorang kekasih rendahan. Mana mungkin aku yang peduli padanya atau tidak akan memengaruhi suasana hatinya?

Benar saja, Zayn mencibir, "Yang membuatku marah adalah keramahan dan ketulusan Nenek tidak ada artinya bagi Audrey dan dia bahkan membencinya."

Tidak, tidak, aku tidak pernah membenci nenek!

Aku berteriak di dalam hati dan air mata terus bercucuran.

Sekarang setelah semuanya terjadi, mungkin Zayn tidak akan percaya apa pun yang kukatakan.

Di dalam ruang kerja, Henry menghela napas, "Untung saja kali ini Nenek baik-baik saja. Bagaimana kalau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lisa Radit
Bagus sekali lagi saya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 131

    Angin di malam musim gugur sangat dingin.Aku menarik koper dan berjalan di jalan dengan putus asa.Tiba-tiba aku berpikir alangkah baiknya kalau aku tidak pernah bertemu Zayn dalam hidupku.Kalau keluargaku terpuruk, biarlah. Paling-paling aku bisa memulai kembali dengan gaya hidup yang berbeda, setidaknya aku tidak akan begitu sengsara seperti sekarang.Aku berdiri di bawah lampu jalan sambil menatap langit malam yang gelap dan menarik napas dalam-dalam.Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk benar-benar melupakan pria ini dan sembuh dari luka ini sepenuhnya.Daun-daun berguguran yang tertiup angin berputar di sekelilingku dan angin dengan tetesan air hujan yang sedingin es menerpa wajahku.Aku merapatkan kerah jaketku dan merasa musim gugur ini sangat dingin.Aku berdiri di bawah lampu jalan untuk waktu yang lama, lalu pergi ke kontrakan kakakku sesuai alamat yang dia berikan.Kontrakan yang dia sewa berada di tengah kawasan perkotaan, di sekitarnya ada banyak rumah murah yan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 132

    Saat aku menarik tubuhku yang lelah dan lapar ke lantai enam, pemuda itu sudah menungguku di puncak tangga, "Dik, rumahmu yang mana?""Aku ... di 606."Sebenarnya aku ingin bilang nanti aku akan menarik koperku sendiri saja.Akan tetapi, mereka tetap membantuku dan sulit bagiku untuk menolak keramahan mereka.Mendengar ini, pemuda tersebut langsung menarik koper ke depan rumah 606. Dia menoleh ke arahku dari waktu ke waktu dan berkata, "Aku dan ibu tinggal di rumah 602. Kalau ada butuh sesuatu, kamu bisa datang mencari kami.""Oke, oke, terima kasih."Sesampainya di depan pintu rumah 606, pemuda itu menatapku seolah sedang menungguku membuka pintu tanpa ada niat untuk pergi.Tiba-tiba aku merasa agak canggung dan tidak tahu harus berkata apa.Setelah terdiam beberapa detik, aku mengambil koper dan berterima kasih padanya, "Terima kasih banyak untuk hari ini. Aku akan mentraktirmu dan bibi makan di lain waktu.""Tidak apa, ini cuma masalah kecil." Setelah pemuda itu selesai berbicara, d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 133

    Aku memegang ponselku erat-erat dan menatap nama yang muncul di layar dengan linglung.Aku meneleponnya beberapa kali setelah nenek marah sampai jatuh sakit gara-gara aku, tetapi dia tidak menjawab.Mengapa sekarang dia malah berinisiatif meneleponku?Apakah dia tahu aku sudah pindah dan menyalahkanku?Akan tetapi, bukankah dia tidak mau melihatku lagi?Bukankah seharusnya dia senang karena aku sudah pindah?Entah mengapa sekelebat harapan melonjak di dalam hatiku yang gelisah.Aku mengerucutkan bibir dan menekan tombol jawab.Setelah panggilan tersambung, aku mendengar napasnya terengah. Jantungku berdebar kencang dan benar-benar tidak tahu harus berkata apa.Setelah hening selama beberapa detik, akhirnya dia berbicara lebih dulu.Nadanya sangat datar seperti sedang memerintah, "Nenek ingin bertemu denganmu, besok datanglah ke rumah sakit."Harapan di hatiku langsung pupus.Aku tersenyum mencela diri sendiri.Kukira dia meneleponku karena masalah kepindahanku.Akan tetapi, ternyata ti

