All Chapters of Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api) : Chapter 131 - Chapter 140

173 Chapters

131.Sihir Sanca Banteng Hitam(2)

Sosok kepala ular raksasa itu keluar dari tongkat hitam Nyai Sri Wedari. Penyihir Gelap tersebut terlihat memuntahkan darah hitam dari mulutnya. "Sial...! Meski aku sudah mengunci beberapa titik meridian agar kekuatan Ranah Cakrawala milikku bisa di tahan, tetap saja aku terluka dalam... Bajingan...! Jika aku tak segera selesaikan bajingan kecil itu, anak muda itu bisa tahu kelemahan ku!" batin Nyai Sri Wedari. Dia berharap Bima tidak tahu. Namun sayangnya Bima sudah mengetahui kelemahan Nyai Sri Wedari sejak awal saat Nyai Sri Wedari mulai menggunakan sihir. "Apakah dia menahan kekuatan penuhnya?" tanya Bima penasaran setelah matanya menangkap wanita peri tua tersebut muntah darah. "Sepertinya dia sedang dalam keadaan terluka. Dia menahan kekuatannya agar bertahan di ranah Keabadian. Itu artinya pembuluh darahnya telah terkena racun yang membekukan darah!" kata Iblis Es. "Racun yang bisa membuat pembuluh darah membeku adalah racun dingin. Bukanlah itu hampir sama dengan racun es
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

132.Jarum Pengundang Kematian

Bima menanti waktu yang tepat untuk keluar. Ular Sanca Banteng Hitam itu masih terus mengamuk. "Sial, dia terlalu kuat untuk ku hadapi, apakah ada cara untuk lepas darinya?" Batin Bima. "Kau mempunyai senjata rahasia yang baru kau beli, kau bisa gunakan itu," Kata Iblis Es. Bima mengeluarkan Belati Petir miliknya. Iblis Es tersenyum. "Kegunaan utama belati ini sebenarnya bukan untuk membunuh karena dia tidak di gunakan untuk hal itu. Namun untuk melukai musuh cukup berguna dengan memotong setiap urat nadi lawan," Jelas Iblis Es. "Lalu kegunaan senjata ini, sebenarnya untuk apa?" Tanya Bima. "Pindah tempat sesuai keinginan mu," Jawab Iblis Es membuat Bima terkejut. "Pindah tempat? Bagaimana caranya Iblis Es?" tanya Bima penasaran. "Mudah saja, kau hanya perlu memusatkan pikiran dan mengalirkan tenaga dalam pada belati tersebut. Kau bisa menjadi manusia tercepat di dunia persilatan hanya dengan belati kecil itu." Jawab Iblis Es. "Bukankah itu luar biasa...?" batin Bima. "Huh,
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

133.Topeng Iblis Mata Tiga

Bima menatap tajam ke arah bola hitam raksasa yang mengambang di udara. "Memang sangat kuat... Iblis Es, apa kegunaan Topeng Iblis Mata Tiga?" Tanya Bima sambil mengeluarkan topeng berwarna merah tersebut. "Kekuatan yang ada pada Leluhur kami adalah Waktu, Angin dan Api! Jika topeng itu memang asli warisan leluhur dari kami seharusnya tiga kekuatan itu ada pada topeng tersebut," Jawab Iblis Es. Bima tersenyum. "Bagus sekali, ular ini tahan dengan es dan serangan pedang, aku akan melakukan satu cara untuk mengalahkannya!" Ucap Bima. "Apakah kau akan menggunakan topeng tersebut?" Tanya Iblis Es. Bima mengangguk. Dia menatap sesaat topeng bertanduk perak tersebut. Dengan perlahan Bima memakai topeng itu. Saat topeng menempel di wajahnya, tiba-tiba Bima merasa tubuhnya tersedot satu kekuatan yang tak terlihat. Pandangan matanya gelap dan dia tak bisa melawan sama sekali! "Puluhan ribu tahun tak ada yang berani memakai topeng hasil karyaku sendiri... Sekarang, manusia lemah seperti
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