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 134

    Aku menertawakan diriku sendiri.Bagaimanapun, aku satu-satunya di keluarga yang belum beradaptasi dengan perubahan dari kaya menjadi miskin.Lihat saja kakakku bisa hidup di lingkungan seperti ini, kenapa aku sendiri tidak bisa?Ada juga pekerja yang bisa tinggal di sini, tapi aku, orang yang berhutang banyak dan punya sedikit uang, tidak punya hak untuk menolak atau pilih-pilih.Aku menyeka air mataku, naik ke tempat tidur dan memaksa diriku untuk tidur.Besok aku harus pergi bekerja. Aku tidak bisa terlalu memikirkan diri sendiri lagi.Mulai besok, aku akan benar-benar memulai hidup baruku.Hidup baru tanpa Zayn.Keesokan harinya, matahari pagi bersinar seolah membubarkan seluruh kabut di hatiku.Setelah mandi, aku merasa sangat energik.Aku membeli sarapan di pinggir jalan lalu berjalan ke terminal di pintu masuk desa sambil makan.Pagi hari ini banyak sekali orang yang berangkat kerja.Ketika aku sampai di lokasi, tempat ini sudah penuh dengan orang.Setelah akhirnya masuk ke dala

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 135

    Pak Arya sedang bersandar di kursinya sambil minum kopi.Begitu melihatku masuk, Arya meletakkan cangkirnya dan bertanya padaku, "Kenapa tidak istirahat di rumah beberapa hari lagi saja?"Saat menanyakan pertanyaan ini, nadanya tidak selembut sebelumnya, tapi malah terkesan penuh dengan sindiran.Mungkin Arya marah karena kemarin aku bolos bekerja.Aku segera menjelaskan, "Kemarin aku tidak masuk kerja karena terjadi sesuatu di rumah. Maaf, mulai sekarang aku akan bekerja keras dan tidak akan bolos seenaknya saja."Pak Arya melirik ke arahku, matanya tiba-tiba tertuju pada perutku.Sorot matanya aneh dan membuatku merasa bingung.Aku memutuskan untuk menutupi perutku.Arya tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kamu benar-benar hamil?"Mataku melotot dan menggelengkan kepalaku berulang kali. "Tidak, tidak."Ya Tuhan, ternyata Pak Arya mengira aku hamil.Intinya adalah, ini bukanlah hal yang harus Arya pedulikan.Sekalipun aku, seorang karyawan baru benar-benar hamil, hal itu tidak akan berdam

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 136

    Ponselku begitu sunyi. Zayn tidak pernah peduli padaku sejak meneleponku kemarin malam.Mungkin sudah tahu kalau aku sudah pindah dari vila itu, tapi Zayn sama sekali tidak peduli.Aku mengeluarkan dua gelang yang patah.Hari ini aku akan ke tukang reparasi untuk memperbaiki gelang ini, tapi entah bisa diperbaiki atau tidak.Saat datang ke toko pengolahan batu giok, tukang melihat kedua gelangku yang rusak dan langsung terkejut, "Benda ini luar biasa sekali! Di pasaran tidak akan ada gelang dengan kualitas seperti ini. Kenapa kamu menjatuhkannya hingga rusak."Ketika tukang mengatakan ini, aku teringat adegan ketika Nenek memberiku gelang hari itu, hatiku pun merasa sangat bersalah.Aku bertanya padanya, "Apa bisa diperbaiki?"Tukang itu berkata, "Tentu saja aku akan menggunakan teknik terbaik untuk memperbaiki harta karun seperti ini, tapi ....""Tidak masalah berapa biayanya, yang penting bisa diperbaiki.""Ini bukan soal uang, hanya saja jika sudah diperbaiki sebaik apa pun dan tida

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 137

    Tiba-tiba, Zayn sepertinya memperhatikan seseorang di luar pintu.Zayn teriak, berdiri lalu berjalan menuju pintu.Aku panik dan buru-buru berjalan ke lorong di sebelahku.Aku dengan santai berjalan ke bangsal yang kosong.Setelah bersembunyi, saat ini tidak terdengar suara langkah kaki di luar pintu.Aku mengerutkan bibirku, dengan hati-hati membuka pintu dan melihat ke luar.Aku melihat Zayn berdiri di pintu keluar koridor dan ... Cindy.Tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Cindy tersenyum dan wajah Zayn terlihat lembut.Aku hanya bisa cemberut.Zayn pada dasarnya bukanlah orang yang berhati dingin, hanya bersikap dingin di depan orang yang dibenci olehnya.Lihat, cara Zayn memandang Cindy selalu sangat lembut.Setelah itu Zayn membawa Cindy menemui Nenek.Orang yang disukai Zayn adalah Cindy, cepat atau lambat Cindy akan menjadi memantu Nenek.Nenek pasti akan menyukai gadis yang lembut serta cantik seperti Cindy.Memang benar aku tidak menemui Nenek. Seiring berlalunya waktu, Nene

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 138

    Sepertinya aku perlahan-lahan mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini, lumayan bagus juga.Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk berangkat kerja seperti biasa. Hari ini begitu sibuk, malam hari aku baru pulang kerja dengan naik bus.Kehidupan yang memuaskan membuat suasana hatiku berangsur-angsur menjadi tenang. Aku tidak lagi merasa sedih karena perasaan cinta.Saat pulang hari ini, aku membeli sekantong mie dan beberapa butir telur di toko pinggir jalan.Memasak memang sulit dipelajari, jadi mulai belajar dari memasak mie saja.Namun sesampainya di rumah, aku melihat pemuda itu lagi.Pemuda itu tersenyum padaku dan berkata, "Hari ini ibuku memasak beberapa hidangan. Makanlah di rumahku.""Tidak ...." Aku segera menolak.Tiba-tiba aku teringat mangkuk berisi pangsit kemarin. Aku buru-buru membuka pintu dan berlari ke dapur untuk mengambil mangkuk itu lalu mengembalikannya padanya."Terima kasih. Pangsit buatan ibumu enak sekali. Aku sudah menghabiskan semuanya."Namun, pemuda it

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 649

    Ya, kakakku memang benar.Menceritakan hal-hal ini pada seseorang yang sudah berubah pikiran tidak akan menyelamatkan apa pun.Keesokan paginya, aku dan kakakku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.Begitu sampai di pintu, aku dengar suara pertengkaran dari arah bangsal ibuku.Aku juga samar-samar mendengar suara ayahku.Aku dan kakakku saling memandang dan bertanya, "Bagaimana Ayah tahu?""Siapa yang tahu? Sial, aku tahu kedatangannya akan menimbulkan masalah bagi ibu kita," kata kakakku sambil mendorong pintu bangsal.Aku melihat ayahku berdiri di samping tempat tidur dengan tangan di pinggangnya, wajahnya penuh dengan kemarahan.Ibuku duduk di ranjang rumah sakit, menyeka air matanya dalam diam.Kakakku langsung marah, lalu berlari ke depan dan mendorong ayahku, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menindas ibuku lagi?"Aku bergegas menghampiri, memegang bahu ibuku dan bertanya apa yang terjadi.Ibu tidak mengatakan apa pun, hanya menggelengkan kepalanya.Kakakku makin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 648

    Untungnya, aku baru saja menginjak anak tangga pertama.Begitu aku bergerak mundur, ada tanah datar di belakangku hingga membuatku kehilangan keseimbangan.Setelah bergoyang dua kali, akhirnya aku berhasil berdiri tegak.Aku mendongak dengan kaget, ternyata itu adalah kakakku."Apa yang kamu lakukan? Kamu tiba-tiba berlari ke bawah, hampir saja menjatuhkanku."Kakakku melirik ke arah Zayn pergi dan mendengus, "Kenapa kamu turun ke bawah? Aku sudah berdiri di sini tanpa bergerak dari tadi.""Kamu sedang memikirkan suamimu begitu serius hingga menabrak aku!"Aku menatapnya tanpa berkata apa-apa.Apa artinya 'memikirkan suami'? Aku mendapati kata-kata Irvin semakin lama semakin keterlaluan.Hah?Eh, salah!Kalau kakakku berdiri di sini sepanjang waktu, bukankah akan melihat dan mendengar semua yang baru saja kami lakukan, saat Zayn mencium serta memelukku dan mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra?Tepat saat aku memikirkan hal ini, kakakku datang, menyentuh hidungnya dan tersenyum pad