134.Bertahan Dari Maut

Bola kekuatan berwarna hitam itu meledak dengan sangat dahsyat. Dentuman nya menggelegar hingga jarak ratusan tombak. Ratu Azalea berdiri dari atas singgasananya. Dia meraih tongkat emas nya menatap para dewan yang duduk di depannya. "Suara apa itu?" tanya Ratu Azalea dengan suara lembut. "Kami akan selidiki Ratu, berdasarkan arah suara, itu tak jauh dari arah toko milikku," Kata Dewan Pertahanan Dwaraka. "Apakah tamu kehormatan itu belum datang ke balai kemuliaan?" Tanya Ratu Azalea. "Mohon maaf Ratu, tamu itu masih ingin berjalan-jalan di kota untuk melihat-lihat. Kami tidak bisa memaksanya untuk segera datang..." Ucap Dwaraka sambil membungkuk. "Baiklah, sekarang cepat selidiki arah suara itu. Aku merasa ada tidak beres," Perintah sang Ratu. "Baik, akan kami perintah kan tim penyelidik," ucap Dwaraka lalu pamit pergi. Ratu Azalea menatap ke arah jendela besar yang ada di istana itu. Dari raut wajahnya yang cantik terlihat jelas jika dia tengah menyembunyikan perasaan gelisa
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

135.Ratu Azalea

Dari kejauhan terlihat istana Kerajaan Peri Pelindung yang sangat megah dan menjulang tinggi ke langit. Gedung-gedung di kota tersebut juga menunjukkan arsitektur yang terkesan mewah. "Benteng itu..." desis Bima yang melihat benteng raksasa setinggi dua puluh tombak berdiri megah sebelum memasuki gerbang kota utama. "Itu adalah benteng pertahanan jika terjadi serangan siluman yang tidak di duga, benteng itu tinggi dua puluh tombak dan tebal dua tombak,sangat kuat untuk di tembus siluman ranah Tulang Dewa sekalipun." kata Lesmana. Mata Bima menatap tajam ke arah benteng tersebut. Di atas tembok itu terlihat berjejer para kesatria penjaga dengan senjata lengkap. Mereka terlihat selalu waspada. Bima tersenyum kagum. "Kota ini sangat penting di Kerajaan, kami harus bisa bertahan setiap terjadi serangan besar. Untungnya dalam dua ribu tahun terakhir hanya ada beberapa serangan besar yang berhasil di patahkan dengan mudah oleh Ratu Azalea," Jelas Lesmana. "Dua ribu tahun terakhir...?"
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

136.Ratu Azalea(2)

Gerbang besi raksasa itu terbuka secara perlahan. Suaranya berderit. Sepuluh penjaga mendorong pintu tersebut menggunakan tenaga dalam. "Pintu ini beratnya lebih dari sepuluh ribu kati, sepuluh penjaga itu mengerahkan setengah kekuatan mereka untuk membuka gerbang...! Luar biasa!" Batin Bima. "Nanti saat kamu bertemu dengan Ratu, aku sarankan kamu untuk bersikap lebih lembut. Ratu sangat tidak suka dengan sifat kasar. Jangan ulangi kesalahan Barata di depan sang Ratu. Dia tidak tahu tata krama dan sopan santun, sehingga gagal ujian dalam sekejap. Tak hanya itu, dia juga kesulitan dalam menjawab pertanyaan Ratu, padahal itu hanyalah pertanyaan penguji. Jadi, berkata sesuai hati, jangan menyembunyikan atau pun merencanakan jawaban, itu sudah termasuk gagal," Kata Lesmana panjang lebar. Bima menoleh dan menatap lelaki peri tersebut. Lesmana tersenyum. Lalu menepuk bahu Bima. "Jangan berterima kasih, aku hanya bisa membantumu seperti ini. Lagi pula bantuan mu saat malam itu lebih bera
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

137.Ratu Azalea(3)

Bima melangkahkan kakinya ke dalam istana yang sangat megah tersebut. Gedungnya yang tinggi dan menjulang ke langit itu terlihat semakin menawan dan indah. Dari istana tersebut Bima juga bisa melihat kaki gunung yang jauh di bawah sana. "Istana ini sangat megah dan indah, benar-benar istana para Peri..." batin Bima. Sesampainya di balai pertemuan para dewan dan Ratu, Bima menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling. Banyak Dewan Kerajaan yang menatap nya dengan berbagai macam tatapan. Ratu Azalea berdiri dari singgasananya. Senyumnya mengembang. Bima merasakan tekanan yang sangat kuat saat Ratu Azalea tersenyum ke arahnya. "Inikah tekanan Sang Ratu...? Sangat kuat...Bahkan darahku ikut terhenti oleh tekanan ini...!" batin Bima yang bertahan dari tekanan sang Ratu. Kakinya mulai menekuk. Bima tengah berusaha mati-matian menahan tekanan kekuatan, Ketiga Iblis di dalam tubuh Bima justru tengah terpana melihat sosok Ratu yang benar-benar cantik jelita. "Sesuai ucapan mu saudara
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