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 647

    "Ingat kirim pesan padaku setiap hari. Kalau ada waktu, telepon aku.""Betapa pun sibuknya aku, aku akan mengangkat teleponmu.""Ya."Keengganan Zayn membuat hatiku luluh.Pada saat ini, aku sepenuhnya merasakan cintanya yang begitu kuat.Namun cintanya tampak bercampur dengan sedikit kekhawatiran.Hatiku juga mulai merasa agak sedih serta gelisah.Aku bertanya padanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa karena operasi ibumu?"Zayn menggelengkan kepalanya. "Dokter bilang untuk jenis operasi ini, selama ginjalnya cocok, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.""Lalu apa yang kamu khawatirkan?" Aku bisa dengan jelas merasakan ketakutannya.Jadi aku tidak mengerti, selain penyakit ibunya, apa lagi yang ditakutkan oleh orang seperti dia?Zayn menatapku dengan serius, membelai pipiku dan berbicara dengan suara yang keras."Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Aku khawatir tidak akan bisa melihatmu lagi.""Dasar bodoh!"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya, memeluk pinggan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 646

    Malam harinya, Zayn datang untuk makan malam bersamaku.Zayn pertama-tama pergi ke bangsal untuk menjenguk ibuku lalu membawa aku ke restoran yang sudah direservasi terlebih dahulu.Tahun ini bisa dikatakan sebagai tahun terdingin di Kota Jenara.Angin dingin yang menggigit terasa bagai pisau yang menyayat wajah orang.Zayn menutupiku dengan syal sambil menuntunku ke dalam mobil.Akhir-akhir ini aku tidak sering mengunjungi ibunya karena urusan ibuku.Aku mengencangkan sabuk pengaman dan bertanya padanya, "Apa akhir-akhir ini ibumu baik-baik saja?"Zayn mengangguk. "Setiap hari menerima suntikan serta perawatan tepat waktu, sekarang hanya menunggu operasi pada tanggal 20 saja."Aku berkata, "Pada tanggal 20, aku mungkin tidak bisa mengunjungi ibumu, aku juga tidak bisa menemanimu sampai operasi ibumu selesai.""Aku mengerti." Zayn memegang tanganku erat sambil tersenyum lembut padaku. "Pada hari itu, ibumu juga harus menjalani operasi. Meskipun kamu adalah istriku dan menantu ibuku, ka

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 645

    "Kamu salah. Aku tidak punya prasangka buruk atau benci padanya. Aku hanya ingin tahu seperti apa rupa pacarmu.""Lalu, bagaimana kalau kamu sudah tahu seperti apa penampilannya?"Kakakku menatapku dengan serius dan ekspresi aneh, seakan-akan sedang marah padaku.Aku memalingkan wajahku lalu berkata dengan tenang, "Aku tidak berencana melakukan apa pun. Katakan saja padaku apakah wanita di foto itu adalah pacarmu.""Ya! Dia pacarku. Meskipun tidak cantik, aku tetap mencintainya.""Di hatiku, dia adalah gadis yang paling polos dan baik hati di dunia."Aku menundukkan mataku untuk melirik ponselku dan berkata padanya, "Lihat lagi, lihat baik-baik, aku akan bertanya sekali lagi, apa dia ....""Audrey, cukup!"Kakakku berdiri dan berkata dengan marah, "Dia pacarku, benar-benar pacarku. Apa kamu puas dengan ini?"Setelah berkata demikian, kakakku berjalan dengan marah ke kamarnya.Aku berbalik untuk berkata, "Kakak sudah mengakui kalau dia adalah pacarmu, maka aku yakin kalau dia benar-bena

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 644

    Wanita yang berada di depanku terlihat sangat biasa.Hidungnya pesek, bibir agak tebal, matanya pun tidak terlalu besar. Secara keseluruhan, memang tidak terlihat cantik sama sekali.Satu-satunya keunggulannya adalah kulitnya sangat cerah.Dia hanya mengenakan sedikit riasan, hanya lipstik warna merah muda.Jadi meskipun fitur wajah serta bentuk wajahnya tidak menonjol, dia sekilas terlihat polos.Namun, penampilan ini sama sekali tidak sesuai dengan selera kakakku.Jadi, kenapa kakakku begitu setia kepada wanita ini, seakan-akan sudah terbius olehnya?"Audrey, apa aku benar-benar jelek? Pasti Bibi tidak akan menyukaiku, 'kan?"Tepat saat aku tengah memikirkan hal itu, wanita di depanku tiba-tiba bertanya dengan cemas.Aku kembali tersadar lalu tersenyum padanya. "Tidak akan, buku tidak menetapkan standar apa pun untuk pemilihan pasangan. Selama kakakku benar-benar menyukai orang itu, pasti akan menyetujuinya.""Kita juga sudah menyiapkan hadiah untukmu. Kita akan memberikannya padamu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 643

    Herman tersenyum, "Aku cuma mau memperkenalkanmu, dia adalah Audrey yang merupakan adik Irvin.""Ah! Kamu Audrey?"Perawat itu menatapku, lalu berkata dengan cemas dan penuh semangat, "Irvin sering mengungkitmu di depanku, aku juga sangat ingin bertemu denganmu dan Bibi.""Tapi akhir-akhir ini pekerjaanku sangat sibuk, sibuk bersaing untuk mendapatkan posisi, serta sibuk mencari sumber ginjal untuk Bibi. Jadi aku sama sekali nggak punya waktu untuk menemui kalian.""Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf karena sudah beberapa kali mengingkari janji. Aku juga selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu."Perawat di depanku berkata dengan tulus, yang tidak terdengar seperti sedang berpura-pura.Aku tidak bisa menahan diri untuk berpikir apakah pikiranku terlalu berlebihan?Sebenarnya Sella sama sekali tidak bermasalah, dia memang sangat sibuk sampai mengingkari janji denganku?"Audrey, kamu nggak marah padaku, 'kan?"Saat aku sedang berpikir, perawat di depanku tiba-tiba bertanya deng

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 642

    Setelah tiba di Rumah Sakit Harmoni, aku langsung mendatangi meja resepsionis di bagian rawat inap."Permisi, apakah ada perawat yang bernama Sella di sini?"Perawat itu menatapku, lalu mengangguk, "Benar, ada perawat bernama Sella di sini. Ada apa kamu mencarinya?""Ada masalah pribadi yang mau kukatakan padanya, bolehkah tolong panggil dia untuk bertemu denganku?""Maaf, Nona. Saat ini waktu Sella bekerja, dia sepertinya sedang sibuk.""Kalau begitu aku akan menunggu di sana, tolong kasih tahu aku kalau dia sudah nggak sibuk, terima kasih."Setelah berkata pada perawat, aku duduk di kursi untuk menunggu.Tidak lama kemudian, seseorang memanggil namaku, "Nona Audrey?"Aku tertegun sejenak, aku melihat Herman sedang menghampiriku begitu menoleh.Herman masih mengenakan jas putih, temperamennya terlihat elegan dan lembut. Sepasang kacamata berbingkai emas membuat Herman terlihat seperti orang yang mengetahui sopan santun."Nona Audrey, kenapa kamu datang ke rumah sakit? Apakah kamu data

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 641

    Aku mengabaikannya.Irvin memapahku sambil mengerutkan bibirnya, "Sudahlah, kamu pasti punya kesempatan untuk bertemu dengannya di masa depan. Apa yang kamu takuti?""Minggir!"Aku menepis tangannya dengan marah, lalu berjalan ke depan.Alasan kenapa aku sangat ingin menemui Sella adalah untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada sumber ginjal ibuku.Hanya saja, kakakku sama sekali tidak mengerti.Meskipun aku mengatakan ini padanya, Irvin akan menyalahkanku karena terlalu curigaan dan berprasangka buruk pada pacarnya.Singkatnya, aku sama sekali tidak ingin berbicara dengan Irvin.Otak seseorang yang sudah dibodohi dengan cinta benar-benar sangat menakutkan.Menyebalkan sekali.Irvin mengikutiku sampai ke lantai bawah, dia berlari untuk menarikku saat melihatku terus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang, "Apa yang kamu lakukan? Ayo, aku akan mengantarmu pulang."Aku menghempaskan tangannya, "Nggak perlu, kamu pulang sendiri saja!""Huh, apa lagi yang mau kamu lakukan?!"Irvi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status