138.Ratu Azalea(4)

Semua mata menatap ke arah Bima. Pemuda itu pun bersiap dengan tenaga dalamnya jika terjadi serangan mendadak. Ratu Azalea tersenyum lalu menyuruh kepala pasukan penyelidik itu pergi. Ratu pun menoleh ke arah Bima. Kali ini Ratu tersenyum hingga giginya yang putih rapi terlihat. Bima melihat senyum yang berbeda dengan saat pertama tadi dia melihat. Senyum kali ini murni senyum seorang Ratu. "Ada apa Ratu?" tanya Bima yang merasa penasaran kenapa Ratu itu tersenyum seperti itu padanya. Tiba-tiba para Dewan bertepuk tangan meriah. Bahkan Ratu pun turut bertepuk tangan. Bima yang masih kebingungan menatap mata wanita cantik di depannya itu. "Aku tidak tahu apa yang di bicarakan prajurit tadi, apa kau mengerti?" tanya Bima kepada Iblis Es. "Mereka memakai bahasa yang kami tidak tahu. Mungkin itu untuk menjaga rahasia agar tidak di ketahui orang lain," jawab Iblis Es. "Tapi melihat senyuman Ratu yang tulus tadi, aku merasa ini bukan hal yang buruk," kata Iblis Bayangan. Ratu Azalea
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

139.Naik Ranah!

Bima duduk bersila di atas lantai. Matanya terpejam. Dia mulai memusatkan pikiran. Saat itulah dia bertemu ribuan aura berbagai warna. "Hm... Warna hitam besar itu, pasti punya Sanca Banteng Hitam..." Pikir Bima. Dia segera melayang mendekati aura hitam yang sangat pekat. "Kekuatan yang terpancar sangat pekat... Kekuatan ini sangat besar,"Bima menaruh tangan kanannya ke dalam aura gelap tersebut. Tiba-tiba dia merasa tangannya tersedot ke dalam aura. Dengan sekuat tenaga Bima bertahan. Dari dalam aura gelap itu muncul sepasang mata bercahaya merah. "Sanca Banteng Hitam!?" Seru Bima sambil terus menahan tangannya. "Lucu sekali... Aku adalah makhluk kelas atas, bagaimana bisa berakhir di dalam tubuh bocah ini... Hmmmm..." ucap Sanca Banteng Hitam. "Aku tidak tahu, salahkan sendiri Nyai Sri Wedari yang tak bisa merawat mu dengan baik!" balas Bima. "Hmm? Kau berani menjawab perkataan ku!? Makhluk lemah!" gertak Sanca Banteng Hitam marah. Bima merasakan tarikan yang sangat kuat. D
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

140.Pintu Makam

Keesokan harinya Bima telah berada di Istana bersama Ratu Azalea dan beberapa Dewan. Lesmana dan Dwarawati juga ada di sana. "Hari ini adalah pertama kalinya selama aku menjadi Ratu, akan membuka pintu gerbang makam Raja Iblis Tanduk Api... Sekali lagi aku ucapkan selamat kepada Pendekar Bima yang akhirnya menjadi orang yang paling ditunggu Guru." ucap Ratu Azalea lalu membuka pintu gerbang itu menggunakan kekuatan miliknya. Pintu itu adalah pintu dengan segel tak terlihat. Hanya Ratu yang bisa membukanya karena dia adalah satu-satunya murid Iblis Tanduk Api. "Ingat nak, kekuatan Iblis Tanduk Api ini utuh dan murni, karena dia tidak terpecah dan juga tidak ternoda seperti Iblis Bayangan ini. Jadi, kamu adalah satu-satunya manusia yang paling beruntung jika berhasil menyerap kekuatan saudara kami..." kata Iblis Es. Bima mengangguk. Matanya menatap ke arah gerbang besi yang di selimuti aura merah. Saat gerbang itu terbuka, aura Iblis Tanduk Api menyebar keluar. Semua yang ada di te
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status